RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan R.I.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pertanggungjawaban Renstra kepada masyarakat dapat dilihat dari dua hal utama, yaitu pertanggungjawaban keuangan dan pertanggungjawaban kinerja. Rambu-rambu pertanggungjawaban keuangan sudah tertata dengan baik, tetapi pertanggungjawaban kinerja masih perlu ditingkatkan kualitas baik dari sisi konten dan penyajiannya. Sebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan perencanaan kinerja menjadi isu yang strategis yang harus diperhatikan dan dipecahkan oleh pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin yang mengarahkan instansinya kepada arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi organisasi. Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam mengimplementasikan renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada jalur yang tepat dalam proses pencapaian kinerja yang diinginkan. Dengan berlandaskan pada perencanaan kinerja yang baik maka pelaksanaan renstra juga dapat dipantau progres pencapaiannya secara operasional dan melihat berbagai kemungkinan dan alternatif untuk memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Menurut SK Kepala LAN Nomor 239 /IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja (renja) sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda
penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansiuntuk mencapainya dalam tahun tertentu. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Oleh karena itu, substansi dari penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target setting dari capaian indikator kinerja. Dalam rangka mengoptimalkan perannya sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Tahun 2016 dengan mengacu pada Renstra Kementerian KesehatanTahun 2015-2019. 1.2. TUJUAN Tujuan disusunnya Rencana Kinerja Tahunan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 2015 yaitu sebagai bahan acuan bagi perencana dan pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan, baik di Pusat maupun Daerah dalam melaksanakan urusan wajib sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
1.3. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional b. Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 c. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016. d. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 2019. 1.4. FOKUS PRIORITAS Sesuai dengan dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, prioritas Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 2016 difokuskan pada : 1. Agenda Prioritas Pembangunan Kesehatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Perbaikan Gizi Masyarakat dan Prevalensi Balita Pendek (Stunting). Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Penyakit Menular 2. Tugas Pokok dan Fungsi Kebijakan Sektor Publik berwawasan kesehatan. Persentase kabupaten/kota yang telah memiliki kebijakan PHBS. Persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa minimal 10% untuk UKBM.
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan. Jumlah tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat. 1.5. ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS Arah Kebijakan RKP tahun 2016 adalah Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Memperkuat Pondasi Pembangunan yang Berkualitas. Di sektor kesehatan Pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat dalam mendukung pencapaian sasaran Nawa Cita. Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk penguatan upaya promotif dan preventif. Isu Strategis RKP 2016 Terkait Pembangunan Kesehatan adalah : Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas melalui peningkatan akses dan mutu continuum of care. Kunjungan ibu hamil, Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan Penurunan kasus kematian ibu Peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada bayi dan balita Peningkatan peran upaya kesehatan berbasis masyarakat; Percepatan perbaikan gizi masyarakat melalui peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi : pemberian makanan tambahan
peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, sanitasi, hygiene, dan pengasuhan peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan gizi; penguatan peran lintas sektor dalam rangka intervensi sensitif Percepatan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan melalui peningkatan surveilans epidemiologi faktor resiko dan penyakit. peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular; pelayanan kesehatan jiwa; Pengendalian dan promosi penurunan faktor risiko penyakit tidak menular; peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan perilaku hygiene; Pemantapan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan melalui peningkatan cakupan kepesertaan Kartu Indonesia Sehat. peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi penyedia layanan; peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan dalam bentuk penyempurnaan dan koordinasi paket manfaat, insentif penyedia layanan, pengendalian mutu dan biaya pelayanan, peningkatan akuntabilitas sistem pembiayaan, pengembangan health technology assesment, serta penyempurnaan sistem pembayaran; Menguatkan akses pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pembangunan keluarga.
BAB II PROGRAM DAN KEGIATAN 2.1. URUSAN WAJIB Urusan wajib Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Nomor : 62 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, yaitu melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan urusan wajib tersebut, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. 2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. 3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. 4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. 5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. 6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
2.2. PROGRAM DAN KEGIATAN Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kegiatan : Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Sasaran Strategis : Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET Jumlah Satuan Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan 3 Kebijakan 1 Meningkatkan Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jumlah tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat 10 Tema kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan PHBS 50% Kabupaten/ Kota Adapun Definsi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan adalah: 1. Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan adalah jumlah kebijakan yang dibuat 7sektoral (K/L) berupa Peraturan Presiden/Peraturan Menteri/ Instruksi Menteri/Surat Edaran Menteri/Surat Keputusan Bersama Menteri yang mendukung kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 2. Jumlah tema pesan dalam komunikasi,informasi dan edukasi kepada masyarakat adalah jumlah tema atau pesan kegiatan KIE yang dilakukan.
3. Persentase kabupaten dan kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun (Kebijakan yang mendukung kesehatan/phbs/perilaku sehat adalah kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat Keputusan Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan Bupati/Walikota pada tahun tersebut)
BAB III RENCANA KINERJA TAHUNAN Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari upaya pencapaian indikator kinerja kegiatan yang dapat terukur dan merupakan hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu satu tahun anggaran. Pada Tahun 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menetapkan Rencana Kinerja Tahun 2016 yang merupakan penjabaran dari Renstra Kementerian Kesehatan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan yaitu : Indikator Output Target Komponen/Tahapan Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan yang dikeluarkan oleh lintas sektor Tema dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada Masyarakat Pelaksanaan kegiatan dan pembinaan 3 Penggalangan Komitmen Sektoral dan Daerah Pengembangan Strategi Advokasi Pelaksanaan Advokasi Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan Pemantapan Advokasi Pada Daerah yang telah di Advokasi 10 Pengembangan Strategi Kampanye Kesehatan Implementasi Kampanye Kesehatan 34 Penyusunan Profil Promosi Kesehatan Penyusunan Laporan Tahunan Monitoring dan Evaluasi Penggalangan Dukungan Sektoral dalam pemenuhan formasi jabfung di daerah Penggalangan Komitmen dalam pemenuhan formasi jabfung PKM di Kabupaten
Persentase Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS Perencanaan program dan anggaran 34 Koordinasi Perencanaan dengan Dinas Kesehatan Kab./Kota Konsultasi ke Pusat Penyusunan RKAKL Dekon ke Pusat Peningkatan kapasitas SDM 12 Pelatihan Petugas Puskesmas Orientasi Bidan/Perawat Orientasi Kader TOT Pelatihan Advokasi Pelatihan Advokasi Akreditas Kurmod Pelatihan Media TOT Pelatihan Media TOT Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Pemberdayaan Masyarakat TOT Pelatihan Kemitraan Orientasi Pusat dalam penguatan TP UKS propinsi Pengelolaan Kepegawaian 12 Penggalangan Dukungan Sektoral (BKN, Menpan) dalam pemenuhan formasi jabfung di daerah Penggalangan Komitmen dalam pemenuhan formasi jabfung PKM di Provinsi Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS Jumlah Model Intervensi Promosi Kesehatan 50% Pemetaan Kebijakan PHBS Pelaksanaan Advokasi Kebijakan PHBS Pembinaan Teknis pada Daerah yang telah diadvokasi Monitoring pelaksanaan advokasi sampai keluar kebijakan PHBS 10 Pengembangan Model Intervensi Promosi Kesehatan Implementasi Model Intervensi
% desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan Dana Desa 20% Pemetaan Regulasi Dana Desa Jumlah kelompok kerja operasional UKBM atau forum peduli kesehatan Jumlah Mitra (Dunia Usaha/Swasta/INGO dan pihak lainnya) yang mendukung program kesehatan Koordinasi dengan Lintas Sektor/Lintas Program Sosialisasi Kebijakan Dana Desa ke Pemerintah Daerah Penggalangan Komitmen Sektoral Monitoring Pelaksanaan Kebijakan Penggunaan Dana Desa 34 Pendekatan kepada Pengambil Keputusan di derah Penyusunan Pembentukan Pokjanal/Forum Peduli Kesehatan Pembinaan Teknis pada Pokjanal/Forum Peduli Kesehatan yang telah terbentuk Pemantauan dan Evaluasi Proses Pembentukan Pokjanal/Forum Peduli Kesehatan 8 Penggalangan komitmen Dunia Usaha/Swasta/INGO dan pihak lainnya Penyusunan kerjasama dengan Dunia Usaha/Swasta/INGO dan pihak lainnyauntuk mendukung program kesehatan Pelaksanaan kerjasama dengan Dunia Usaha/Swasta/INGO dan pihak lainnya
Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan Mitra (Organisasi Kemasyarakatan) yang mendukung program kesehatan Pembinaan teknis kepada Dunia Usaha/Swasta/INGO dan pihak lainnya yang sudah bekerjasama Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama dengan Dunia Usaha/Swasta/INGO dan pihak lainnya untuk mendukung kesehatan 6 Penggalangan organisasi kemasyarakatan potensial Penyusunan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan untuk mendukung program kesehatan Pelaksanaan kerjasama dengan organisasi masyarakat Pembinaan teknis kepada Organisasi Kemasyarakatan yang sudah bekerjasama
BAB IV PENUTUP Rencana Kinerja Tahunan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 2016 merupakan penjabaran dari upaya pencapaian indikator kinerja kegiatan yang dapat terukur dan merupakan hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu satu tahun anggaran. Dengan dokumen Rencana Kinerja Tahunan ini diharapkan pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan sesuai dengan rencana sehingga berjalan efektif, efisien dan terukur.