KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat, lemak dan protein kronik yang disebabkan karena kerusakan atau

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kasus terbanyak yaitu 91% dari seluruh kasus DM di dunia, meliputi individu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

ABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

AZIMA AMINA BINTI AYOB

Pola Komplikasi Kronis Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang Januari Desember 2012

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

HUBUNGAN RIWAYAT DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015.

BEBERAPA FAKTOR RISIKO PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD W.Z. YOHANNES KUPANG PERIODE LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

ABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

JUMLAH LEKOSIT DENGAN KADAR MIKROALBUMIN URIN PENDERITA DIABETES MELITUS

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sekian banyak penyakit degeneratif kronis (Sitompul, 2011).

DAFTAR PUSTAKA. 2. Foster DW. Diabetes Mellitus in Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 13 ed. Jakarta: EGC; 1996.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

I. PENDAHULUAN. cukup besar di Indonesia. Hal ini ditandai dengan bergesernya pola penyakit

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

HUBUNGAN MITRAL VALVE AREA (MVA) DENGAN HIPERTENSI PULMONAL PADA STENOSIS MITRAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat

ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI RSUP SANGLAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

KEJADIAN PENYAKIT KARDIOSEREBROVASKULAR PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PREVALENSI RETINOPATI DIABETIKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH DENPASAR

SELISIH LAMA RAWAT INAP PASIEN JAMKESMAS DIABETES MELLITUS TIPE 2 ANTARA RILL DAN PAKET INA-CBG

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang memiliki

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

HUBUNGAN ANTARA PENURUNAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN BERATNYA ANEMIA PADA PASIEN NEFROPATI DIABETIK DI RSUD DR.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif

HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2

PROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

HUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pemeriksaan kadar Cystatin C pada penderita Diabetes

HUBUNGAN ANTARA HBA1C DENGAN KADAR HDL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

Kata Kunci: Gambaran faktor keturunan, diabetik nefropati

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB.I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Diabetes Melitus adalah penyakit kelainan metabolik yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Diabetes Federation (IDF, 2015), diabetes. mengamati peningkatan kadar glukosa dalam darah.

PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 yang terjadi

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012


HUBUNGAN DISLIPIDEMIA DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA NEFROPATI DIABETIK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Nefropati diabetik merupakan komplikasi mikrovaskular diabetes melitus

GAMBARAN KLINIS PASIEN SIROSIS HATI: STUDI KASUS DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Neuropati diabetika merupakan komplikasi yang paling sering muncul

BAB 1 I. PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

Transkripsi:

KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat strata-1 kedokteran umum AULIA ACHMAD YUDHA PRATAMA G2A009130 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL ILMIAH KTI KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARAN Disusun oleh AULIA ACHMAD YUDHA PRATAMA G2A009130 Telah disetujui Semarang, 5 September 2013 Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Dr. dr. Shofa Chasani, Sp.PD-KGH FINASIM 195102051979011001 dr. Santoso, M.Si. Med 198302132008121001 Ketua Penguji Dosen Penguji dr. Akhmad Ismail, M.Si. Med 197108281997021001 dr. Charles Limantoro, Sp.PD-KKV FINASIM 196911152005011002

KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARAN Aulia Achmad Yudha Pratama 1, Shofa Chasani 2, Santoso 3 Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit ke-6 penyebab kematian di dunia yakni mencapai 1.125.000 penderita pada tahun 2005. Nefropati Diabetika (ND) adalah komplikasi DM pada ginjal yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal. Biaya untuk menangani nefropati diabetik sangat besar, dan belum banyak penelitian tentang penyakit ini di Indonesia sebelumnya. Tujuan : Untuk mengidentifikasi seberapa besar korelasi antara kejadian ND dengan lama kejadian DM pada pasien DM RS Dr Kariadi Semarang. Metode : Penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Responden diambil dari data catatan medis pasien DM Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang periode tahun 2008 sampai 2012. Data yang diambil adalah data onset DM, umur pasien, tekanan darah, dan riwayat DM keluarga. Analisa data menggunakan analisa deskriptif dan uji korelasi parsial, uji non parametrik Mann- Whitney, dan Uji Chi Square. Hasil : Uji chi square menunjukan hubungan yang bermakna antara hipertensi dan kejadian ND (p = 0,031). Dengan menggunakan korelasi parsial menunjukkan kekuatan hubungan antara onset DM dan kejadian ND adalah lemah (r = 0,240),dan bermakna (p = 0.027). Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna dengan kekuatan hubungan lemah antara onset DM dan kejadian ND. Kata kunci : diabetes melitus, nefropati diabetik, onset DM, prevalensi 1 Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK Undip 2 Staf pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Undip Semarang 3 Staf pengajar Bagian Biokimia FK Undip Semarang

THE CORRELATION BETWEEN DIABETES MELLITUS ONSET AND DIABETEIC NEPHROPATHY : CASE STUDY IN DOKTER KARIADI HOSPITAL SEMARANG Aulia Achmad Yudha Pratama 1, Shofa Chasani 2, Santoso 3 Background : Diabetes mellitus (DM) is the 6th leading disease cause of death in the world, reaching 1,125,000 people in year 2005. Diabetic nephropathy (ND) is a complication of diabetes that can end up in the kidneys as kidney failure. Diabetic Nephropathy can lead an huge cost to cure it, and there has been no previous research on this disease. Objective : to determine the correlation strength between duration of diabetes mellitus and incidence of nephropathy diabetic. Method :This study is an analytic descriptive study with cross sectional design. Respondents were drawn from the Diabetes Mellitus patient's medical record data in Dr Kariadi Hospital Semarang period of 2008 to 2012. The data is taken diabetes mellitus onset, patient age, blood pressure, and diabetic family history data. Data analysis using descriptive analysis, partial correlation test, Mann Whitney non parametric test, and Chi Square Test. Result :. Chi square test showed a significant association between hypertension and the incidence of Diabetic Nephropathy (p = 0.031 CI=95%). By using partial correlation indicates the strength of association between the onset of diabetes and the incidence of Diabetic Nephropathy was weak (r = 0.240), and there is a significant relationship (p = 0.027). Conclusion: There is a significant relationship with weak association betweem Diabetes Mellitus onset and Diabetic Nephropathy incidence. Keywords : correlation, diabetic nephropathy, diabetes mellitus 1 Undergraduate Student, Medical Faculty of Diponegoro University 2 Internal Department Staff, Medical Faculty of Diponegoro University 3 Biochemical Department Staff, Medical Faculty of Diponegoro University

PENDAHULUAN Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein kronik yang disebabkan karena kerusakan atau kekurangan respon sekresi insulin sehingga mengakibatkan hiperglikemi yang merupakan gejala khas dari DM. WHO melaporkan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang 1. Nefropati Diabetika (ND) adalah komplikasi DM pada ginjal yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal. Keadaan ini dijumpai pada 35-45% penderita DM. Berdasarkan penelitian tahunan yang diambil pada tahun 2002 oleh Bethesda dari National Institutes Of Health, angka prevalensi ND mendekati 40% penyebab gagal ginjal terminal. Saat ini 25% penderita gagal ginjal yang menjalani dialisis disebabkan oleh karena DM terutama DM tipe 2 karena DM tipe ini lebih sering dijumpai 2 Studi Prevalensi mikroalbuminuria (MAPS) melaporkan, hampir 60% dari penderita hipertensi dan DM di Asia menderita ND yang terdiri atas 18,8% dengan makroalbuminuria dan 39,8% dengan mikroalbuminuria 3. Progresi umum dari mikroalbuminuria menjadi nefropati menyebabkan banyak yang menganggap mikroalbuminuria sebagai tanda nefropati tahap awal. Kelainan ginjal sering terjadi sekunder pada penderita diabetes yang lama terutama penderita diabetes tipe I. Secara klinis nefropati diabetik ditandai dengan adanya peningkatan proteinuria yang progresif, penurunan LFG, hipertensi, dan risiko tinggi untuk menderita penyakit kardiovaskular. Perjalanan alamiah nefropati diabetik merupakan sebuah proses dengan progresivitas bertahap setiap tahun. Diabetes fase awal ditandai dengan hiperfiltrasi glomerulus dan peningkatan LFG. Hal ini berhubungan dengan peningkatan perkembangan sel dan ekspansi ginjal, yang mungkin dimediasi oleh hiperglikemia. Mikroalbuminuria biasanya terjadi setelah 5 tahun

menderita penyakit Diabetes tipe 1 sedangkan nefropati yang ditandai dengan ekskresi protein urin lebih dari 300 mg/hari, biasanya terjadi dalam waktu 10-15 tahun. Penyakit ginjal stadium terminal terjadi pada sekitar 50% penderita DM tipe I, yang akan mengalami nefropati dalam 10 tahun 4. Diabetes yang lama menyebabkan perubahan pada pembuluh darah kecil yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dimana kerusakan ginjal tersebut dapat menyebabkan kegagalan ginjal yang berat. Kerusakan ginjal dapat dimulai sejak tahun pertama setelah terdiagnosis menderita DM tipe I dan dapat ditemukan pada saat terdiagnosis DM tipe II. Namun diperlukan waktu sekitar 5-10 tahun untuk menjadi masalah kerusakan ginjal yang bermakna 5. METODE Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2013. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Responden penelitian ini adalah penderita diabetes melitus di RSUP dr. Kariadi Semarang periode 2008-2012, yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu merupakan pasien diabetes melitus dengan nefropati diabetik. Pasien dengan data catatan medis tidak lengkap, hipertensi, dislipidemia, dan dengan penyakit ginjal lainnya akan dieksklusi dalam penelitian ini. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan simple random sampling, yaitu dengan menghitung jumlah seluruh pasien diabetes melitus di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama periode 2008-2012 yang akan dipilih subyeknya sebagai sampel penelitian. Setiap sampel diberi nomor dan dipilih sebagian dari sampel dengan bantuan tabel angka random. Penelitian ini telah dimintakan Ethical Clearence dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pengambilan data dilakukan dengan mencatat dari rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik dengan program komputer. Analisis data meliputi analisis deskriptif dan uji hipotesis. Pada analisis

deskriptif, data yang berskala kategorikal dinyatakan dalam distribusi frekuensi dan persentase. Pada analisis hipotesis, korelasi retinopati hipertensi dengan stadium PGK menggunakan uji korelasi parsial. HASIL Penelitian dilakukan dengan penelusuran data catatatan medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang di Instalasi Rekam Medik, dan didapatkan hasil terdapat 310 pasien DM yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang selama tahun 2008 2012. Dari jumlah tersebut didapatkan 134 pasien ND. Pada data usia pasien ND sebelumnya dilakukan tes normalitas, didapatkan hasil persebaran umur pasien tidak normal (p=0,010), dan persebaran umur pasien setalah ditransformasi juga didapatkan hasil tidak normal (p=0,016). Dengan demikian dinjutkan dengan menggunakan uji beda Mann Whitney. Tabel 1. Hasil analisa uji Mann Whitney N Median (minimal maksimal) Nilai p Umur dengan ND 43 59,00 (53-84) 0,17* Umur tanpa ND 43 55,00 (29-79) Total 86 Uji Mann Whitney memberikan hasil yang tidak terdapat perbedaan antara usia pasien dengan kejadian pasien ND (p=0,17). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari 86 responden, terdapat 18 pasien ND dengan hipertensi, 25 pasien dengan ND tanpa hipertensi, 28 pasien tanpa ND dengan hipertensi, dan 15 pasien tanpa ND dan hipertensi. Berdasarkan hasil analisa, terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dan kejadian ND (p = 0,031)

Tabel 2. Hasil analisa hipertensi dengan kejadian ND ND Hipertensi Ya Tidak Nilai p 95% CI ya 18 28 0.031* 0.161 0,922 tidak 25 15 total 43 43 * ) Uji Chi Square, signifikan jika p <0,05 Berdasarkan tabel dibawah, analisa hubungan antara riwayat DM keluarga pasien dengan kejadian ND didaapatkan dari 43 pasien yang menjadi objek penelitian yang mengalami ND, terdapat 28 pasien yang terdapat riwayat DM di keluarganya,dan 15 pasien tidak mempunyai riwayat DM di keluarganya. Peneliti disini tidak merinci hubungan pasien dengan keluarga pasien yang punya DM. Berdasarkan hasil analisis antara riwayat DM keluarga dan kejadian ND yang dilakukan, ditemukan bahwa tidak ada perbedaan berbeda bermakna antara riwayat DM keluarga dan kejadian ND pada responden (p=0,822). Tabel 3. Analisis hubungan antara Riwayat DM keluarga dan kejadian ND Riwayat DM Nefropati Diabetik ya tidak Nilai p CI ada 26 27 0,822 95% Tidak 15 16 Total 41 43 *) Uji beda Chi Square, signifikan bila (p < 0,05) Untuk pasien ND di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang, pasien yang terbanyak terkena penyakit ND telah terkena DM selama 5-10 tahun sejumlah 22 pasien. Kemudian pasien dengan onset DM selama <5 tahun sebanyak 12 pasien. Pasien dengan onset DM >15 tahun berjumlah 5 orang, dan 4 pasien dengan onset DM 10-15 tahun Menurut Tabel 4, kekuatan hubungan/ korelasi (r) antara onset DM dan kejadian ND adalah 0,240. Menurut hasil ini maka, kekuatan hubungan antara

onset DM dan kejadian ND adalah lemah, dengan arah positif, yang mempunyai arti, semakin lama onset DM, semakin besar angka kejadian dari ND. Dan, perhitungan nilai p dari penelitian ini adalah 0.027, dengan interpretasi terdapat hubungan yang bermakna antara 2 variabel yang diuji. Tabel 4. Kekuatan hubungan antara Onset DM dan Kejadian ND Onset DM Nefropati Diabetik ya tidak Total Nilai r Nilai p < 5 tahun 12 22 34 0,240* 0,027* 5-10 tahun 22 16 38 10-15 tahun 4 4 8 > 15 tahun 5 1 6 Total 43 43 86 *) Korelasi Parsial PEMBAHASAN Menurut hasil penelitian ditemukan terdapat 310 pasien DM yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang selama tahun 2008 2012. Dari jumlah tersebut didapatkan 134 pasien ND. Persentase kejadian ND pada pasien di Rumah sakit Dr Kariadi menurut penelitian ini adalah 43,2%. Menurut hasil konsensus World Health Organization terdapat peningkatan prevalensi DM di daerah Asia Tenggara khususnnya di Indonesia sampai 40 % 23. Hal ini sesuai dengan teori yang dipaparkan sebelumnya bahwa di Indonesia terdapat angka kejadian ND yang bervariasi dari 2,0% sampai 39,3% 13. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Solomon & Rosan tahun 2009, bahwa ND ditemukan pada 35% sampai 57% diabetes melitus tipe 1 dan 25% sampai 46% dari diabetes tipe 2 dengan riwayat diabetes yang lama secara klinis. Pada penelitian ini peneliti tidak mengelompokkan kejadian ND menurut jenis DM nya, apakah DM tipe I atau DM tipe II, karena data yang didapat oleh peneliti tidak mencantumkan data jenis DM pada responden. Data yang didapatkan oleh peneliti hanya mencantukan DM dengan komplikasi ND, tanpa memberi keterangan jenis DM yang diderita oleh responden.

Karakteristik usia responden menunjukkan bahwa pasien yang paling banyak menderita ND adalah pasien berumur 46-55 tahun, dengan rata rata umur penderita adalah 55,52 ± 10,8 tahun, dengan nilai minimal 26 dan nilai maksimal 84. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Warram dkk,1996 bahwa setelah umur 30 tahun dievaluasi maka hasilnya terjadi peningkatan mikroalbuminuria sebesar 27%. Berdasarkan penelitian didapatkan hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan kejadian kejadian ND pada pasien DM (p = 0,031). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mc.Farlane tahun 2005 tentang tekanan darah pada penderita ND, menyatakan bahwa kondisi hipertensi yang meningkatkan pelepasan mikroalbumin dari ginjal mengindikasikan bahwa peningkatan tekanan darah pada DM sebanding dengan progresifitas yang ada. Nefropati Diabetik sebagai komplikasi mikrovaskuler sangat terkait dengan peningkatan tekanan darah. Pada penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil responden yang mengalami ND, onset DM yang paling sering menimbulkan komplikasi ND adalah 5 10 tahun. Menurut hasil analisa, korelasi antara onset DM dan kejadian ND mempunyai kekuatan yang lemah (r = 0,240), namun terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua variabel (p = 0,027). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang didapatkan bahwa mikroalbuminuria biasanya terjadi setelah 5 tahun menderita penyakit Diabetes tipe 1 sedangkan nefropati yang ditandai dengan ekskresi protein urin lebih dari 300 mg/hari, biasanya terjadi dalam waktu 10-15 tahun. Penyakit ginjal stadium terminal terjadi pada sekitar 50% penderita DM tipe I, yang akan mengalami nefropati dalam 10 tahun 7. Kerusakan ginjal dapat dimulai sejak tahun pertama setelah terdiagnosis menderita DM tipe I dan dapat ditemukan pada saat terdiagnosis DM tipe II. Namun diperlukan waktu sekitar 5-10 tahun untuk menjadi masalah kerusakan ginjal yang bermakna 5.

SIMPULAN. Kekuatan hubungan antara onset DM terhadap kejadian ND pada penelitian ini adalah lemah dengan arah korelasi positif dan terdapat korelasi yang bermakna antara onset DM dengan kejadian ND SARAN Penelitian lebih lanjut mengenai korelasi lama diabetes melitus terrhadap angka kejadian nefropati diabetik. Peneliti selanjutnya hendaknya memperhitungkan tipe diabetes melitus pasien, melakukan pengecekan terhadap kadar proteinuria, gula darah, ataupun mikroalbuminuria agar memastikan menegakkan diagnosa ND dengan lebih tepat. Ucapan Terima Kasih Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. dr. Shofa Chasani, Sp.PD- KGH, FINASIM, dr. Santoso, M.Si Med, dr. Akhmad Ismail, M.si, Med dan dr. Charles Limantoro, Sp.PD-KKV, FINASIM yang telah memberikan bimbingan dan saran bagi penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Suyono S. Diabetes Melitus di Indonesia. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. IV ed. Jakarta: Pusat penerbitan Ilmu Penyakit dalam FK UI; 2006. 2. Foster DW. Diabetes Mellitus in Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 13 ed. Jakarta: EGC; 1996. 3. Djokomulyanto R. Insulin Resistance and Other Factors in the Patogenesis of Diabetic Nephropathy. Simposium Nefropati Diabetik, 1999. 4. Association AD. Hypertension Management in adults with diabetes (position statement). 2004. 5. Joshua A. Diabetic Nephropathy. 2007 [cited 2013 8 Januari]; Available from: http: // www.clevelandclinicmeded.com/diseasemanagement/nephrology.html. 6. Adam J. Komplikasi Kronik Diabetik Masalah Utama Penderita Diabetes dan Upaya Pencegahan. Available from: http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/ files/medhas/9- John%20Adam 7. PERKENI. Konsensus Pengelolaan DM Tipe 2 Di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI; 2006