PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PADA KASUS INERTIA UTERI TERHADAP JENIS PERSALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Lama Persalinan pada Ibu Inpartu di RSUD Dr. R. Koesma Tuban

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARULAHIR

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

HUBUNGAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN LAMA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN DENGAN TINDAKAN VAKUM EKSTRAKSI DI RSUD BANYUMAS

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

INDUKSI PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR LABOR INDUCTION WITH THE INCIDENT OF ASPHYXIA NEWBORN

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 e-issn : p-issn :

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL-DIY TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

EFEKTIVITAS POSISI TANGAN PENOLONG DALAM PENCEGAHAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA KALA II PERSALINAN DI RSIA Bunda arif PURWOKERTO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. rahim, tanpa rasa sakit dan koordinasi yang di sebut Braxton Hiks. Kontraksi ini

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Suroso, Paryono Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN OKSITOSIN DRIP DENGAN RUPTUR JALAN LAHIR SPONTAN PADA PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

HUBUNGAN ANTARA PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL

BAB III METODE PENELITIAN

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN OKSITOSIN DI RSUD.PIRNGADI MEDAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

Senam Hamil Mempengaruhi Lama Persalinan Normal pada Primigravida. Pregnant Exercise Influence Vaginal Term Labor On Primigravid

BAB I PENDAHULUAN. bangsa salah satunya diukur dari besarnya angka kematian (morbiditas). Makin

Hubungan antara Anemia dan Kejadian Inersia Uteri di RSUD Dr.Moewardi SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

PERBANDINGAN KEBERHASILAN PERSALINAN ANTARA MISOPROSTOL DAN FOLEY KATETER PADA POSTTERM Isnamaya Kartika Wulandari 1, Sumarah 2, Margono 3

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN INERSIA UTERI KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA CORRELATION OF PARITY WITH THE INCIDENCE OF PLACENTA PREVIA

ABSTRAK. Nabila Mazaya Putri, 2017 : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG., M.Pd.Ked.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN SEKSIO SESAREA DAN PARITAS DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD AHMAD YANI KOTA METRO

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas

Rosmaria Br Manik Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi

Yayan A. Israr, S. Ked Christopher A.P, S. Ked

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

DETERMINAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA ATONIA UTERI

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Prevalensi Kejadian Asfiksia Neonatorum Ditinjau Dari Faktor Risiko Intrapartum Di PONEK RSUD Jombang

KEMATIAN PERINATAL DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I-KALA II PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MARDI RAHAYU SEMARANG

Dinamika Kesehatan Vol. 7 No. 2 Desember 2016 Salmarini, et. al., Faktor-faktor yang...

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN INERSIA UTERI PADA IBU BERSALIN DI RSUD PROF. dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2011.

CUT ROSMAWAR¹ ¹Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DAN PARITAS DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN SPONTAN DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2010

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

HUBUNGAN RIWAYAT SECTIO CAESAREA DENGAN VBAC (VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREA) DI RSUD ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012.

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN OXYTOCIN DENGAN LAMA PENGELUARAN PLASENTA PADA KALA III PERSALINAN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

SENAM HAMIL MEMPERCEPAT PROSES PERSALINAN KALA II

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN INDUKSI, PARTUS LAMA, DAN BERAT BAYI MAKROSOMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUMDI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PADA KASUS INERTIA UTERI TERHADAP JENIS PERSALINAN Linda Yanti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa Purwokerto Jalan Raden Patah No.100, Leduk Kembaran, Purwokerto telp. (0281) 632664 Email : shb.linda@gmail.com ABSTRACT: GIVING EFFECT TO THE CASE STIMULATION OF UTERINE INERTIA TYPES OF OF LABOUR. Barriers or bottlenecks of labor may be caused because the uterus does not contract properly (inertia uteri) which is a complication of childbirth. Handling of cases of uterine inertia must be done right. Objective to analyze the effect of stimulation in cases of uterine inertia against this type of labor. This type of research used in this research is analytic observational case control approach. The population in this study were women with uterine inertia cases in hospitals Margono Soekardjo Purwokerto. The sample used was a mother with a case of uterine inertia of the 100 respondents was taken by quota sampling. The results of the bivariate analysis with chi-square there is the effect of stimulation in cases of uterine inertia with the kind of labor with (p-value = 0.001) (Tabel.1). with OR = 3.5857 which means that mechanical stimulation in cases of uterine inertia 3.5857 times higher chance of having a vaginal birth than the combined stimulation. There is significant relationship between stimulation in cases of uterine inertia with the type of delivery Keywords: Stimulation, Inertia uteri, Type of labor ABSTRAK: PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PADA KASUS INERTIA UTERI TERHADAP JENIS PERSALINAN. Hambatan atau kemacetan persalinan dapat disebabkan karena uterus tidak berkontraksi dengan baik (inertia uteri) yang merupakan penyulit persalinan. Penanganan untuk kasus inertia uteri harus dilakukan secara tepat. Tujuan: menganalisis pengaruh pemberian stimulasi pada kasus inertia uteri terhadap jenis persalinan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan kasus inertia uteri di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto. Sampel yang digunakan adalah ibu dengan kasus inertia uteri yang berjumlah 100 responden diambil secara quota sampling. Hasil analisis bivariat dengan chi-square terdapat pengaruh pemberian stimulasi pada kasus inertia uteri dengan jenis persalinan dengan (nilai p=0.001) (Tabel.1). dengan OR=3.5857 yang artinya pemberian stimulasi mekanik pada kasus inertia uteri 3.5857 kali lebih tinggi berpeluang akan melahirkan secara normal daripada pemberian stimulasi kombinasi. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian stimulasi pada kasus inertia uteri dengan jenis persalinan Kata Kunci: Stimulasi, Inertia Uteri, Jenis Persalinan 66

Linda Yanti, Pengaruh Pemberian Stimulasi... 67 PENDAHULUAN Hambatan persalinan dapat disebabkan karena his uterus tidak berkontraksi dengan baik atau biasa disebut inertia uteri yang dapat membahayakan ibu maupun janin. Pada kasus persalinan dengan inertia uteri dimana uterus tidak berkontraksi dengan baik. Mareyke (2003) dalam penelitiannya tentang profil kehamilan pada usia 35 tahun atau lebih di RSUP Manado 1 Januari 2001 31 Desember 2002, menemukan kejadian inertia uteri sebesar 2,62% pada tahun 2001 dan sebesar 2,88% pada tahun 2002 terjadi pada ibu yang melahirkan diusia 35 tahun atau lebih tetapi tidak menjabarkannya menurut paritas (Mareyke, 2003 dalam Garcia, 2011). Dalam penelitian Suswadi (2000 dalam Garcia, 2011) tentang penyulit kehamilan dan persalinan pada wanita usia tua menyatakan inertia uteri sebagai penyulit persalinan kala I ditemukan 1,9% pada kelompok usia 35 tahun atau lebih dan 2,2% pada kelompok pembanding 20-34 tahun. Perbedaan ini secara statistik tidak bermakna p>0,005. Suparman dan Sembiring (2002 dalam Garcia, 2011) dalam penelitiannya pada primigravida tua di RSUP Manado, ditemukan penyulit tiga terbanyak adalah hipertensi, ketuban pecah dini, dan inertia uteri masing-masing 13,75%, 6,25%, dan 3,75%. Berdasarkan hasil study pendahuluan yang dilakukan di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto didapatkan angka kejadian inertia uteri terus mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir, dimana pada tahun 2011 sebanyak 217 kasus, tahun 2012 sebanyak 218 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2013 sebanyak 299 kasus. Salah satu cara yang dilakukan untuk perbaikan kerja uterus yang tidak adekuat adalah dengan stimulasi persalinan. Stimulasi persalinan dibagi menjadi tiga yaitu stimulasi mekanik dengan memecah ketuban, stimulasi kimiawi bisa dengan pemberian oksitois drip dan misoprostol sedangkan pemberian stimulasi kombinasi adalah dengan menggabungkan cara mekanik dan kimiawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian stimulasi pada kasus inertia uteri terhadap jenis persalinan di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2013.

68 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 66-71 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan kasus inertia uteri di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto. Sampel yang digunakan adalah ibu dengan kasus inertia uteri yang berjumlah 100 responden diambil secara quota sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini pemberian stimulasi pada kasus inertia uteri, sedangkan variable terikatnya adalah jenis persalinan. Pengambilan data sekunder dengan menggunakan data rekam medis pasien menggunakan master tabel. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulasi pada kasus inertia uteri dengan jenis persalinan menggunakan uji Chi-square. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis bivariat dalam penelitian ini menujukkan terdapat pengaruh pemberian stimulasi terhadap jenis persalinan dengan (nilai p=0.001) (Tabel.1). dengan OR=3.5857 yang artinya pemberian stimulasi mekanik pada kasus inertia uteri 3.5857 kali lebih tinggi berpeluang akan melahirkan secara normal daripada pemberian stimulasi kombinasi. Tabel 1. Pengaruh Pemberian Stimulasi Pada Kasus Inertia Uteri Terhadap Jenis Persalinan di RSUD Margono Soekardjo 2013 Pemberian Bersalin Bersalin Total Nilai p OR Stimulasi Normal Buatan Mekanik 30 14 44 0.001 3.857 Kombinasi 20 36 56 (CI:1.544-9.769) Total 50 50 100 Hasil analisis bivariate menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian stimulasi dengan jenis persalinan dan pemberian stimulasi mekanik pada kasus inertia uteri 3.5857 kali lebih tinggi berpeluang akan melahirkan secara normal daripada pemberian stimulasi kombinasi. Pada kondisi his yang tidak adekuat perlu dilakukan pemberian stimulasi persalinan yang tepat sehingga bisa menghasilkan his yang baik untuk melakukan persalinan pervaginam. Pemberian

Linda Yanti, Pengaruh Pemberian Stimulasi... 69 stimulasi mekanik pada persalinan dapat dilakukan denga memecah ketuban yang dilakukan pada kasus inertia uteri primer, dimana setelah 12 jam tetap ada his tanpa ada kemajuan persalinan, ketuban dipecahkan dan his tanpa ada kemajuan persalinan, ketuban dipecahkan dan his diperbaiki dengan infus pitosin, perlu diingat bahwa persalinan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah agar prognosis janin tetap baik. Pemberian stimulasi kimiawi bisa dengan pemberian oksitosin drip dan misoprostol sedangkan pemberian stimulasi kombinasi adalah dengan menggabungkan cara mekanik dan kimiawi. Hasil penelitian Kumarawati (2010) tentang pengaruh pemberian stimulasi terhadap kejadian persalinan normal di wilayah Puskesmas Gemarang Madiun, didapatkan hasil bahwa 45,8% persalinan normal pada pasien inertia uteri terjadi karena pemberian stimulasi secara mekanik. Sebagian besar ibu yang persalinannya buatan sebelumnya diberikan stimulasi kimiawi. Pemberian stimulasi dengan teknik kimiawi yaitu dengan cara memberikan obat-obatan yang merangsang timbulnya his. Pemberian stimulasi persalinan secara kimiawi dapat menimbulkan kontraksi rahim yang berlebihan yang dapat membuat ibu tidak dapat menahan rasa sakit yang ditimbulkan. Jika ibu merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan, biasanya proses induksi dihentikan dan dilakukan operasi caesar. Penelitian yang dilakukan Aldred dkk tahun 2009, dilakukan induksi persalinan atas indikasi his yang tidak baik. Pemecahan selaput ketuban dilakukan bersamaan dengan pemberian oksitosin, dari hasil penelitian didapatkan bahwa amniotomi yang dilakukan bersamaan dengan pemberian oksitosin sangat efektif untuk perbaikan his dan kemajuan persalinan, sehingga 96% persalinan dapat dilakukan dengan cara pervaginam (bersalin normal) dan 4% dengan bantuan forchep (bersalin buatan). Sebagian besar responden yang bersalin normal adalah responden dengan induksi persalinan mekanik. Melepaskan selaput ketuban (stripping of the membran) dengan jari yang dapat masuk kedalam kanalis servikalis selaput ketuban yang melekat dilepaskan dari dinding uterus sekitar ostium uteri internum. Cara ini akan lebih berhasil bila serviks sudah terbuka dan kepala sudah turun. Bersamaan dengan turunnya kepala dan lepasnya selaput

