BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pembaharuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. 1999), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan pada hampir semua aspek kehidupan manusia. Perkembangan tersebut membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam era globalisasi tersebut. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 sebagai berikut : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Madrasah sebagai lembaga pendidikan formal mempresentasikan komitmen umat Islam Indonesia di dalam bidang pendidikan. Eksistensi madrasah diakui sebagai bagian sistem pendidikan nasional yang tidak dibedakan dari lembaga pendidikan umum sejenis sebagaimana diatur dalam pasal 17 dan 18 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Menurut catatan Departemen Agama kabupaten Indramayu pada tahun 2013 tercatat bahwa jumlah Madrasah Aliyah (MA) mencapai 22 Sekolah, 13,64 persen diantaranya adalah Madrasah Aliyah Negeri atau sebanyak 3 Sekolah dan 86,36 persen sisanya adalah Madrasah Aliyah Swasta atau sebanyak 19 Sekolah.

2 Madrasah sebagaimana lembaga pendidikan pada umumnya, dihadapkan pada sejumlah persoalan yang tidak mudah dipecahkan. Menurut Lanti (http://www.yherlanti.wordpress.com), masalah yang dihadapi madrasah adalah seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang berpengaruh pada keengganan masyarakat memilih meneruskan pendidikan di madrasah. Selain itu problema besar selanjutnya yang dihadapi madrasah di Indonesia sekarang ini adalah menyangkut lebih rendahnya prestasi akademis siswa madrasah dibandingkan siswa sekolah menengah atas lainya. Berikut ini adalah data hasil Ujian Nasional Siswa Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu. Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata UN Ekonomi Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu Tahun Pelajaran 2011/2012 dan 2012/2013 No Nama Sekolah Nilai Rata-Rata Ujian Persentase Nasional (%) 2010/2011 2011/2012 1 MAS Al-Irsyad Al Islamiyah 7.85 7.14-0.01 2 MAS Nurul Hikmah 7.72 7.2-0.07 3 MAS Cikedung 7.77 6.88-0.12 4 MAS Yapin Kertasmaya 7.21 6.68-0.53 5 MAS Hidayatun Nasyi Ien 8.55 6.98-0.22 6 MAS Rabhitatul Ulum 8.69 7.3-0.19 7 MAS As Sakienah 7.76 6.96-0.11 8 MAS Darussalam 6.7 7.04 0.04 9 MAS Al-Mu'minien 6.87 6,74-0.01 10 MAS Al Hidayah 7.03 7.15 0.016 11 MAS Darun Nahwi 7.57 7.30-0.03 12 MAS Al Amin 7.91 6.43-0.23 13 MAS Misaya Mina 7.50 6.17-0.21 14 MAS Darul Falah 8.26 7.09-0.16 15 MAS Al-Latiefiyah 7.59 7.35-0.03 16 MAS Ma Arif Pranggong 8 7.29-0.09 17 MAS Al Syarifiyah 7.28 7.10-0.02 18 MAS Guppi Cikedung 6.84 6.57-0.04 19 MAS Hidayatul Mubtadien 6.96 6.73-0.03 Rata-rata 7.61 6.95 0.11 Sumber : kantor kementerian Agama Kabupaten Indramayu Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran Ekonomi pada Madrasah Aliyah Swasta di Kabupaten Indramayu, terlihat 10,52% dari Jumlah Madrasah Aliyah Swasta yang ada di Kabupaten

3 Indramayu mengalami peningkatan hasil ujian Nasional yaitu pada madrasah Aliyah Darussalam sebesar 0.04% dan pada Madrasah Aliyah Al-Hidayah terlihat peningkatan sebesar 0.016%. Tetapi dari hasil rata-rata Ujian Nasional yaitu sebanyak 89,4% Madrasah Aliyah Swasta mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada madrasah Aliyah Yappin Kertasmaya sebesar 0.53%, Madrasah Aliyah Al-amin sebesar 0.23% sedangkan lain halnya dengan Madrasah Aliyah Swasta Al-irsyad al-islamiyah yang mengalami penurunan sebesar 0,01%, Madrasah Aliyah Al-Mu minoien sebesar 0.01%, dan juga Madrasah Aliyah Al-Syarrifiyah sebesar -0.02%. Penurunan nilai UN ini menunjukan bahwa di 17 Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu mengalami penurunan hasil belajar. Penurunan hasil belajar yang ditujukkan oleh data hasil Ujian Nasional merupakan masalah penting yang harus segera dibenahi. Setelah dilakukan survey dibeberapa sekolah yang dilihat dari pembagian Rayon yang ada di Kementerian Agama Indramayu, meliputi Rayon 1, II dan III yang terbagi atas wilayah Indramayu bagian Timur, bagian Barat, dan Indramayu bagian Selatan. Ternyata ditemukan juga masalah prestasi belajar. Penurunan hasil belajar ini dapat dilihat dari hasil Ujian Kenaikan kelas (UKK) siswa di Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu. Tabel 1.2 Rata-Rata Nilai Ujian Kenaikan Kelas X tahun 2012/2013 Mata Pelajaran Ekonomi Madrasah Aliyah Swasta di Kabupaten Indramayu No Nama Sekolah Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Sekolah Nilai KKM Selisih KKM 1 MAS Al-Irsyad Al Islamiyah 6.2 7.5-1.3 2 MAS Nurul Hikmah 7.0 7.5-0.5 3 MAS Cikedung 6.7 7.0-0.3 4 MAS Yapin Kertasmaya 6.0 7.0-1.0 5 MAS Hidayatun Nasyi Ien 7.2 7.5-0.3 6 MAS Rabhitatul Ulum 6.0 7.0-1.0 7 MAS As Sakienah - - - 8 MAS Darussalam 7.5 7.0 0.5 19 MAS Al-Mu'minien 6.4 7.0 0.6 10 MAS Al Hidayah 7.0 7. 5-0.5

4 11 MAS Darun Nahwi 7.3 7.0 0.3 12 MAS Al Amin 7.3 7.0 0.3 13 MAS Misaya Mina 6.5 7.0-0.5 14 MAS Darul Falah 6.3 7.0-0.7 15 MAS Al-Latiefiyah 7.3 7. 5-0.3 16 MAS Ma Arif Pranggong 8.2 7.5 0.7 17 MAS Al Syarifiyah 7.28 7.5-0.22 18 MAS Guppi Cikedung 6.0 7.0-1.0 19 MAS Hidayatul Mubtadien 6.5 7.5-1.0 Sumber MAS Di Kabupaten Indramayu (Data Diolah) Dari tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa setiap sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang berbeda, ada yang menetapkan 70 dan ada yang menetapkan 75, sedangkan Departemen Agama telah menetapkan bahwa KKM mata pelajaran Ekonomi di Madrasah Aliyah adalah 75, akan tetapi karena kebijakan sekolah maka KKM ekonominya menjadi 70 karena angka 75 bagi beberapa sekolah dirasa terlalu tinggi. Bagi sekolah yang menetapkan KKM 70, siswa yang mendapat nilai lebih dari 70 itu sudah diatas rata-rata bahkan sudah mencapai nilai tinggi. Tapi bagi sekolah yang menetapkan KKM 75, nilai 75 itu masih rendah dan masih standar KKM. Oleh karena itu nilai penetapan KKM di tiap sekolah mempunyai ekspektasi pencapaian prestasi yang berbeda. Masalah penurunan dan tidak tercapainya KKM di Madrasah Aliyah Swasta di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu maslah yang penting yang harus segera ditemukan apa penyebab dan solusinya. Khususnya untuk mata pelajaran Ekonomi, pemahaman siswa perlu dibentuk. Berhasil tidaknya proses pembelajaran itu salah satunya dibuktikan dengan hasil belajar. Menurunya nilai rata-rata UN dan tidak tercapainya KKM diduga salah satunya karena pengaruh Iklkim sekolah dan juga kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa ialah situasi, suasana atau keadaan sekolah yang mendorong dan berpengaruh terhadap proses belajar yang disebut dengan iklim sekolah. Kondisi dan suasana di lingkungan sekolah mempengaruhi hasil belajar siswa karena sepertiga waktu siswa dihabiskan didalam lingkungan sekolah. Kondisi sekolah yang nyaman akan

5 memberikan kenyamanan dalam proses belajar. Sedangkan faktor lainya ialah diduha karena kurangnya kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran. Menurut Rogers (Iskandar Agung, 2012:25) rendahnya hasil belajar siswa bukan disebabkan oleh pengetahuan dan penguasaan ilmu pengetahuan guru yang rendah, tetapi masih banyak guru yang menitik beratkan praktik pendidikan pada segi pengajaran. Dalam hal ini peran guru menjadi hal utama dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kurangnya daya kreativitas guru akan menyebabkan guru lebih memiliki peran yang dominan dan kerap kali tidak melibatkan siswa untuk aktif, karena hal tersebut siswa menjadi merasa bosan dan lebih pasif dalam mengikuti kegiatan belajar. Hal ini didukung oleh Skinner (Iskandar Agung, 2012:27) yang menitik beratkan pentingnya kreativitas yang diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Iklim sekolah juga mempengaruhi kreativitas seorang guru karena tanpa adanya dorongan berupa suasana sekolah yang nyaman, peralatan dan media mengajar yang memadai maka kreativitas guru pun tidak akan berkembang dengan baik. Dari uraian diatas tampak bahwa guru bukan hanya dituntut perlu memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengajar dengan peranan sesuai fungsi yang diembanya, tetapi juga harus kreatif dalam memberikan materi pembelajaran, menemukan inovasi dan mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan kondisi dan situasi terbaru dan hal ini juga didukung dengan suasana lingkungan sekolah yang nyaman dan tersedianya media belajar yang diperlukan seorang guru untuk menciptakan suatu kreativitas dalam mengelola pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas hasil belajar bergantung dari kemampuan guru untuk mengembangkan kreativitasnya dan didukung dengn lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman untuk belajar.. Berdasarkan uraian diatas Nampak hubungan antara iklim sekolah, kreativitas guru dan hasil belajar siswa, dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Iklim Sekolah dan Kreativitas Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

6 Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Madrasah Aliyah Swasta Di Kabupaten Indramayu). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran Iklim sekolah, kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu? 2. Bagaimana pengaruh iklim sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu? 3. Bagaimana pengaruh Kreativitas Guru dalam mengelola pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu? 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambaran iklim sekolah, kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu. 2. Untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Madrasah Aliyah Swasta Se-Kabupaten Indramayu. 1.3.2 Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

7 1. Secara Teoritis Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang pendidikan mengenai hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang diantaranya adalah iklim sekolah dan kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran. 2. Secara Praktis Bagi Guru hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan terutama dalam penggunaan metode dan strategi mengajar yang tepat sehingga prestasi belajar siswa agar lebih baik.