WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 19 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SOLOK

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 92 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 99 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL KABUPATEN BANJAR.

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 96 TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2001 SERI D.105 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 33 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERBEKALAN FARMASI PADA DINAS KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SALINAN. : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR : 09 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 98 TAHUN 2016

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam suatu Peraturan;

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2004 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 02 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 18 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SOLOK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 067 TAHUN 2017

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2. Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk Rumah Susun Sewa. BAB III KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN 2001 SERI D.115 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 43 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 18 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

1. Daerah adalah Kabupaten Bireuen.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

Transkripsi:

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (PNFSKB) KOTA SOLOK WALIKOTA SOLOK, Menimbang : a. bahwa sebagai Unit Pelaksan Teknis Daerah (UPTD) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam pelaksanaannya, terutama dalam penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan mengalami kendala dalam memperoleh Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dimana NISN merupakan syarat warga belajar mengikuti ujian nasional; b. bahwa Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) selama ini bukan merupakan satuan pendidikan, maka tidak bisa diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN PNF), sehingga SKB tidak dapat menyelenggarakan ujian nasional pendidikan kesetaraan tingkat satuan pendidikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Satuan Pendidikan Nonformal, Sanggar Kegiatan Belajar (PNFSKB) Kota Solok; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dilingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintah Kotamadya Solok dan Komadya Payakumbuh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19 ); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 1

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 51OS) sebagaimana telah diutrah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 20IO (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 877 ; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan Nomor 4 Tahun 2016, tentang Alih Fungsi SKB menjadi Satuan Pendidikan Nonformal Sejenis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 330; 12. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2009 Nomor 02); 2

13. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 4 Tahun 2011; 14. Peraturan Walikota Solok Nomor 11 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Tekhnis Dinas dan Badan Dilingkungan Pemerintah Kota Solok; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (PNFSKB) KOTA SOLOK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Solok. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Walikota adalah Walikota Solok. 5. Perangkat Daerah adalah Unsur pembantu Kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Solok. 7. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kota Solok. 8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok. 9. Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar selanjutnya disingkat PNFSKB adalah unit organisasi melayanani pendidikan yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak di lingkungan Dinas Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan nonformal. 10. Tugas Teknis Operasional adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat. 11. Kepala Sanggar adalah Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Kota Solok. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok. 3

BAB II ORGANISASI Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 (1) PNFSKB dibentuk dengan Peraturan Walikota. (2) PNFSKB Kota Solok bertempat di Kecamatan Tanjung Harapan. (3) PNFSKB dibentuk berdasarkan potensi, karekteristik dan beban kerja. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) PNFSKB merupakan Satuan Pendidikan Nonformal Sejenis di bawah Dinas Pendidikan. (2) PNFSKB dipimpin oleh seorang Kepala yang berasal dari Tenaga Fungsional Pamong Belajar, yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala SKB yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Pendidikan Nonformal. (3) Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, PNFSKB berkoordinasi dengan Bidang Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 PNFSKB mempunyai tugas Menyelenggarakan Program Pendidikan Nonformal bagi masyarakat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Pasal 5 (1) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, SKB mempunyai fungsi : a. Pelayanan pendidikan nonformal; b. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat; dan c. Pelaksanaan administrasi sanggar. (2) Program Pendidikan Nonformal adalah layanan pendidikan yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. (3) Penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini, pendidikan masyarakat dan pendidikan keterampilan bagi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat(1), disesuaikan dengan daya dukung SKB dan kebutuhan belajar masyarakat. Bagian Keempat Pasal 6 (1) Susunan Organisasi PNFSKB terdiri dari: a. Kepala; b. Urusan Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional. 4

(2) Bagan Struktur dari Susunan Organisasi PNFSKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 7 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh koordinator jabatan fungsional yang ditunjuk oleh Kepala. (3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan dan beban kerja. Bagian Kelima Bidang Tugas Susunan Organisasi Pasal 8 Kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a mempunyai tugas : a. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi PNFSKB; b. memimpin penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar serta membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat; c. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Tata Usaha; d. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan satuan kerja /atau instansi; pemerintah/swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi PNFSKB; e. mengembangkan komunikasi dengan masyarakat sekitar dalam rangka pemberdayaan PNFSKB; f. melaksanakan sistem pengendalian internal; dan g. melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi PNFSKB. Pasal 9 (1) Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala urusan tata usaha. (2) Kepala Urusan Tata Usaha, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala PNFSKB. (3) Kepala Urusan Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertanggung jawab kepada Kepala dan mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. melaksanakan kegiatan administrasi kurikulum, peserta didik, rumah tangga, pembayaran gaji dan perjalanan dinas; b. melaksanakan pengelolaan kepegawaian; c. memelihara dan melakukan kegiatan administrasi barang daerah yang menjadi tanggungjawabnya; d. melaksanakan pengelolaan keuangan; e. melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan PNFSKB; f. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan fasilitas, prasarana dan sarana kerja PNFSKB; g. menjaga keamanan, ketertiban, keindahan dan kebersihan PNFSKB; h. menyiapkan bahan laporan PNFSKB yang terkait dengan tugas Tatausaha; i. melaksanakan administrasi hubungan masyarakat; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. 5

