2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik I

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699,2012

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGUSULAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL

ERNUR RIAU TENTANG GUBERNUR RIAU. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tk. I Sumatera Barat,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 123 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG PENYESUAIAN GAJI POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL

2 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 123); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESID

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG GELAR KEHORMATAN, WARGA KEHORMATAN, DAN PENGHARGAAN DAERAH

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR fc» TAHUN 2017 TENTANG

Prosedur Pemberian Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Tahun 2017 Senin, 13 Pebruari 2017

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamb

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2015, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN CALON ANGGOTA KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2017 TENTANG KONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.426, 2015 KEMENKUMHAM. Jabatan. Kelas Jabatan. Perubahan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usah

2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Nega

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BPOM. Prestasi Kerja. PNS. Penilaian. Pedoman.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

Bintang Jasa. B. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan

2015, No.68 2 Mengingat Badan Kepegawaian Negara tentang Kenaikan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil Berpangkat Pembina Utama Muda Golongan Ruang IV/c

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG GELAR, TANDA JASA, TANDA KEHORMATAN

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Nega

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Rep

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

2016, No dimaksud dalam huruf a dan huruf b, diselenggarakan Pemberian Penghargaan Kalpataru; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYELIDIK BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No atasnama Presiden selain dibuat secara individual perlu dibuat secara kolektif; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksu

2016, No Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomia

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir deng

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

kerja yang melakukan pembinaan ideologi Pancasila.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2014 tentan

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

2 Menetapkan : 2. Undang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, TambahanLembar

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 N

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG GELAR DAERAH

Transkripsi:

No.488, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOP-UKM. Tanda Penghargaan. Tanda Jasa. Pemberian. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PER/M.KUKM/III/2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TANDA PENGHARGAAN DAN ATAU TANDA JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memotivasi dan meningkatkan peran serta Pejabat Negara, Aparatur Sipil Negara tingkat Pusat dan Daerah, Tokoh Gerakan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tokoh Masyarakat khususnya dalam pembinaan dan pengembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah di lingkungannya, perlu dipertimbangkan dalam pemberian Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa; b. bahwa untuk pemberian Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu dilakukan evaluasi dengan penilaian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Pedoman Pemberian Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa;

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502); Memperhatikan : 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5089); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115); 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014, tanggal 27 Oktober 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339); 8. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Nomor : 05/Per/M.KUKM/IX/2010 tanggal 30 September 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 1. Surat Sekretaris Militer Presiden selaku Sekretaris Dewan GTK Nomor : B- 1902/Sesmilpres/GT.01.01/12/2014, tanggal 4 Desember 2014, perihal Prosedur Pemberian Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan;

3 Menetapkan 2. Hasil Rapat Baperjakat tanggal 18 Maret 2015 tentang Penyempurnaan Tata Cara dan Penilaian Kriteria Pemberian Penghargaan; MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TANDA PENGHARGAAN DAN ATAU TANDA JASA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa Purna Bhakti adalah Penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah setelah berakhir masa bhaktinya sebagai Pegawai Negeri Sipil Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah atau diberhentikan dengan hormat atau meninggal dunia; 2. Tanda Jasa adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam mengembangkan dan memajukan suatu bidang tertentu yang bermanfaat besar bagi bangsa dan negara. 3. Gelar adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, darmabakti, dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara. 4. Tanda Kehormatan adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara. 5. Medali adalah tanda jasa berbentuk persegi lima. 6. Piagam adalah surat resmi yang berisi pernyataan dan peneguhan tentang Gelar, Tanda Jasa, dan/atau Tanda Kehormatan yang ditandatangani oleh Menteri. 7. Bakti Koperasi adalah Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa yang diberikan oleh Menteri kepada aparat Pembina baik di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah maupun pejabat pembina dari instansi terkait baik pusat maupun pejabat pemerintah daerah, Tokoh Gerakan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dan Tokoh Masyarakat lainnya yang dinilai berjasa besar

4 terhadap Negara dan Masyarakat khususnya dalam bidang pembinaan dan pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 8. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan selanjutnya disingkat Baperjakat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah Tim Tanda Penghargaan dan Tanda Jasa Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 9. Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan adalah dewan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. 10. Menteri adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. BAB II TANDA PENGHARGAAN DAN ATAU TANDA JASA Pasal 2 Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa terdiri dari: a. Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa Satyalancana Pembangunan, Satyalancana Wira Karya, Bintang Jasa, dan Bintang Mahaputera; b. Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; c. Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa Purna Bakti. Pasal 3 (1) Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud Pasal 2, huruf a, bagi Pejabat Negara, Aparatur Sipil Negara tingkat Pusat dan Daerah, Tokoh Gerakan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, dan Tokoh Masyarakat diusulkan oleh Menteri kepada Presiden Republik Indonesia berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan. (2) Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan oleh Presiden Republik Indonesia. (3) Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud Pasal 2, huruf b diusulkan kepada Menteri berdasarkan pertimbangan dari Baperjakat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. (4) Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud ayat (3) diberikan oleh Menteri. (5) Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud Pasal 2, huruf c, diusulkan kepada Menteri melalui unit kerjanya masing-masing dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan.

5 (6) Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud ayat (5) diberikan oleh Menteri. BAB III PERSYARATAN PEMBERIAN TANDA PENGHARGAAN DAN ATAU TANDA JASA Pasal 4 Persyaratan umum untuk mendapat Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. memiliki integritas moral dan keteladanan; b. berkelakuan baik; c. berjasa terhadap Bangsa dan Negara khususnya melalui Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; d. setia dan tidak pernah mengkhianati Bangsa dan Negara; dan e. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling sedikit 5 (lima) tahun. Pasal 5 Persyaratan calon penerima Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf a dan b, bagi: a. Pejabat Negara, dan Aparatur Sipil Negara pada tingkat Pusat dan Daerah, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. telah menduduki jabatan minimal 2 tahun; 2. berpangkat/menduduki jabatan saat ini; 3. tidak pernah terlibat kasus, baik perdata/pidana; 4. memenuhi kriteria penilaian bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah yang akan diatur kemudian dalam Keputusan Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; dan 5. mendapat Rekomendasi dari Kepolisian, Kejaksaan dan BIN. b. Tokoh Gerakan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Tokoh Masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. aktif dalam memimpin dan atau mendorong peningkatan dan pengembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah minimal 3 tahun terus menerus; 2. berprestasi dan berhasil membina koperasi dan usaha kecil dan menengah;

6 3. mampu menciptakan iklim kewirausahaan melalui koperasi, usaha kecil, dan menengah; 4. berupaya secara terus menerus memasyarakatkan koperasi, usaha kecil, dan menengah; 5. mampu menjadi inspirator pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah bagi masyarakat; 6. berjuang secara terus menerus dalam mewujudkan koperasi, dan usaha kecil dan menengah menjadi tulang punggung perekonomian nasional; 7. dalam menetapkan kebijakan perekonomian, berorientasi pada keberpihakan pada Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; 8. tidak pernah terlibat kasus, baik perdata/pidana; 9. memenuhi kriteria penilaian bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah yang akan diatur kemudian dalam Keputusan Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; dan 10. mendapat Rekomendasi dari Kepolisian, Kejaksaan dan BIN. Pasal 6 Persyaratan calon penerima Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf c bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah diberikan kepada Pegawai yang akan pensiun, dengan syarat : a. telah mencapai batas usia pensiun dan atau berhenti dengan hak pensiun; b. kondite baik (tercantum pada Sarasan Kerja Pegawai tahun terakhir); c. diusulkan dan dinilai oleh unit kerja masing-masing; dan d. tidak pernah terlibat kasus perdata/pidana. BAB IV BENTUK TANDA PENGHARGAAN Pasal 7 Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa diberikan dalam bentuk piagam dan atau medali. Pasal 8 Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud Pasal 2, huruf a, dapat diberikan secara anumerta. Pasal 9 (1) Penyematan Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa sebagaimana

7 dimaksud Pasal 2, huruf a, disematkan pada peringatan Hari Koperasi atau pada hari-hari besar nasional lainnya oleh Presiden Republik Indonesia. (2) Penyematan Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud Pasal 2, huruf b, dan c, disematkan pada peringatan Hari Koperasi atau pada hari-hari besar nasional lainnya oleh Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri. Pasal 10 Para penerima Tanda Penghargaan dan atau Tanda Jasa sebagaimana dimaksud Pasal 2, huruf a, dan huruf b, dapat dipertimbangkan untuk diusulkan memperoleh Tanda Penghargaan atau Tanda Jasa setingkat lebih tinggi dari Presiden Republik Indonesia apabila memenuhi kriteria yang diatur oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia dan Tim Baperjakat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 11 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan ini maka Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 100/Kep/M.KUKM/lX/2002 tentang Pemberian atau Tanda Jasa dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

8 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2015 MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA, AAGN. PUSPAYOGA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY www.peraturan.go.id