BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang dinamakan adat. Adat ini telah turun-menurun dari generasi. kegerasi yang tetap dipelihara hingga sekarang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

BAB V ANALISIS. 1. Pendapat ulama yang Melarang Keluar Rumah dan Berhias Bagi Wanita Karier.

Konsisten dalam kebaikan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG URF

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, hadis menempati posisi kedua setelah al-qur an sebagai

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

Bab IV. Pesanggrahan kecamatan Kwanyar kabupaten Bangkalan tradisi merrik lengkaan. Adapun faktor yang melatar belakangi tradisi merrik lengkaan dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjamin pemeliharaan al-qur an ini dengan. kemurnian al-qur an terpelihara, dalam al-qur an Allah SWT berfirman:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH


Workshop Penulisan Makalah Pesantren PERSIS Bangil Tahun

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir


BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah yang dihasilkan melalui beberapa proses di antaranya jasa,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP PWM JATENG ASPEK RELIGIUS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai keberagaman agama, suku, adat dan budaya yang telah lama mentradisi disetiap wilayahnya. Adat atau tradisi disetiap wilayah diseluruh Indonesia itu beragam atau berbedabeda berdasarkan tradisi yang dibawa atau diyakini oleh setiap kelompok adat itu sendiri. Dalam kehidupan masyarakat banyak sekali kegiatan atau tradisi dan aturan yang ada berasal dari nenek moyang. Hal ini terlihat dalam suatu masyarakat yang dinamakan adat. Adat ini telah turun-menurun dari generasi kegerasi yang tetap dipelihara hingga sekarang. Bila ditelusuri, arti dari adat adalah suatu aturan sosial yang telah ada sejak zaman nenek moyang atau sesuatu yang dikerjakan yang diucapkan secara berulang-ulang sehingga dianggap baik dan diterima oleh akal sehat. 1 Dilihat dari pengertian di atas, jelas terlihat bahwa adat atau tradisi sudah berurat, berakar di dalam masyarakat. Oleh karena itu sebuah adat tidak dapat diubah secara drastis ke dalam adat yang baru, melainkan arah yang bisa terjadi yaitu adat dapat menciptakan sesuatu yang baru baik berupa hukum atau adat yang baru. Akan tetapi, adat dalam kajian di atas hanya secara umum, sedangkan kajian secara keislaman belum sepenuhnya diketahui. Karena itu, bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang fleksibel dan tidak menutup kemungkinan 1 Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, Ed. 1, Cet. 6, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003, h. 137. 1

2 akan adanya lapangan ijtihad. Adapun kajian adat dalam tinjauan Islam yaitu, urf. Dalam hukum Islam sendiri, sama artinya dengan tradisi atau kebiasaan yang dapat dijadikan suatu hukum. Hal ini didukung dengan salah satu kaidah fiqhiyah. ا ل ع ا د ة م ح ك م ة Artinya: Adat kebiasaan dapat ditetapkan sebagai hukum 2 Kaidah ini menerangkan bahwa suatu tradisi atau adat kebiasaan di suatu daerah dapat dijadikan suatu hukum. Hal ini berarti membolehkan suatu tradisi selama dalam hukumnya tidak ada dalil syara yang melarang tradisi tersebut, baik itu dari dalil Alqur an maupun Sunnah. Dalam hal ini, para ahli ushul Fiqih mendefinisikan bahwa adat dan urf itu sama. Hanya saja, ada sedikit perbedaan diataranya yaitu, urf sebagai tindakan atau ucapan dikenal dan dianggap baik serta diterima akal sehat. 3 Dilihat dari pemahaman tersebut bahwa dikatakan dari pemahaman adat adalah hukum adat hanya dari kalangan yang memakainya, yaitu terbatas pada suatu komunitas atau masyarakat tertentu saja. Sedangkan urf bersifat lebih luas diterima dan lebih banyak diketahui oleh masyarakat. 4 2 Muchlis Usman, Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, h. 140. 3 Abdul Azis Dahlan (et al.), Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1996, h. 1877. 4 Chaerul Uman, Ushul Fiqih 1, Jakarta: Pustaka Setia, 2000, h. 159.

3 DR. Abdul Karim Zaidan, menjelaskan bahwa syarat-syarat berlaku suatu tradisi atau kebiasaan suatu masyarakat dapat dijadikan suatu hukum adalah: 1. Tidak ada perbedaan dalam mengamalkannya atau pada umumnya dilakukan oleh manusia yang dinyatakan dalam kaidah fiqhiyyah yang lain, yaitu sesuatu yang dianggap tradisi apabila sudah berlaku atau seringkali dilakukan orang-orang. 2. Tradisi menjadi perbandingan untuk mencapai sesuatu yang ingin kita ketahui hukumnya melalui kebiasaan yang ada sebelumnya. Tidak dianggap adat maupun tradisi apabila sesuatu yang dimaksud telah terjadi. 3. Tradisi atau kebiasaan tersebut tidak bertentangan nash atau dalil Alqur an maupun As-sunnah termasuk syarat yang ditetapkan antara dua orang atau lebih yang melaksanakan akad. 5 Palangka Raya, memiliki beragam tradisi yang sudah tertanam pada diri masyarakatnya. Salah satunya adalah tradisi menunggu kuburan, yang bertujuan menjaga kuburan orang yang baru saja meninggal dunia dan disertai dengan membacakan Alqur an. Tradisi tersebut sering terjadi di dalam masyarakat Palangka Raya. Bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi ini beranggapan bahwa kematian tidak sekedar keluarnya ruh dari raga, tetapi juga merupakan peristiwa sakral yang menjadi pintu masuk manusia ke alam selanjutnya. Kematian bukanlah akhir dari perjalanan manusia, tetapi awal dari kehidupan yang lain. Sebagai kehidupan yang baru, maka sudah sewajarnya jika mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan kelak yaitu dengan keimanan dan keyakinan setiap individu. Pemaknaan terhadap kematian 5 Abdul Karim Zaidan, al Wajiz fi Syarhi al Qawaid al Fiqhiyyah fi Asy Syari ah al Islamiyah, diterjemahkan oleh Muhyiddin Mas Rida dengan judul al Wajiz 100 Kaidah fiqih dalam kehidupan sehari-hari, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008, cet. I, h. 134-135.

4 seseorang bukan sekedar sakral. Namun juga merupakan peristiwa yang memiliki makna budaya dan sosial. Hal tersebut, terkait erat dengan posisi individu sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga kebudayaan tertentu. 6 Ketika seseorang meninggal dunia, secara budaya dan sosial menimbulkan kekhawatiran dan tentu saja keguncangan sementara dalam masyarakat. Keguncangan itu mereka atasi dengan ritual yang berfungsi untuk mengembalikan stabilitas sosial budaya. Prosesi ritual yang dilakukan dari pendampingan seseorang menghadapi kematian sampai dikuburkannya orang yang telah meninggal. 7 Bagi sebagian orang setelah pemakaman tidak serta merta prosesi menyelenggarakan jenazah selesai. Adakalanya sekitar beberapa lama setelah pembacaan talqin 8 atau tepatnya setelah para pelayat jenazah beranjak pulang meninggalkan makam. menyisakan keluarga almarhum (jenazah) yang masih bertahan di area pemakaman, sambil membacakan ayat-ayat Alqur an minimal hanya membacakan surah Yasin sambil duduk tepat disamping kuburan keluarganya. Tidak lama setelah itu, beberapa orang yang ditugaskan oleh keluarga datang untuk melaksanakan tradisi menunggu kuburan yang tepatnya bernama tradisi batunggu kuburan. 6 Http://Uun-Halimah.Blogspot.Com/2008/06/Upacara-Kematian-Pada-Masyarakat- Banjar.Html, on line tanggal 7 mei 2009. 7 Http://Melayuonline.Comindculturedig/23/01/Upacara-Kematian-Masyarakat- Banjar.Html. on line tanggal 8 mei 2009. 8 Talqin ialah semacam do a yang berisi antara lain ajaran bagi si meninggal bagaimana bersikap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan malaikat dalam kubur.

5 Tradisi ini dilaksanakan oleh pihak keluarga dengan meminta beberapa orang yang akan tinggal dikuburan untuk beberapa waktu lamanya, mereka tidak hanya bertugas menjaga tetapi mereka bertugas membacakan ayat-ayat Alqur an, selama mereka melaksanakan tradisi menunggu kuburan ini. Tradisi tersebut dimulai kira-kira setelah selesai pembacaan Talqin dan para pelayat jenazah mulai meninggalkan kuburan tersebut. Biasanya tradisi ini dilakukan pada siang dan malam hari oleh beberapa orang selama 24 jam, bisa pula selama tiga hari, tujuh hari, bahkan sampai hari ke 40 (empat puluh) hari orang yang meninggal tadi. Pada kenyataannya di Palangka Raya kebanyakan orang-orang lebih sering melaksanakan tradisi menunggu kuburan tersebut selama tiga hari saja. Oleh karena itu, para pembaca tersebut membangun tenda di samping kuburan atau tepat diarea sekitar area kuburan yang akan dijaga. Pada malam hari mereka menggunakan lampu petromak atau lampu listrik untuk penerangan mereka agar bisa tetap mengaji Alqur an. Keluarga dan kerabat cukup menyediakan keperluan dan kebutuahan mereka selama menunggu kuburan. Selain menunggu kuburan yang disertai dengan pembacaan Alquran yang pahala bacaannya dihadiahkan bagi jenazah di dalam kubur, konon ada alasan tertentu mengapa kuburan harus dijaga selama waktu tertentu. Adapun melihat berbagai macam keperluan dan peralatan yang sangat terkait dengan upacara ini nantinya hemat penulis, hal tersebut bersifat relatif. Dalam artian tergantung kemampuan dari pihak keluarga maupun kerabat orang yang meninggal tadi. Hal terpenting hakikat atau tujuan dari tradisi/ Urf

6 tersebut sudah tercapai. Sebab dalam Islam Allah tidak menghendaki adanya kesukaran sebagaimana firmannya.. 9. Artinya: Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Kegiatan menunggu kuburan ini dilaksanakan baik siang maupun malam sampai pada hari ketiga (maniga hari), tujuh hari, bisa juga sampai hari ke empat puluh bahkan sampai hari ke seratus bagi yang meninggal tadi dengan disertai membacakan ayat-ayat Alqur an sampai khatam Alqur an (30 juz). Namun, ada juga yang mengadakan hanya satu hari dengan disertai membacakan Alqur an setelah pembacaan talqin sampai menjelang magrib. 10 Jika hanya sampai magrib, maka yang dibaca hanyalah surat Al-Baqarah saja. Akan tetapi kebanyakan masyarakat di Palangka Raya yang melaksanakan menunggu kuburan selama tiga hari orang yang meninggal. Adakalanya diadakan pembacaan Alqur an merupakan upaya untuk menghadiahkan pahala kepada yang meninggal dunia. Mereka menyakini pahala bacaan mereka akan sampai kepada ruh keluarganya yang meninggal dan menjadi dasar anggapan mereka adalah hadits Rasulullah saw tentang amal ibadah seseorang yang sudah meninggal sebagaimana tertera dalam hadis riwayat imam muslim. 9 Al-Baqarah [2]:185. 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981, Adat-Istiadat Daerah Kalimantan Selatan, Jakarta: Proyek penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

7 ع ن أ ب ى ه ر ي ر ة ر ض ى االله أ ن ع ن ه ر : س و ل االله إ ذ ام ص.م.ق ال : ات اب ن آد م ا ص د ق ة م ج ن ق ط ع ل ه ع إ لا ار ي ة م أ ون ع ل م ث لا ث ي : ن ت ف ع ب ه أ و و ل د ص ال ح ي د ع و ل ه. ر و (س اه م ل م ( Artinya: Dari Abu hurairah r.a berkata: Rasulullah bersabda: jika anak adam meninggal terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: Sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya (HR. Muslim) 11 Sedangkan, alasan menunggu kubur menurut sebagian besar masyarakat mereka meyakini bahwa setelah tujuh langkah orang yang terakhir yang ikut mengantarkan jenazah ke pemakaman pulang, maka malaikat akan datang dan langsung menanyai ruh di dalam kuburnya, maka atas alasan itulah mereka menunggu kuburan disertai dengan menghadiahi bacakan ayat-ayat Alqur an dan juga mendoakan supaya mendapatkan kelapangan dalam kuburnya. Selain itu, mereka juga mendoakan kuburan yang ada disekitar kuburan yang mereka jaga. Bertitik tolak dari persoalan di atas penulis merasa tertarik dan akan membahasnya dalam sebuah skripsi yang berjudul MOTIVASI MASYARAKAT PALANGKA RAYA DALAM PELAKSANAAN TRADISI MENUNGGU KUBURAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang melatarbelakangi di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 11 An-Nawawy, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf, Terjemah Riadhus Shalihin, terjemahan Salim Bahreisj, Bandung: PT Alma arif 1986, h. 271

8 1. Apakah yang melatarbelakangi dan memotivasi masyarakat Palangka Raya melaksanakan tradisi menunggu kuburan? 2. Bagaimana tata cara pelaksanaan menunggu kuburan? 3. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi menunggu kuburan? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan apa yang melatarbelakagi dan memotivasi masyarakat Palangka Raya melaksanakan tradisi menunggu kuburan. 2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan tata cara pelaksanaan menunggu kuburan. 3. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan tinjauan Islam tentang tradisi menunggu kuburan di Palangka Raya. D. Kegunaan Penulisan Hasil penulisan ini diharapkan berguna/bermanfaat bagi: 1. Penulis, sebagai pembendaharaan ilmu yang didapatkan oleh penulis tentang persoalan tradisi-tradisi yang timbul di dalam masyarakat. 2. Untuk menambah wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan. 3. Sebagai literatur tambahan dalam memperkaya perpustakaan STAIN Palangka Raya.

9 4. Sebagai bahan Acuan bagi Peneliti lain untuk memperbaiki atau meneliti tradisi-tradisi yang lain yang ada dalam masyarakat. E. Sistematika Pembahasan Adapun susunan dari pembahasan penelitian ini, yaitu: 1. Bab I, Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. 2. Bab II, Kajian Pustaka yang mana di dalamnya terdapat Dasar Hukum, Deskripsi Teoritik, dan Kerangka Pikir dan Pertanyaan Penelitian. 3. Bab III, Metode Penelitian yang berisikan Waktu dan Lokasi Penelitian, Pendekatan, Objek dan Subjek Penelitian, Penentuan Latar Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Pengabsahan Data, dan Analisis Data. 4. Bab IV, Laporan Penelitian, Analisis dan Pembahasan, terdiri dari pembahasan tentang motivasi menunggu kuburan, tata cara menunggu kuburan pandangan hukum Islam terhadap tradisi menunggu kuburan, hasil Penelitian, Identitas Responden dan Informan, serta analisis penulis terhadap pandangan hukum islam dari tradisi menunggu kuburan di kota Palangka Raya. 5. Bab V, yaitu Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran-saran.