BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini tentunya membawa

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB I PENDAHULUAN. ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah kualitas, seperti

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan mereka semakin sadar biaya dan sadar nilai, menurut produk dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. adanya kepuasan pelanggan maka profit dapat meningkat meskipun secara tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bidang perekonomian menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pembentuk perekonomian nasional. Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia industrial saat ini, perusahaan-perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhnya kembali perekonomian di Indonesia saat ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT VINOLI MAKMUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

~'. BAR I. PENDAlllJLllAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting. Menurut Mulyadi (2012: 8): Biaya adalah pengorbanan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

Skripsi EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PRODUK DENGAN STUDI KASUS PADA PT. INDOMULTI PLASINDO

BAB I PENDAHULUAN. memulai bisnisnya. Pada tahun-tahun awal, biasanya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas saat ini, persaingan dunia usaha sangat ketat.

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Dealer Aceh Motor Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk memenangkan persaingan dalam era perdagangan bebas setiap

Quality Management. D Rizal Riadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini berkembang pesat dan terbuka yang

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT PADA BURNER

ABSTRAK. Kata kunci: biaya kualitas, aktivitas pengendalian kualitas, dan efisiensi biaya produksi.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kondisi perekonomian di dunia tengah dilanda krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia menyebabkan persaingan dalam dunia usaha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi, berbagai macam skala dan jenis industri telah menyokong

Bab I Pendahuluan 6 BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang dikelola untuk memanfaatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan dimulainya era pasar bebas, dimana perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Negara Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis zaman sekarang (sumber: Kompas 13 Juli 2011). Oleh. karena itu, untuk menjamin kelangsungan hidupnya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA PT MITRA SEJATI MULIA INDUSTRI

Bab I PENDAHULUAN. untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosesnya guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN BIAYA MUTU SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA CV. CAHAYA ALAM DI SURAKARTA

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas saat ini, perusahaan dituntut untuk selalu mengembangkan strategi untuk dapat bersaing di sektor industrinya untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya. Persaingan yang dihadapi oleh perusahaan bukan hanya berasal dari pesaing local maupun nasional saja, tetapi juga mencakup pesaing-pesaing dari luar negeri. Salah satu strategi yang digunakan perusahaan dengan meningkatkan kualitas produk barang maupun jasa. Sehingga, perusahaan mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat. Setiap industri dalam persaingan yang tinggi selalu berkompetisi dengan industri sejenis. Agar dapat bertahan di industri yang dijalankan, perusahaan harus memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya. Perhatian kepada kualitas memberikan dampak positif pada bisnis melalui dua cara, yaitu dampak terhadap biaya-biaya produksi dan dampak terhadap peningkatan pendapatan (Gazpersz.2002:3). Dampak biaya produksi terjadi akibat proses produksi yang memiliki ukuran standar tinggi sehingga dapat menghindari kegagalan produk yang dihasilkan. Sedangkan dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi akibat peningkatan penjualan terhadap produk berkualitas dengan harga yang bersaing. Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap produk yang dihasilkannya, 1

BAB I PENDAHULUAN 2 sehingga produk tersebut menjadi lebih optimal. Dengan adanya peningkatan kualitas produk yang dihasilkan, jumlah produk rusak yang dihasilkan akan semakin berkurang dan laba yang dihasilkan akan terus meningkat dengan bertambahnya jumlah permintaan produk di pasar. Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas merupakan biaya kualitas. Perusahaan dapat menjadikan kualitas produk sebagai kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing secara optimal di sektor industrinya. Dengan adanya kualitas produk yang optimal, akan menciptakan kepuasan bagi pelanggan yang menikmati produk tersebut. Kualitas merupakan derajat atau tingkat kesempurnaan (Hansen dan Mowen, 2009:498). Menurut Weetman (2010:296), biaya kualitas adalah semua biaya yang muncul dalam mencapai kualitas produk atau jasa. Biaya kualitas dibagi menjadi biaya pencegahan, biaya penilaian serta biaya kegagalan yang meliputi biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya pencegahan merupakan biaya perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem manajemen mutu terpadu yang meliputi perencanaan mutu, jaminan mutu, percobaan dan penentuan spesifikasi bahan yang masuk, untuk proses dalam operasi bisnis dan untuk produk jadi. Biaya penilaian adalah biaya untuk mengevaluasi pemasok dan memperoleh evaluasi dari pelanggan yang termasuk memeriksa bahan dan persediaan yang masuk, pemeriksaan peralatan dan memperoleh informasi dari pelanggan atas kepuasan terhadap barang dan jasa. Biaya kegagalan terdiri dari biaya kegagalan internal yang merupakan biaya yang dikeluarkan ketika terdeteksi hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan, sebelum produk diterima pelanggan. Sedangkan biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN 3 akibat hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan setelah produk diterima pelanggan. Agar dapat memahami lebih lanjut mengenai penerapan biaya kualitas dalam biaya produksi, perlu dipahami perilaku biaya kualitas tersebut terhadap biaya produksi. Pengendalian kualitas produk yang dihasilkan selalu berdampingan dengan biaya produksi yang harus diperhitungkan oleh perusahaan. Produk yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan akan menghasilkan produk rusak yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, dan pada akhirnya akan mengeluarkan biaya produksi lebih untuk pengerjaan ulang. Oleh karena itu, biaya kualitas menjadi hal penting yang dapat dipertimbangkan perusahaan dalam mengefisiensikan biaya produksi. Rotiku merupakan salah satuh perusahaan yang bergerak dalam industri makanan yang mengkhususkan dalam bidang bakery atau roti dan kini memiliki enam cabang yang tersebar di wilayah Bandung. Selain harus bersaing dengan industri makanan khususnya roti lokal, Rotiku juga harus bersaing dengan perusahaan roti milik asing yang telah banyak tersebar di Bandung khususnya. Persaingan yang ketat membuat Rotiku mencari keunggulan perusahaannya agar dapat mempertahankan pelanggan yang ada sekaligus mendapatkan pelanggan baru. Rotiku memfokuskan diri dalam menghasilkan produk roti yang berkualitas dan menjamin kepuasan bagi pelanggannya. Harga yang ditawarkan pun di pertimbangkan sesuai dengan persaingan pasar yang ketat. Hal ini diperoleh melalui analisis biaya kualitas. Atas dasar uraian tersebut, penulis memilih Rotiku sebagai objek penelitian dalam penulisan skripsi ini dengan judul PERANAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 4 BIAYA KUALITAS DALAM MENURUNKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK DAN MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA ROTIKU. 1.2.Identifikasi Masalah Dalam persaingan yang ketat, setiap perusahaan harus memiliki keunggulan yang dapat membedakannya dari perusahaan pesaingnya. Proses produksi adalah salah satu aktivitas yang penting dalam perusahaan manufaktur, yaitu proses mengubah bahan baku (material) menjadi produk jadi (finished goods) dengan tenaga kerja dan fasilitas produksi. Untuk mendapatkan kualitas yang baik diperlukan proses produksi yang efisien dan efektif, yang dapat dicapai dengan ditunjang perencanaan dan pengendalian kualitas produk yang optimal. Dengan demikian, perusahaan dapat menekan biaya produksi tanpa harus mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Setiap penyimpangan atau kesalahan yang terjadi selama proses produksi harus diditeksi sedini mungkin untuk mengurangi pemborosan biaya produksi akibat adanya produk rusak. Konsumen akan merasa puas terhadap produksi yang dihasilkan yang dapat meningkatkan jumlah penjualan yang dikarenakan kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di perusahaan Rotiku berkaitan dengan biaya kualitas. Adapun masalah-masalah yang diidentifikasi sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan produk dan kualitas produk Rotiku?

BAB I PENDAHULUAN 5 2. Tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan Rotiku untuk menurunkan tingkat kegagalan produk? 3. Apakah Rotiku telah melakukan analisis biaya kualitas? Bagaimana analisisnya? 4. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan Rotiku untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi dalam meningkatkan penjualan? 1.3.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Faktor yang menyebabkan kerusakan produk dan kualitas produk Rotiku. 2. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menurunkan tingkat kegagalan produk. 3. Analisis biaya kualitas yang dilakukan Rotiku. 4. Usaha-usaha yang dilakukan Rotiku untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi dalam meningkatkan penjualan. 1.4.Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak dalam kepentingan masing-masing. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Perusahaan. Perusahaan tempat penelitian ini dilakukan dapat memperoleh masukan mengenai biaya yang harus dikorbankan untuk memperoleh hasil produksi dengan tingkat kerusakan produk yang lebih rendah dan dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dari biaya-biaya yang telah diketahui, perusahaan dapat mempertimbangkan dan memilih biaya mana yang layak

BAB I PENDAHULUAN 6 dikeluarkan untuk mendapat hasil maksimal dan mendapatkan timbal balik yang lebih daripada biaya yang dikeluarkan. 2. Penulis. Penulis tidak hanya mempelajari teori-teori yang ada tetapi mempraktekan teori tersebut dan belajar menerapkannya dalam kehidupan nyata di perusahaan sehingga pengetahuan dan pengalaman tersebut dapat meningkatkan wawasan penulis. 3. Peneliti lain. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin atau sedang melakukan penelirian mengenai peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi dan menurunkan tingkat kerusakan produk. 4. Akademisi. Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam hal menambah pengetahuan khususnya mengenai biaya kualitas. 1.5.Kerangka Pemikiran Kualitas merupakan hal yang krusial bagi suatu produk, baik barang maupun jasa. Sejauh mana suatu produk sesuai dengan kebutuhan pemakainya ditunjukan dengan kualitas. Masalah kualitas akan timbul bila suatu produk yang dihasilkan tidak memberikan manfaat atau fungsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Kualitas suatu produk dapat diukur secara finansial maupun non finansial. Kuantifikasi kualitas ke dalam satuan uang memunculkan adanya istilah biaya kualitas. Yang dimaksud dengan biaya kualitas menurut Hansen dan Mowen (2004:443) adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN 7 Biaya kualitas dapat digolongkan kedalam empat kategori yaitu prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, dan external failure cost adalah sebagai perangkat bagi manajemen atau pihak lain untuk mempermudah melakukan analisis terhadap elemen-elemen biaya kualitas baik itu dari segi sifat maupun hubungan antar masing-masing elemen dalam biaya tersebut. Meningkatnya biaya pencegahan yang dilakukan perusahaan akan menyebabkan aktivitas penilaian ( berupa pengeluaran biaya penilaian ) yang dilakukan juga akan meningkat. Hal itu terjadi akibat kedua biaya yang dikeluarkan tersebut merupakan satu kesatuan usaha pengendalian yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas. Usaha pengendalian kualitas akan mengurangi jumlah produk rusak yang dihasilkan. Dengan berkurangnya jumlah produk rusak yang dihasilkan sebelum samapi ketangan konsumen tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Perusahaan akan dapat melakukan penghematan atas biaya tambahan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan atau pengerjaan ulang atas produk rusak tersebut. Tentu saja, pengurangan biaya perbaikan pada produk rusak tersebut akan mengakibatkan berkurangnya pengeluaran untuk kegagalan internal maupun eksternal yang terjadi pada perusahaan. Sementara itu secara tidak langsung dengan berkurangnya pengeluaran biaya kegagalan baik internal maupun eksternal, ini merupakan suatu indikasi produk yang dihasilkan berkualitas telah mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya kualitas produk yang dihasillkan, produk tersebut telah memilki value (nilai) yang tinggi dengan ditandai tingkat kepuasaan pelanggan yang tinggi atas produk tersebut, karena produk tersebut telah di buat sesuai dengan spesifikasi, aturan, dan keinginan pelanggan tentunya.

BAB I PENDAHULUAN 8 Dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas sehingga memiliki value (nilai) tinggi yang dirasakan oleh pelanggan memungkinkan perusahaan mendapatkan pangsa pasar yang luas. Dengan pangsa pasar yang luas tentu akan meningkatkan pendapatan atau profitabilitas bagi perusahaan. Produk yang berkualitas akan meminimumkan tingkat pengembalian barang yang telah dijual sehingga dapat menurunkan biaya produksi akibat kegagalan internal perusahaan. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan pihak lain dapat dijadikan bahan pertimbangan terkait masalah biaya kualitas. 1. Alex (2005) Melakukan penelitian berjudul Evaluasi Pengendalian Biaya Kualitas Dalam Rangka Peningkatan Mutu Produk Dengan Studi Kasus Pada PT Indomulti Plasindo. Disimpulkan bahwa biaya kualitas pada perusahaan belum efektif dan efisien, karena biaya kualitas yang efektif adalah apabila biaya kegagalan turun dan penurunan biaya kegagalan lebih kecil dari kenaikan biaya pencegahan dan penilaian. 2. Susanto (2005) Melakukan penelitian berjudul Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Divisi Tempa dan Cor PT. Pindad (Persero) Bandung ). Disimpulkan bahwa Biaya kegagalan (internal dan eksternal) dapat dikurangi dan jumlah produk rusak dapat dikurangi sehingga biaya kuliatas semakin menurun, namun profitabilitas perusahaan mengalami penurunan akibat persaingan yang ketat tetapi perusahaan masih dapat mengatasinya.

BAB I PENDAHULUAN 9 3. Mesriani Haloho (2006) Melakukan penelitian dengan judul Analisis Biaya Produksi Dan Biaya Kualitas Terhadap Laba Pada PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) Kuala Tanjung Asahan. Disimpulkan bahwa biaya produksi memiliki pengaruh negative terhadap laba perusahaan, sedangkan biaya kualitas memiliki pengaruh positif terhadap laba perusahaan.biaya terhadap laba mempunyai pengaruh yang positif dalam jangka waktu yang panjang tetapi memiliki pengaruh yang negatif dalam periode berjalan. 1.5.1. Bagan Kerangka Pemikiran Analisis Biaya Kualitas Biaya Penilaian Biaya Pencegahan Biaya Kegagalan Eksternal Biaya Kegagalan Internal Efisiensi Biaya Produksi Kesimpulan dan Saran