KUALITAS HASIL PENIMBANGAN BERAT BADAN BALITA OLEH KADER POSYANDU

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Petronela Bahi ¹, Herawati ², Devillya Puspita Dewi ³. INTISARI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

S. Hindu Mathi 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Gizi Pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA ASUH IBU BALITA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi di Puskesmas Banyumas dan Puskesmas II Kembaran)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU DENGAN CAPAIAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS GERUNG LOMBOK BARAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) TERHADAP KETERAMPILAN KONSELING DAN MOTIVASI BIDAN DESA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

DAMPAK PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP TINDAKAN KADER POSYANDU TENTANG PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) DI PONDOK BETUNG PONDOK AREN

KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA DI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Jurnal Kesehatan Masyarakat

PERILAKU KADER DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS MANDALA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG. Universitas Sumatera Utara, Medan, 2015, Indonesia

HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU, KARAKTERISTIK DAN PARTISIPASI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH TESIS.

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

KADER. Disusun J

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG BUKU KIA DI POSYANDU WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TINA WIDIASTUTI J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

ARTIKEL ILMIAH. Karya Tulis Ilmah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi. Disusun Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER GIZI TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN PENCAPAIAN D/S DAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

ABSTRAK DESTIANA SUPARDI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN 2016

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

Tajudin Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Nia khairida 1, Dini Rahmayani 2, Muhammad Arief Wijaksono 3. *Korespondensi Penulis. Telepon: ,

Transkripsi:

P-ISSN : 2527-3310 Penimbangan Berat Badan E-ISSN di : Posyandu... 2548-5741 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, November 2016; 1(2): 111-115 KUALITAS HASIL PENIMBANGAN BERAT BADAN BALITA OLEH KADER POSYANDU (Quality of weight measurement result on toddler by assistant of Maternal and Child Health Centre) T. Khairul Fadjri 1* 1 Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Jl. Soekarno-Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes RI Aceh Lampeunerut-Aceh Besar. Telp. (0651) 46126. Kode Pos 23352. e-mail: teukufadjri@gmail.com Received: 11/6/2016 Accepted: 27/9/2016 Published online: 16/11/2016 ABSTRAK Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dan peningkatan status gizi masyarakat. Dibutuhkan pelayanan dan tempat yang memadai serta kader-kader posyandu yang benar-benar terlatih dan mempunyai pengetahuan tentang tata cara penimbangan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita oleh kader posyandu di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen, Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian Cross Sectional, sampel adalah kader posyandu di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen. Hasil uji statistik dengan chisquare test menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan kader posyandu tentang penimbangan berat badan balita dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita dengan nilai p=0,001, ada hubungan pelatihan kader penimbangan berat badan balita dengan nilai p=0,001, serta ada hubungan pendidikan kader penimbangan berat badan balita dengan nilai p=0,005. Disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita oleh kader posyandu di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen adalah pengetahuan, pelatihan dan pendidikan kader posyandu. Disarankan kepada pihak terkait agar dapat lebih meningkatkan pengetahuan, pemerataan pelatihan serta penentuan strata pendidikan dalam merekrut kader posyandu. Kata kunci : Kader, posyandu, kualitas hasil penimbangan ABSTRACT Posyandu is a community center in effort to health and family planning services the needs of health and improvement of nutritional status of the community. It takes care and an adequate place and Posyandu cadres are really well trained and have knowledge about the procedure of weighing. This study intend to determine the factors associated with quality of infant body weight by a cadre of neighborhood health center in the sub district of Jeumpa, this research descriptive analytic with crosssectional study design, sample is Posyandu cadres in the subdistrict of Jeumpa, Bireuen. Statistical analysis Chi- Square test showed that there was a correlation posyandu cadre of knowledge about the body weight of five years with the quality of their body weight infants with p=0,001, there was a correlation with the quality of training of cadres posyandu weight infants weighing results with p= 0,001, and there is a relationship with a quality education cadre posyandu weight infants weighing results with p=0,005. The conclusion of this study were factors associated with quality of infant body weight by a cadre of neighborhood health center in the District Jeumpa Bireuen is knowledge, training and education of cadres posyandu. Suggested to the parties, especially PHC Jeumpa in order to further enhance the knowledge, training and determination of equitable educational strata in recruiting cadres posyandu. Keywords : Cadres, posyandu, quality weighing results PENDAHULUAN Posyandu merupakan salah satu upaya berdasarkan pada pelayanan masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam rangka memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada para masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Dalam hal ini dibutuhkan upaya untuk meningkatkan gizi masyarakat selain sebagai program yang terpisah dan terintegrasi ke dalam kesehatan lainnya. Salah satu upaya integrasi adalah berusaha untuk meningkatkan gizi di Posyandu seperti berat pada bayi, deteksi dini gangguan pertumbuhan, dan pemberian vitamin. 1 * Penulis untuk korespondensi: teukufadjri@gmail.com 111

T. Khairul Fadjri Pemantauan pertumbuhan sangat penting dilakukan untuk menentukan adanya pertumbuhan hambatan pada tahap awal. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, perlu untuk menimbang anak sebulan sekali. 2 Tugas kader posyandu adalah sebagai berikut : melakukan kegiatan bulanan posyandu ( dan pengisian hasil timbangan kedalam KMS balita), melaksanakan kegiatan diluar posyandu, melakukan kegiatan bulanan posyandu. Untuk mendapatkan data penimbangan yang baik dan berkualitas harus dilakukan sesuai dengan standar prosedur pengukuran data antropometri, dan harus memperhatikan presisi dan akurasi pengukuran. 3 Berdasarkan data Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireuen, jumlah posyandu di Kecamatan Jeumpa adalah 42 buah dengan jumlah kader 210 orang, diketahui dari hasil observasi di beberapa posyandu, ketelitian (presisi) kader yang baik dalam melakukan penimbangan adalah 39%, dan ketepatan (akurasi) kader yang baik dalam melakukan penimbangan adalah 3%. 4 Rendahnya presisi dan akurasi kader dalam melakukan penimbangan berat badan balita mungkin disebabkan oleh banyak faktor, seperti: pelaksanaan prosedur penimbangan, tingkat pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, jumlah pelatihan yang diikuti dan frekwensi penimbangan. Selain itu pergantian kader posyandu di beberapa desa dengan kader baru karena beberapa alasan seperti kader lama pindah tempat tinggal atau alasan lainnya juga akan berdampak terhadap kualitas penimbangan sehingga menyebabkan kekeliruan data hasil penimbangan yang berakibat pada interpretasi data cakupan keberhasilan program posyandu. 5 Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis tertarik ingin meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita oleh kader posyandu di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain Cross-Sectional yang mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita oleh kader posyandu di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen yang dilakukan pada populasi penelitian adalah seluruh kader posyandu yang ada di Kecamatan Jeumpa yang tersebar di 42 desa dengan jumlah kader seluruhnya 210 orang. Pada penelitian ini besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Setelah besar sampel ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merandom sampel disetiap posyandu yang telah terpilih sehingga distribusi sampel benar-benar terwakili secara representative. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penimbangan berat badan balita yang diukur secara berulang oleh kader dan petugas serta menggunakan kuesioner secara langsung untuk memperoleh data tentang pengetahuan tentang penimbangan berat badan, pelatihan dan pendidikan kader posyandu. Analisis dan pengolahan data dilakukan secara komputerisasi berdasarkan analisis univariate dan bivariat. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara geografis Kecamatan Jeumpa terletak di 96o 14 BT - 96o 18 dan 5o 54-5o 61 dengan luas wilayah kerjanya adalah 6,942 Ha. Batas wilayah Kecamatan Jeumpa adalah sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Peudada, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kota Juang, sebelah utara dengan Selat Malaka dan sebelah salatan berbatasan dengan Kecamatan Juli serta Kabupaten Bener Meriah. Kecamatan Jeumpa terdiri dari 42 Gampong yang terbagi dalam 4 Kemukiman yaitu Kemukiman Glumpang Payong, Balee Labang, Blang Bladeh dan Kuta Jeumpa. Kemukiman yang terdekat yaitu Kemukiman Blang Bladeh dengan jarak tempuh yaitu 1 km, dan Kemukiman yang paling jauh adalah Kemukiman Kuta Jeumpa dengan jarak tempuh adalah 10 km. Kecamatan Jeumpa mempunyai jumlah penduduk 112

Penimbangan Berat Badan di Posyandu... sebanyak 32.069 jiwa yang terdiri dari 16.128 jiwa laki-laki dan 15.941 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 7.582 KK. 6 2. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian didapat jumlah responden sebanyak 68 kader posyandu. Di Kecamatan Jeumpa ada 42 Desa yang terdistribusi dalam 4 Mukim. Untuk mendapatkan jumlah sampel sebanyak 68 kader, maka dilakukan teknik stratifikasi berdasarkan Mukim. Tabel 1. Karakteristik kader posyandu di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Kategori n % Tingkat Pengetahun Pelatihan Kader Tidak Pernah Pernah Tingkat Pendidikan Rendah Menengah Tinggi Tingkat Presisi Penimbangan Tingkat Akurasi Penimbangan Penimbangan 27 41 19 49 31 26 11 33 35 38 30 39,7 60,3 27,9 72,1 45,6 38,2 16,2 48,5 51,5 55,9 44,1 38 55,9 30 44,1 Jumlah 68 100,0 Tingkat pengetahuan kader posyandu sebagian besar adalah baik yaitu sebesar 60,3%. Kader Posyandu di Kecamatan Jeumpa sebagian besar telah pernah mengikuti pelatihan, dari 68 orang responden 49 orang (72,1%) diantaranya pernah mengikuti pelatihan. Pada umumnya tingkat pendidikan kader posyandu masih rendah (45,6 %), untuk tingkat presisi penimbangan balita yang dilakukan oleh kader posyandu sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 51,5%. Sedangkan persentase tertinggi tingkat akurasi yang dilakukan oleh kader posyandu termasuk dalam katagori kurang yaitu sebesar 55,9% sehingga kualitas yang dilakukan oleh kader posyandu sebagian besar memiliki kualitas kurang yaitu sebesar 55,9%. 3. Hubungan Pengetahuan Kader Posyandu dengan Penimbangan Berat Badan Balita Hasil penelitian diketahui bahwa dari 41 responden dengan pengetahuan tentang penimbangan yang baik, 61,0% diantaranya memiliki kualitas hasil penimbangan yang baik, dan 39,0% memiliki kualitas hasil penimbangan yang kurang. Sedangkan dari 27 responden dengan pengetahuan tentang penimbangan kurang, sebagian besar kualitas hasil penimbangannya kurang yaitu sebesar 81,5% dan yang memiliki kualitas hasil penimbangan yang baik hanya 18,5%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pengetahuan kader posyandu tentang penimbangan berat badan balita mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita di Kecamatan Jeumpa tahun 2010 dengan nilai p- = 0,001 (tabel 2) Tabel 2. Hubungan pengetahuan kader Pengetahuan Kader n % n % n % 5 18,5 22 81,5 27 100 25 61,0 16 39,0 41 100 0,001 Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Notoamodjo yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan perilaku. 7 Pengetahuan ini salah satunya diperoleh dari pendidikan baik pendidikan formal maupun informal sehingga dari pengetahuan tersebut akan menimbulkan seseorang berperan serta. Terdapatnya hubungan tersebut disebabkan oleh kemungkinan masih banyaknya responden dalam penelitian ini yang berpendidikan rendah, belum pernah mengikuti pelatihan, faktor teknis dalam membaca hasil penimbangan secara tepat serta pemahaman tentang antropometri yang 113

T. Khairul Fadjri merupakan pengetahuan dasar kader dalam melakukan penimbangan belum merata, karena untuk memperlancar proses penimbangan petugas dianjurkan untuk mengetahui berat badan anak secara umum, cara menimbang yang benar serta ketelitian dalam pembacaan hasil penimbangan. 4. Hubungan Pelatihan Kader Posyandu dengan Penimbangan Berat Badan Balita Hasil penelitian (Tabel 3) menunjukkan bahwa dari 19 responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan yang mempunyai kualitas penimbangan kurang sebesar 89,5% dan yang mempunyai kualitas baik sebesar 10,5%. Sedangkan dari 49 responden yang pernah mengikuti pelatihan, yang mempunyai kualitas penimbangan baik sebesar 57,1% dan yang mempunyai kualitas penimbangan kurang 42,9%. Hasil analisis statistik menunjukkan pelatihan kader posyandu mempunyai hubungan yang bermakna dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita di Kecamatan Jeumpa tahun 2010 dengan nilai p- = 0,001. Tabel 3. Hubungan pelatihan kader Pelatihan Kader n % n % n % Tidak Pernah 2 10,5 17 89,5 19 100 Pernah 28 57,1 21 42,9 49 100 0,001 Pelatihan yang efektif dan efesien dilaksanakan secara periodik dan terpimpin oleh petugas profesional dalam bidangnya. Pelatihan sangat diperlukan untuk mempersiapkan kader agar mengerti dan mampu berperan dalam mengembangkan program kesehatan yang ada di posyandu, terutama program kesehatan yang menuntun keterampilan seperti penimbangan berat badan. 5 Menurut peneliti, hubungan antara variabel ini disebabkan oleh masih adanya responden (27,9%) belum pernah mendapatkan pelatihan teknis mengenai pengelolaan posyandu. Sebagian responden mengaku mengikuti pelatihan tiap 6 bulan sekali tetapi ada pula yang belum pernah mengikuti pelatihan. Hal ini disebabkan karena beberapa responden baru menjadi kader posyandu dan ada pula yang kurang berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan posyandu dengan alasan kesibukan lainnya. 5. Hubungan Pendidikan Kader Posyandu dengan Penimbangan Berat Badan Balita Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah rendah (SD s/d SMP) yaitu 31 responden dengan kualitas hasil penimbangan lebih banyak yang kurang yaitu sebesar 77,4% dan 22,6% memiliki kualitas hasil penimbangan yang baik. Untuk tingkat pendidikan menengah, sebesar 61,5% memiliki kualitas hasil penimbangan yang baik dan 38,5% kualitas hasil penimbangannya yaitu kurang, sedangkan responden yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi sebesar 63,6% memiliki kualitas hasil penimbangan yang baik dan 36,4% memiliki kualitas hasil penimbangan yang baik. Tabel 4. Hubungan pendidikan kader Pendidikan Kader Rendah Menengah Tinggi n % N % n % 7 22,6 24 77,4 31 100 16 61,5 10 38,5 26 100 0,005 7 63,6 4 36,4 11 100 Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat pendidikan kader mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas hasil penimbangan berat badan balita di Kecamatan Jeumpa dengan nilai p = 0,005, dimana nilai probabilitas (p) lebih kecil dari nilai α (0,005 < 0,05) pada CI 95%. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Safrida 8, yang menunjukan ada hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pendidikan kader penimbangan balita di Posyandu Gampong Cot Tubee 114

Penimbangan Berat Badan di Posyandu... Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen dengan nilai p= 0,000. Seseorang atau sekelompok masyarakat yang telah melalui proses pendidikan telah memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alatalat pendidikan dan dapat mengkomunikasikan pesan-pesan yang telah diterima kepada masyarakat yang sifatnya masal atau publik. 9 Seseorang atau masyarakat yang telah melalui proses pendidikan telah memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alatalat pendidikan dan dapat mengkomunikasikan pesan-pesan yang telah diterima kepada masyarakat yang sifatnya massal atau publik. 10 Terdapatnya hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan kualitas hasil penimbangan ini dikarenakan pendidikan terakhir responden yang sebagian besar adalah rendah (SD s/d SMP) yaitu sebesar 45,6%. Walaupun sebagian dari mereka telah pernah mendapatkan pelatihan, tetapi mereka mengakui sulit memahami beberapa materi yang disampaikan pada saat pelatihan sehingga mereka tidak mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan pada pelatihan kader yang telah diikuti di desanya masing-masing. KESIMPULAN Kualitas hasil penimbangan berat badan balita yang dilakukan oleh kader posyandu di Kecamatan Jeumpa sebagian besar adalah kurang yaitu 55,9% sedangkan yang memiliki kualitas yang baik adalah sebesar 44,1%. Kondisi dan karakteristik kader posyandu seperti pendidikan serta pemahaman ataupun pengetahuan sangat berhubungan secara signifikan (p-< 0,05) dengan kualitas hasil penimbangan dilapangan. Selain itu keterampilan kader posyandu seperti keikutsertaan dalam pelatihan juga berhubungan signifikan (p-< 0,05) dengan terjadinya peningkatan kualitas hasil penimbangan berat badan balita di Kecamatan Jeumpa. Perlu diupayakan program peningkatan pengetahuan terhadap kader posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Jeumpa. Pembinaan yang teratur dan berkelanjutan dipandang penting untuk menghasilkan data penimbangan berat badan balita yang berkualitas. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI. Bimbingan Manajemen Pusat Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta: Departemen Kesehatan; 2006. 2. Kemenkes. Pemantauan Pertumbuhan Balita, Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat; 2013. 3. Pérez, A., Gabriel, K., Nehme, E. K., Mandell, D. J., & Hoelscher, D. M. Measuring the bias, precision, accuracy, and validity of self-reported height and weight in assessing overweight and obesity status among adolescents using a surveillance system. The International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 2015; 12 (Suppl1),S2. https://doi.org/10.1186/1479-5868-12-s1- S2 4. Unicef. Evaluasi Kemampuan Kader Posyandu Kec. Jeumpa Kab. Bireuen. Bireuen; 2007. 5. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit EGC; 2001. 6. BPS Bireuen. Jeumpa dalam Angka Tahun 2010. Bireuen. Badan Pusat Statistik; 2010. 7. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003. 8. Safrida. Tinjauan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Penimbangan Balita di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Tahun 2007, Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Muhammadiyah Aceh; 2007. 9. Depkes RI, Peningkatan Kinerja Kader Posyandu. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2002. 10. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003. 115