Pasal 10 (1) Kelompok jabatan fungsional pada PNFSKB adalah Pamong Belajar dan jabatan fungsional lainnya sesuai dengan kebutuhan; (2) Pamong Belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan nonformal. (3) Pamong Belajar melaksanakan tugas sesuai jabatan fungsional masingmasing berdasarkan penugasan Kepala PNFSKB. (4) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertanggung jawab kepada Kepala dan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan dan melaporkan tugas sesuai dengan keahliannya berdasarkan ketentuan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Bagian Kesatu Umum Pasal 11 Kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, dalam melaksanakan tugas pokoknya wajib menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik didalam maupun di luar PNFSKB; b. melaksanakan tugas pokok berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas; dan c. memberikan petunjuk, membimbing dan mengawasi pekerjaan bawahannya. Pasal 12 Kepala Urusan Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b, dalam melaksanakan tugas pokoknya wajib menerapkan prinsipprinsip sebagai berikut: a. koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dengan Kepala, Pelaksana maupun Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan PNFSKB; b. melaksanakan tugas pokok berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala; dan c. memberikan petunjuk, membimbing dan mengawasi pekerjaan bawahannya. Pasal 13 Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c, dalam melaksanakan tugas pokoknya wajib menerapkan prinsipprinsip sebagai berikut: a. koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dengan Kepala, Kepala Urusan Tata Usaha maupun Pelaksana di lingkungan PNFSKB; dan b. melaksanakan tugas pokok berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala. 6

Pasal 14 PNFSKB wajib mengembangkan satu atau beberapa program unggulan sebagai ciri khas PNFSKB yang bersangkutan. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 15 (1) Kepala wajib memberikan laporan tentang pengelolaan tugasnya secara teratur, jelas dan tepat waktu kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Urusan Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib mengikuti dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, bertanggung jawab dan menyampaikan laporan kepada Kepala tentang pengelolaan tugasnya secara teratur, jelas dan tepat waktu. (3) Pengaturan mengenai persyaratan dan tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Kewenangan Mewakili Pasal 16 Dalam hal Kepala berhalangan, Kepala Urusan Tata Usaha,dan/atau Pejabat Fungsional dapat mewakili Kepala sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Kepegawaian Pasal 17 (1) Kepala dan Kepala Urusan Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usul Sekretaris Daerah dengan memperhatikan saran dan pertimbangan Kepala Dinas. (2) Kepala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan Jabatan Fungsional Pamong Belajar yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala PNFSKB. (3) Kepala Urusan Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b merupakan jabatan struktural eselon IVb. (4) Kepala berkewajiban dan bertanggung jawab dalam pembinaan kepegawaian di lingkungan PNFSKB. (5) Kepala wajib menilai dan menandatangani Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Daftar Urutan Kepangkatan Pegawai bawahannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (6) Kepala wajib memperhatikan pelaksanaan kenaikan pangkat dan gaji pegawai bawahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV PEMBIAYAAN Pasal 18 Pembiayaan penyelenggaraan PNFSKB dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta anggaran lainnya yang sah dan tidak mengikat. 7

BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Untuk pertama kalinya berdiri sebagai PNFSKB alih fungsi dari SKB, Kepala PNFSKB alih fungsi dijabat oleh Kepala UPTD SKB sampai ditetapkan Kepala PNFSKB alih fungsi dari SKB definitif sesuai peraturan perundang-undangan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Pasal 2 ayat (1) huruf a, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Walikota Nomor 11 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan dilingkungan Pemerintah Kota Solok, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Kota Solok. Diundangkan di Solok Pada tanggal 23 Juni 2016 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA SOLOK, Ditetapkan di Solok Pada tanggal 23 Juni 2016 WALIKOTA SOLOK, Dto ZUL ELFIAN dto HELMIYATI BERITA DAERAH KOTA SOLOK TAHUN 2016 NOMOR 17 8

LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2016 TANGGAL : 23 JUNI 2016 TENTANG : SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL, SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (PNFSKB) KOTA SOLOK BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PNFSKB WALIKOTA SOLOK, dto ZUL ELFIAN 9