I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

PERJUANGAN K.H GHOLIB DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1949

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasca diundangkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan. telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB V PENUTUP. Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Mekkah mempunyai pas jalan haji, harus menunjukkan dan

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peranan K.H. Amin Bin Irsyad dalam memajukan pondok pesantren di Babakan Ciwaringin Cirebon

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum kedatangan bangsa Belanda, etnis Tionghoa sudah menyebar ke seluruh Nusantara.

I. PENDAHULUAN. berdomisili di daerah pedesaan dan memiliki mata pencaharian disektor

Komunisme dan Pan-Islamisme

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan

BAB I PENDAHULUAN. sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

SATUKAN LANGKAH UNTUK NEGERI, #YUKJADIPAHLAWAN

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelusuran sejarah permukiman di kota Depok,

Tentang Islam Yang Direstui Oleh Negara di Indonesia

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakrta, 1999, hlm Pradjarta Dirdjosantojo, Memelihara Umat: Kiai Pesantren-Kiai langgar di Jawa, LKis,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III. Setting Penelitian

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terbentang luas, terdiri dari pulau-pulau yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Karo itu suku bangsa Haru kemudian di sebut Haru dan akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

KH. AHMAD HANAFIAH: PEJUANG KEMERDEKAAN INDONESIA ASAL KARESIDENAN LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

BAB VI KESIMPULAN. Kristen sejauh ini hanya berdasarkan wacana teologi atau lebih dari itu terfokus

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V PENUTUP. 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Penjara senantiasa menyimpan sejumlah paradoks. Bangunan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dominannya peran kiai atau ulama dalam sistem sosial. masyarakat sering menjadikan kiai atau ulama sebagai rujukan dalam

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB III Pemisahan Agama dan Politik dalam Islam di Indonesia oleh Pemerintah Hindia Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA MASA KH. ABDUL LATIF MADJID

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) yang bernama Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung- Pubian yang berada di tepi aliran sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat ini). Selanjutnya, 187 tahun berikutnya yakni pada tahun 1925 sekelompok masyarakat dari Pulau Jawa, melalui program kolonisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, juga membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar tiuh Margakaya tersebut. Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka tersebut, oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu.(http://www.pringsewukab.go.id/sejarah-pringsewu/). Pada masa agresi militer ke II Belanda tahun 1949. Belanda mendaratkan pasukannya di Lampung dan berhasil menguasai beberapa wilayah di Lampung termasuk Pringsewu. Pada saat akan menguasai Pringsewu, Belanda mendapatkan banyak perlawanan dari TNI dan para ulama setempat yang menentang Belanda. Pihak Belanda sempat kewalahan dan dapat dipukul mundur oleh TNI dan khususnya para

2 ulama beserta laskarnya. Karena begitu gigihnya perjuangan para ulama ini maka Belanda mensiasati untuk menangkap para ulama yang dianggap berperan penting dalam perjuangan melawan pihak Belanda. Sejak masa lalu fenomena seorang tokoh agama menduduki posisi tersendiri bagi masyarakat. Hampir semua lapisan masyarakat mengakui hal itu. Ulama dianggap orang suci yang gerak geriknya harus diikuti dan sangat dihormati. Posisi para tokoh agama yang lahir pada awal sejarah Islam dianggap penting sebagai para penerjemah ajaran Islam. Meskipun telah terjadi beberapa perubahan dalam penekanan dan bidang garapannya, mereka tetap memiliki posisi penting sampai sekarang. Hasbi Amirudin mengatakan pemuka agama tetap merupakan suatu kelompok yang diakui eksistensinya. Secara sosial mereka sangat dekat dengan rakyat, sebab hubungan tersebut lebih bersifat personal dari pada birokratis. Masyarakat memerlukan tokoh agama untuk membimbing mereka ke jalan yang benar dalam segala persoalan yang berkaitan dengan agama. (Noer Huda,2007:114). Eric Wolf menyebut ulama sebagai cultural broker (perantara kebudayaan). Sebutan ini didasarkan atas peran mereka yang menjadi penjaga simpang sulit yang menghubungkan sistem lokal dengan sistem yang lebih luas. (Noer Huda,2007:214). Menurut Nourouzzaman Shiddiqi dalam buku Nor huda Islam Nusantara di dunia politis, kyai juga kerap kali berperan sangat menonjol, para kyai mulai berperan dalam bidang politik pada awal abad ke-20. Perubahan peran ini bukanlah fenomena yang terisolasi, hal ini terkait dengan adanya perubahan masyarakat secara keseluruhan.

