LONGSHORE CURRENT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TRANSPORT SEDIMEN DI PERAIRAN PANTAI SENDANG SIKUCING, KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)

Model Distribusi Kecepatan Angin untuk Peramalan Gelombang dengan Menggunakan Metode Darbyshire dan Smb di Perairan Semarang

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

PENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA

TRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

STUDI REFRAKSI DAN DIFRAKSI GELOMBANG PADA RENCANA BANGUNAN PELABUHAN DI TANJUNG BONANG, KABUPATENREMBANG Radhina Amalia, Warsito Atmodjo, Purwanto*)

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

Karakteristik Kecepatan Dan Arah Dominan Arus Sejajar Pantai (Longshore Current) Di Pantai Larangan Kabupaten Tegal Jawa Tengah

ANALISA PENGARUH PARAMETER OSEANOGRAFI TERHADAP SEBARAN GUMUK PASIR DI PANTAI PARANGTRITIS TAHUN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

KAJIAN REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR

BAB V Analisa Peramalan Garis Pantai

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

STUDI TRANSPOR SEDIMEN DI PANTAI SLAMARAN PEKALONGAN

Online di :

Run-up dan Overtopping Gelombang Pada Off-shore Breakwater di Pantai Tirtamaya, Indramayu AgungWindadi *, HeryosoSetiyono *, SugengWidada * )

DINAMIKA TRANSFORMASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MODEL CMS-WAVE (COASTAL MODELLING SYSTEM - WAVE) DI PANTAI BOOM TUBAN, JAWA TIMUR

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 1 9 Online di :

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

KAJIAN KARAKTERISTIK LONGSHORE CURRENT PADA PERAIRAN SEKITAR BANGUNAN JETTY DI PANTAI KEJAWANAN CIREBON

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PERAIRAN KELING KABUPATEN JEPARA

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG

SEBARAN SEDIMEN DI DALAM KOLAM PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG

Kajian Pola Sebaran Sedimen di Perairan Pantai Sigandu Batang

JOURNAL OF OCEANOGRAPHY. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Online di :

SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *)

KARAKTERISTIK GELOMBANG LAUT BERDASARKA N MUSIM ANGIN DI PERAIRAN PULAU BINTAN ABSTRACT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

PENGARUH LONGSHORE CURRENT TERHADAP LAJU SEDIMENTASI DI AREA JETTY PROPHYLINE DAN JETTY CARGO PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN INDRAMAYU

ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA

ANALISIS REFRAKSI GELOMBANG LAUT BERDASARKAN MODEL CMS- Wave DI PANTAI KELING KABUPATEN JEPARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman Online di :

PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN ONE-LINE MODEL

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 3 (2014), Hal ISSN :

ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PERAIRAN KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA

STUDI POLA TRANSFORMASI GELOMBANG DI PERAIRAN KOTA TEGAL

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI

STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

KONDISI GELOMBANG DI WILAYAH PERAIRAN PANTAI LABUHAN HAJI The Wave Conditions in Labuhan Haji Beach Coastal Territory

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di :

ANALISIS TRANSFORMASI DAN SPEKTRUM GELOMBANG DI PERAIRAN BALONGAN, INDRAMAYU, JAWA BARAT

STUDI PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN BANGUNAN PANTAI HYBRID ENGINEERING DI DESA TIMBULSLOKO, DEMAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

KAJIAN PENJALARAN DAN TRANSFORMASI GELOMBANG DI PERAIRAN TANJUNG KELIAN KABUPATEN BANGKA BARAT

Analisis Transformasi Gelombang Di Pantai Matani Satu Minahasa Selatan

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

KAJIAN SEBARAN UKURAN BUTIR SEDIMEN DI PERAIRAN GRESIK, JAWA TIMUR

Gambar 4.1 Air Laut Menggenangi Rumah Penduduk

STUDI ANGKUTAN SEDIMEN SEJAJAR PANTAI DI PANTAI PONDOK PERMAI SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

KAJIAN KONDISI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN PADA SAAT MUSIM TIMUR DI PERAIRAN SEMARANG - DEMAK

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN Hadyan Rafdi Kamarz, Alfi Satriadi, Jarot Marwoto*)

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS TRANSFORMASI DAN SPEKTRUM GELOMBANG BERARAH DI PERAIRAN SAYUNG DEMAK JAWA TENGAH

LAJU SEDIMEN MENGGUNAKAN METODE ISOTOP 210 Pb DI MUARA JUNGKAT PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

MODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN. Muhamad Roem, Ibrahim, Nur Alamsyah

Kajian Ovetopping akibat run-up gelombang pada breakwater di perairan balongan indramayu, jawa barat

DESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG

STUDI SEBARAN SEDIMEN DASAR DI SEKITAR MUARA SUNGAI PEKALOGAN, KOTA PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI TUBAN, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF)

BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

PENGAMANAN PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

DAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI

Oleh: Darius Arkwright. Abstrak

Gambar 15 Mawar angin (a) dan histogram distribusi frekuensi (b) kecepatan angin dari angin bulanan rata-rata tahun

PEMETAAN DAERAH YANG TERGENANG BANJIR PASANG AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PESISIR KOTA TEGAL

KAJIAN PENGARUH BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG TIPE SAMBUNG PANTAI TERHADAP GELOMBANG LAUT DI PELABUHAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di :

ANALISIS DEFORMASI GELOMBANG DI PULAU SIBERUT KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT Amalia Dewi *), Purwanto *), Denny Nugroho Sugianto *)

SEDIMENTASI AKIBAT PEMBANGUNAN SHEET PILE BREAKWATER TELUK BINTUNI, PAPUA BARAT

KAJIAN LAJU TRANSPOR SEDIMEN DI PANTAI AKKARENA

ANALISA PENGINDERAAN JARAK JAUH UNTUK MENGINDENTIFIKASI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PANTAI TIMUR SURABAYA. Di susun Oleh : Oktovianus Y.S.

Perbandingan Peramalan Gelombang dengan Metode Groen Dorrestein dan Shore Protection Manual di Merak-Banten yang di Validasi dengan Data Altimetri

STUDI PENGAMAN PANTAI DI DESA SABUAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

SEBARAN SEDIMEN DASAR MINERAL MAGNETIK DAN MINERAL NON- MAGNETIK DI PERAIRAN PANTAI SLAMARAN KOTA PEKALONGAN

Analisa Perubahan Garis Pantai Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban

ANALISIS ARUS DAN GELOMBANG PERAIRAN BATU BELANDE GILI ASAHAN DESA BATU PUTIH KECAMATAN SEKOTONG LOMBOK BARAT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

PERENCANAAN SEAWALL ( TEMBOK LAUT ) DAN BREAK WATER ( PEMECAH GELOMBANG ) UNTUK PENGAMAN PANTAI TUBAN. Suyatno

SURVEY PELABUHAN DAN PERAIRAN PANTAI

Jurnal Gradien Vol.4 No. 2 Juli 2008 :

STUDI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN KENDAL

Analisis Logam Berat Timbal pada Sedimen Dasar Perairan Muara Sungai Sayung, Kabupaten Demak

