STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA MELEWATI ELBOW 75⁰ DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15

VOID FRACTION DAN PEMETAAN POLA ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 75 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA MIRING 15

POLA ALIRAN DUA FASE (AIR+UDARA) PADA PIPA HORISONTAL DENGAN VARIASI KECEPATAN SUPERFISIAL AIR

Eksperimental Karakterisitik Pressure Drop pada Aliran Dua Fase Gas-Cairan Melewati Pipa Vertikal

KARAKTERISITIK FLOW PATERN PADA ALIRAN DUA FASE GAS-CAIRAN MELEWATI PIPA VERTIKAL

(TESIS) STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR UDARA) MELEWATI ELBOW

BAB II LANDASAN TEORI. λ = f (Re, ε/d)... (2.1)

Analisis Aliran Fluida Dua Fase (Udara-Air) melalui Belokan 45 o

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Daerah lapisan batas diatas plat rata

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

Observasi Pola Aliran Dua Fase Air-udara Berlawanan Arah pada Pipa Kompleks ABSTRAK

`BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

KAJI EKSPERIMENTAL ALIRAN DUA FASE AIR-CRUDE OIL MELEWATI PIPA SUDDEN EXPANSION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Variasi Sudut Water Injector Berbentuk Diffuser Terhadap Fenomena Flooding Pada Aliran Dua Fase Cair Udara Vertikal Berlawanan Arah

Pengaruh Hambatan Cincin Terhadap Fenomena Flooding Dalam Aliran Dua Fase Berlawanan Arah Pipa Vertikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Karakterisasi Pressure Drops Pada Aliran Bubble dan Slug Air Udara Searah Vertikal Ke Atas Melewati Sudden Contraction

Pengaruh Variasi Diameter Injektor Konvergen Udara Terhadap Fenomena Flooding Dalam Aliran Dua Fase Gas-Cair Berlawanan Arah Pada Pipa Vertikal

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

STUDI EKSPERIMEN STRUKTUR ANTAR MUKA ALIRAN STRATIFIED PADA ALIRAN DUA FASA ADIABATIS SEARAH BERDASAR NILAI BEDA TEKANAN

PENGURANGAN INTENSITAS FLUKTUASI TEKANAN PADA PEMBESARAN MENDADAK ALIRAN UDARA AIR SEARAH HORISONTAL DENGAN PENEMPATAN RING

PENGARUH T-JUNCTION SEBAGAI ALAT PEMISAH KEROSENE-AIR

STUDI DISTRIBUSI TEKANAN ALIRAN MELALUI PENGECILAN SALURAN SECARA MENDADAK DENGAN BELOKAN PADA PENAMPANG SEGI EMPAT

PROSIDING TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemodelan dan Verifikasi Aliran Dua Fase (Air-Udara) di Belokan 90 0

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

PENGARUH HAMBATAN DOWNSTREAM TERHADAP KARAKTERISTIK PEMISAHAN FASE KEROSENE-AIR PADA T-JUNCTION 90 O. Abstract

PENGARUH WATER CUT PADA INLET T-JUNCTION TERHADAP EFISIENSI PEMISAHAN KEROSENE-AIR

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...

SIMULASI CFD ALIRAN ANNULAR

PREDIKSI DAN VISUALISASI PEMBENTUKAN FLOODING PADA ALIRAN DUA FASE VERTIKAL BERLAWANAN ARAH

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh: Zulfa Hamdani. PowerPoint Template NRP :

Penentuan Sub-sub Pola Aliran Stratified Air-Udara pada Pipa Horisontal Menggunakan Pengukuran Tekanan

Eksperimental Karakteristik Pressure Drop

THE EFFECT OF THE CONCENTRATION OF THE SALT SOLUTION TO THE CHARACTERISTICS OF TWO PHASE FLOW AIR WATER

PERNYATAAN. Yogyakarta, Februari Penulis. Achmad Virza Mubarraqah. iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