3 Karena mengingat peran kyai begitu besar dalam pengaruh kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya maka pada masa pemerintahan kolonial Belanda para kyai sering dijadikan sebagai target pencarian oleh para tentara Belanda untuk dibunuh. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai para ulama, terutama ulama dari kalangan pesantren (ulama rakyat). Kalangan ulama pesantren termasuk kelompok ulama yang ditakuti oleh pemerintah Belanda. Para ulama pesantren pada umumnya memiliki tingkat fanatisme Islam yang sangat tinggi. Mereka sangat mudah menumbuhkan kebencian dan rasa permusuhan yang mendalam terhadap orang-orang Belanda atau Eropa yang mereka ketahui sebagai kafir. Jalan yang ditempuh oleh penguasa kolonial untuk menurunkan mobilitas para pemimpin agama selanjutnya adalah dengan berusaha secara sistematis mempersempit ruang gerak ulama. Ruang gerak yang sangat sempit dan pengawasan yang cukup ketat terhadap para kyai atau ulama oleh pemerintah Hindia Belanda dan membawa kesulitan tersendiri bagi para kyai untuk mendakwahkan Islam secara bebas. Kenyataan pahit pernah dialami oleh umat Islam di Indonesia dengan adanya kebijaksanaan perburuan guru agama, yang diterapkan oleh pemerintah colonial Belanda. Seorang pemimpin agama harus mendapat izin dari otoritas setempat dalam mengajarkan agama Islam. Kebijakan itu merupakan reaksi pemerintah Hindia Belanda atas pemberontakan Banten pada tahun 1888. Hal ini tentu saja sangat mempersempit ruang gerak para kyai atau ulama pesantren, guru mengaji, dan para mubaligh dalam mengembangkan Islam.Ulama dipandang paling efektif untuk

4 berkomunikasi dengan masyarakat pedesaan. Sedemikian pentingnya peran kyai dalam kehidupan masyarakat, karena kyai tidak hanya berperan pada bidang keagamaan saja, hampir semua aspek dalam kehidupan masyarakat, kerena kyai tidak hanya berperan pada bidang keagamaan saja, hampir semua aspek dalam kehidupan masyrakat kyai turut berperan. Karena itu, tidak heran jika kedudukan seorang kyai lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya. (Noer Huda,2007:114). Seperti halnya dengan K.H. Muhamad Gholib, beliau sangat tersohor dan sangat dihormati di daerah Pringsewu. Di Pringsewu beliau mendirikan pondok pesantren dan mulai menyiarkan Islam, dari sinilah beliau mulai berhasil menarik simpatik rakyat Pringsewu untuk menjadi pengikutnya. Selain sebagai ulama K.H Gholib juga berperan penting dalam usaha melawan penjajah dengan membentuk laskar hisbullah. Perjuangan K.H Gholib untuk melawan penjajah mendapat sorotan keras dari pihak Belanda. Oleh karena itu Belanda menjadikan beliau sebagai target penangkapan karena usaha-usahanya dalam melawan penjajah sangat merepotkan Belanda. (K.H Syamsul Ma arif,2003:2) B.AnalisisMasalah B.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalahnya adalah : 1. Perjuangan K.H. Gholib sebagai ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada agresi militer Belanda ke 2 tahun 1949

5 2. Perjuangan K.H. Gholib dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada agresi militer Belanda ke 2 tahun1949 B.2 Pembatasan Masalah Perjuangan K.H. Gholib dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada agresi militer Belanda ke 2tahun 1949 B.3 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah perjuangan K.H. Gholib dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada agresi militer Belanda ke 2 tahun 1949 C.Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian C.1 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah usaha K.H. Gholib dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1949. C.2 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk : 1. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Lampung.

6 2. Menambah dan membuka wawasan pengetahuan tentang perjuangan di daerah-daerah Lampung. C.3 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup ilmu : Ruang lingkup ilmu dalam Penelitian ini adalah ilmu sejarah khususnya sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung. Ruang Lingkup Objek : Objek penelitian ini adalah perjuangan K.H Gholib melawan pemerintah kolonial Belanda pada agresi militer ke 2 Belanda tahun 1949 Ruang Lingkup Subjek :Yang menjadi ruang lingkup subjek pada penelitian ini adalah Perjuangan rakyat di Lampung. Ruang Lingkup Waktu : Waktu penelitian ini berlangsung tahun 2013. Lokasi Penelitian :Kabupaten Pringsewu