BAB II LANDASAN TEORI. - Jalan Umum adalah : jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1993 diartikan: salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf,

BAB II GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografi atau GIS merupakan

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

APLIKASI BERBASIS WEB

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang sangat besar untuk menentukan kemajuan teknologi informasi

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. Persyaratan Produk

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih

graph tersebut. Dengan menggunakan suatu metode (algoritma) tertentu dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian terkait dengan Sistem Informasi Geografis pernah dilakukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

Firewall & WEB SERVICE

BAB II LANDASAN TEORI. Pusat Informasi Wisata Kuliner di kota Bandung adalah suatu pusat

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Persyaratan Produk

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

BAB I. PERSYARATAN PRODUK

PERANGKAT PENGENDALI BEBAN DARI JARAK JAUH DENGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN J2ME

BAB 1 PENDAHULUAN. dibuat secara wireless oleh karena mobilitasnya yang tinggi dan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEHADIRAN PERKULIAHAN MAHASISWA VIA SMS GATEWAY. Logo kampus. Oleh : NAMA ANDA NIM : XXXXX

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu

II. TINJAUAN PUSTAKA. elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah uang. Salah satu yang menunjang aktivitas manusia adalah alat

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. oleh Siti nandiroh,haryanto tahun 2009 dengan objek penentuan rute

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum,

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM)

data dengan menggunakan konektivitas tersebut terbatas jangkauan area koneksinya, meskipun pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Teknik Informatika S1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB III LANDASAN TEORI

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS

2018, No Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan U

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam

BAB I PERSYARATAN PRODUK

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

2-1. Apa itu Komputer?? HARDWARE 1 PERANGKAT SISTEM KOMPUTER. Erwin Harahap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Making Provisions for Applications and Services

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Sistem Informasi Geografis (SIG)

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

Bab I Persyaratan Produk

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

Cara termudah untuk menginstal Node-RED adalah dengan menggunakan manajer paket node (NPM).

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER

PEMANFAATAN SMS GATEWAY UNTUK INFORMASI BEASISWA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR. Sean Coonery Sumarta * Erick Alfons Lisangan

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. percepatan di berbagai bidang. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. atau instruksi-instruksi yang diformalkan dan sesuai untuk komunikasi,

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERTEMUAN 7 SISTEM OPERASI DAN PROGRAM UTILITAS

Pengenalan Komputer & Pemrograman

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 14 (Empat belas)

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jalan Dalam undang-undang jalan raya no. 13/1980 bahwa jalan adalah : - Suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas - Jalan Umum adalah : jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum - Jalan Khusus adalah : jalan selain dari pada yang termasuk diatas. - Jalan Tol adalah jalan umm yang kepada para pemakainya dikenakan kewajiban membayar Tol 2.1.1 Klasifikasi Dan Fungsi Jalan Berkembangnya angkutan darat, terutama kendaraan bermotor yang meliputi jenis ukuran dan jumlah maka masalah kelancaran arus lalu lintas keamanan, kenyamanan, dan daya dukung dari perkerasan jalan harus menjadi perhatian, oleh karena itu perlu pembatasan-pembatasan Menurut P.P. No. 26 tahun jalan-jalan dilingkungan perkotaan terbagi dalam jaringan jalan primer dan jaringan jalan sekunder Jalan-jalan sekunder dimaksud untuk memberikan pelayanan kepada lalu lintas dalam kota, oleh karena itu perencanaan dari jalan-jalan sekunder hendaknya disesuaikan dengan rencana induk tata ruang kota yang bersangkutan. Dari sudut lain, seluruh jalan perkotaan mempunyai kesamaan dalam satu hal, yaitu kurangnya lahan untuk pengemangan jalan tersebut. Dampak terhadap 6

7 lingkungan disekitarnya harus diperhatikan dan diingat bahwa jalan itu sendiri melayani berbagai kepentingan umum seperti taman-taman perkotaan Klafikikasi jalan berdasarkan Peraturan Dirjen. BIMA No. 13/1970 a. Kelas jalan menurut fungsi. - Jalan utama Yaitu jalan-jalan yang melayani lalu lintas yang tinggi antara kota-kota penting. Jalan-jalan dalam golongan ini harus direncanakan untuk dapat melayani lalu lintas yang cepat dan berat - Jalan sekunder Yaitu jalan-jalan yang melayani lalu lintas yang cukup tinggi antara kotakota penting dan kota-kota yang lebih kecil, serta melayani daerahdaerah disekitarnya - Jalan penghubung Yaitu jalan-jalan untuk keperluan aktifitas daerah, yang juga dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang sama atau berlainan b. Kelas jalan menurut pengelola - Jalan arteri Yaitu jalan-jalan yang terletak di luar pusat perdagangan - Jalan kolektor Yaitu jalan-jalan yang terletak di pusat perdagangan - Jalan lokal Yaitu jalan-jalan yang terletak di daerah perumahan

8 - Jalan negara Yaitu jalan-jalan yang menghubungkan antara ibukota propinsi. Biaya pembangunan dan perawatannya ditanggung oleh pemerintah pusat - Jalan kabupaten Yaitu jalan-jalan yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten atau jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, juga jalan-jalan yang menghubungkan antar desa dalam satu kabupaten c. Kelas jalan menurut tekanan gandar Menurut tekanan gandar kelas jalan dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut : Tabel 2.1 Kelas jalan menurut tekanan gandar Kelas jalan I II III A III B IV Tekanan gandar 7 ton 5 ton 3.50 ton 2.75 ton 1.50 ton D. Kelas jalan menurut besarnya volume dan sifat-sifat lalu lintas - Jalan kelas I Jalan ini mencakup semua jalan utama, yang melayani lalu lintas cepat dan berat. Dalam komposisi lalu lintasnya tidak terdapat kendaraan

9 lambat dan kendaraan yang tidak bermuatan. Jalan-jalan kelas ini mempunyai jalur yang banyak - Jalan kelas II Jalan ini mencakup semua jalan sekunder, walau komposisi lalu lintasnya terdapat lalu lintas lambat. Jalan kelas II ini berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintas - Jalan kelas III Jalan ini mencakup jalan-jalan penghubung dan merupakan kosntruksi jalan berjalur tunggal atau dua. Konstruksi permukaan jalan yang paling tinggi adalah penebaran dengan aspal 2.1.2 Klasifikasi Kondisi Jalan Klafikikasi kondisi jalan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 39/PRT/M 2006, adalah sebagai berikut: - Baik Dengan kerusakan jalan < 11 % terhadap panjang jalan - Sedang Dengan kerusakan jalan 11-16 % terhadap panjang jalan - Rusak Dengan kerusakan jalan 16-23 % terhadap panjang jalan - Rusak Berat Dengan kerusakan jalan > 23% terhadap panjang jalan 2.1.3 Evaluasi Dan Penilaian Kerja Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh Menteri Teknis dalam hal ini Departemen PU (sesuai PMK No. 128/PMK.07/2006 pasal 31), khusus untuk

10 subbidang jalan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, selanjutnya dilakukan penilaian kinerja sebagai evaluasi atas pemanfataan DAK. Penilaian Kinerja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa aspek penilaian. Masing-masing aspek penilaian mengacu kepada format-format Subbidang Jalan Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK Bidang Infrastruktur Tahun 2007. Berikut adalah penilaian masing-masing aspek: Gambar 2.1 Pembobotan Evaluasi dan Penilaian Kinerja Nilai Total = 20% * Nilai (a)/10 + 20% * Nilai (b)/10 + 15% * Nilai (c)/10 + 10% * Nilai (d)/10 + 10% * Nilai (e)/10 + 15% * Nilai (f)/10 + 10% * Nilai (g)/10 Klasifikasi Penilaian: Nilai > 80 Klasifikasi Baik Nilai antara 60 s/d 80 Klasifikasi Cukup Nilai < 60 Klasifikasi Buruk 2.2 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, geografis. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga unsurunsur pokok ini akan sangan membantu dalam memahami SIG. Dengan melihat

11 unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG dengan tambahan unsur Geografis. SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur infomasi geografis Istilah Informasi Geografis mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi (Prahasta, 2001:51) 2.2.1 Subsistem SIG Dari definisi SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem, sebagai berikut (Prahasta, 2001:58): 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG 2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata

12 3. Data Management Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan diedit 4. Data Manipulation & Analysis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan Gambar 2.2 Uraian Subsistem-subsistem SIG 2.2.2. Komponen SIG SIG merupakan sistem kompleks yang, biasanya, terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut (Prahasta, 2001:60):

13 1. Perangkat keras Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai Platform perangkat keras mulai dari PC desktop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banya orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik-karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada PC-pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner 2. Perangkat lunak Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Setiap subsistem (telah dibahas di atas) diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program (exe) yang masing-masing dapat dieksekusi 3. Data & informasi geografi SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabeltabel dan laporan dengan menggunakan keyboard

14 4. Manajemen Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan 2.3 SMS (Short Message Service) Gateway SMS Gateway adalah tool messaging yang unique (Schussel, 2001:3). Fungsinya sebagai fasilitator koneksi dua arah melalu jaringan GSM (Global System For Mobile Comunication) untuk aplikasi sistem operasi berbasis windows dengan pemanfaatan dari DDE (Dynamic Data Exchange), Object Lingking and Embedding (OLE) automation dan CLI (Command Line Inteface) SMS Gateway menghubungan PC (Personal Computer) dengan mobile terminal semacam GSM handset melalui network card, kabel data yang terhubung di port COM atau infrared dan bluetooth. Dengan melalui koneksi ini semua pesan yang selama ini disimpan di mobile terminal bisa didapat, pesan bisa dikirim dan pesan baru yang masuk bisa dikirim secara langsung ke PC. Bagi para developer SMS Gateway mengangkat spesifikasi DDE dan OLE Automation untuk mengijinkan transmisi pesan SMS secara langsung dari aplikasi manapun yang mendukung standart tersebut. Aplikasi yang dimaksud adalah Delphi, Paradox, Foxpro, Word Perfect, Excel, Word, Access, Visual Basic dan lain-lain. SMS Gateway juga mendukung pengiriman pesan dengan tujuan individu atau secara group secara langsung dari Windows CLI. Fasilitas ini sangat berguna untuk integrasi yang lebih mudah dengan utiliti manajamenen jaringan yang memiliki kemampuan memberikan perintah sesuai dengan kondisi yang

15 ditetapkan sebelumnya. Sebagai contoh mengirim pesan kepada teknisi ketika alarm berbunyi. Sebagai tambahan SMS Gateway juga mendukung interface Hypertext Transfer Protocol (HTTP) berbasis Extensible Markup Language (XML) yang memungkinkan kemudahan dengan lingkungan aplikasi web seperti Active Server Pages (ASP) dan Java. SMS Gateway banyak diterapkan pada bidang aplikasi basis data, telemetry, vehicle tracking dan lain-lain. Gambar 2.3 Cara Kerja SMS Gateway