STUDI KARAKTERISTIK LAJU ALIRAN ENERGI UNTUK FLUIDA AIR DAN UDARA PADA PIPA HORISONTAL

EFISIENSI PEMISAHAN KEROSENE-AIR DI T-JUNCTION DENGAN POSISI SUDUT SIDE ARM 45 0

PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR 3

Studi Eksperimen Aliran Melalui Square Duct dan Square Elbow 90º dengan Double Guide Vane pada Variasi Sudut Bukaan Damper

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Rasio Diameter T-Junction Terhadap Pemisahan Aliran Kerosen-Air

KAJI EKSPERIMENTAL ALIRAN DUA FASE WATER-CRUDE OIL MELEWATI PIPA SUDDEN EXPANSION HORISONTAL BERPENAMPANG LINGKARAN

BAB IV METODA PENGAMBILAN dan PENGOLAHAN DATA

STUDI EKSPERIMEN MENGENAI SUB-SUB POLA ALIRAN STRATIFIED PADA ALIRAN DUA FASA SEARAH BERDASAR FLUKTUASI BEDA TEKANAN PADA PIPA HORISONTAL

Korelasi Empiris Perpindahan Kalor Dua Fase (Air Udara) Aliran Kantung Gas dalam Pipa Horisontal Sirkular

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR DUA FASA UDARA DAN AIR SEARAH DALAM PIPA VERTIKAL PADA DAERAH ALIRAN KANTUNG (SLUG FLOW)

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

EFISIENSI PEMISAHAN KEROSENE-AIR DI T-JUNCTION DENGAN POSISI SUDUT SIDE ARM 45 0

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

Visualisasi Mekanisme Flooding Aliran Counter-Current Air- Udara pada Simulator Hotleg Dengan L/D=50

DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR ELEKTRODE Hermawan

INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA

Bab 2 Aliran Multifasa pada Jaringan Pipa Produksi

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

PENGARUH JARAK SALURAN KELUAR AIR DAN UDARA TERHADAP KARAKTERISTIK SPRAY PADA TWIN FLUID ATOMIZER

Karakteristik Perpindahan Panas pada Double Pipe Heat Exchanger, perbandingan aliran parallel dan counter flow

Karakteristik Gradien Tekanan Pada Aliran Dua-Fase Udara-Campuran Air dan 20% Gliserin Dalam Pipa Horizontal Berukuran Mini

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

BAB III SET-UP ALAT UJI

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB IV METODA PENGAMBILAN dan PENGOLAHAN DATA

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fluktuasi Beda Tekanan Aliran Plug Gas Likuid pada Pipa Horisontal

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

Karaktristik Pola Aliran Pemisahan Kerosene-Water Pada Pipa T-Junction Sudut 90 Dan Radius 25 mm Dengan Bahan Pleksiglass

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

III. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak

BAB III RANCANG BANGUNG MBG

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4.

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

VISUALISASI POLA ALIRAN DI INLET T- JUNCTION DENGAN VARIASI SUDUT PADA PROSES PEMISAHAN KEROSENE-AIR

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 2 DASAR TEORI. [CO 2 ] = H. pco 2 (2.1) pco 2 = (mol % CO 2 ) x (gas pressure) (2.2)

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )

BAB III SISTEM PENGUJIAN

PEMISAHAN ALIRAN KEROSEN-AIR (Pada Variasi Sudut Kemiringan Side Arm vertikal keatas)

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Viskositas terhadap Aliran Fluida Gas-Cair melalui Pipa Vertikal dengan Perangkat Lunak Ansys Fluent 13.0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36

Transkripsi:

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60 Gede Widayana 1) dan Triyogi Yuwono 2) 1) Dosen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja ( Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya ) Jl. A Yani no 67 Singaraja (Bali) 81116. 2) Guru besar di Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin, ITS Surabaya Jl.Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111. Email : 1) widayana_1@yahoo.co.id, 2) triyogi@me.its.ac.id Abstrak Dalam kehidupan sehari-hari selain aliran satu phase, kita juga temukan aliran multiphase dimana salah satunya adalah aliran dua fase. Aliran dua fase banyak dijumpai baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam proses-proses industri, seperti pada ketel uap, kondensor, alat penukar panas, reaktor nuklir, pencairan gas alam, pipa saluran dan lainlain.pada aliran satu fase, pressure drop dipengaruhi oleh Reynolds number yang merupakan fungsi dari viskositas, berat jenis fluida dan diameter pipa. Sedangkan aliran dua fase, pressure drop disamping dipengaruhi oleh Reynolds number juga dipengaruhi oleh interaksi antar fase, deformasi permukaan dan pergerakan antar fluida, pengaruh ketidakseimbangan fase, perubahan pola aliran dan lain sebagainya. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elbow 30 dengan R/D 0,7 terhadap parameter aliran dua fase (air dan udara) dalam pipa yaitu pressure drop, distribusi void fraction dan perubahan flow pattern. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan numerik. Dimana menggunakan bahan pipa transparan (acryllic) diameter (D) 0,036 m, panjang pipa vertikal 2 m, elbow 30 R/D 0,7 dan pipa miring 1 m. Fluida kerja yang digunakan adalah air dan udara. Pada eksperimen kecepatan superficial liquid yang digunakan adalah 0,3 m/s 1,1 m/s dan volumetrik rasionya (β) adalah 0,03 0,25. Pengukuran pressure drop menggunakan manometer U pada pipa vertikal, inlet elbow, outlet elbow dan pada pipa miring 60. Sedangkan global void fraction (α) dilakukan dengan metode pressure gradient dan visualisasi aliran menggunakan kamera digital. Pada penelitian secara numerik menggunakan program Fluent 6. dan Matlab 7 untuk membandingkan flow pattern dan distribusi void fraction dengan hasil eksperimen. Hasil penelitian didapatkan bahwa untuk pressure drop pada pipa vertikal terjadi penurunan dengan bertambahnya kualitas volumetrik gas. Hal ini juga terjadi pada elbow dan pada pipa miring 60, namun nilainya lebih kecil dibanding dengan yang terjadi pada pipa vertikal. Kecepatan superficial liquid (Usl) mempengaruhi pola aliran setelah melewati elbow 30 dimana pada hasil visualisasi terlihat adanya perubahan dari bubble menjadi bubble cluster, plug bubble, slug bubble. Kata kunci : Elbow 30, aliran dua fase air dan udara, pressure drop, flow pattern. 1. Pendahuluan Aliran dua fase mempunyai fenomena yang sangat kompleks dibanding pada aliran satu fase diantaranya adalah interaksi antar fase, pengaruh deformasi permukaan, pergerakan

antar fluida, pengaruh ketidakseimbangan fase, perubahan pola aliran dan perubahan pressure drop sehingga menjadi ketertarikan dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Benard (2006) menggunakan elbow 90, R/D = 0,6539 dari pipa vertikal menuju pipa horizontal. Diameter dalam pipa (D) = 0,026 m. Hasil yang didapatkan bahwa pressure drop pada posisi vertical inlet tangent menunjukkan beberapa perbedaan yang signifikan pada pipa vertikal. Karena adanya elbow yang menyebabkan aliran inlet terhambat sehingga menaikkan tekanan dan jumlah fase liquid pada vertical inlet riser dan perbedaan struktur dari flow regime dibandingkan dengan pipa vertikal lurus tanpa adanya gangguan belokan. Penelitian yang dilakukan Yudi Sukmono (2009) menggunakan elbow 90 dengan R/D = 0,6 dan diameter dalam pipa (D) 0,036 m. Hasil penelitiannya bahwa pressure drop pipa vertikal akan semakin turun pada β yang semakin tinggi pada setiap variasi Usl. Sedangkan pada elbow memiliki kecenderungan naik pada Usl dengan β yang semakin besar tetapi turun pada Usl rendah dan pada pipa horozontal memiliki kecenderungan naik pada setiap Usl dengan nilai β yang semakin besar akibat pengaruh elbow. Penelitian oleh Priyo Heru Adiwibowo (2009) menggunakan elbow 45 R/D = 0,7, hasilnya adalah pada setiap variasi Usl, pressure drop pada pipa uji vertikal terjadi penurunan dengan bertambahnya β, pada elbow terjadi penurunan dengan bertambahnya β, dan pipa miring terjadi penurunan dengan bertambahnya β. Pada penelitian ini meneliti fenomena flow pattern dan pressure drop two-phase flow dengan menggunakan elbow 30 R/D = 0,7 dengan diameter dalam pipa (D) = 0,036 m dari arah vertikal ke menuju pipa dengan sudut kemiringan 60. 2. Metode Penelitian Rangkaian eksperimen, seperti terlihat pada Gambar 1 yang terdiri dari tangki air, pompa sentrifugal, sistem pengatur aliran, water accumulator, test section, liquid-gas separator dan gas supply. Bidang uji terdiri dari satu buah pipa vertikal dengan tinggi 2 m dan sebuah pipa miring dengan panjang 1 m yang saling terhubung dengan elbow 30 o (short elbow R/D=0,7). Semua bidang uji terbuat dari pipa acrilyc dengan diameter dalam (ID) 0,036 m. Air dan udara akan bercampur di bagian dasar bidang uji. Udara yang suplai dari kompresor akan diinjeksikan ke dalam bidang uji melalui annular air injectors dengan 32 ports dengan ukuran 710 µm. Kecepatan alir air akan diukur menggunaan Doppler flow meter dan kecepatan alir udara (gas) akan diukur menggunakan tipe pelampung (Dwyer Rate- Master) gas flow meter. Thermocouple tipe T digunakan untuk mengukur temperatur dari fluida kerja. Eksperimen akan dilakukan dengan variasi kecepatan superficial cairan (U SL ) dengan kisaran 0,3 m/s ~ 1,1 m/s sedangkan kualitas volumetrik gas (β) akan divariasikan dengan kisaran 0,03~0,25. Keterangan : 1. Tangki air 8. Termometer digital 2. Pompa 9. Rotameter 3. Katup bypass 10. Dryer 4. Accumulator 11. Tangki udara 5. Droppler flow meter 12.Kompresor 6. Annular air injector 13. Kamera digital 7. Pressure gauge 14. Komputer 15. Gas liquid separator Gambar 1. Diagram Eksperiment Setup

Pengukuran penurunan tekanan ( Pressure drop ) menggunakan manometer tipe U. Kamera digital dipasang untuk merekam gambar visualisasi pola aliran di bagian pipa vertikal, elbow dan di sepanjang pipa dengan sudut kemiringan 60. 3. Analisa Data dan Hasil Perhitungan pressure drop secara eksperimen dilakukan pada tiga bagian, yaitu pada pipa vertikal ( P vertical ), elbow ( P Elbow ) dan pipa miring ( P Miring ). ( h1 h )] ρ g ( h h )] ρ g Gambar 2. Elbow 30 dengan R/D = 0,7 p verical = [ Z12 + 2 (1) p elbow = [ Z 2 + 3 2 3 (2) p miring = [ Z 34 + ( h3 h4 )] ρ g (3) Dimana: Z 12 = Elevation antara pressure taps 1 & 2 (m) Z 23 = Elevation antara pressure taps 2 & 3 (m) Z 34 = Elevation antara pressure taps 3 & 4 (m) h 1, h 2, h 3, h 4 = Hasil ketinggian level air pada monometer g = Percepatan gravitasi (m s -2 ) ρ = Kerapatan liquid (kg/m 3 ) (m) Hasil eksperimen dan numerik yang didapat adalah sebagai berikut : (a) (b)

(c) Gambar 3. Pressure drop numerik dan eksperimen pada kecepatan U SL =0,3m/dt di (a) pipa vertikal, (b) elbow 30 dan 75 dan (c) pipa miring 60 dan 15 Pada Gambar 3 (a) diatas menunjukkan bahwa pressure drop pada pipa vertikal terjadi penurunan dengan bertambahnya kualitas volumetrik gas (β) yang diberikan atau dengan bertambahnya Reynolds superficial gas (Re SG ). Gambar 3 (b) menunjukkan bahwa pressure drop pada elbow menurun dengan bertambahnya Re SG yang diberikan. Gambar 3 (c) menunjukkan pressure drop pada pipa miring 60 semakin menurun dengan semakin bertambahnya Re SG. Penurunan pressure drop pada gambar 3 diatas mempunyai tren yang sama dengan hasil numerik yang dilakukan dengan program Matlab. (a) (b)

(c) Gambar 4. Pressure drop numerik dan eksperimen pada kecepatan U SL =1,1m/dt di (a) pipa vertikal, (b) elbow 30 dan 75 dan (c) bidang miring 60 dan 15 Pada Gambar 4 (a) diatas terlihat bahwa pada pipa vertikal pressure drop mengalami penurunan pada Re SG yang semakin naik. Untuk di elbow gambar 4 (b), pressure drop juga mengalami penurunan dan untuk di pipa miring gambar 4 (c), pressure drop juga mengalami penurunan dengan bertambahnya Re SG. Hasil visualisasi pola aliran pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Bubbly cluster (a) (b) (c) Gambar 5. Visualisasi pola aliran dua fase pada pipa vertikal untuk kec 0,3 m/dt, a) pada β=0,03 b) pada β=0,11 c) pada β=0,25

Plug bubbly flow Slug bubbly flow (a) Gambar 6. Visualisasi pola aliran dua fase pada elbow 30 dan bidang miring 60 untuk kec 0,3 m/dt, a) pada β=0,13 b) pada β=0,25 Pada gambar 6 diatas memperlihatan bahwa pada kecepatan rendah U SL =0,3 m/dt tampak bahwa pada pipa miring terjadi perubahan dari bubbly menjadi plug-bubbly flow dan slugbubbly flow. 4. Kesimpulan Dari hasil diskusi diatas dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik pressure drop terjadi penurunan dengan bertambahnya kualitas volumetrik gas (β) yang diberikan atau dengan bertambahnya Re SG, baik pada ppa vertikal, elbow maupun pipa miring 60.Besarnya penurunan pressure drop pada masing-masing pipa berbeda-beda. 2. Pola Aliran sangat tergantung dari kecepatan superficial cairan (U SL ) dan volumetrik gas rasio (β) yang diberikan. 5. Daftar Pustaka [1] Boyun Guo: Offshore Pipelines, University of Louisiana at Lafayette (2005). [2] Benard. E & Spedding P.L: Gas Liquid Two Phase Flow through a Vertical 90 Elbow Bend, Experimental Thermal and Fluid Science 31 hal. 761 769 (2006). [3] Chilsholm, 1967: Two-phase Flow in Bends, International Journal of Multiphase Flow, volume 6, Issue 4, pages 363-367 (1967). [4] Levy. E.K: Gas Solid Flow Behavior in a Horizontal Pipe after a 90 Vertical-to- Horizontal Elbow, Powder Technology 116 2001 hal. 43 52 (2000). [5] Priyo H.A: Studi Eksperimen Dan Numerik Gas-Cairan Aliran Dua Fase Melewati Elbow 45 Dari Arah Vertikal Ke Posisi Miring 45 (2009). [6] Tekna: Handbook of Multiphase Flow Metering (2005). [7] Triyogi Yuwono: Pengukuran Global Void Fraction dengan Menggunakan Metode Pressure Gradien, volume 6 no.2 Jurnal IPTEK Teknik Mesin, ITS, Surabaya (1995) [8] Taylor & Francis: Multiphase Flow Handbook (2006). (b)