KETIDAKSTABILAN PANTAI SEBAGAI KENDALA PENGEMBANGAN DAERAH PERUNTUKAN DI PERAIRAN LASEM JAWA TENGAH

BAB III DATA DAN ANALISA

KAJIAN PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN PANTAI MATANG DANAU KABUPATEN SAMBAS

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 635 641 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose LONGSHORE CURRENT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TRANSPORT SEDIMEN DI PERAIRAN PANTAI SENDANG SIKUCING, KENDAL Ratih Wulan Bani Putri, Warsito Atmodjo, Denny Nugroho S Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang Semarang. 50275 Telp/fax (024)7474698 Email : ratihwulanbaniputri@gmail.com ; warsito_osigeo@yahoo.com ; dennysugianto@yahoo.com Abstrak Angkutan sedimen sejajar pantai dibangkitkan oleh gelombang pecah di Perairan Pantai Sendang Sikucing, akan berpengaruh terhadap berbagai macam kegiatan di wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi gelombang pecah (H b ), kedalaman gelombang pecah (db) longshore current serta mengetahui transport sedimen yang dipengaruhi longshore current yang dibangkitkan oleh gelombang pecah di Perairan Pantai Sendang Sikucing, Kendal. Materi yang digunakan pada penelitian ini meliputi data sedimen dan data gelombang. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data angin tahun 2005 2014, Peta Rupa Bumi Indonesia dan LPI BAKOSURTANAL skala 1 : 25.000. Metode penelitian yang digunakan untuk menentukan transport sedimen yaitu dengan menggunakan rumus empiris yang didapat dari pengaruh gelombang. Peramalan gelombang diperoleh dari data angin dengan menggunakan metode SMB. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tinggi gelombang pecah adalah 0,41 meter yang akan membangkitkan gelombang pecah sehingga terjadi arus sejajar pantai yang besarnya adalah 4 m/detik dengan arah datang arus cenderung dari barat laut menuju timur yang dapat mengangkut sedimen. Potensi angkutan sedimen signifikan Pantai Sendang Sikucing, Kendal adalah 1243,83 m 3 /hari atau 453999,86 m 3 /tahun. Kata Kunci : Gelombang, Arus Sejajar Pantai, Transport Sedimen, Pantai Sendang Sikucing Abstract Sediment transport parallel to the coast generated by breaking waves in Sendang Sikucing Water, Kendal, will effected to many activities in coastal areas. The purpose of this research was to determine the height of breaking waves (Hb), breaking wave depth (db) longshore current and sediment transport influenced by longshore current which is generated by breaking waves at Sendang Sikucing, Kendal. The material used in this study include primary data include sediment data and wave data. Secondary data used in this study are 2005 2014 wind data, RBI, and LPI BAKOSURTANAL map with the scale 1: 25.000. The method used to determine the sediment transport is by using an empirical formula derived from the influence of the wave. Forecasting wind waves from the data obtained by SMB analyze. Based on the survey results on field revealed a breaking wave height is 0.41 meters which will generate breaking waves till occurs longshore current 4 m/s with the direction of the current tends to come from the northwest towards the east which can transport the sediment. The potential range of significant sediment transport in Sendang Sikucing, Kendal is 1243,83m 3 /day or 453999,86 m 3 /year. Keywords : Wave, Longshore Current, Sediment Transport, Sendang Sikucing

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 636 1. Pendahuluan Kabupaten Kendal merupakan satu dari 35 kabupaten/kota yang berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, dengan posisi geografis berkisar antara 1090 40 1 1100 18 30 Bujur Timur dan 60 32 1 70 24 30 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kendal di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Kabupaten Kendal memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, baik secara ekologis, ekonomis, maupun sosial. salah satu pantai yang terdapat di pesisir utara Kabupaten Kendal ialah Pantai Sendang Sikucing. Pantai Sendang Sikucing, Rowosari Pantai ini terletak di Kecamatan Rowosari atau sekitar 22 km dari Kota Kendal. Memiliki pantai yang landai dan banyak mengandung pasir (BAPPEDA Kendal, 2012). Berkaitan dengan karakteristik gelombang pada daerah di sekitar pantai, dimana gelombang yang merambat dari laut dalam menuju pantai mengalami perubahan bentuk karena pengaruh perubahan kedalaman laut. Pada saat kemiringan gelombang mencapai batas maksimum, gelombang akan pecah dan merambat terus ke arah pantai sampai akhirnya gelombang bergerak naik dan turun pada permukaan pantai (Triatmodjo, 2012). Gerak air tersebut membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya sedimen dalam arah sepanjang pantai. Transport sedimen yang disebabkan oleh arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah. Material pasir yang ditransport disebut dengan (littoral drift) (Triatmodjo,1999). Proses erosi dan deposisi secara alami terjadi pada hampir seluruh kawasan pantai di dunia. Proses ini sebenarnya merupakan aktivitas alam, dalam hal ini umumnya berupa aksi laut, dalam rangka mencari keseimbangan di pantai. Erosi maupun deposisi akan berhenti terjadi pada suatu kawasan pantai, apabila pantai tersebut telah berada dalam keadaan yang seimbang (Manengkey, 2011). Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi gelombang pecah (H b ) dan kedalaman gelombang pecah (d b ) yang menimbulkan arus sejajar pantai yang menyebabkan angkutan sedimen di Perairan Pantai Sendang Sikucing, Kendal. 2. Materi dan Metode Penelitian A. Materi Penelitian Materi yang digunakan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data gelombang dan data sedimen. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data angin tahun 2005-2014, Peta Rupa Bumi, BAKOSURTANAL skala 1 : 25.000 dan Peta LPI, BAKOSURTANAL skala 1 : 25.000. Pengambilan data dilakukan pada 24-27 Maret 2014. Lingkup daerah penelitian terletak pada koordinat 109 0 40 1 110 0 18 30 Bujur Timur dan 6 0 32 1 7 0 24 30 Lintang Selatan. Peta penelitian ditunjukan pada gambar 1. Gambar 1. Penelitian Peta Lokasi B. Metode Penelitian

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 637 Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka dan bersifat sistematis (Sugiyono, 2009). Hal ini dikarenakan, pada penelitian ini data input yang digunakan ataupun output berupa angka. Gelombang Penentuan titik pengukuran dipilih dengan menggunakan metode area sampling yang digunakan untuk menentukan sampel apabila objek yang akan diteliti atau sumber datanya sangat luas (Sugiyono, 2009). Penelitian gelombang ini dilakukan pada satu titik, yang terletak pada koordinat 6 54' 7.357" S dan 110 3' 32.149" E dengan kedalaman 1,8 meter. Penentuan lokasi pengamatan gelombang dilakukan berdasarkan kondisi yang dapat mewakili kondisi secara keseluruhan daerah untuk mendapatkan gambaran tentang situasi dan kondisi secara lokal. Parameter pengukuran gelombang dilakukan dengan teknik langsung (visual observation) menggunakan palem gelombang (papan berskala), yaitu dengan mengamati batas elevasi puncak dan batas elevasi bawah yang melewati palem gelombang. Jarak antara batas pucak dan batas bawah dicatat menggunakan stopwatch sebagai fungsi waktu antar puncak gelombang pertama yang melewati palem gelombang sampai puncak berikutnya. arah datangnya gelombang menggunakan kompas tembak (WMO, 1998). Pengamatan gelombang dilakukan selama 3 hari dengan pencatatan setiap 1 jam 10 kali pengambilan data. Untuk mendapatkan sifat statistik gelombang dilakukan pencatatan gelombang dalam periode tertentu, yang biasanya selama 15 sampai 20 menit sehingga didapat suatu jumlah tertentu, dalam satu hari biasanya dilakukan tiga sampai empat kali pencatatan (Triatmodjo, 1999). Data pengamatan yang diperoleh dari hasil pengukuran lapangan adalah parameter tinggi (H) dan periode (T) kemudian dianalisis dengan penentuan tinggi gelombang representatif Hs dan periode gelombang Ts. Pengolahan data gelombang yang diperoleh dihitung nilai tinggi gelombang signifikan (Hs) dan periode gelombang signifikan (Ts) dengan mengunakan rumus sebagai berikut: 33,3% jumlah data Peramalan gelombang dari data angin dengan metode peramalan gelombang menggunakan metode SVENDRUP-MUNK-BRETCHEIDER (SMB) (CERC, 1984). Menurut Riyanto (2004) dalam Hadi (2012), besar kesalahan yang terjadi dihitung dengan mencari nilai ME (Mean Error) dan MRE (Mean Relative Error) adalah : X 100% $ &' Keterangan : RE MRE C X N ) ( : Relatif Error (KesalahanRelatif) : Mean Relatif Error (Rata-Rata Kesalahan Relatif) : Data Hasil Simulasi : Data Lapangan : Jumlah Data Data gelombang representative (Hs) dan (Ts) yang didapat digunakan untuk menghitung nilai sudut gelombang pecah (αb). Menurut Triatmodjo (2012) persamaannya : *+, sin+ 1 -, - Data gelombang yang diperoleh dari pengamatan lapangan diolah untuk memperoleh nilai kecepatan arus sepanjang pantai, dengan persamaan: 21,17 g, *+, 56+, Analisis data angin selama periode 10 tahun pada bulan Maret dimulai tahun 2005-2014 dengan menggunakan software windrose. Angkutan Sedimen Teknik Pengambilan sampel menggunakan cara (Purposive Sampling Method) yaitu mengambil sebagian kecil sampel dari lokasi penelitian tetapi hasilnya mewakili kondisi perairan pada lokasi penelitian (Hadi, 1993). Pengambilan sampel dengan metode ini dilakukan dengan pertimbangan tidak

