BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel komitmen, dan

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pa

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Regresi berguna untuk mencari hubungann variabel bebas terhadap variabel terikat (Hartono, 2008). Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari: extraversion, agreeableness, concientiousness, neuroticism, dan openness to experience sebagai X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 terhadap perilaku makan sebagai Y pada remaja. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah kumpulan konsep mengenai fenomena yang diteliti (Azwar, 2013). Identifikasi terhadap variabel penelitian bertujuan untuk memperjelas dan membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak diperlukan. Adapun identifikasi variabel adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (X) yaitu Kepribadian, yang terdiri dari: Extraversion, Agreeableness, Concientiousness, Neuroticism, dan Openness to Experience. 2. Variabel terikat (Y) adalah Perilaku Makan. C. Definisi Operasional Pemberian batasan operasional variabel penelitian diperlukan guna menghindari terjadinya salah penafsiran. Definisi operasional adalah suatu definisi 28

29 mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2013). Adapun definisi operasional variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Perilaku Makan Perilaku makan dalah tindakan atau tingkah laku mahasiswa saat merespon atau menanggapi rangsangan terhadap makana yang dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan, perasaan, persepsi terhadap makanan tersebut yang diukur berdasarkan dimensi perilaku makan yaitu external eating (tampilan makan, dari segi bau, rasa, dan penampilan makanan), emotional eating (perasaan yang dialami rasa takut, cemas, marah, dan sebagainya),dan restrained eating (pertimbangan, mencoba untuk menahan diri dari makan dalam rangka untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan tertentu) menurut Van Strein,dkk (dalam Elfhag & Morey, 2008). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan dari external eating (tampilan makan), emotional eating (perasaan yang dialami), dan restrained eating (pertimbangan), yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan Van Strein,dkk (dalam Elfhag & Morey, 2008). 2. Kepribadian Kepribadian adalah karakteristik, pola perilaku atau kecenderungan di dalam diri mahasiswa yang relatif menetap, konsisten, bertahan yang mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa terhadap lingkungan, yang diukur berdasarkan skala kepribadian big five yang mengacu pada lima dimensi yang digunakan peneliti dari McCrae & Costa dan Goldberg, yaitu dimensi

30 kepribadian adalah Extraversion (Ekstravesi, tingkat kesenangan seseorang terhadap makanan), Agreeableness (Kesepakatan, kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain), Concientiousness (Kegigihan, tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang), Neuroticism (kemampuan seseorang untuk menahan stres), dan Openness to Experience (Keterbukaan terhadap Pengalaman, minat seseorang). Skala yang digunakan adalah adaptasi dari IPIP (International Personality Item Pool). D. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa (remaja akhir berusia 18 sampai 21 tahun) yang berdomisili di kota Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim terdiri atas 8 jurusan tahun ajaran 2013-2014. Total populasi adalah 6886 mahasiswa. Disribusi mahasiswa pada masing masing jurusan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Mahasiswa Aktif UIN Suska Riau TA. 2013-2014 NO FAKULTAS JUMLAH MAHASISWA 1 Tarbiyah dan Keguruan 1600 2 Syari ah dan Ilmu Hukum 1104 3 Ushuluddin 122 4 Dakwah dan Ilmu Komunikasi 615 5 Sains dan Teknologi 1261 6 Psikologi 394 7 Ekonomi dan Sosial 1420 8 Pertanian dan Peternakan 370 Jumlah 6886

31 2. Sampel Penelitian Subjek adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti (Azwar, 2013). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah a. Mahasiswa aktif UIN Suska Riau TA. 2013-2014. b. Mahasiswa yang masuk dalam kelompok remaja akhir. Remaja akhir yang berusia 18 sampai 21 tahun. Dalam hal ini peneliti menggunakan sampel mahasiswa berusia 18-21 tahun. Penelitian ini menggunakan rumus slovin untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut (Prasetyo& Jannah, 2010 ) : n = N 1 + Ne n = Besar sampel N =Besaran populasi e = nilai krisis (batasan ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penar ikan sampel) Dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 (5%) maka jumlah sampel penelitian seluruhnya adalah 380 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim Riau TA. 2013-2014. Distribusi jumlah sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini:

32 Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian Mahasiswa UIN Suska TA. 2013-2014 NO FAKULTAS JUMLAH MAHASISWA 1 Tarbiyah dan Keguruan 88 2 Syari ah dan Ilmu Hukum 61 3 Ushuluddin 7 4 Dakwah dan Ilmu Komunikasi 34 5 Sains dan Teknologi 69 6 Psikologi 22 7 Ekonomi dan Sosial 78 8 Pertanian dan Peternakan 21 Jumlah 380 3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Teknik purposive sampling yaitu teknik yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Arikunto. 2005). E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai tujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti (Azwar, 2013). Penelitian ini menggunakan dua skala kepribadian big five dan skala perilaku makan. Data yang diperoleh dengan membuat skala psikologi yang disusun berdasarkan skala likert. 1. Alat Ukur a. Skala Perilaku Makan Untuk variabel perilaku makan akan disusun peneliti berdasarkan dimensi perilaku makan external eating (tampilan makan), emotional eating (perasaan yang dialami), restrained eating (pertimbangan). Skor jawaban tertinggi pada skala ditemui pada subjek yang mempunyai perilaku makan positif terhadap pernyataan-pernyataan dalam skala. Sedangkan skor jawaban terendah pada

33 skala ditemui pada subjek yang perilaku makan negatif terhadap pernyataanpernyataan dalam skala. Skoring dilakukan dengan cara membeda-bedakan aitem menjadi dua kelompok yaitu kelompok aitem yang mendukung (favorable) dan kelompok aitem yang tidak mendukung (unfavorable). Tabel 3.3. Pilihan jawaban Skala Perilaku Makan Pilihan Keterangan Skor Jawaban Favorable Unfavorable TP Tidak Pernah 1 5 J Jarang 2 4 K Kadang- kadang 3 3 S Sering 4 2 SS Sangat Sering 5 1 Tabel 3.4. Blue Print Skala Perilaku Makan No Dimensi F UF N 1 External Eating, menanggapi rangsangan yang berhubungan dengan makanan (dari segi bau, rasa, dan penampilan makanan) tanpa keadaan internal lapar dan kenyang. 2 Emotional Eating, mengacu pada makan dalam hal menanggapi emosi negatif (seperti rasa takut, cemas, marah, dan sebagainya) dalam rangka menghilangkan stres sementara mengabaikan sinyal fisiologis internal kelaparan. 3 Restained Eating, tingkat pembatasan makanan secara sadar atau kognitif (mencoba untuk menahan diri dari makan dalam rangka untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan tertentu). 1, 6, 9, 12, 16, 19, 23, 30, 37, 40, 43, 45, 48, 51, 54 2, 8, 11, 14, 17, 21, 27, 29, 32, 35, 42, 44, 49, 50, 52, 54. 3, 7, 10, 15, 20, 24, 26, 31, 34, 47, 53 4, 22, 28, 33 38, 39, 41, 46, 5, 13, 18, Jumlah 43 11 54 Keterangan: F = Favorable UF = Unfavorable N = Total 18 20 14

34 b. Skala Kepribadian Big Five Skala kepribadian menggunakan model big five merupakan adaptasi dari IPIP ( The International Personality Item Pool). IPIP memiliki konsistensi internal baik dan sangat berkaitan dengan dimensi kepribadian yang dinilai oleh NEO-FFI dan EPQ-R dan skala IPIP Big Five Factor Makers dari Goldberg tersebut terdiri dari versi 50 dan 100 aitem yang diakses melalui IPIP website (Zheng, Goldberg, Zheng, Zhoa, Tang, & Liu, 2008). Skala dikembangkan oleh Goldberg tersebut merupakan versi singkat untuk mengukur big five (Cervone & Pervin, 2012), dan memiliki kesesuaian dengan skala yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae (dalam Per vin, Cervone, & Jhon, 2010). Skala ini digunakan untuk mengetahui kepribadian yang dimiliki seseorang. Adapaun dimensi yang diukur dalam skala ini adalah: 1. Ekstravesi ( extraversion), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang. 2. Kesepakatan (agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk mengikuti atau tunduk terhadap keputusan orang lain. 3. Kegigihan ( conscientiousness), dimensi ini merujuk pada tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. 4. Neurostisisme ( neuroticism), dimensi ini merujuk pada kemampuan seseorang untuk menahan stres. 5. Keterbukaan terhadap pengalaman ( openness to experience), dimensi ini tentang minat seseorang.

35 Berikut pilihan jawabab untuk setiap pernyataan dalam skala Kepribadian Big Five, yaitu: Tabel 3.5 Pilihan Jawaban Skala Kepribadian Big Five Pilihan Keterangan Skor Jawaban Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 5 TS Tidak Sesuai 2 4 HS Hampir Sesuai 3 3 S Sesuai 4 2 SS Sangat Sesuai 5 1 Tabel 3.6. Blue Print Skala Kepribadian Big Five No Dimensi F UF N 1 Ekstravesi ( extraversion), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan 2 Kesepakatan ( agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain 3 kegigihan ( conscientiousness), dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang 4 Neurostisisme ( neuroticism), dimensi ini menampung kemampuan seseorang untuk menahan stres. 5 Keterbukaan terhadap pengalaman ( openness to experience), dimensi ini tentang minat seseorang. 1, 11, 21, 31, 41. 7, 17, 27, 37, 42, 47. 3, 13, 23, 33, 48, 43. 24, 14, 4, 29, 34, 39, 44, 49 5, 15, 25, 35, 40, 45, 50 6, 16, 26, 36, 46 2, 12, 22, 32. 38, 28, 18, 8 10 10 10 9, 19 10 10, 20, 30 Jumlah 32 18 50 Keterangan: F = Favorable UF = Unfavorable N = Total 10 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Coba Alat Ukur Sebuah skala dapat digunakan apabila dikatakan valid dan reliabel berdasarkan statistik dengan melalui uji coba (try out) terlebih dahulu. Uji coba

36 (try out) dilakukan terhadap mahasiswa aktif UIN Suska Riau TA. 2013-2014 dengan sampel yang memiliki karakteristik yang sama. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Setelah melakukan uji coba maka selanjutnya diskor dan melakukan pengujian validitas dan reliablitas dengan bantuan komputer aplikasi SPSS ( Statisical Product and Service Solutions) 18 for Windows. a. Uji Validitas Butir Aitem Menurut Azwar (2009), validi tas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya Suatu alat tes mempunyai validitas yang tinggi apabila memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud atau tujuan dilakukannya pengukuran tersebut Validitas penelitian ini menggunakan validitas isi, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengukuran terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgment (Azwar, 2009). Professional Judgment diakukan oleh pembimbing dan narasumber seminar proposal. Dalam penelitian ini, validitas diukur berdasarkan validitas butir aitem. Validitas butir aitem dilakukan dengan menguji konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala atau dikenal juga dengan istilah konsistensi aitem-total. Parameter daya beda aitem atau koefisien korelasi aitem-total memperlihatkan kesesuaian fungsi skala dengan menguji konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala (Azwar, 2010). Uji validitas butir aitem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Cronbach s Alpha. Teknik Cronbach s Alpha

37 dilakukan menggunakan komputerisasi SPSS ( Statisical Product and Service Solutions) 18 for Windows. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total dipergunakan batasan koefisien korelasi aitem-total validitas aitem berdasarkan korelasi aitem-total, maka dipergunakan batasan koefisien korelasi aitem-total sama dengan atau lebih dari 0,30. Koefisien yang berkisar antara 0,30 sampai 0,50 dianggap memberikan kontribusi yang baik (Cronbach dalam Azwar, 2009), artinya daya beda setiap aitem memiliki nilai yang tinggi. Namun apabila jumlah aitem tidak mencukupi sebagai jumlah yang diinginkan, maka batas kriteria bisa diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2010). Penelitia n ini menggunakan koefisien minimal 0,25 sebagai acuan penentuan daya diskriminasi aitem. Pengujian validitas aitem perilaku makan menggunakan Cronbach s Alpha. Hasil uji validitas perilaku makan menunjukkan 26 aitem dan 28 aitem gugur. Nilai korelasi aitem total untuk perilaku makan berkisar dari 0,269-0,750. Berikut rincian aitem valid dan gugur skala perilaku makan. Tabel 3.7. Blue Print Skala Perilaku Makan No Dimensi Setelah Try Out N F UF 1 9, 12, 16, 19, 23, 30, 36, 37, - External Eating 40, 43, 51. 11 2 Emotional Eating 7, 17, 27, 37-13 3 Restained Eating 15, 47-2 Jumlah 26-26 Pengujian validitas aitem faktor kepribadian big five menggunakan korelasi Cronbach s Alpha menunjukkan 6 aitem dimensi extraversion valid dan

38 4 aitem gugur; aitem dimensi agreeableness 5 valid dan 5 aitem gugur; 8 aitem dimensi concientiousness valid dan 2 aitem gugur; 6 aitem dimensi neuroticismdan 4 aitem gugur; 6 aitem dimensi openness to experience dan 4 aitem gugur. Tabel 3.8 Blue Print Skala Kepribadian Big Five No Dimensi Setelah Try Out N F UF 1 Extraversion 1, 11, 21. 6, 26, 46 6 2 Agreeablenes 7, 17, 27, 37 2 5 3 Conscientiousnes 3, 13, 23, 43. 8, 18, 28, 38 8 4 Neuroticism 4, 24, 29, 39, 44, 6 49 5 Openness to experience 15, 25, 35, 50 10, 30 6 Jumlah 21 10 31 Nilai korelasi aitem total untuk kepribadian big five untuk dimensi Extraversion (0,336 0,493), dimensi Agreeablenes (0,314 0,398), dimensi Conscientiousnes (0,323 0,601), dimensi Neuroticism (0,293 0,616), dimensi Openness to experience (0,380 0,666). b. Uji Reliabilitas Menurut Azwar (2010) reliabilitas berasal dari kata reliability. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya, reliabilitas mengacu pada kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dan konsistensi. Koefisien reliabilitas (rxy) berada dalam rentang 0 sampai 1, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010).

39 Pengujian reliabilitas aitem perilaku makan dan kepribadian big five, menggunakan koefisien Cronbach s Alpha. Hasil uji koefisien Cronbach s Alpha perilaku makan adalah 0,899. Sedangkan hasil uji koefisien Cronbach s Alpha kepribadian dimensi extraversion (0,682), kepribadian dimensi agreeableness (0,602), kepribadian dimensi concientiousness (0,761), kepribadian dimensi neuroticism (0,736), dan kepribadian dimensi openness to experience (0,785). G. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi. Regresi berguna untuk mencari hubungann variabel bebas terhadap variabel terikat (Hartono, 2008). Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18 for windows. Rumus regresi : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 Dimana: Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 = Perilaku Makan = Extraversion = Conscientiousnes = Agreeablenes = Neuroticism = Openness to experience