Adhyatman Prabowo, M.Psi

dokumen-dokumen yang mirip
Crisis Theory & Life Events. Adhyatman Prabowo, M.Psi, Psi

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Krisis dan Trauma. Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi danangsetyobudibaskoro.wordpress.com

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

STRATEGI KOPING PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGALAMI AMPUTASI. Skripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dampak Peliputan Traumatik pada Masyarakat Umum dan Wartawan

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

Makalah Analisis Kasus : Bencana Merapi. Disusun oleh : Carissa Erani

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada pasien kanker amputasi dilakukan sebagai prosedur menyelamatkan jiwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Tuhan. Selain itu, orang tua juga menginginkan yang terbaik bagi anaknya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

Konsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 5. Ringkasan. Karena akhir-akhir ini film Jepang mulai kembali menyita perhatian para

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan memasuki tahap epidemis dengan beberapa sub-populasi beresiko

SINOPSIS FILM PREMONITION

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. kecelakaan lalu lintas yang cukup parah, bisa mengakibatkan cedera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

Laporan Hasil Assessmen Psikologis Penyintas Bencana Tanah Longsor Banjarnegara Tim Psikologi UNS 1. Minggu ke-1 (18 Desember 2014)

MANAJEMEN STRES PADA INDIVIDU YANG SELAMAT (SURVIVOR) DARI BENCANA ALAM. Kartika Adhyati Ningdiah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

BAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

MASALAH KELUARGA DAN MEKANISME PENANGGULANGANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES TERJADINYA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pengertian kejahatan dan kekerasan memiliki banyak definisi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu

Oleh Nandang Rusmana, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

Kepekaan Reaksi berduka Supresi emosi Penundaan Putus asa

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah ini akan mendorong tumbuh dan berkembangnya fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bekerja sama dengan ikatan saling berbagi dan kedekatan emosi dan

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

Bab 4. Simpulan dan saran. bahwa tokoh yang bernama Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

BAB IV ANALISIS GEJALA-GEJALA KESURUPAN DAN FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB KESURUPAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap

PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA

Transkripsi:

Adhyatman Prabowo, M.Psi

SOLO,2011 KOMPAS.com Beberapa korban bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, mengaku masih mengalami trauma. Korban masih merasa takut terhadap hal-hal tertentu, seperti dialami Ferdianta. Ia mengaku merasa ketakutan jika ada orang datang membawa bungkusan atau kado. "Saya takut bungkusan atau kado itu bom," kata Ferdianta, Rabu (28/9/2011). Ia juga mengaku masih merasa takut untuk datang ke gereja, terutama gereja-gereja besar, karena khawatir akan terulang kejadian yang sama. Trauma juga dialami Belarmin Boris. Menurut dia, jika mencium bau hangus, ia akan teringat kejadian bom bunuh diri di GBIS Kepunton. Rambut Belarmin terbakar dan kepalanya terluka karena terkena serpihan material bom yang meledak. Menurut Direktur Rumah Sakit Dr Oen, Solo, Willy Handoko, pihaknya telah membentuk tim psikologi untuk mendampingi pasien. Pada saat pasien baru datang, pihaknya memang masih berkonsentrasi untuk penanganan kondisi fisik.

Seorang Ibu yang sedang berada di penjahit mendapatkan informasi bahwa anaknya jatuh dari lantai 2dirumahnya Sontak ia terkejut hingga duduk terkulai di lantai. Kemudian, ia langsung memberitahu adiknya untuk segera pulang dengan histeris. Setelah tiba di rumah adiknya, ia meminta adiknya untuk langsung mengantar ia dan anaknya ke rumah sakit, Sesampainya disana, anaknya langsung diperiksa dokter dan dinyatakan baik-baik saja sehingga diizinkan pulang. Setelah beberapa jam dirumah anaknya untuk buang air kecil, dan kemudian diketahui anaknya mengeluarkan darah dari kandung kemihnya. Ia pun makin panik dan histeris. Lalu ia menelepon suaminya dan memberitahu kondisi anaknya. Setelah suaminya tiba, mereka langsung membawa anaknya ke RS yang lain untuk melakukan check up seluruh tubuh anaknya. Esok harinya, diketahui bahwa anaknya mengalami penggumpalan darah di otak dan pembengkakan ginjal akibat terjatuh dari lantai dua di rumah adiknya. Setelah beberapa minggu dirawat dirumah sakit kondisi anaknya sedikit membaik dan di izinkan pulang. Kondisi anaknya saat ini daya tahan fisik anaknya menurun sehingga sulit untuk konsentrasi belajar maupun tidak seaktif sebelumnya ketika bermain. Kondisi ibu saat ini: Tidak bisa melewati jalan ketika mengantarkan anaknya (dengan alasan teringat tragedi itu) Tidak bisa memakai baju yang digunakan pada saat menolong anaknya tersebut Merasa bersalah, sering murung, mulai menarik diri dengan lingkungan sosial Tidak nyaman ketika berada diluar rumah

internal distress : kehilangan harapan, putus asa, depresi, stress posttraumatic, reaksi drugs, dorongan bunuh diri kehilangan yang hebat : loss job, death, tragedy, operasi, cacat, perang, terorisme, kondisi transisional : pensiun / mutasi, relokasi, anggota keluarga baru, konflik keluarga, tidak ada keluarga, penyakit Krisis

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV) A. Pemunculan stressor Orang yang mengalami, menyaksikan, atau mempelajari peristiwa yang melibatkan kematian yang tragis, kecelakaan serius atau kekejaman pada diri sendiri dan orang lain. Orang yang mengalami ketakutan, ketidakberdayaan atau ketakutan hebat (pada anak-anak, respon tersebut mengakibatkan perilaku kacau atau memprovokasi).

B. Peristiwa yang dialami lagi a. Perilaku mengungkit kembali peristiwa mengganggu. b. Mengingat kembali mimpi buruk suatu peristiwa c. Berperilaku atau seolah-olah trauma tersebut muncul kembali (ilusi, halusinasi, dan kembali ke masa lalu yang bersifat disosiatif) d. Distress psikologis yang hebat atas munculnya tanda-tanda internal atau eksternal yang mensimbolkan dengan suatu aspek dari trauma tersebut. e. Reaksi psikologis yang muncul berulang-ulang seperti pada gejala diatas.

C. Penghindaran a. Upaya-upaya untuk menghindari pikiran, perasaan atau hal lain yang dapat mengingatkan kembali pada peristiwa traumatis. b. Upaya-upaya untuk menghindarkan diri dari aktivitas, tempat, atau orang yang terkait dengan peristiwa traumatis. c. Ketidakmampuan mengingat aspek penting dari peristiwa traumatik. d. Berkurangnya minat atau partisipasi secara nyata pada aktivitas yang dahulunya merupakan aktivitas yang menyenangkan.

D. Pemunculan a. Perasaan terasing. b. Rentang afeksi terbatas c. Merasa masa depan suram. E. Durasi gejala dalam kriteria B (gejala lebih dari satu bulan) F. Gangguan kehidupan. Yaitu gangguan yang menyebabkan distress dalam fungsi sosial atau bidang penting lainnya.

Gejala traumatik dalam Ilmu Psikiatri 1. Kriteria A : Trauma Meliputi pengalaman langsung dan menyaksikan kejadian yang mengancam kematian serta respon terhadap kejadian berupa rasa takut yang sangat kuat dan rasa tidak berdaya. 2. Kriteria B : re-experiencing/re-koleksi kilas balik ingatan berulang Pemanggilan ingatan kejadian berupa bayangan, pikiran dan persepsi secara terus menerus. Mmerasa kejadian itu terjadi kembali, serta reaksi fisik dan psikis yang sama berulang pada saat terjadi, jika teringat trauma tsb

Next 3. Kriteria C : Penghindaran dan Penumpulan emosi Menghindari pikiran, perasaan, Percakapan, aktivitas yang mengingatkan dengan trauma, tidak mampu mengingat trauma, hilang minat dalam aktivitas, perasaan lepas dan asing pada lingkungan tempat trauma terjadi, kehilangan emosi dan perasaan menumpul, serta merasa kehilangan masa depan. 4. Kriteria D : hipersensitif dan iritabilitas meninggi terhadap rangsang Meliputi sulit tidur, ledakan kemarahan, sulit konsentrasi, waspada berlebihan, dan respon terkejut yang berlebihan.

Sementara itu berdasar hasil penelitian Rusmana, dkk. (2007) Ditinjau dari gejala gangguan yang dialami, paling banyak mengalami gejala gangguan fisik (45,8%) disusul kemudian ganguan kognitif (37,6%) emosi (29,9%) gangguan tingkah laku (26,47%) dan terakhir spiritual (21,43%) Sedangkan berdasarkan kriteria diagnostic, aspek dominant masih dibayangi Peristiwa traumatis (77%) berfikir negatif (47%) merasa tidak berdaya (33%) emosional (30%) mengisolasi diri (23%) dan merasa masa depan suram (17%)