TERAPI RASIONAL EMOTIF Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

dokumen-dokumen yang mirip
A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

KONSEP DASAR. Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional

A. Konsep Dasar. B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya)

SANGAT CERDAS, MEMANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

Rational-Emotive Therapy. Albert Ellis. ALBERT ELLIS (lahir 1913) lahir di Pittsburgh tetapi melarikan diri ke

MODEL TERAPI KONSELING. Teori dan Praktek

TUGAS INSTRUMEN EVALUASI PROSES KONSELING MODEL STAKE

UKDW. Bab 1 Pendahuluan. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan gangguan yang disebut dengan enuresis (Nevid, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup semua orang pasti akan mengalami kematian, terutama kematian

BAB I PENDAHULUAN. Negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERPIKIR POSITIF MINIMALKAN PARANOID Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si., psikolog*

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB II PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proses belajar mengajar, diantaranya siswa, tujuan, dan. antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpasang-pasangan. Allah SWT telah menentukan dan memilih jodoh untuk

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. zaman sekarang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria.

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang sangat luar biasa, karena anak akan menjadi generasi penerus dalam keluarga.

EMOSI DAN SUASANA HATI

BAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. status sebagai orang dewasa tetapi tidak lagi sebagai masa anak-anak. Fase remaja

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada

PANDUAN REFLEKSI/PENGAMATAN PRAKTIK PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL FASE PROSES KONSELING

The problem is not the problem. The problem is your attitude about the problem. Do you understand?

BAB V PENUTUP. Proses pengembangan kaidah kaidah fiqhiyah menjadi nilai nilai konseling. 1. Proses Pengembangan Qowaidul Fiqhiyah Pertama

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10

Upaya Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ujian Melalui Konseling Rasional Emotif Teknik Relaksasi Pada Siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

Sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang. objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive

SUSI RACHMAWATI F

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B.

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah

BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

TINJAUAN PUSTAKA. yang spesifik dari takut yang muncul di situasi tertentu, tidak bisa dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pola Asuh Keluarga 1.1. Pengertian Pola Asuh Keluarga. Pola asuh merupakan pola perilaku orangtua yang paling dominan

Definisi Karakter. Pengertian Karakter Menurut Para Ahli. 1. Maxwell

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat perceraian di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. hal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA EGOSENTRISME DAN KECENDERUNGAN MENCARI SENSASI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. bahkan kalau bisa untuk selama-lamanya dan bertahan dalam menjalin suatu

Psikologi Konseling Konseling Analisis Transaksional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. memberikan dukungan dan terdapat hubungan resiprokal dan saling menghormati.

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 menjelaskan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Pieget (1932) dalam bukunya, The Moral Judgement of. objek dan kejadian yang ada di sekitar lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

APLIKASI TERAPI BERPIKIR POSITIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Oleh: Yuliyatun

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Proses pencarian jati

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. latin adolensence, diungkapkan oleh Santrock (2003) bahwa adolansence

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. UIN Malang Press, 2008), p. 37. Tentang Perkawinan. 2 Tentang Perkawinan

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS CINTA DAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN KOMITMEN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

PENINGKATAN SELF EFFICACY PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KOGNITIF. Oleh: Andi Riswandi Buana Putra, M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

Transkripsi:

TERAPI RASIONAL EMOTIF Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog* Ide Dasar Terapi Rasional Emotif merupakan salah satu dari sekian banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam psikoterapi. Terapi Rasional Emotif (TRE) sendiri lebih berorientasi pada proses berpikir dan bertindak, ketimbang perasaan. Dalam proses berpikir ini termasuk didalamnya adalah menangkap permasalahan, memahami, menganalisa untuk selanjutnya memutuskan tindakan apa yang dirasa lebih tepat. Beberapa ide dasar yang menjadi landasan pemahaman TRE, diantaranya adalah : 1. adanya asumsi bahwa individu dilahirkan dengan potensi positif maupun negatif. Dengan dua kutub potensi tersebut, individu dapat mengembangkan diri, memahami diri dan orang lain serta berinteraksi dengan lingkungan secara harmonis. Namun demikian individu juga berpotensi untuk berperilaku yang disfungsional seperti merusak dan menghambat diri juga lingkungan. 2. TRE tidak bersandar pada nasib / takdir. TRE percaya bahwa individu mempunyai kekuatan untuk mengaktualisasikan segenap potensi yang dimiliki sampai dengan mengubah takdir sesuai dengan apa yang diinginkannya. 3. Individu memiliki kecenderungan untuk ingin segera memenuhi hasrat dan dorongan yang ada didalam diri Dan akan segera menyalahkan bila hasrat atau dorongan tersebut tidak terpenuhi.

4. TRE berpendapat bahwa individu memiliki konsistensi antara proses pikir dan tidakannya. Sedalam apapun kondisi emosi yang sedang terjadi, proses kognisi tetap terus berperan. 5. Individu tidak sepenuhnya didorong oleh fungsi biologis dan naluri. Hal ini disebabkan karena individu memiliki potensi untuk memahami, menentukan, dan mengevaluasi arah tindakannya. Teori Kepribadian Rangkuman pandangan TRE tentang individu adalah : 1 Berpikir dan bertindak irasional (neurosis) adalah wajar bila suatu saat menimpa kita, yang bersumber pada kondrat manusia sebagai makhluk sosial yang harus hidup selaras dengan individu lain. 2. Keyakinan yang tidak rasional yang ditanamkan pada masa kanak kanak akan menjadi psikopathologi bila kelak tumbuh menjadi individu dewasa. 3. Baik emosi positif maupun negatif yang ditampakkan dalam suatu perilaku merupakan hasil dari proses pikir sebelumnya. Oleh karenanya, gangguan emosi merupakan produk dari hal hal negatif yang dipikirkan sebelumnya. 4. TRE berasumsi bahwa individu yang mudah menyalahkan, kemungkinan besar lebih mudah mengalami gangguan neurotik dan psikotik, karena menyalahkan merupakan inti sebagian besar gangguan emosi. Individu harus belajar menerima diri dengan segala kekurangannya, dan punya keyakinan untuk mengubah diri bila salah. 5. Bila individu merasa ditolak lingkungan, dengan bantuan terapis harus bangkit dari perasaan ketidak berdayaannya tersebut. 6. Perlu sekali menjadi individu yang dewasa yang ditunjukkannya dengan gagasan dan idenya yang diterima secara lingkungan 7. Individu harus benar benar kompeten dan berprestasi bila menginginkan untuk dihormati.

8. Individu dengan perilaku negatif perlu sekali mendapat konsekuensi (hukuman) atas tindakannya tersebut. 9. Masa lalu menjadi determinan bagi tingkah laku individu pada saat ini dan yang akan datang. Aplikasi Teori dalam Contoh Kasus Dalam TRE teori ABC tentang kepribadian sangat penting diterapkan. Dimana A merupakan fakta, perilaku, sikap atau peristiwa sebagai hal yang mengaktifkan, C merupakan konsekuensi atau reaksi emosional. Adapun B merupakan keyakinan individu tentang A yang mengakibatkan terjadinya C, yakni reaksi emosionalnya. Seorang istri menjadi depresi karena mengetahui bahwa suaminya berselingkuh. Dari teori ABC yang ada, dapat diketahui bahwa depresi ini terjadi bukan akibat perselingkuhan itu sendiri, melainkan karena keyakinan istri tersebut tentang perselingkuhan sebagai sumber atau sebab kegagalan dan kehilangan kepercayaan dirinya. Keyakinan akan kegagalan perkawinan dan kehilangan kepercayaan diri (pada B) sebagai penyebab terjadinya depresi (pada C), jadi bukan peristiwa perselingkuhan itu sendiri (pada A). Gangguan emosional terjadi karena adanya keyakinan yang tidak logis secara akumulatif seperti nasibku memang sial, Aku tidak berharga, dll, yang diinternalisasi. Dengan TRE, gangguan emosional tersebut dapat diperbaiki dengan membantu mengubah respons emosional yang disfungsional dengan mendorong memandang secara lebih jelas apa yang dikatakan si istri tentang dirinya (pada B), Sistem keyakinan tentang stimulus yang mengenai dirinya (pada A) dan mengajari secara aktif dan tegas membantah (pada D). Dapat dikatakan TRE mengkonfrontasikan langsung keyakinan yang irrasional, membahasnya dan kemudian membantahnya. Dalam hal ini D

merupakan metode ilmiah yang membantu si istri membantah keyakinan yang irrasional yang mengakibatkan gangguan emosi dan tingkah laku. (Disarikan dari beberapa sumber). *Dosen Fak. Psikologi USM / Psikolog.