PERATURAN BUPATI KUNINGAN Nomor : 47 TAHUM 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 28 SERI E

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 24 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TIEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. NOMOR : 10 TAHUN 2005 LAMPIRAN : 2 (dua) berkas TENTANG

1. Kepala madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan memimpin raudhotul athfal (RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs),

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO 37 TAHUN 2009 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN. Nomor : 800 / 0017 / 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Kepala Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PLUS PANYABUNGAN

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 03/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 8 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR: 51 TAHUN 2014 TENTANG PENGHASILAN DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN KUNINGAN

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 61 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

2017, No Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Le

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

WALIKOTA TASIKMALAYA

2017, No Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tamb

BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI KUNINGAN Nomor : 47 TAHUM 2014 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA TAMAN KANAK-KANAK DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KUNINGAN BUPATI KUNINGAN Menimbang : a. bahwa untuk memimpin dan mengelola Pendidikan di sekolah dapat diberikan tugas tambahan kepada guru sebagai Kepala Taman Kanakkanak dan Kepala Sekolah ; b. bahwa untuk menunjang penyelenggaraan Pendidikan di sekolah khususnya tugas tambahan guru sesuai Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan ketentuan pasal 37 ayat (2) dan (3) perlu diatur dengan Peraturan Bupati; c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, untuk menjamin kelancaran, ketertiban serta adanya kepastian hukum dalam pelaksanaannya, perlu mengatur pemberian tugas tambahan Guru sebagai Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 9. Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan; 12. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan Tata Naskah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan. M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA TAMAN KANAK-KANAK DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KUNINGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Kuningan. 2. Badan adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kuningan. 3. Dinas adalah Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olah Raga KabupatenKuningan. 4. Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 5. Guru adalah pendidik Profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 6. Penilaian Kinerja adalah Suatu proses menentukan nilai kinerja kepala sekolah dengan menggunakan patokan-patokan tertentu. 7. Kompetensi Kepala Sekolah adalah Pengetahuan, Sikap dan keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervise dan social. 8. Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, Tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. 9. Tim Seleksi adalah tim yang ditunjuk oleh bupati untuk melaksanakan seleksi calon kepala sekolah. 10. Tim Pertimbangan adalah Tim yang melaksanakan penilaian akseptabilitas yang bertujuan untuk menilai ketepatan calon sekolah dengan sekolah dimana yang bersangkutan akan diangkat dan ditempatkan. 11. Tim Penilai adalah Tim yang melaksanakan penilaian terhadap prestasi kerja pada akhir jabatan Kepala Sekolah yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

12. Akseptabilitas adalah ketepatan hasil penilaian calon Kepala Sekolah dimana yang bersangkutan akan diangkat dan ditempatkan. 13. Klaster adalah kelompok tipe sekolah berdasarkan penilaian kriteria yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan BAB SELEKSI CALON KEPALA KEPALA SEKOLAH II Bagian Kesatu Formasi Pasal 2 Guru yang memenuhi persyaratan tertentu dapat diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah. Pasal 3 (1) Pemberian tugas tambahan bagi Guru sebagaimana dimaksud pasal 2 dilaksanakan sepanjang adanya formasi kekosongan Kepala Sekolah. (2) Formasi kekosongan dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kuningan. Pasal 4 (1) Kepala Dinas mengusulkan Formasi dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah. (2) Perhitungan Formasi dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pemetaan 2 tahun ditambah cadangan, dengan ketentuan sebagaimana berikut: a. Kebutuhan adalah jumlah kepala sekolah yang berhenti. b. Cadangan adalah persiapan apabila terjadi kebutuhan kepala sekolah karena sesuatu dengan jumlah 1,5 dari kebutuhan. c. Formasi adalah kebutuhan ditambah dengan cadangan Bagian Kedua Pencalonan Pasal 5 Pengusulan Calon Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah, dilaksanakan sebagai berikut : a. Untuk jenjang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar diusulkan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas kepada Kepala Dinas melalui UPTD Pendidikan Kecamatan. b. Untuk jenjang SMP, SMA dan SMK diusulkan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Pembina kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang pada Dinas

Bagian Ketiga Seleksi Pasal 6 (1) Guru yang akan diberi tugas tambahan sebagai Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah harus mengikuti seleksi calon Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah. (2) Persyaratan seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ; b. Memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) yang terakreditasi; c. Berusia setinggi-tingginya 53 (lima puluh tiga) tahun pada saat pendaftaran seleksi Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah; d. Sehat Jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; e. Tidak Pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan / berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku; f. Memiliki sertifikat pendidik; g. Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis dan Jenjang Sekolah; h. Memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/d; i. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bernilai amat baik untuk unsur Integritas dan bernilai baik untuk unsur penilaian lainnya dalam 2 (dua) tahun terakhir; j. Memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja guru sebagai guru dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pasal 7 (1) Untuk menjaga transparansi dan Independensi proses seleksi calon Kepala Sekolah, dibentuk tim seleksi yang ditetapkan dengan keputusan bupati. (2) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sedikitnya berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari unsur Pengawas Sekolah, Unsur Dinas Pendidikan, Unsur Badan Kepegawaian Daerah, dengan tugas pokok sebagai berikut: a. Menyusun ketentuan dan tata cara seleksi b. Meneliti berkas peryaratan calon; c. Melakukan seleksi atau uji kelayakan dengan tim ahli; d. Melaporkan calon-calon yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan kepada Bupati. (3) Tim ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, ditunjuk oleh tim seleksi yang terdiri atas unsur Perguruan Tinggi/Profesi. (4) Seleksi Kepala Sekolah meliputi : a. Tahap I, seleksi administrasi ; b. Tahap II, penilaian akademik melalui potensi kepemimpinan dan penguasaan awal terhadap kompetensi Kepala Sekolah. (5) Bagi guru yang tidak lulus seleksi tahap I tidak dapat mengikuti seleksi tahap II. (6) Penetapan kelulusan calon Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah oleh Bupati berdasarkan rekapitulasi hasil akhir penilaian seleksi. BAB III PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN

Bagian Kesatu Persyaratan Pengangkatan Kepala Sekolah Pasal 8 (1) Guru yang diberi tugas tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (3), harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus. (2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ; b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) yang terakreditasi; c. Berusia setinggi-tingginya 56 (lima Puluh Enam) tahun pada waktu pengangkatan Kepala Sekolah; d. Sehat Jasmani dan rohani; e. Tidak Pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan / berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku; f. Memiliki sertifikat pendidik; g. Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis dan Jenjang Sekolah; h. Memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/d; i. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bernilai amat baik untuk unsur integritas dan bernilai baik untuk unsur penilaian lainnya dalam 2 (dua) tahun terakhir; j. Memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja guru sebagai guru dalam 2 (dua) tahun terakhir; (3) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang sekolah yang sesuai dengan sekolah tempat yang bersangkutan akan diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah; b. Memiliki bukti kelulusan seleksi calon Kepala Sekolah. c. Memiliki surat keterangan bebas narkoba dari lembaga yang berwenang. Pasal 9 (1) Pengangkatan Kepala sekolah diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati dengan memperhatikan hasil penilaian akseptabilitas dari tim pertimbangan Pengangkatan Kepala Sekolah. (2) Tim pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditunjuk oleh Bupati yang didalamnya melibatkan unsur Pengawas Sekolah dan Dewan Pendidikan. (3) Tugas pokok tim pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut; a. Menyiapkan Instrumen Penilaian Akseptabilitas. b. Melaksanakan Penilaian Akseptabilitas. c. Menyelenggarakan sidang penentuan penempatan d. Mengusulkan hasil sidang penentuan penempatan kepada Kepala Dinas, yang dilampiri oleh hasil penilaian akseptabilitas. Bagian Kedua

Penempatan Pasal 10 (1) Pengangkatan Kepala sekolah yang baru diangkat, ditempatkan pada sekolah dengan katagori klaster C. (2) Klaster sekolah sebagai mana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari klaster A, B, dan C. (3) Klaster sekolah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas,berdasarkan kriteria klaster sekolah. BAB IV PERIODESASI Bagian Kesatu Masa Tugas Pasal 11 Masa Tugas Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah disemua jenjang dan tingkat satuan pendidikan, ditetapkan sebagai berikut : a. Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah diberikan untuk satu masa tugas selama 4 (empat) tahun ; b. Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud huruf a dapat diangkat kembali satu kali masa tugas, jika mempunyai prestasi baik berdasarkan penilaian kinerja yang dilakukan oleh tim penilai. yang dibentuk Kepala Dinas. c. Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud huruf a apabila tidak dapat memenuhi penilaian prestasi baik maka tidak dapat diberikan lagi tugas tambahan sebagai Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah namun demikian yang bersangkutan berhak mengikuti seleksi kembali setelah masa tenggang 4(empat) tahun. d. Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah selama 2 (dua) kali masa tugas berturut-turut, dapat ditugaskan kembali menjadi Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah dengan memiliki penilaian kinerja amat baik berdasarkan penilaian kinerja dan ditempatkan disekolah yang klasternya lebih rendah. e. Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah selama 2 (dua) kali masa tugas berturut-turut, apabila tidak dapat memenuhi penilaian prestasi amat baik maka tidak dapat diberikan lagi tugas tambahan sebagai Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah namun demikian yang bersangkutan berhak mengikuti seleksi kembali setelah masa tenggang 4(empat) tahun. f. Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala sekolah yang masa tugasnya berakhir sebagaimana dimaksud huruf c dan e ditugaskan sebagai guru diluar sekolah yang pernah ditempatinya. Bagian Kedua Perhitungan Masa Tugas bagi Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah dalam jabatan

Pasal 12 Untuk menghitung masa tugas bagi Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala sekolah dalam jabatan ditetapkan mulai tahun 2012 dengan tanggal dan bulan sesuai Surat Keputusan Pengangkatan pertama sebagai Kepala Taman Kanak-kanak atau Kepala Sekolah. Pasal 13 Perhitungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 dibagi menjadi 6 kelompok kategori sebagai berikut: a. Kategori masa kerja Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah 18 Tahun ke atas dinyatakan sudah 3 (tiga) kali masa tugas setelah Penilaian Kinerja berkala 4 tahun. b. Kategori masa kerja Kepala Taman Kanak- Kanak dan Kepala Sekolah 09 Tahun sampai dengan 18 Tahun, dinyatakan sudah selesai masa tugas ke 2 ( dua ) kali masa tugas setelah Penilaian Kinerja berkala 4 tahun. c. Kategori masa kerja Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah 04 sampai dengan 09 Tahun dinyatakan sudah selesai melaksanakan tugas ke-1(satu) kali masa tugas setelah Penilaian Kinerja berkala 4 tahun d. Kategori. masa kerja Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah 0 sampai dengan 04 Tahun dihitung masa kerjanya 30 % terhitung mulai tanggal penetapan e. Kategori masa kerja Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala sekolah yang ditetapkan mulai 2013 sampai diberlakukannya peraturan ini maka masa kerja nya di hitung 10 %. f. Kategori masa kerja Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala sekolah yang ditetapkan setelah diberlakukannya peraturan ini menyesuaikan dengan tanggal dan bulan penetapan sebagai Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala sekolah. BAB V PENILAIAN KINERJA Pasal 14 (1) Penilaian kinerja Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun. (2) Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah. (3) Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah dimana yang bersangkutan bertugas. (4) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah. b. peningkatan kualitas sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan. c. usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah. (5) Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik, cukup, sedang atau kurang. BAB VI

PEMBERHENTIAN DAN PERPANJANGAN MASA TUGAS GURU SEBAGAI KEPALA TAMAN KANAK-KANAK DAN KEPALA SEKOLAH Pasal 15 (1) Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah dapat diberhentikan dari penugasan karena: a. permohonan sendiri. b. masa penugasan berakhir. c. dinilai tidak mampu/berkompeten dalam melaksanakan tugas. d. telah mencapai batas usia pensiun jabatan fungsional guru. e. diangkat pada jabatan lain. f. dikenakan hukuman disiplin sedang atau berat. g. diberhentikan dari jabatan guru. h. meninggal dunia. (2) Pemberhentian Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati. Pasal 16 Perpanjangan masa tugas tambahan sebagai Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah ditetapkan oleh Bupati BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 17 Ketentuan penugasan guru sebagai Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah pada sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat/yayasan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 (1) Guru yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah,dan dinyatakan lulus sebelum berlakunya peraturan ini, tidak perlu mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah sebagaimana diatur dalam peraturan ini. (2) Bagi Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah yang telah diangkat tetapi belum mengikuti Pendidikan dan Pelatihan wajib mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah. Pasal 19 (1) Pelaksanaan Peraturan Bupati tentang tugas tambahan guru sebagai Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah dilaksanakan setelah mendapatkan penilaian kinerja berkala selama 4 tahun berturut-turut dan penilaian kumulatif.

(2) Dasar penentuan pemberhentian dan perpanjangan tugas tambahan guru sebagai Kepala Taman Kanak-Kanak dan Kepala Sekolah berdasarkan penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 20 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, Keputusan Bupati Kuningan Nomor 424/Kep.29- Disdik/2005, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Ditetapkan di : KUNINGAN Pada Tanggal : 10-11-2014 BUPATI KUNINGAN TTD UTJE CHOERIAH HAMID SUGANDA Diundangkan di Kuningan Pada Tanggal : 10-11-2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TTD Drs, H, YOSEP SETIAWAN, M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 19580217 198503 1 003 BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2014 NOMOR 48

SUSUNAN DRAF PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANGPEMBERIAN TUGASTAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA TAMAN KANAK- KANAK DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KUNINGAN BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII KETENTUAN UMUM SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH 1. Formasi 2. Pencalonan 3. Seleksi 4. Persyaratan PENGANGKATAN, PENEMPATAN DAN MUTASI 1. Pengangkatan 2. Penempatan 3. Mutasi PERIODESASI 1. Masa Tugas 2. Perhitungan Masa Tugas bagi Kepala Taman Kanak-kanak dan Kepala Sekolah dalam Jabatan PENILAIAN KINERJA PEMBERHENTIAN DAN PERPANJANGAN MASA TUGAS SEBAGAI KEPALA TAMAN KANAK-KANAK DAN KEPALA SEKOLAH KETENTUAN LAIN BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN BAB IX KETENTUAN PENUTUP