70 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 66-71 ketuban maka selaput ini akan lebih menonjol dan akan menekan pleksus frankenhauser yang akan merangsang timbulnya his dan terbukanya serviks. Pecahnya selaput ketuban dapat menimbulkan his yang baik, dengan his yang baik membuat seorang ibu akan mudah menjalani persalinan atau dapat diartikan ibu dapat bersalin secara normal. Mekanisme kerja dari oksitosin akan menyebabkan kontraksi otot polos uterus sehingga sering digunakan dalam dosis farmakologi untuk menginduksi persalinan. Sebelum bayi lahir pada proses persalinan yang timbul spontan ternyata rahim sangat peka terhadap oksitosin, dengan dosis beberapa miliunit permenit intra vena, rahim yang hamil sudah berkontraksi demikian kuat sehingga seakan-akan dapat membunuh janin yang ada didalamnya atau merobek rahim itu sendiri atau kedua-duanya (Granner, 2005). Oksitosin merangsang kontraktilitas uterus maka hormon ini digunakan untuk memperlancar persalinan, tetapi tidak akan memulai persalinan kecuali kehamilan sudah aterm. Didalam uterus terdapat reseptor oksitosin 100 kali lebih banyak pada kehamilan aterm dibandingkan dengan kehamilan awal. Jumlah estrogen yang meningkat pada kehamilan aterm dapat memperbesar jumlah reseptor oksitosin. Begitu proses persalinan dimulai serviks akan berdilatasi sehinga memulai refleks neural yang menstimulasi pelepasan oksitosin dan kontraksi uterus selanjutnya (Granner, 2005). Penelitian sebelumnya Makarem MH dkk tahun 2010 juga menunjukkan hasil bahwa pemberian stimulasi mekanik yang dilakukan pada 320 wanita dengan indikasi medis atau kebidanan sebagian besar dapat bersalin normal sebanyak (74,8%) sedangkan responden dengan pemberian stimulasi kimiawi sebagian besar mengalami persalinan dengan buatan (69,7%). KESIMPULAN Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian stimulasi pada kasus inertia uteri terhadap jenis persalinan. Pemberian stimulasi mekanik pada kasus inertia uteri 3.5857 kali lebih tinggi berpeluang akan melahirkan secara normal daripada pemberian stimulasi kombinasi.

Linda Yanti, Pengaruh Pemberian Stimulasi... 71 DAFTAR PUSTAKA Aldred Michael J, Crawford PJM, Cameron AC, Nigel K. Dental anomalies. (2009). Dalam: Cameron AC, Widmer RP, penyunting. Handbook of pediatric dentistry. Edisi ke-3. Philadelphia: Mosby. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta Cuningham. (2005). Obstetri williams. Jakarta: EGC. Garcia. (2011). Perbandingan kejadian penyulit persalinan pada primigravida tua dengan primigravida usia reproduksi sehat di RSUP Prof. Dr R.D. Kandou Manado periode januari 2007-desember 2009. Granner, D.K. Hormon Hipopisis dan Hipotalamus. (2005). Biokimia harper. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Hidayat. (2007). Metode penelitian kebidanan & teknik analisis data. Jakarta: Salemba medika. Kumarawati. (2010). Pengaruh pemberian stimulasi terhadap kejadian persalinan normal di wilayah Puskesmas Gemarang Madiun. Lestari. (2012). Hubungan antara induksi persalinan dengan robekan jalan lahir spontan di RSUD Kebumen Tahun 2011. Mareyke, A. (2003). Profil kehamilan pada usia 35 tahun atau lebih di RSUP Manado 1 januari 2001 31 desember 2002. Fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Muarif. (2012). Perbandingan keberhasilan misoprostol dan tetes oksitosin untuk induksi persalinan pada kasus inertia uteri. Safaah. (2006). Pengaruh induksi persalinan terhadap kejadian asfiksia bayi baru lahir RSUD.dr. R. Koesma Tuban. Saifuddin, A. B. (2006). Ilmu kandungan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Setiawan. (2012). Perbedaan keberhasilan Vaginal Birth After a Cesarean (VBAC) pada inertia uteri hipotonik dengan dan tanpa pemberian oksitosin drip. Suswadi. (2000). Penyulit kehamilan dan persalinan pada wanita usia tua. Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang