UU 44/1954, PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PERKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

dokumen-dokumen yang mirip
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VB). KEMENTRIAN PEREKONOMIAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTERIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTRIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 44/1957, PENETAPAN BAGIAN X (KEMENTRIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN VIIIB (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN-JAWATAN PELAYARAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN- TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

DAN PERHITUNGANNYA MENGENAI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DAN JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH), YANG MEMPUNYAI PENGURUS SENDIRI). TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.

UU 4/1989, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1988/1989

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTRIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 4/1991, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1988/1989. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1988/1989

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Repu- blik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

UU 3/1990, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN IV). KEMENTERIAN KEUANGAN.

Tentang: PENETAPAN BAGIAN XII (KEMENTRIAN SOSIAL) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

UU 2/1990, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1989/1990

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT; MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN IV) KEMENTERIAN KEUANGAN

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

PENETAPAN BAGIAN VIIIB (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN JAWATAN PELAYARAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 37/1957, PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954

UU 3/1991, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1990/1991


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

UU 31/1958, PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTERIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

UU 7/1995, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1992/93. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1992/93


PP 51/1991, PEMINDAHAN SISA KREDIT ANGGARAN PEMBANGUNAN TAHUN ANGGARAN 1990/1991 KE TAHUN ANGGARAN 1991/1992

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

*) Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-70 tanggal 2 Nopember 1956 pada hari Jum'at, P. 41/

Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN:

Tentang: PENETAPAN BAGIAN X (KEMENTERIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN BAGIAN VIIIA (KEMENTERIAN PERHUBUNGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN : Pasal 1.

PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VA). KEMENTRIAN PERTANIAN.

Indeks: ANGGARAN (BAGIAN IVA). PERUSAHAAN-PERUSAHAAN (PERINTAH). JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH). Presiden, Republik Indonesia, MEMUTUSKAN: Pasal 1

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTERIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN VA) KEMENTERIAN PERTANIAN.

(1) Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1994/1995 adalah sebesar Rp (tujuh puluh enam triliun dua ratus lima puluh lima

UU 11/1997, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ATURAN BEA MATERAI 1921 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN BAGIAN XI (KEMENTRIAN KESEHATAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN XI). KEMENTRIAN KESEHATAN.

Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 30 TAHUN 1958 (30/1958) Tanggal: 21 JUNI 1958 (JAKARTA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1994 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1984 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1983/1984 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PP 15/1954, TUNJANGAN IKATAN DINAS BAGI MAHASISWA CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BELAJAR DI DALAM DAN DI LUAR NEGERI

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1993 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1992/93

Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 32 TAHUN 1999 (32/1999) Tanggal: 23 AGUSTUS 1999 (JAKARTA)

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1955 TENTANG PENYALURAN KREDIT GUNA PEMBANGUNAN PERINDUSTRIAN DALAM SEKTOR PARTIKELIR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1955 TENTANG PENYALURAN KREDIT GUNA PEMBANGUNAN PERINDUSTRIAN DALAM SEKTOR PARTIKELIR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.04/2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1953 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

UU 3/1994, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1991/1992. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1991/1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTRIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VI). KEMENTRIAN PERTAHANAN.

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2000 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 2000 KABUPATEN LEBAK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Transkripsi:

UU 44/1954, PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PERKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 44 TAHUN 1954 (44/1954) Tanggal: 29 NOPEMBER 1954 (JAKARTA) Tentang: PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PERKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 DINAS 1952 DAN 1953. Presiden Republik Indonesia Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN: Pasal 1 Bagian VB (Kementerian Perekonomian) dari anggaran Republik Indonesia untuk tahun-tahun dinas 1952 dan 1953 ditetapkan seperti berikut: BAGIAN VB KEMENTERIAN PEREKONOMIAN BAB I (Pengeluaran) 1952 1953 5B.1 Kementerian dan pengeluaran umum... 19 455 300 10 151 000 5B.2 Direktorat Hubungan Ekonomi Luar Negeri 18 429 800 17 911 900 5B.3 Direktorat Perekonomian Rakyat... 559 300 406 200 5B.4 Jawatan Organisasi Usaha Rakyat... 35 327 000 6 033 800 5B.4A Yayasan Pemusatan Jaminan Kredit Rakyat (Yayasan Kredit)... - 1 418 500 5B.5 Jawatan Koperasi... 31 654 000 17 461 600 5B.6 Direktorat Perdagangan dan Perindustrian... 459 600 494 900 5B.7 Jawatan Perdagangan 120 797 000 12 072 300 5B.8 Jawatan Perindustrian 20 798 400 20 955 800 5B.9 Perkembangan Perindustrian... 96 581 500 *942 102 000 000 5B.10 Kantor Pusat Pembelian... 65 559 006 598 200 5B.11 Statistik... 7 796 700 7 114 500 5B.12 Jawatan Tera... 3 708 6000 3 457 300 5B.13 Kantor Pengendalian Harga... 3 785 300 2 700 000 5B.13A Direktorat Pertambangan... 304 300 389 600 5B.14 Kantor Penjualan Hasil Tambang Negara... 667 500 651 500 5B.15 Jawatan Pertambangan (Lama)... 2 420 700-5B. 15A Jawatan Pertambangan (Baru)... 4 709 000 4 439 600 5B.15B Jawatan Geologi... 12 191 700 9 217 300 5B.16 Jawatan Distribusi (dalam likwidasi)... 80 300-5B. 17 Bank Rakyat Indonesia 5B.18 Yayasan Urusan Bahan Makanan... 5B.18A Yayasan Kopra... 5B.19 Pengeluaran tak tersangkaka... Jumlah...

1952: Seribu tujuh ratus tiga puluh sembilan juta sembilan ratus dua puluh enam ribu tujuh ratus rupiah. 1953: Seribu empat ratus empat puluh lima juta tiga ratus empat puluh ribu delapan ratus rupiah. BAB II (Penerimaan) 5B.1 KEMENTERIAN DAN PENERIMAAN UMUM. 5B.I.1 Kementerian dan penerimaan umum. 5B.1.1. 1 Pembayaran kembali persekot-persekot gaji atau lain- lain pendapatan. 2 Penerimaan uang langganan "The Economic Review" dan "Warta Ekonomi". 3 Penerimaan berhubung dengan pemasangan advertensi-advertensi. 4 Penghasilan berhubung dengan penjualan surat-surat pemberitahuan. 5 Penerimaan berhadapan dengan pengeluaran mengenai keperluan pegawai.) 5B.2 DIREKTORAT HUBUNGAN EKONOMI LUAR NEGERI. 5B.2.1 Direktorat Hubungan Ekonomi Luar Negeri. 5B.2.1. 1 Penerimaan dari penjualan buku "Handelsadresboek" dan advertensi-advertensi yang dimuatnya. 2 Penerimaan berhadapan dengan pengeluaran guna kantor Perlengkapan di New York.) 3 Penerimaan berhadapan dengan pengeluaran guna kantor Pusat Pembelian di Amsterdam.) 5B.3 DIREKTORAT PEREKONOMIAN RAKYAT. 5B.3.1 Direktorat Perekonomian Rakyat. 5B.3.1. 1 Pembayaran kembali pengeluaran untuk Yayasan Pemusatan Jaminan *943 Kredit-kredit Rakyat (Yayasan Kredit.) 2 Pembayaran kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada anggota-anggota KNIL yang didemobilisasikan. 5B.4 JAWATAN ORGANISASI USAHA RAKYAT. 5B.4.1 Jawatan Organisasi Usaha Rakyat. 5B.4.1. 1 Pembayaran kembali dari kredit-kredit yang diberikan kepada Importir, Eksportir Indonesia dan perusahaan Rakyat. 2 Pembayaran kembali dari persekot tidak berbunga. YAYASAN PEMUSATAN JAMINAN KREDIT RAKYAT (YAYASAN KREDIT). 5B.4A.1 Yayasan Pemusatan Jaminan Kredit Rakyat (Yayasan Kredit). 5B.4A.1. 1 Pembayaran kembali pengeluaran yang telah dilakukan guna keperluan para Pegawai Negeri pada Yayasan Kredit. 5B.5 JAWATAN KOPERASI. 5B.5.1 Jawatan Koperasi. 5B.5.1. 1 Pendapatan dari penjualan penerbitan-penerbitan Jawatan Koperasi. 2 Pembayaran kembali kredit-kredit dan bunganya yang diberikan kepada koperasi-koperasi desa. 3 Pembayaran kembali kredit-kredit yang diberikan untuk mendirikan kembali bank-bank desa. JAWATAN PERDAGANGAN. 5B.6.1 Jawatan Perdagangan. 5B.6.1. 1 Pendapatan penjualan penerbitan-penerbitan Jawatan Perdagangan. 2 Penghasilan yang didapat dari pemberian-pemberian izin ekspor. 3 Pengembalian pembayaran gaji dari Sipet. 4 Retribusi mengenai pemberian izin penimbunan barang-barang.) 5B.7 JAWATAN PERINDUSTRIAN. 5B.7.1 Jawatan Perindustrian. 5B.7.1. 1 Penjualan perihal cat glasir (pernis) dan barang-barang penghasilan lembaga keramik.

2 Penjualan barang-barang tekstil, alat-alat penenun dan lain-lain alat keluaran Yayasan tekstil dan pembayaran berhubung dengan pekerjaan. yang bersangkutan dengan itu. 3 Penghasilan (antaranya juga penjualan barang-barang cetak) dari Kantor-kantor untuk Pembangunan Perindustrian. 4 Penghasilan Laboratorium Penyelidikan Ilmu Pisah (kimia) di Bogor berhubung dengan jasa-jasanya yang diberikan kepada pihak ketiga. 5 Penghasilan Laboratorium Penyelidikan Ilmu Pisah (kimia) di Makasar dan Surabaya berhubung dengan jasa-jasanya yang diberikan kepada pihak ketiga. 6 Penghasilan Pusat Balai Penyelidikan Teknik berhubung dengan jasa-jasanya yang diberikan kepada pihak ketiga. 7 Penghasilan Laboratorium Penyelidikan Bahan-bahan berhubung dengan jasa-jasanya yang diberikan kepada pihak ketiga. 8 Penghasilan berhubung dengan adanya Pembatasan Perusahaan Perindustrian. 9 Penghasilan Pengajaran-Perindustrian yang diselenggarakan oleh Penyelidikan Kimia, Teknologi Kulit dan Batik. 10 Penghasilan Balai Penyelidikan Kulit di Yogyakarta berhubung dengan jasa-jasanya yang diberikan kepada pihak ketiga. 11 Penghasilan Balai Penyelidikan Batik di Yogyakarta berhubung *944 dengan jasa-jasanya yang diberikan kepada pihak ketiga. 5B.8 PERKEMBANGAN PERINDUSTRIAN. 5B.8.1 Perkembangan Perindustrian. 5B.8.1. 1 Pembayaran kembali oleh pihak ketiga berhubung dengan persediaan modal bagi perusahaan-perusahaan besar. 2 Pembayaran kembali oleh pihak ketiga berhubung dengan modal bagi perindustrian-perindustrian kecil. 3 Pembayaran kembali oleh pihak ketiga berhubung dengan pemberian kredit bagi Perindustrian. 5B.9 KANTOR PUSAT PEMBELIAN. 5B.9.1 Kantor Pusat Pembelian. 5B.9.1. 1 Penerimaan berhubung dengan langganan-langganan atas pengumuman-pengumuman dalam "Warta Ekonomi". 2 Penerimaan berhubung dengan pemasangan-pemasangan advertensi. 5B.10 STATISTIK. 5B.10.1 Statistik. 5B.10.1. 1 Pendapatan Penjualan penerbitan-penerbitan Kantor Statistik. 5B.11 JAWATAN TERA. 5B.11.1 Jawatan Tera. 5B.11.1. 1 Menera dan menera ulang ukuran dan timbangan, alat ukuran dan alat timbangan. 2 Pembayaran kembali oleh pihak ketiga berhubung dengan digunakannya alat pengangkutan jawatan. 5B.12 KANTOR PENGENDALIAN HARGA. 5B.12.1 Kantor Pengendalian Harga. 5B.12.1. 1 Penyetoran kelebihan harga yang tidak dapat dikembalikan kepada pembeli. 5B.13 KANTOR PENJUALAN HASIL TAMBANG NEGARA. 5B.13.1 Kantor Penjualan Hasil Tambang Negara. 5B.13.1. 1 Perhitungan dengan Perusahaan Tambang Negara dan pihak lain tentang ongkos-ongkos dari Kantor Penjualan. 2 Hasil penjualan batubara Amerika yang dibeli dan dibayar dalam tahun 1947. 5B.14 JAWATAN PERTAMBANGAN (LAMA)

5B.14.1 Jawatan Pertambangan (Lama). 5B.14.1. 1 Bea tetap dan pajak konsesi tambang dan pajak izin penyelidikan tambang, begitu pula retribusi-retribusi izin lain-lain mengenai penggalian batu pelikan, jenis-jenis tanah, dan sebagainya. 2 Penerimaan lain-lain dari Jawatan Pertambangan. 5B.14A JAWATAN PERTAMBANGAN (BARU). 5B.14A.1 Jawatan Pertambangan (Baru). 5B.14A.1.1 Bea tetap dan pajak konsesi tambang dan pajak izin penyelidikan tambang, begitu pula retribusi-retribusi izin lain-lain mengenai penggalian batu pelikan, jenis-jenis tanah dan sebagainya. 2 Penerimaan lain-lain dari Jawatan Pertambangan. *945 5B.14B JAWATAN GEOLOGI. 5B.14B.1 Jawatan Geologi. 5B.14B.1.1 Penggantian atas pertimbangan teknik-geologi. 2 Penggantian atas pekerjaan. yang dilakukan oleh urusan Penjuluk tanah. 3 Penerimaan lain-lain. 5B.15 JAWATAN DISTRIBUSI (DALAM LIKWIDASI). 5B.15.1 Jawatan Distribusi (dalam likwidasi). 5B.15.1.1 Penerimaan berhubung dengan likwidasi Jawatan Distribusi. 5B.16 BANK RAKYAT INDONESIA. 5B.16.1 Bank Rakyat Indonesia. 5B.16.1.1 Pembayaran kembali pengeluaran yang telah dilakukan guna keperluan para Pegawai Negeri pada Bank Rakyat Indonesia. 5B.17 YAYASAN URUSAN BAHAN MAKANAN. 5B.17.1 Yayasan Urusan Bahan Makanan. 5B.17.1.1 Pembayaran kembali pengeluaran yang telah dilakukan guna keperluan para Pegawai Negeri pada Yayasan Urusan Bahan Makanan. 2 Penerimaan kembali dari Yayasan Urusan Bahan Makanan berhubung dengan ikut serta pembelian bahan-bahan makanan di Indonesia oleh Yayasan tersebut. 3 Penerimaan mengenai penyusutan yang dilakukan oleh Yayasan Urusan Bahan Makanan atas barang-barang modal yang lebih dahulu dibayar oleh Negara. 4 Penerimaan berhadapan dengan pengeluaran untuk, pembelian lain-lain bahan-bahan makanan. 5B.17A YAYASAN KOPRA. 5B.17A.1 Yayasan Kopra. 5B.17A.1.1 Pembayaran kembali pengeluaran yang dilakukan guna keperluan Pegawai Negeri pada Yayasan Kopra. 5B.18 PENGGANTIAN BERHUBUNG DENGAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN OLEH KEMENTERIAN GUNA YAYASAN-YAYASAN SIPIL. 5B.18.1 Penggantian berhubung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Kementerian guna yayasan-yayasan sipil. 5B.18.1.1 Penggantian berhubung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Kementerian guna yayasan-yayasan sipil. 5B.19 ANDIL RETRIBUSI-RETRIBUSI UNTUK IZIN-IZIN DEVISEN. 5B.19.1 Andil retribusi-retribusi untuk izin-izin devisen. 5B.19.1. 1 Andil retribusi-retribusi untuk izin-izin devisen.

5B.20 PENERIMAAN LAIN-LAIN. 5B.20.1 Penerimaan lain-lain. 5B.20.1. 1 Penjualan barang-barang yang masih dapat dipakai, yang diperuntukkan jabatan-jabatan Negeri. 2 Penjualan barang-barang yang tak dapat dipakai dan yang *946 berkelebihan. 3 Penerimaan lain-lain sepanjang tidak termasuk penerimaan-penerimaan lain dari pelbagai jawatan dan perusahaan. Pasal 2 Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut sampai pada tanggal 1 Januari 1952. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 29 Nopember 1954 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SUKARNO MENTERI PEREKONOMIAN, ROOSSENO Diundangkan pada tanggal 31 Desember 1954 MENTERI KEHAKIMAN, DJODY GONDOKUSUMO -------------------------------- CATATAN Di dalam dokumen ini terdapat lampiran dalam format gambar. Lampiran-lampiran ini terdiri dari beberapa halaman yang ditampilkan sebagai satu berkas. TABULAR OR GRAPHIC MATERIAL SET AT THIS POINT IS NOT DISPLAYED. Kutipan: LEMBARAN NEGARA TAHUN 1954 YANG TELAH DICETAK ULANG