ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

ERIZA MUTAQIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SURAT DINAS KANTOR KELURAHAN NGOLODONO KARANGDOWO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kehidupan remaja pada umumnya. Hubungan antara remaja dalam

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM PIDATO M. ANIS MATTA: ANALISIS PRAGMATIK SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu berintraksi dengan sesama manusia. Manusia dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. hanya bisa dilakukan dalam ruang dan waktu yang terbatas kini dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian bahasa Jawa juga memiliki dialek yang tidak sedikit. dialek Banyuwangi, dialek Surabaya, dan dialek Jogjakarta.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

ANALISIS WACANA KELUHAN DALAM BAHASA JAWA STUDI KASUS WARGA DESA BANGSRI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa Indonesia kepada para penutur asing. Di negara-negara yang dimaksud,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan,

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah MARTINA NOOR HIDAYAH A 310060155 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat. Ketika seseorang sedang berinteraksi, maka dia memerlukan sebuah alat komunikasi dan bahasa sebagai alat komunikasi. Apapun dan bagaimanapun bahasa pada akhirnya merupakan proses komunikasi. Proses komunikasi yang efektif dan interaktif pada dasarnya melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur (mitra tutur). Penutur berupaya menyampaikan informasi kepada mitra tutur dan mitra tutur menerima informasi tersebut. Oleh karena itu, pikiran penutur dapat tersampaikan sehingga komunikasi tersebut dapat dikatakan berhasil. Di dalam komunikasi dapat diasumsikan bahwa seorang penutur mengartikulasi ujaran dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada lawan bicaranya atau mitra tutur dan berharap lawan bicaranya atau mitra tutur dapat memahami apa yang hendak dikomunikasikan. Untuk itu penutur berusaha agar tuturannya selalu relevan dengan konteks, jelas, dan mudah dipahami, padat dan ringkas, dan selalu pada persoalan. Misalnya, orang akan menggunakan bentuk tuturan Tolong! dan Dapatkah anda menolong saya? Untuk situasi dan keperluan berbeda. Di dalam keadaan darurat orang cenderung menggunakan bentuk ujaran yang pertama, sedangkan seseorang

yang memohon bantuan orang lain di dalam situasi yang tidak begitu mendesak, ia akan menggunakan ujaran yang kedua. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi memerlukan dua sarana penting, yakni sarana linguistik dan sarana pragmatik. Sarana linguistik berkaitan dengan ketepatan bentuk dan struktur bahasa, sedangkan sarana pragmatik berkaitan dengan kecocokan bentuk dan struktur dengan konteks penggunaannya. Kendala pada sarana linguistik lebih sering dihadapi oleh pembelajar bahasa Indonesia pemula, sedangkan sarana pragmatik lebih sering menjadi kendala bagi pembelajar tingkat menengah dan tingkat lanjut. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Fadilah (2001) tentang kesalahan berpragmatik dalam wacana tulis pembelajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) (http://mahardhikazifana.com). Dalam penelitian ini, pendekatan pragmatik digunakan untuk mengkaji satuan analisis tindak ujaran atau tindak tutur. Dengan objek satuan analisis tersebut, dapat diketahui bentuk-bentuk tindak tutur dan faktor-faktor yang mempengaruhi tuturan tersebut. Dari objek di atas dapat dipahami maksud dan tujuan tuturan yang diujarkan (oleh penuturnya). Pragmatik adalah ilmu yang berkenaan dengan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi (Suharso dan Retnoningsih, 2005: 389). Pragmatik mengkaji makna tuturan yang dikehendaki oleh penutur menurut konteksnya. Konteks dalam hal ini berfungsi sebagai dasar pertimbangan untuk mendiskripsikan makna tuturan

