PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK KELAS VIII SMP NEGERI 28 SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED BERORIENTASI INKUIRI PADA TEMA MIKROBA DALAM LINGKUNGAN UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN NETWORKED TERINTEGRASI SCIENTIFIC APPROACH DI SD KELAS IV

Abstrak. Abstract. Narkoba TERPADU. Dosen 3) Dosen Program. hasil belajar siswa dan. tersebut telah belajar yang. selanjutnya. kuantitatif untuk hasil

PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED PADA TEMA PENGOLAHAN MINYAK KELAPA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

TERPADU. Abstract. disseminate). dosen serta guru IPA. 92,9%. Hasil. 97,4% tuntas. Respon. ini sangat layak. terpadu. teaching UAN PENDAHULU

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TEMA POLUSI CAHAYA KELAS VIII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu dengan Media Poster

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN BUKU SISWA TERPADU TIPE JARINGAN KERJA TERINTEGRASI PENDEKATAN ILMIAH DI SD KELAS IV

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TEMA JAJANAN ANAK SEKOLAH PADA SISWA SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

@yahoo.com. Abstrak. dan lembar berdasarkan. pada waktu. Abstract process, the. the first and obtained the. learning. result of the research, UAN

Ina Isnaini 1) dan Supriyono 2)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

DI KELAS VIII SMPN. , dan Martin. ni 3) Abstrak. Terpadu tema. kelayakan empiris dan. hasil belajar. dilakukan. terpadu tema. di kelas VIIII.

Azizah 2) Abstrak. dikembangkan. kelas IX. 85%, 80,21%, 78,36% juga merespon positif. dikembangkan, (2) kata-kata kunci: IPA.

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Idzi Layyinati. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Paciran. Lamongan.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TERCEMARKAH AIRKU DI KELAS VII SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013

Suliyanah. Abstrak. Abstract This research tried to. Jurnal 2013,8-12. Universitas Negeri Surabaya. pembelajaran. 2 Jombang. pembelajaran langsung.

Nilna Himawati Mahasiswa Program

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

Unnes Science Education Journal

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA MATERI MATA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNGGING MOJOKERTO

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 8 (2), 2016,

Abstrak. proses siswa. LKS 3 86,67% isi LKS 83,33% melalui. kognitif. Abstract. learning refers to 85,83% criteria. respons from.

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Purnomo 2) , dan Martin. ni 3) UNTUK. Abstrak. pada guru (teacher. dilaksanakann. pembelajaran. kisi-kisi lembar. 87%, dan. Respon siswa.

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KEDUNGPRING PADA MATERI ALAT UKUR LISTRIK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

SISWA KELAS VIII SMP BELAJAR. no 3) UNESA. Abstrak. kooperatif tipe STAD. kelas VIII. hasil belajar. test dan. integrated science for High School.

Abstrak. and 82.12%. observasi

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

Unnes Science Education Journal

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

Syamsudin 1), Muslimin Ibrahim 2), Wahono Widodo 3)

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

Penerapan IPA Terpadu Tipe Connected dengan Model Cooperative Learning

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 03, pp , September 2014

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA TEMA FOTOSINTESIS DI SMP GIKI-3 SURABAYA. Anita Wahyu Lestari

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

M 2) Dosen Jurusan. Fisika FMIPA 3) .co.id. Abstrak. respon siswa. pembelajaran. penelitian. bersifat masalah. Abstract. research.

Rahma Ditasari, Endah Peniati, Kasmui. Prodi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG MEDIA PEMBELAJARAN PHET SIMULATION PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 MADIUN

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Guided Discovery Berdasarkan Hasil Telaah dan Validasi

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN PERMAINAN KUARTET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Kelayakan Perangkat Pembelajaran Berorientasi PBI dan Pendidikan Karakter pada Materi Daur Ulang Limbah

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

UJI COBA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN LKS BERORIENTASI GUIDED DISCOVERY UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR ILMIAH PADA TEMA ES LILIN

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak. 1) 2)

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TEMA KOROSI BESI UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BUNGAH GRESIK

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 01 mor 02 Tahun 2013, 42-46 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK KELAS VIII SMP NEGERI 28 SURABAYA 1) Kharisma Eka Putri 1), Ismono 2), dan Laily Rosdiana 3) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, e-mail: kharisma_e@yahoo.co.id 2) Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNESA, e-mail: ismono.sains@gmail.com 3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, e-mail: filzahlaily@gmail.com Abstrak Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dengan tema pemanasan global ditujukan untuk mengetahui: (1) kelayakan perangkat yang dikembangkan, (2) keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, (3) aktivitas siswa, (4) hasil belajar siswa, dan (5) respon siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilakukan penelitian yang diawali dengan penyusunan silabus, RPP, materi ajar, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar yang selanjutnya dilakukan uji coba perangkat tersebut dalam pembelajaran IPA terpadu. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Surabaya sebanyak 16 siswa pada tahun pelajaran 2012-2013. Model pengembangan perangkat yang digunakan adalah model 4D. Namun demikian dalam penelitian ini hanya dibatasi sampai pada tahap pengembangan. Data penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan layak untuk digunakan sesuai dengan validasi perangkat oleh pakar dan validasi keterbacaan buku siswa. Hasil yang dari validasi silabus sebesar 3,87 dengan kriteria sangat baik, rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 3,74 dengan kriteria sangat baik, buku siswa sebesar 3,38 dengan kriteria sangat baik, LKS sebesar 3,43 dengan kriteria sangat baik, dan tes hasil belajar sebesar 3,15 dengan kriteria baik. Sementara itu keterbacaan buku siswa mendapatkan persentase sebesar 91.25% dengan kriteria sangat kuat. Data hasil uji coba yang yaitu keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama sebesar 3,77 dan pertemuan kedua 3,44 dengan kriteria sangat baik, hasil belajar siswa yang sebanyak 15 siswa tuntas dan 1 siswa tidak tuntas sehingga persentase ketuntasan klasikal yang 93,75% dan gain score yang 19,04. Hasil analisis angket respon siswa menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA terpadu tema pemanasan global adalah siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran tersebut. Kata kunci: IPA terpadu tipe webbed, kelayakan perangkat, hasil belajar, respon siswa Abstract Research of the teaching material development of integrated science using webbed type with global worming theme was proposed to determine: (1) the feasibility of teaching material developed, (2) carrying out learning activities, (3) students activities, (4) students learning outcomes, and (5) students responses. To attain these objectives, it had been research that started by preparation of syllabus, lesson plans, student books, student worksheets, and achievement test, followed by try out of the teaching material in the integrated science learning. The research was conducted on a class VIII student SMP Negeri 28 Surabaya many as 16 students in the school year 2012-2013. The teaching material development model used was 4D. However, in this study was limited until to the development stage. The data of research showed that the teaching material developed was feasible to use suitable with expert validation and validation of the student book readability. The result obtained from validation of syllabus, lesson plans, student books, student worksheets, and achievement test were 3.87 (very good), 3.74 (very good), 3.35 (very good), 3.43 (very good), and 3.15 (good). Meanwhile, the readability of the student s book gets a percentage of 91,25% with a very strong criterion. The result of try out data obtained carrying out learning activities at the first meeting at 3.77 and 3.44 with the second meeting with very well criteria, student learning outcomes gained as much as 15 students complete and 1 student does not complete so the percentage which obtained by classical completeness is 93.75% and gain score is 19,04. The results of questionnaire analysis responses showed that students in integrated science teaching with the theme pemanasan global were students responded positively to that learning. Keywords: Integrated science type webbed, the feasibility of the teaching material, learning outcomes, students responses PENDAHULUAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum oprasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus (BSNP,2006:5). KTSP dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh 42

Perangkat IPA Terrpadu Tipe Webbed Tema Pemanasan Global Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Strukturr kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengann salah satu ketentuannya adalah substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu (Depdiknas,2009:9). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungann yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Secara umum IPA di SMP/MTs, meliputii bidang kajian energi dan perubahannya, bumi, antariksa, makhlukk hidup dan proses kehidupan, serta materi dan sifatnyaa yang sebenarnya sangat bermanfaat dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam (Puskur, 2006:3). Padaa pembelajaran IPA di SMP/MTs, IPA seharusnya tidak diajarkan secara terpisah melainkann diajarkan secara menyeluruh dan saling berkaitan. Materi yang dipadukan sebaiknya masih dalam lingkup bidang kajian IPA. Dalam pengemasan IPA terpadu terdapat 10 tipe model-model pemaduan. Dalam pendidikan di Indonesia terdapat tiga model pemaduan yang bisa digunakan, yaitu model keterhubungan (connected), model jaring laba-labaa (webbed), dan model keterpaduan (integrated). (Mitarlis dan Mulyaningsih, 2009: 15-16). Dalam penelitian ini, pengembangan n perangkat pembelajaran IPA terpadu yang digunakan adalah model webbed. pada model webbed pemaduan antar KD dapat dihubungkan dengan satu tema tertentu sehingga pembelajaran lebih menarik. Setelah tema terbentuk maka akan dikembangkan n sub-sub tema sehingga terbentuk menyerupai jarring laba-laba (Tim IPA Terpadu, 2008:4). Dengan model keterpaduan tipe webbed dimaksudkan agar peserta didik lebih tertarik dengan tema yang dikembangkan sehingga aktivitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan. Menurut Fogarty (1991:56), kelebihan dari model webbed meliputi: (1) faktor motivasi siswa dengann adanya penyeleksian tema dengan minat siswa; (2) perencanaan model lebih mudah dilakukan oleh guruu yang belum berpengalaman; (3) memudahkan perencanaan; (4) pendekatann tematik dapat memotivasi siswa; (5) memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terhubung. Dalam menggunaan pemodelan tipe webbed ini penentuan tema dilakukan terlebih dahulu dan tidak boleh terlalu luas peserta didik dapat memahami apaa yang disampaikan. Tema yang telah ditentukan kemudian dikembangkan n sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan disiplin ilmu atau bidang studi lain. Pembelajaran yang terjadi di kelas akan lebih maksimal jika tema yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, atau tema sesuai dengan keadaan lingkungann sekolah. Tema yang sangat sesuai dengan SMP Negeri 28 Surabaya, yaitu pemanasan global, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah adiwiyata yang ada di kota Surabaya, bahkan sekolah tersebut akan mengarah ke sekolah Adiwiyata Nasional. Pada tema pemanasan global ini akan diajarkan tiga materi sekaligus, bidang biologi, fisika, dan kimia. Sub tema pemanasan global terjadi di lapisan atmosfir, sesuai dengan konsep yang diajarkan pada KD 5..5 Menjelaskann hubungann antara proses yang terjadi di lapisan litosfer dan atmosfer dengann kesehatan dan permasalahan lingkungan. Sub tema efek samping bahan kimia, menyebabkan pemanasan global, sesuai dengan konsep yang diajarkan pada a KD 4.2 Mengkomunikasikan informasii tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia. Dan sub tema peran manusia untuk mengatasi pemanasan global, sesuai dengan konsep yang diajarkan pada KD 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungann untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kenyataan di lapangan, menurut guru mata pelajaran IPA kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 28 Surabaya adalah KTSP mengacu pada KBK, dan kurikulum tersebut sudah terlaksana dengan baik hal ini terbukti karena hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran IPA 80% mencapai KKM. Selain itu, berdasarkan penyebarann angket siswa dapat disimpulkan bahwa 100% siswa tertarik dengan mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA dan hasil penyebaran angket siswa menunjukkan bahwa pembelajaran IPA di SMP Negeri 28 Surabaya tidak dilakukan secaraa terpadu, menurut keterangan yang ada, hal ini dikarenakan guru masih terkondisi berdasarkan mata pelajaran yaitu, guru fisika dan guruu biologi. Dalam kegiatan mengajar guru sering menggunakan metode ceramah dan diskusi, dan model pembelajaran yang sering digunakann guru adalah direct instruction dan kooperatif. Siswa akan lebih senang apabila pembelajaran IPA dikaitkan dengan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga dalam pembelajarn IPA siswa aktif menjawab pertanyaan dan bertanya kepada guru. Berdasarkan angket siswa juga dapat diketahui bahwa 90% siswa senang belajar dalam. Serta 82,5% siswa juga tertarik dengan materi pembelajaran Pemanasan Global. Pemanasan global merupakan tema yang menarik, erat dengan kehidupan sehari-harii atau kontekstual, dan konsep dapat di fahami secara utuh. Jadi berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik mengembangkan perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dengan tema pemanasann global untuk kelas VIII SMP Negeri 28 Surabaya. METODE Jenis penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian pengembangan, melalui penelitian, karena dalam penelitiann ini dikembangkan perangkat pembelajaran Research and dvelopment (R & D) dengan metode four D Models (4-D) IPA Terpadu tipe webbed dengan tema pemanasan global untuk kelas VIII SMP, yang selanjutnya akan di uji cobakan dalam pembelajaran di kelas dan datanya dianalisis secara deskriptif, perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS buku siswa, dan tes hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua tahun ajaran 2012/2013 di kelas VIII SMP Negeri 28 Surabaya. Penelitian pengembangan bahan ajar IPA terpadu ini mengacu pada model 4-D yang terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan 43

Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 01 mor 02 Tahun 2013, 42-46 Disseminate (penyebaran). Dalam penelitian ini dilakukan sampai pada tahap pengembangan (develop) serta panduan pengembangan perangkat pembelajaran menurut BSNP. Uji coba terbatas dilakukan dengan siswa kelas VIII sebanyak 16 anak kelas VIII-C di SMP Negeri 28 Surabaya yang mempunyai tingkat intelegensi yang berbeda, maksudnya mampu mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlahnya. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa instrumen lembar validasi (Silabus, RPP. LKS, Materi Ajar, Tes Hasil Belajar), lembar keterbacaan materi ajar, lembar keterlaksanaan RPP, lembar pengamatan aktivitas siswa, tes hasi belajar, dan angket respon siswa. Yang mana seluruh perangkat telah ditelaah dan divalidasi oleh dosen ahli dan praktisi. Instrumen penelitian lainnya adalah lembar telaah dan lembar validasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode validasi untuk mengumpulkan penilaian dosen tentang kelayakan dari Perangkat IPA Terpadu yang dikembangkan, metode pengamatan ditujukan untuk memperoleh data tentang keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa selama memperoleh pembelajaran, metode tes untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan metode angket respon siswa untuk mengetahui respon dari siswa terhadap perangkat IPA Terpadu. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari tahap define adalah tahap pendefinisian, tahap ini terdiri dari analisis kurikulum, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas, dan analisis tujuan pembelajaran. Terhadap perangkat pembelajaran IPA terpadu. Selanjutnya pada tahap design yaitu merancang materi pelajaran. Tujuan dari tahap perancangan adalah merancang perangkat pembelajaran dari instrumen penelitian. Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan design yaitu penyususnan tes yang merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA terpadu, penyusunan tes didasarkan pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai, adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Yang kedua adalah tahap pemilihan media, bertujuan untuk memilih media yang sesuai untuk pengajaran materi pelajaran, media yang dipilih dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang tersedia di sekolah. Tahap yang ketiga adalah seleksi format, peneliti melakukan pemilihan model dan format perangkat pembelajaran IPA terpadu tema pemanasan global, pemilihan format ini meliputi pembuatan silabus, RPP, buku siswa, LKS, dan tes hasil belajar yang didasarkan pada keterpaduan tipe webbed tema pemanasan global dan menggunakan model kooperatif tipe STAD pada proses kegiatan belajar mengajar, tahaptahap yang dikembangkan berdasarkan pada kerangka model 4-D ( draf-i). Tahap ketiga adalah tahap development yaitu draft 1 yaitu tahap pengembangan terdapat dua fase yang dilakukan, yaitu validasi dan uji coba perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada pembelajaran di kelas. Validasi perangkat yang dilakukan meliputi validasi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar. Fase uji coba perangkat akan didapatkan data pendukung, yaitu keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, aktivitas siswa selama pembelajaran, ketuntasan belajar siswa, dan respon siswa. Kelayakan Perangkat Validasi Pada fase ini dilakukan validasi dan telaah oleh 2 pakar dan 1 praktisi. Berikut ini merupakan hasil telaah dan validasi perangkat yang telah dikembangkan. Hasil validasi merupakan pertimbangan para ahli mengenai perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Tekhnik validasi yang digunakan dengan meminta para ahli untuk memberi koreksi dari semua perangkat pembelajaran. Validasi ini dilakukan oleh 3 orang validator, yaitu: dosen dari pendidikan sains (sebagai V1, dan V2) dan guru IPA SMP Negeri 28 Surabaya (sebagai V4). Perangkat pembelajaran yang divalidasi meliputi: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar. Tabel 1. Hasil Validasi Kriteria Kriteria Kelayakan Skor 1. Silabus 3,87 Sangat Baik 2. RPP 3,74 Sangat Baik 3. Materi Ajar 3,38 Sangat Baik 4. LKS 3,43 Sangat Baik 5. Tes Hsil Belajar 3,15 Sangat Baik Berdasarkan hasil validasi tersebut, bahan ajar IPA terpadu yang dikembangkan dapat digunakan dalam uji coba terbatas dengan kategori layak digunakan, karena sesuai dengan kriteria kelayakan yaitu. Untuk mengetahui kelayakan bahan ajar IPA Terpadu juga dilakukan uji coba terbatas. Keterbacaan Buku Siswa Hasil validasi keterbacaan buku siswa berupa pertimbangan siswa mengenai keterbacaan dari buku siswa yang dikembangkan. Validasi keterbacaan dilakukan oleh 16 siswa SMP Negeri 28 Surabaya. Tekhnik analisis keterbacaan dengan meminta siswa untuk memberi koreksi mengenai keterbacaan buku siswa. Secara keseluruhan hasil analisis validasi keterbacaan buku siswa memperoleh persentase 91,25%. Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat yang terdiri dari guru SMP Negeri 28 Surabaya dan mahasiswi prodi pendidikan sains. Keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dengan tema pemanasan global pertemuan pertama dan kedua.

Perangkat IPA Terrpadu Tipe Webbed Tema Pemanasan Global Tabel 2. Keterlaksanaan n Kegiatan Pembelajaran Aspek yang Pertemuan Pertemuan diamati 1 2 1 Persiapan 4,00 4,00 2 Menyampaikan tujuan 3 Menyajikan Informasi 4 Mengorganisasi kan siswa dalam 5 Membimbing 6 Evaluasi 7 Penutup dan pemberian penghargaan 8 Pengelolaan waktu 9 Suasana Kelas Rata-rata Aktivitas Siswa Pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat dari mahasiswi prodi pendidikan sains. Rekapitulasi hasil perhitungan keterlaksanaan aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada rekapitulasi data hasil pengamatan aktivitas siswa secara rinci, sebagai berikut. Aspek yang diamati 1 Mendengarkan/mem perhatikan penjelasan guru 2 Membaca buku pelajaran/lks 3 Bekerja dalam 4 Mempersentasikan hasil kerja 5 Mengajukan pertanyaan/menjaw ab pertanyaan Jumlah 3,83 3,75 4,00 3,83 4,00 3,80 3,80 Tabel 3. Aktivitas Siswa 3,67 3,75 4.00 3,00 3,40 3,59 Persentase aktivitas siswa Pertemuan Pertemuan Ratarata I II 26,46 32,,29 29,38 12,29 12,,08 12,18 40,21 35,,21 37,71 5,83 3, 13 4,48 15,21 17,,29 16,25 100 100 100 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa adalah tingkat ketuntasan yang siswa terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Inisial Pre-Test Post-Test Siswa Skor Ketuntasan Skor Ketuntasan 1 DP 63,2 Tidak 81.6 2 DNS 71,9 Tidak 90,3 3 EP 73,7 Tidak 91,2 4 LKP 71,9 Tidak 89,5 5 M 58,8 Tidak 80,7 6 MRQ 44,7 Tidak 66,7 Tidak 7 ND 64,9 Tidak 86,8 8 NNA 83,3 93,9 9 NIC 59,6 Tidak 81,6 10 RAS 64,9 Tidak 92,1 11 SR 60,5 Tidak 82,5 12 SRP 69,4 Tidak 91,2 13 SLNJ 64,0 Tidak 81,6 14 SY 69,4 Tidak 86,8 15 WW 82,5 94,7 W 16 YYL 64,9 Tidak 80,7 Gain score 18,4 18,4 17,5 17,6 21,9 21,9 10,6 27,2 21,8 17,6 17,4 12,2 15,8 Berdasarkan analisis perhitungan tes hasil belajar, hasil ketuntasan belajar siswa secara mandiri dan klasikal. Hasil analisis perhitungan tes hasil belajar siswa secara rinci dapat di lihat di dalam tabel. Dan proporsi ketuntasan klasikal padaa pre-test sebesar 12,25%, sedangkan pada post-test sebesar 93,75% dan gaid score 81,25%. Hal inii menyatakan bahwa secara klasikal siswa telah tuntas belajarnya, karena persentase siswa yang tuntas berada di atas standar ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 75%. Respon Siswa Berdasarkan pada dataa menunjukkan bahwa penilaian siswa terhadap kegiatan belajar menggunakan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pemanasan global mayoritas siswa memberikan respon positif dengan persentase rata-rata sebesar 95,22%. 45

Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 01 mor 02 Tahun 2013, 42-46 Tabel 5. Respon Siswa Pernyataan Persentase 1 Pembelajaran menarik dan 100% menyenangkan 2 IPA Terpadu adalah hal baru 75% bagi siswa 3 Berhubungan dengan kehidupan 100% nyata 4 Soal berhubungan dengan 93,75% kehidupan 5 Masalah dekat dengan 100% kehidupan 6 Pembelajaran bermanfaat bagi 100% kehidupan sehari-hari 7 Pembelajaran sistematis dan 100% jelas 8 Materi yang diajarkan jelas 100% 9 Petunjuk guru sangat jelas dan 100% bermanfaat 10 Siswa dapat mengerjakan soalsoal 93,75% yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari 11 Tes sesuai dengan saat 93,73% pembelajaran 12 Siswa termotivasi pada 100% pembelajaran IPA terpadu 13 Siswa berminat mengikuti 100 % pembelajaran IPA terpadu 14 Siswa senang jika pembelajaran 100% IPA terpadu diterapkan di SMP 5 Siswa dapat memadukan 81,25% konsep-konsep yang saling terkait 16 Siswa dapat mengaitkan antar 87,5% subtema menjadi tema yang utuh 17 Siswa mampu memproses informasi menjadi jaringan yang mengaitkan antar subtema sehingga menghasilkan konsep yang terpadu 93,75% PENUTUP Simpulan Mengacu pada tujuan penelitian yang diharapkan pada penelitian ini, maka beberapa simpulan. Simpulan yang didapatkan adalah: (1) Perangakat pembelajaran yang telah dikembangkan layak untuk digunakan. Kelayakan ini didasarkan pada hasil validasi pakar meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar secara berturut-turut memperoleh kriteria sangat baik, sangat baik, sangat baik, sangat baik, dan baik. Validasi keterbacaan buku siswa memperoleh kriteria sangat kuat. (2) Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran IPA Terpadu pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mendapatkan kriteria sangat baik. (3) Aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran yang paling dominan adalah bekerja dalam. (4) Hasil belajar siswa siswa secara klasikal tuntas. Sensitivitas butir soal didapatkan hasil sebagian besar soal sensitif terhadap pembelajaran, tetapi terdapat beberapa soal yang dinyatakan tidak baik. (5) Respons siswa terhadap pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed dengan tema pemanasan global memberikan hasil yang positif. Saran Dari hasil penelitian yang, maka peneliti memberikan saran agar penelitian berikutnya lebih baik antara lain : (1) Pengelolaan waktu pada rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama perlu ditambah. (2) Sebaiknya sebelum kegiatan praktikum berlangsung, siswa diberikan soal-soal tertulis atau tugas awal tertulis untuk dipahami di luar jam pelajaran. (3) Diperlukan pengembangan pembelajaran IPA Terpadu pada materi pokok yang lain. (4) Guru SMP menggunakan model pembelajaran terpadu pada pembelajaran IPA. DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Penilaian Buku Teks Pelajaran IPA SMP/MTs. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Depdiknas. 2007. Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Ibrahim, Muslimin. 2001. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E. Kemp & Thiagaradjan. Jakarta: Unipres Universitas Negeri Surabaya. Ibrahim, Muslimin. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Mulyasa, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riduwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta