Part - 1 RENDY SUEZTRA CANALDHY, S.IP., MPA

dokumen-dokumen yang mirip
RANGKUMAN PENDIDIKAN PANCASILA PROF. KAELAN BAB 1

PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila dalam Kajian Ilmiah

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Landasan Pendidikan Pancasila

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

ETIKA POLITIK PANCASILA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA Pertemuan I : Pengantar Materi dan Silabus Pendidikan Pancasila NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Latar Belakang Masalah

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

Pancasila sebagai Dasar Negara-1

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara-1

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

PANCASILA. Dasar-dasar, Tujuan Penyelenggaraan, Capaian dan Metode Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pendidikan Kewarganegaraan

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

MAKNA HAKIKAT PANCASILA

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

Oleh : Selly Rahmawati, M.Pd

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

BERPERILAKU PANCASILA

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Nilai Juang Proses. Sumber: ClipArt Corel Gambar 1.1 Garuda Pancasila

MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

Pancasila dan Implementasinya

Tugas Akhir Kuliah Pancasila Pancasila Sebagai Dasar Negara

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

PANCASILA ASAL USUL, KEDUDUKAN DAN LANDASAN PANCASILA DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA.

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA. `: Roni Guswiyanto NIM : : S1 Teknik Informatika. : DR. Abidarin Rosyidi, MMa.

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO)

SILABUS. : Pend. Matematika A dan International. : 2 (Teori) : L. Andriani P., M. Hum I. DESKRIPSI MATA KULIAH:

PENERAPAN SILA KE 4 dilingkungan JL.GARUDA 2 RT.16 DESA SAPTA MULIA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke:

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Dr. Asep Sulaiman, M.Pd.

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

HAM DALAM PANCASILA. Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama Penyusun : Galit Rizky Fauzi NIM :

Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

MAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

MAKALAH KULIAH PANCASILA DAMPAK PANCASILA TERHADAP HAM (HAK ASASI MANUSIA) NAMA : AGUNG NUR HIDAYAT NIM : KELAS : D3 MI B

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

PENDIDIKAN PANCASILA

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

Transkripsi:

Part - 1 RENDY SUEZTRA CANALDHY, S.IP., MPA

1. Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila 1.1 Mengetahui latar belakang Pend. Pancasila dari tinjauan historis, kultural, yuridis, dan filosofis 1.2 Mendeskripsikan tujuan Pend. Pancasila 1.3 Mendeskripsikan ruang lingkup Pend. Pancasila 2. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia 2.1 Menjelaskan pengertian sejarah perjuangan bangsa 2.2 Mendeskripsikan sejarah masuknya agama-agama ke Indonesia 2.3 Mengidetifikasi kerajaan-kerajaan nusantara

3. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia 3.1 Mendeskripsikan kedatangan penjajah Belanda: VOC, tanam paksa dan akibat bagi rakyat Indonesia, politik etis 3.2 Mendeskripsikan Kebangkitan Nasional 4. Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia dan Dasar Negara Republik Indonesia 4.1 Penjajahan Jepang dan perumusan Pancasila (Mr. M. Yamin, Ir. Soekarno, Piagam Jakarta, Pancasila resmi sebagai Dasar Negara 18 Agustus 1945 pada pembukaan UUD 1945) 4.2 Menjelaskan secara singkat Pancasila sebagai Filsafat Hidup bangsa Indonesia dan Dasar Negara Republik Indonesia

5. Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia 5.1 Menjelaskan pengertian sistem dalam kaitan Filsafat Pancasila 5.2 Menjelaskan penghayatan dan pengamalan dari nilainilai yang terkandung pada setiap sila dari Pancasila 5.3 Menganalisis dari suatu kasus (peristiwa) yang sesuai atau bertentangan dengan nilai yang terkandung pada setiap sila dari Pancasila 6. Pancasila sebagai Sistem Filsafat 6.1 Menjelaskan pengertian sistem dalam kaitan filsafat Pancasila. 6.2 Menjelaskan Pacasila yang sila-silanya tersusun secara sistematis, hirarkis logis, adalah Filsafat

7. Pancasila sebagai Ideologi Nasional Menjelaskan Pancasila sebagai ideologi nasional dan penerapannya Menjelaskan ideologi kapitalisme yang lahir dari Idealisme dan Komunisme yang lahir dari Materialisme Pandangan Pancasila sebagai ideologi Nasional terhadap Kapitalisme dan Komunisme