dalam rangka penggunaan bahasa di dalam komunikasi. Salah satu ujaran pragmatik yaitu tindak tutur. Menurut Zulkarnain (2009) tindak tutur merupakan suatu perbuatan tutur yang lebih mengacu terhadap makna dan arti dari ucapan yang dimaksudkan oleh si penutur. Tindak tutur juga merupakan gejala individual, bersifat psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur juga perbuatan berbahasa yang dimungkinkan dan diwujudkan sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaian unsur-unsur. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala individual, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan berbahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Dalam peristiwa tutur banyak dilihat pada tujuan peristiwanya dan pada tindak tutur dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya. Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terjadi pada suatu proses, yaitu proses komunikasi (http://www.hisbulwatan.co.cc). Untuk mengetahui maksud dan tujuan berkomunikasi peristiwa tutur diwujudkan dalam sebuah kalimat. Dari kalimat-kalimat yang diucapkan oleh seorang penutur dapat diketahui apa yang dibicarakan dan diinginkan penutur sehingga dapat dipahami oleh mitra tutur. Akhirnya, mitra tutur akan menanggapi kalimat yang dibicarakan oleh penutur. Misalnya, kalimat yang mempunyai tujuan untuk memberitahukan saja, kalimat yang memerlukan jawaban, dan kalimat yang meminta lawan tutur melakukan suatu tindakan atau perbuatan.

Faktor yang menentukan sampai tidaknya informasi atau pesan terletak pada bahasa yang digunakan. Kelancaran penyampaian dan penerimaan pesan terjadi ketika penutur dengan mitra tutur selalu berhadapan langsung. Demikian halnya dengan tuturan yang terjadi pada Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak dengan orang-orang yang terlibat dalam tuturan tersebut baik warga desa maupun warga desa lain. Kabupaten Demak merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada 6º43'26"-7º09'43" LS dan 110º48'47" BT dan terletak sekitar 25 km di sebelah timur Kota Semarang. Kabupaten Demak memiliki luas wilayah seluas ± 1.149,77 KM², yang terdiri dari daratan seluas ± 897,43 KM², dan lautan seluas ± 252,34 KM². Wilayah administrasi Kabupaten Demak terdiri atas 14 kecamatan yang dibagi lagi sejumlah 247 desa dan kelurahan. Salah satu dari wilayah administrasi di atas adalah Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak (http://id.wikipedia.org/wiki). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis tindak tutur dalam tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Hal ini untuk mengetahui bagaimana tindak tutur yang digunakan oleh Perangkat Desa Pecuk di Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Dari latar belakang tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian yang berjudul Analisis Tindak Tutur dalam Tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak.

B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan masalah itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan. Pembatasan masalah dan penyempitan masalah diperlukan agar permasalahan tidak terlalu luas dan umum sehingga dapat mempermudah melakukan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penggunaan bentukbentuk tindak tutur dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak dengan orangorang yang terlibat dalam tuturan tersebut baik warga desa maupun warga desa lain. C. Rumusan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan jelas, penulis merumuskan dua permasalahan. 1. Bagaimanakah bentuk-bentuk tindak tutur pada tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak? 2. Bagaimanakah faktor-faktor yang mempengaruhi tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak?

D. Tujuan Berdasarkan permasalahan tersebut, ada dua tujuan yang ingin dicapai. 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur pada tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. 2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi perkembangan sosiolinguistik dan pragmatik, yaitu dalam tindak tutur yang digunakan oleh Perangkat Desa Pecuk di Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pengajar, khususnya Guru Bahasa Indonesia diharapkan dapat memberikan pengertian dan pemahaman dengan tepat mengenai tindak tutur dalam linguistik b. Bagi peneliti lain dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam memberikan gambaran mengenai tindak tutur.

F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disajikan dengan maksud memberikan gambaran secara garis besar mengenai masalah-masalah yang akan diuraikan dan dibahas secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini meliputi tinjauan pustaka dan landasan teori yang terdiri dari: (1) pengertian pragmatik dan aspek-aspek pragmatik, (2) pengertian tindak tutur dan bentuk-bentuk tindak tutur, (3) pengertian tuturan, peristiwa tutur, dan fungsi tuturan, dan (4) perangkat desa. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data dan data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini merupakan inti dari penelitian berupa hasil penelitian dan pembahasan yang berisi gambaran umum Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, bentuk-bentuk tindak tutur, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tuturan Perangkat Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Bab V Bab ini merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran.