BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 BATURETNO TAHUN AJARAN

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesan di bidang pendidikan serta lembaga pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam mengembangkan semua potensi, kecakapan serta karakteristik siswa ke arah yang positif, baik bagi diri sendiri dan lingkungan masyarakat. Dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional, pasal 3 berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membantu untuk serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggungjawab. Dari pernyataan di atas tujuan dan fungsi pendidikan adalah untuk memberikan bekal yang diperlukan oleh peserta didik dalam kehidupan agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1

2 berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Melalui pendidikan seseorang diharapkan mampu membangun sikap dan tingkah laku serta pengetahuan dan keterampilan yang perlu dan berguna bagi kelangsungan dan kemajuan diri dalam masyarakat, bangsa dan negara. Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses untuk membantu pembangunan manusia dalam pengembangan diri agar dapat menghadapi segala tantangan dan rintangan. Hingga pelaksanaan pendidikan tidak dapat lepas dari tantangan dan rintangan yang dihadapi suatu bangsa untuk mencapai kemajuan. Pelaksanaan pendidikan senantiasa menghargai formal perubahan-perubahan dalam rangka penyempurnaan agar dapat sesuai dengan kebutuhan pembangunan suatu bangsa. Pelaksanaan pendidikan dapat dilaksanakan secara formal maupun informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung secara teratur, berjenjang dan mengikuti syarat-syarat tertentu. Pendidikan ini mempunyai arah pelaksanaan yang terprogram secara jelas dan terperinci. Pendidikan seperti ini berlangsung di sekolahan ataupun lembaga pendidikan lainnya. Adapun pendidikan informal merupakan pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari. Tidak ada rincian dan penjelasan terhadap tujuan yang akan dicapai di dalamnya. Pelaksanaannya mengalir begitu saja tanpa ada jenjang yang jelas serta tidak terikat waktu, ruang dan tempat, pendidikan seperti ini dapat berlangsung di dalam keluarga maupun pergaulan di masyarakat.

3 Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal yang didambakan dalam pelaksanaan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya tersebut adalah pendidikan yang berkualitas sebagai penentu keberhasilan pembangunan, maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan tersebut salah satu usaha yang digunakan dengan meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Siswa yang berprestasi tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Menurut Arikunto (2002:4) Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar mengajar. Adanya peningkatan prestasi, akan memberikan kepuasan dalam diri seseorang. Maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Banyak faktor yang secara langsung menentukan kesuksesan belajar dan keberhasilan pendidikan. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua

4 macam yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain motivasi, kedisiplinan, minat bakat, minat membaca, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa yang berupa faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor sekolah serta faktor masyarakat. Faktor tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar. Salah satu faktor yang ada di dalam individu adalah minat baca yang sangat mempengaruhi pengetahuan individu. Menurut Rahim (2007:28) Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Sedangkan menurut Hernowo (2003:61) Minat baca adalah keinginan untuk membaca. Membaca merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Karena kemampuan berbahasa merupakan kemampuan juga untuk memahami maksud dari orang lain baik yang berupa tulisan (karangan) juga pembicaraan orang lain secara lisan. Berbahasa yang baik dan benar akan menimbulkan suatu interaksi. Tanpa adanya sebuah proses interaksi di dalam kehidupan tidak mungkin manusia dapat hidup bersama. Diantara berbagai jenis situasi itu terdapat satu jenis situasi khusus, yakni situasi pendidikan atau situasi edukatif. Interaksi yang berlangsung di sekitar kehidupan manusia dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai edukatif, yakni interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Surakhmad (1990:7) menyatakan bahwa Interaksi yang terjadi di dalam

5 situasi edukatif itu adalah interaksi edukatif, yakni interaksi yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Suryabrata (2002:156) Interaksi edukatif adalah hubungan timbal balik antara guru (pendidik) dan peserta didik (murid), dalam suatu sistem pengajaran. Interaksi edukatif merupakan faktor penting dalam usaha mencapai terwujudnya situasi belajar dan mengajar yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Menurut beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa interaksi edukatif adalah suatu ikatan atau hubungan timbal balik antara guru dan murid dalam suatu sistem pengajaran yang mempunyai norma-norma untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Dalam suatu interaksi edukatif antara siswa satu dengan yang lainnya berbeda. Ada sebagian siswa yang aktif mengikuti proses belajar mengajar namun tidak jarang ada siswa yang pasif. Siswa yang aktif mengikuti proses belajar mengajar akan rajin mengikuti pelajaran, jika ada materi yang kurang jelas siswa tersebut akan bertanya kepada guru maupun kepada temannya sampai ia benar-benar paham tentang materi tersebut. Berbeda dengan siswa yang pasif, ia cenderung diam meskipun ada penyampaian materi dari guru yang kurang jelas. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi yang dicapai siswa di SMP Negeri 2 Kartasura terutama pada mata pelajaran Ekonomi umumnya kurang seperti apa yang diharapkan. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya minat baca dan interaksi edukatif selama mengikuti proses belajar mengajar.

6 Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI MINAT BACA DAN INTERAKSI EDUKATIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013. B. Pembatasan Masalah Untuk melengkapi dan mendukung hasil yang lebih baik dan agar permasalahan tidak meluas untuk menghindari kesalahan maksud, serta menjaga aspek efektif dalam penelitian juga mengingat keterbatasan kemampuan, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas hanya pada aspek: 1. Minat baca dibatasi pada minat baca pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2012/2013. 2. Interaksi edukatif meliputi interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar ekonomi. 3. Prestasi belajar dibatasi pada nilai semesteran pada semester gasal siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2012/2013. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengangkat permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah minat baca berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran

7 2012/2013? 2. Adakah interaksi edukatif berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2012/2013? 3. Adakah minat baca dan interaksi edukatif secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2012/2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh interaksi edukatif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui pengaruh minat baca dan interaksi edukatif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2012/2013.

8 E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian dapat memberikan manfaat pembelajaran utamanya kepada pembelajaran akuntansi. Disamping itu juga kepada penelitian peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran akuntansi. 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep atas teori-teori tentang minat baca dan interaksi edukatif terhadap prestasi belajar siswa. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya minat baca dan interaksi edukatif dalam proses belajar mengajar. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara praktis, yaitu : a. Sebagai masukan orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca anak sejak dini sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan menumbuhkan kesadaran bagi orang tua agar membiasakan anak untuk banyak-banyak membaca. b. Sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya interaksi edukatif antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi untuk penilaian berikutnya yang sejenis.