Susunlah paper berdasarkan review artikel (tiga artikel) yang berkaitan dengan topik bahasan dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila. Kajilah permasalahan tersebut dan gunakan literatur teoritis sebagai pendukungnya. Tulis dalam kertas A4, format 1,5 spasi dan maksimal 15 halaman. Tugas Kelompok Tema sesuai silabus sub-pokok bahasan perkuliahan, dipresentasikan secara periodik perpertemuan. Jumlah satu tim maksimal lima orang. Tugas Individu Tema ditentukan (lihat tabel di bawah), tugas ini dikumpul dua minggu sebelum ujian akhir semester.

TEMA MAKALAH INDIVIDU SESUAI NOMOR AKHIR NIM NIM 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TEMA Upaya mewujudkan tujuan Pendidikan Pancasila Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan Bangsa Indonesia Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai sitem filsafat Pancasila sebagai etika politik Pancasila sebagai ideologi Nasional Pancasila dalam konteks ketetanegaraan Republik Indonesia Pancasila sebagai paradigma dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Era reformasi dan Pancasila Amandemen Undang-undang Dasar 1945

a. Cover (i) b. Kata Pengantar (ii) c. Daftar Isi (iii) Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Batasan Permasalahan

Bab II Pembahasan 2.1 Landasan Teoritis Persoalan 2.2 Temukan tiga artikel di media masa terkait pokok bahasan dan analisis itu memakai teori yang ada Bab III Kesimpulan 3.1 Simpulan dan 3.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran (artikel-artikel)

o o o o o o Komponen Penilaian Tugas paper & presentasi kelompok Tugas paper individu Keaktifan di kelas Quis UTS UAS Bobot 15 % 15 % 10 % 10 % 25 % 25 % Angka Mutu (Skala 0-10) 8,0-10,0 6,5-7,9 5,6-6,4 4,5-5,4 0,0-4,4 Angka Mutu (Skala 0-4) 4 3 2 1 0 Huruf Mutu (Skala Kualitatif) A B C D E

Setiap bangsa di dunia memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup dan pegangan hidup dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (civic education). Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup, ideologi, dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tercantum dalam UUD 1945, diundangkan dalam Berita republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 Sejarah mencatat upaya-upaya penyimpangan yang berlindung di balik legitimasi ideologi negara Pancasila. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 Pencabutan P-4 dan sekaligus pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi orsospol di Indonesia Pendidikan Tinggi bertugas mengkaji dan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk benar-benar mampu memahami Pancasila secara ilmiah dan Objektif ke arah cita-cita bersama bangsa Indonesia dalam hidup bernegara

1.1 Landasan Historis Proses sejarah pembentukan bangsa Indonesia (Prasejarah, Kerajaan Kuno, Kerajaan Islam, penjajahan, perjuangan kemerdekaan, kemerdekaan dstnya) Sejarah Perumusan Pancasila sebagai dasar negara (sejak sidang BPUPKI I hingga sekarang) 1.2 Landasan Kultural Fakta budaya dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang merupakan suatu pandangan hidup, tujuan hidup bersama dalam suatu negara, yang setiap bangsa memiliki ciri khas tersendiri.

1.3 Landasan Yuridis Perkuliahan Pendidikan Pancasila diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional berdasarkan Pancasila. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit pada pasal 37 bahwa kurikulum pendidikan tinggi memuat: pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan bahasa. SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa misi Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1.4 Landasan Filosofis Landasan Pancasila-1 Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis; suatu kesatuan bagian-bagian, setiap bagian memiliki fungsi tersendiri, saling berhubungan erat, memiliki satu tujuan, dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan seharihari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(SK Ditjen Dikti No. 265/DIKTI/Kep./200)

Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan peserta didik bersikap dan berperilaku: 1. Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME 2. Berperikemanusian yang adil dan beradab 3. Mendukung persatuan bangsa 4. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu maupun golongan 5. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat

Kompetensi Pendidikan Pancasaila bertujuan : 1. Mampu mengambil sikap bertanggung jawab sebagai Warga negara yang baik (good citizen) sesuai dengan hati nuraninya 2. Mampu memaknai kebenaran ilmiah-filsafati yang terdapat di dalam Pancasila 3. Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia 4. Mampu berpikir integral komprehensif tentang persoalanpersoalan hidup berbangsa dan bernegara 5. Mampu memecahkan persoalan sosial politik dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dari perspektif yuridis 6. Mampu memecahkan persoalan sosial politik dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan paradigma Pancasila

3.1 Syarat-syarat pengetahuan ilmiah (1) Berobjek; (2) Bermetode; (3) Bersistem; (3) Bersifat Universal Ad 1. Berobjek Objek forma yaitu pengkajian Pancasila dalam sudut pandang bidang ilmu tertentu, misalnya bidang kajian moral disebut moral Pancasila, bidang hukum dan kenegaraan disebut Pancasila yuridis kenegaraan, dsb. Objek materia yaitu suatu objek sasaran pembahasan dan pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun nonempiris. Empiris: lembaran sejarah, bukti sejarah, benda sejarah, benda budaya, lembaran negara, lembaran hukum maupun naskah kenegaraan lainnya, adat-istiadat bangsa Indonesia. Nonempiris: nilai budaya, moral, religius, sifat, karakter dan pola budaya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Ad 2. Bermetode Metode: seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif. Memilih metode berdasar pada objek forma ataupun materia, seperti metode analitico syntetic yaitu suatu perpaduan pendekatan analisis dan sintesis. Pembahasan Pancasila lasim memakai metode hermeneutika yaitu suatu pendekatan koherensi historis, serta pemahaman, penafsiran dan interpretasi untuk menemukan makna dibalik objek. Metodemetode tersebut memakai dasar hukum-hukum logika dalam menarik suatu kesimpulan. Ad 3. Bersistem Pembahasan Ps. Ilmiah-2 Pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh, dimana bagian-bagiannya saling menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan (interdependensi). Dalam lima sila Pancasila baik rumusan, inti dan isinya merupakan satu kesatuan yang sistematik.

Ad 4. Bersifat Universal Pembahasan Ps. Ilmiah-3 Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi maupun jumlah tertentu. Hakikat ontologis (intisari, esensi atau makna) nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal.

Pembahasan Ps. Ilmiah-4 3.2 Tingkatan Pengetahuan Ilmiah Bagaimana..? Pengetahuan Deskriptif Mengapa..? Pengetahuan Kausal Kemana..? Pengetahuan Normatif Apa..? Pengetahuan Essensial Untuk mengetahui lingkup kajian Pancasila serta kompetensi pengetahuan dalam membahas Pancasila secara ilmiah, maka perlu diketahui tingkatan pengetahuan ilmiah sebagai panduan dalam menjawab pertanyaan di atas.

Pembahasan Ps. Ilmiah-5 1. Pengetahuan Deskriptif (bagaimana) Yaitu suatu jenis pengetahuan yang memberikan suatu keterangan, penjelasan yang objektif tentang Pancasila sebagai hasil budaya bangsa Indonesia. Mencakup kajian sejarah perumusan, nilai-nilai serta kedudukan dan fungsi Pancasila. Misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, dasar negara, ideologi bangsa, dsb. 2. Pengetahuan Kausal (mengapa) Yaitu suatu pengetahuan yang memberikan jawaban tentang sebab dan akibat. Proses kausalitas terjadinya Pancasila memiliki empat kausa: kausa materialis, kausa formalis, kausa effisien dan kausa finalis. Selain itu berkaitan dengan Pancasila sebagai sumber nilai yaitu sumber norma dalam negara sehingga konsekuensi dalam segala realisasi dan penjabarannya senantiasa berkaitan dengan hukum kausalitas.

Pembahasan Ps. Ilmiah-6 3. Pengetahuan normatif (kemana) Yaitu suatu jenis pengetahuan yang memberikan suatu ukuran, parameter, serta norma-norma yang konkrit tentang realisasi pengamalan Pancasila. Kajian ini dapat membedakan secara normatif realisasi atau pengamalan Pancasila yang seharusnya dilakukan das sollen dan kenyataan faktual das sein dalam kehidupan yang dinamis. 4. Pengetahuan Essensial (apa) Yaitu suatu pengetahuan yang memberikan jawaban tentang hakikat segala sesuatu untuk menemukan intisari dan makna yang terdalam dari sila-sila pancasila (kajian ilmu filsafat). Misalnya, Pancasila yuridis kenegaraan sebagai dasar negara mengkaji baik hukum dan moral realisasi penerapannya dalam segala aspek bernegara.

Pengertian Pancasila berdasarkan: 1.Etimologis Pancasila terdiri dari dua arti leksikal dalam bahasa Sansekerta: Panca artinya lima Syila (vokal i pendek) artinya batu sendi, alas, atau dasar Syiila (vokal ii panjang) artinya peraturan tingkah laku yang baik Makna Pancasila secara arfiah adalah dasar yang memiliki lima unsur.

29 April 1945. Jepang membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Tujuannya, memeroleh dukungan bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Hibangase Yosio (orang Jepang) dan R.P. Soeroso. BPUPKI bersidang dua kali. Rapat I (28 Mei 1 Juni 1945) membahas tema dasar negara. Rapat II (10-17 Juli 1945) tema pembahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.

Rapat Pertama Historis Pancasila-2 28 Mei 1945. Rapat resmi dibuka pembahasan dimulai keesokan harinya dengan tema dasar negara. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara. 29 Mei 1945. Muhammad Yamin mengemukakan lima asas dasar negara Indonesia Merdeka yang dicita-citakan: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

Historis Pancasila-3 31 Mei 1945. Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima asas dasar negara: 1. Persatuan 2. Mufakat dan Demokrasi 3. Keadilan Sosial 4. Kekeluargaan 5. Musyawarah

Historis Pancasila-4 1 Juni 1945. Ir. Soekarno Mengemukakan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang disebut Pancasila: 1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Soekarno menjelaskan lebih lanjut kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila : 1. Sosio Nasional, yaitu: Nasionalisme dan Internasionalisme 2. Sosio Demokrasi, yaitu: Demokrasi dengan kesejahteraan 3. Ketuhanan Yang Maha Esa Adapun Tri Sila tersebut masih diperas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah gotong royong Historis Pancasila-5

Masa antara Rapat Pertama dan Kedua Dalam masa reses (masa istirahat) antara Sidang I BPUPKI dengan Sidang II BPUPKI, masih belum ditemukan kesepakatan untuk perumusan dasar negara, sehingga akhirnya dibentuklah panitia kecil untuk menggodok berbagai masukan. Panitia kecil beranggotakan 9 orang dan dikenal pula sebagai Panitia Sembilan dengan susunan sebagai berikut: 1. Ir. Soekarno (ketua) ketua 2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua) 3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota) 4. Mr. Muhammad Yamin (anggota) 5. KH. Wachid Hasyim (anggota) 6. Abdul Kahar Muzakir (anggota) 7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota) 8. H. Agus Salim (anggota) 9. Mr. A.A. Maramis (anggota) Historis Pancasila-6

Historis Pancasila-7 22 Juni 1945. Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang dari pihak Islam, Panitia Sembilan kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisikan: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rapat Kedua Historis Pancasila-8 10-17 Juli 1945. Mengangkat tema bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. Dalam rapat ini dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar beranggotakan 19 orang dengan ketua Ir. Soekarno, Panitia Pembelaan Tanah Air dengan ketua Abikoesno Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai Mohamad Hatta.

Historis Pancasila-9 11 Juli 1945. Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil beranggotakan 7 orang: Soepomo (ketua merangkap anggota), Wongsonegoro, Achmad Soebardjo, A.A. Maramis, R.P. Singgih, H. Agus Salim, Dr. Soekiman 13 Juli 1945. Panitia Perancang UUD mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD tersebut. 14 Juli 1945. Rapat pleno BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tercantum tiga masalah pokok yaitu: 1) pernyataan Indonesia merdeka, 2) pembukaan UUD, 3) batang tubuh UUD Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta.

17 Agustus 1945. Proklamasi sebagai pernyataan resmi deklarasi kelahiran negara Republik Indonesia. 18 Agustus 1945. PPKI mengadakan sidang pertama sekaligus mengesahkan UUD 1945. UUD 1945 terdiri dari dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan 37 pasal, 1 aturan peralihan terdiri atas 4 pasal, dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan Pancasila yang sah secara konstitusional. Tap No.XX/MPRS/1966 dan Inpres No.12 Tanggal 13 April 1968 menegaskan pengucapan, penulisan, dan rumusan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah dan benar adalah sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Terminologis Pancasila-2 Rumusan-rumusan Pancasila yang berbeda dari Pembukaan UUD 1945: Rumusan Pancasila dalam Konstitusi RIS (291249 s/d 170850) dan UUDS 1950 (170850 s/d 050759): 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Peri Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kerakyatan 5. Keadilan Sosial