BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran Audio-Visual

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB V PEMBAHASAN. siswa SDN 02 Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung. pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Pemahaman Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berarti membimbing atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh

ISSN: ISSN:

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

BAB II PENDIDIKAN, NILAI-NILAI PENDIDIKAN, BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komponen-komponen di dalamnya, yakni guru, murid, petugas perpustakaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

II. KAJIAN PUSTAKA. pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif, dan. jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio-Visual Terhadap

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO PEMBACAAN CERPEN BERMUATAN BUDAYA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI MENELAAH KARYA SASTRA BAGI PEMELAJAR BIPA

Jenis Jenis Media Dalam Pembelajaran

BAB II LANDASAN TEORI. Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang secara harfiah

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. membutuhkan media untuk membantu menyampaikan pesan-pesan belajar

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

SUMBER BELAJAR. Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang terjadi seharusnya adalah interaksi

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran Audio-Visual 1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Menurut pendapat gagne dalam buku teknologi dan media pembelajaran mengatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dan Briggs juga mengatakan bahwa media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar terjadi. 2 Gerlach & ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, 2008)h.,42 1 Azhar Arsyad. Media pembelajaran (PT rajagrafindo Persada. Jakarta : 2104) h.,3 2 Fathurrohman. Teknologi dan media pembelajaran (Surabaya, dakwah digital press. 13

14 buku, teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar, mengajar cenderung di artikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali infirmasi visual atau verbal. 3 Di dalam buku media komunikasi pendidikan mendefinisan media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang di gunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. 4 Pada umumnya orang mempunyai pendapat yang sama menganai media, intinya yaitu media adalah sebuah alat yang di gunakan untuk membantu merangsang siswa dalam melakukan pembelajaran guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bagi sebagian pengajar media digunakan untuk alat pelangkap untuk melangkapi proses belajar mengajar agar siswa lebih mengetahuin lebih kongkrit mengenai materi pelajaran yang telah di sampaikan oleh gurunya. 2. Alat bantu media audio-visual Konsep pengajaran visual berkembang menjadi audio visual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang di pakai oleh para guru yang di pakai dalam menyampaikan konsep, gagasan, 3 Azhar Arsyad. Media pembelajaran (Jakarta : PT rajagrafindo Persada, 2014) h.,3 4 Sudarwan denim. Media komunikasi pendidikan (Jakarta :bumi aksara. 1995) h.,7

15 dan pengalaman yang di tangkap oleh indra pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar yang di peroleh melalui pendalaman kongkrit. Pengajaran audio visual bukan metode pengajaran. 5 Materi audio visual hanya dapat berarti bila dipergunakan sebagai bagian dari proses pengajaran. Peralatan audio visual tidak harus di golongkan sebagai pengalaman belajar yang di peroleh dari pengidraan pandangan dan dengar, tapi sebagai alat teknologi yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman kongkrit kepada para siswa. Pengajaran audio-visual menambahkan komponen audio kepada materi pengajaran visual, yang secara konseptual sebenarnya tidak banyak memberikan perbedaan berartu. Gerakan audio-visual tetap mempertahankan continuum concret-abstrac dan pengelompokan materi instruksional dalam klasifikasi graduall yang di perlihatkan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiances) dari edgardale. Konsep tenyang perlunya pengintegrasian materi audio visual ke dalam kurikulum tetap di pertahankan. 6 Memang tidak bisa dipungkiri karena media merupakan alat yang dipilih oleh guru untuk membantu menyampaikna materi belajar 5 Fathurrohman. Teknologi dan media pembelajaran (Surabaya : dakwah digital press. 2008)h.,12 6 Ibid.h.,14

16 kepada peserta didik. 7 Bagi sebagian guru sadar bahwa media berfungsi untuk mempermudah membantu penyerapan materi belajar, terutama pada materi belajar yang rumit dan kompleks, karena setiap materi belajar memiliki kerumitan yang berbeda-beda. 3. Jenis-jenis media audio-visual Teknologi dalam pendidikan pada dasarnya mendayagunakan media audio-elektronik sebagai media komunikasi, untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan kepada para peserta didik. Pendayagunaan media tersebut dapat secara mandiri atau kombinasi beberapa media. Keterlibatan pendidikan dalam komunikasi bergantung pada jenis media yang digunakan, jenis informasi yang di sampaikan metode komunikasi yang di laksanakan, pemanfaatan waktu dan tempat secara tepat, serta kemampuan komunikator/pendidik yang bersangkutan. 8 Jenis-jenis media audiovisual yang di maksud adalah sebagai berikut a) Transparansi Jenis infirmasi (bagian-bagian penting) di tulis pada lembaran trasparansi tersebut dan di sajikan melalui bantuan OHP. 7 Syaiful bahri djamarah, strategi elajar mengajar, (Jakarta : PT rineka cipta, 1996), h.137 8 Ishak abdulhak dan deni dermawan. Teknoogi pendidikan. (Bandung :PT remaja rosdakarya. 2013) h.,84

17 Proses komunikasi audiens disertai dengan penjelasan secara lengkap dan menyeluruh b) Slide Bahan informasi tersusun dalam satu unit yang di bagi-bagi menjadi perangkat slide yang di susun secara sistemaris dan di sajikan secara berurutan. Slide satu dengan yang lainnya terlepas-lepas dan tidak bersuara. Bentuk komunikasi ini lebih efektif bila di sertai dengan penjelasan lisan atau di barengi dengan rekaman yang telah di siapkan untuk menunjukkan sajian melalui slide tersebut. c) Filmstrip Satuan informasi dalam media ini di sajikan secara berkesinambungan, todak terlepas-lepas, tapi sebagai unit bahan yang utuh. Media ini tidak bersuara, dan karenanya perlu dibantu dan dilengkapi dengan penjelasan verbal dan di kombinasikan dengan penjelasan melalui rekaman d) Rekaman Semua bahan informasi dirancang dan direkam secara lebgkap audiens mengikuti sajian sebagaimana halnya mengikuti ceramah: mencatat hal-hal yang dianggap perlu, menulis pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang

18 belum jelas. Media ini satu arah dan dapat digunakan untum membantu media alinnya misalnya siaran radio e) Siaran radio Program siaran radio dapat dipergunakan dalam rangka pembelajaran jarak jauh. Siaran ini dapat menggunakan rekaman atau komunikator. Si pembicara mengajukan informasi/pelajaran dalam siaran langsung. Rekaman dan program radio menitikberatkan pada pendayagunaan segi pendengaran (audio), segi visual diabaikan dan komunikasi berlangsung satu arah. f) Film Mengombinasikan media audiovisual dan media audio. Suatu rangkaian cerita yang di sajikan dalam bentuk gambar pada layar putih disertai gerakan-gerakan dari para pelakunya. Keseluruhan bahan informasi disajikan lebih merangsang minat dan perhatian penonton atau penerima pesan. g) Televisi Program siaran televisi lebih unggul dibandingkan dengan siaran radio dan film, bahkan kedua media tersebut sekaligus di gunakan dalam program siaran TV. Wilayah jangkauannya lebih luas, lebih bervariasi dan menarik, dapat dirancang secara khusus atau melalui siaran langsung. Program siaran memuat

19 banyak informasi karena adanya siaran lainnya. Sistem komunikasi berlangsung satu arah, peningkatan efektivitasnya perlu diupayakan dengan bantuan komunikasi langsung. h) Tape atau video cassette Media ini hamper sama dengan rekaman (recording), yakni meliputi rekaman gambar. Rekaman diputar ulang dan tampak gambar film yang berkombinasi dengan suara. Media ini hamper sama dengan film biasa, lebih sederhan, dan lebih praktis. Keunggulan yang dimiliki oleh rekaman, radio, film dan televise dan juga dimiliki media ini. Adapun menurut syaiful bahri dalam bukunya strategi belajar mengajar memberikan pendapatnya menganai macam-macam media, di antaranya yaitu: 9 a. Dilihat dari jenisnya 1) Media auditif Media auditif adalah yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassett recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran. h.140 9 Bahri djamarah, Syaiful, strategi belajar mengajar, (Jakarta : PT rineka cipta, 1996),

20 2) Media Visual Madia visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. 3) Media audiovisual Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a) Audiovisual diam, yaitu media menampilkan suara dengan gambar diam seperti film bingkai suara b) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette. b. Dilihat dari daya liputnya 1) Media dengan daya liput luas dan serentak Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang, serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang dama. Contoh : radio dan televise

21 2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap. 3) Media untuk pelajaran individual Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer. c. Dilihatdari bahan pembuatannya 1) Media sederhana Media ini bahan dasar medah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. 2) Media kompleks Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai Dari pemaparan mengenai macam-macam media di atas pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa, dapat di katakana sebuah media apabila bisa dirasakan oleh indra manusia yaitu : indra pendengaran dan indra menglihatan. 4. Kegunaan Media Audio-Visual

22 a. Merekam dan menyimpan data/informasi, misalnya bunyi suara berbagai jenis burung dapat di rekam pada cassette recorder. b. Memanipulasi aneka obyek, misalnya proses pembagian sel pada tumbuhan-tumbuhan dan dapat di perluhatkan pada film dengan mempercepatnya atau memperlambatnya. c. Menyebar luaskan data/informasi, misalnya melalui siaran TV yang disalurkan lewat satelit komunikasi, dapat diketahui dengan cepat apa yang sedang terjadi di Negara lain. d. Mendampingi siswa dalam mengolah materi pelajaran baru atau mengolah kembali materi pelajaran lama. Khususnya pengemangan perekat lunak untuk computer (software) yang terdiri atas program studi mengenai materi tertentu, memungkinkan siswa belajar mandiri untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan luas. 10 5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Mata pelajaran pendidikan agama adalah salah satu jenis mata pelajaran yang mempunyai pokok bahasan dan sub pokok bahasan oleh sebab mata pelajaran ini juga memiliki beberapa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Di damping itu, mata pelajaran pendidikan agama juga di sampaikan pada semua lembaga pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan demikian, siswa yang akan 10 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Media Abadi, Yogyakarta : 2004), h. 320

23 mempelajari mata pelajaran ini juga beraneka ragam karakteristiknya, demikian pula dengan keadaan lingkungan, kondisi dan budaya setempat, norma-norma, biaya dan lain-lain. 11 Esseff, J.P & Esseff, M.S menyebutkan 3 kriteria dasar yang dapat digunakan untuk menyeleksi media untuk pembelajaran meliputi: 12 a. Kemampuan interaksi media dalam 1) Meyajikan informasi kepada siswa 2) Menyajikan respon siswa 3) Mengevaluasi respon siswa b. Implikasi biaya atau biaya awal, meliputi; 1) Biaya peralatan 2) Biaya material (tape, film dan lain-lain) 3) Jumlah jam yang diperlukan 4) Jumlah siswa yang menerima pelajaran 5) Jumlah jam yang di perlukan untuk pelatihan c. Persyaratan yang mendukung atau biaya operasional. Pemilihan media harus di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan, persiapan secara matang harus dilakukan oleh guru sebelum pembelajaran itu di mulai, dari situ guru mengetahui media apa yang seharusnya digunakan. 11 Muhaimin dkk, strategi belajar mengajar (CV citra media, Surabaya : 1996), h. 96 12 Ibid, h. 98

24 B. TINJAUAN TENTANG ASPEK PSIKOMOTORIK 1. Pengertian aspek psikomotorik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia psikomotorik berarti berhubungan dengan aktifitas fisik yang berkaitan dengan proses mental 13 Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. 14 2. Jenis prilaku dalam aspek psikomotorik Aspek psikomotorik (simpson) terdiri dari tujuh jenis perilaku antara lain: a. Persepsi, yang mencakup kemampuan memilih-memilihkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yag khas tersebut. Misalnya, pemilihan warna, angka 6 (enam) dan 9 (Sembilan), huruf b dan d 13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1988 14 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Rajawali Pers: Jakarta, 2011)

25 b. Kesiapan, yang emncakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan atau rangkaian gerakan c. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakuka gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya, meniru gerakan tari, membuat lingkarang diatas bola d. Gerakan yang terbiasa, mencakup kmampuan melakukan gerakann-gerakan tanpa contoh. Misalnya, melakukan lompat tinggi dengan cepat. e. Gerakan komplek, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya, ketrampilan bertanding. f. Penyesuaian pola gerak, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. g. Kreativitas, mencakup kemampuan malahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa. Misalnya, emampuan membuat tari kreasi baru. 15 3. Tingkat kegiatan dalam aspek psikomotorik Aspek psikomotorik atau psycho-motor domain, meliputi tingkat kegiatan sebagai berikut; 15 Dimyati dan mujiono, belajar dan pembelajaran, (jakarta : rieneka cipta, 2002), 209

26 a. Melakukan gerakan fisik seperti berjalan, melompat, berlari, menarik, mendorong dan memanipulasi b. Menunjukkan kemampuan perceptual secara visual, auditif, taktikal, kinestetik, serta mengkordinasi seluruhnya. c. Memperlihatkan kemampuan fisik yang mengandung ketahanan kekuatan, kelenturan, kelincahan dan kecepatan bereaksi. d. Melakukan gerakan yang terampil serta terkoordinasi dalam permainan, olehraga dan kesenian e. Mengadakan kominukasih non-verbal, yakni dapat menyampaikan pesan melalui gerak muka, gerak tangan, penampilan dan ekspresi kreatif seperti tarian. 16 4. Identifikasi bakat psikomotor Kemampuan psikomotor diperlukan dalam kebanyakan kegiatan manusia dan dapat diamati jika seseorang belajar melakukan kegiatan olahraga dan atletik, menangani macam-macam peralatan mesin, atau jika ia memainkan alat music atau main drama. Derajat diperlukannya keterampilan psikomotor dalam berbagai kegiatan tersebut berbeda. Untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan psikomotor, sebaiknya dilakukan penjaringan terlebih dahulu untuk menentukan tingkat kemampuan intelektual, kemampuan yang khusus berkaitan dengan bidang talenta, kemampuan berpikir kreatif jika kemampuan 16 S.Nasution, asas-asas kulikulum edisi 2, (Jakarta ; bumi aksara, 1995).,h 50-51

27 psikomotorik tersebut memerlukan inovasi (misalnya untuk dapat merancang perabot baru, atau bagi musikus untuk dapat melakukan improvisasi) dan tingkat perkembangan keseluruhan badan atau bagian badan yang berhubungan dengan kemampuan yang dicari, misalnya, kekuatan, kecepatan, koordinasi, kelenturan, dan lain-lain. 17 C. Efektifitas Media Audio-Visual untuk meningkatkan aspek psikomotorik siswa kelas VII pada mata pelajaran Fiqih Efektivitas merupakan sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, maju, mundur, membawa hasil yang merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah dicanangkan. 18 Efektifitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur suatu pembelajaran. Untuk mendukung efektifnya suatu pembelajaran dan untuk melihat tolak ukur bagaimana proses pembelajaran, penulis menggunakan media untuk menunjang efektifitas suatu pembelajaran, yaitu media audiovisul. Media audio visual merupakan alat bantu yang digunakan untuk mendukung guru dalam menyampaikan suatu materi, sehinggu guru dapat menjelaskan materi secara real dan menarik. 17 Utami munandar, kreatifitas & keberbakatan strategi mewujudkan potensi kreatif & bakat, ( PT gramedia pustaka utami, Jakarta : 2002) 18 Depdikbud, Kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta : balai pusaka, 2002)

28 Dalam dunia pendidikan peran media sangat dibutuhkan keterlubatannya dalam proses belajar mengajar. Melihat peserta didik di SMP Wachid Hasyim merupakan peserta didik yang sangat aktif sehingga perlu adanya media untuk menarik perhatian peserta didik ketika proses belajar mengajar, agar pembelajaran dikelas menjadi lebih efektif. Karena itu peran madia audio-visual sangat penting didunia pendidikan. Ada banyak jenis media yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Diantaranya yaitu: Transparansi, Slide, Film strip, Rekaman, Siaran radio, Film, Televise, dan Tape atau video cassette. Untuk media audio-visual terdiri dari dua kategori, yaitu audiovisual diam dan audiovisual gerak. 1. Audiovisual diam ; media yang menampilkan suara dengan gambar diam seperti dilm bingkat suara 2. Audiovisual gerak ; yaitu madia yang dapat menampilkan unsur dan gambar yang bergerak seperti film suara di video cassette. Dengan memanfaatkan media Audio-Visual guru dapat menjelaskan secara real materi fiqih. Dari situ guru dapat memberikan keyakinan kepada peserta didik mengenai metri yang sudah di jelaskan, karena apa yang dijelaskan oleh guru sesuai dengan apa yang ada pada media tersebut, sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Oleh sebab itu, dengan memanfaatkan media audio-visual guru dapat

29 meningkatkan aspek psikomotork siswa. Aspek psikomotorik sendiri merupakan aspek yang di gunakan untuk mengukur ketrampilan siswa. Artinya peserta didik tidak hanya di tuntut untuk faham atas meteri yang di sampaikan oleh guru, peserta didik juga di tuntut untuk bisa memberikan ketrampilan mengenai materi yang sudah di sampaikan oleh guru. Dalam penerapan media audio-visual untuk meningkatkan aspek psikomotorik siswa. Diharapkan agar proses belajar mengajar lebih efektif.