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 638 memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar selain itu perencanaan pada daerah yang mewakili perairan keseluruhan di Perairan Sendang Sikucing, Kendal. Sampel sedimen dari lokasi-lokasi penelitian dianalisa ukuran butirnya dengan menggunakan metode analisa granulometri, selanjutnya dilakukan penamaan sedimen setelah kadar sedimen diketahui, kemudian dilakukan penamaan sedimen dengan menggunakan skala Wentworth dan segitiga penamaan sedimen (gambar 2). Tinggi Gelombang (H) di Perairan Pantai 100% Sendang Sikucing Tanggal 24-27 Maret clay 2014 Tinggi Gelombang (m) 0.8 0.6 0.4 0.2 0 100% sand 50% clayey sand 75% sandy clay silt silty sand 20% 24/03/2014 Gambar 00:00 2. Sistem 25/03/2014 Triangular 00:00 Penamaan 26/032014 Sedimen 00:00 (Sumber 27/03/2014 Shepard 00:00 1954 dalam Pettijohn 1975). Cara memprediksi transpor sedimen sepanjang pantai dengan menggunakan rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang didaerah yang ditinjau. Rumus empiris ini merupkan hubungan sederhana antara transpor sedimen dengan komponen fluks energy gelombang sepnjang pantai dalam bentuk persamaan: 7 8 g 8, :, sin+, 56 +, CERC (1984) memberikan hubungan untuk Qs dengan satuan m 3 /tahun yaitu: Qs = 1290 P 1 Untuk Qs dengan satuan m 3 /hari sebagai berikut: Qs = 3,534 P 1 Keterangan: Qs : angkutan sedimen sepanjang pantai (m3/hari) P 1 : komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai pada saat pecah (Nm/d/m) Ρ : rapat massa air laut (kg/m3) Hb : tinggi gelombang pecah (m) Cb : cepat rambat gelomang pecah (m/d):;g db α b : sudut datang gelombang pecah K,n : konstanta 3. Hasil dan Pembahasan Gelombang Berdasarkan analisis kondisi karakteristik tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) selama penelitian 24-27 Maret 2014 di Perairan Sendang Sikucing, Kendal diperoleh hasil pengukuran untuk tinggi gelombang signifikan (H s ) sebesar 0.26 m dan Periode gelombang signifikan (T s ) sebesar 4,44 detik. Gelombang di Perairan Sendang Sikucing termasuk kedalam gelombang yang di bangkitkan oleh angin, karena mempunyai periode (T s ) sebesar 4,44 detik, hal ini didukung oleh klasifikasi gelombang berdasarkan periodenya yaitu berkisar antara 1-10 detik (Munk, 1951 dalam Sugianto, 2010) dengan kecepatan angin dominan sebesar 3,6 5,7 m/detik, sedangkan hasil tinggi gelombang signifikan (Hs) dari hasil peramalan gelombang adalah 0,19 m dan hasil periode gelombang signifikan (Ts) dari hasil peramalan gelombang adalah 4,53 detik. Grafik hasil pengukuran gelombang lapangan tersaji dalam Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 3. Grafik Tinggi Gelombang Representatif Hasil Pengukuran Lapangan 75% sand 20% 50% silty clay 20% clay sandy silt Waktu Pengukuran 50% clayey silt 75% silt 100%

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 639 Periode Gelombang (detik) 8 6 4 2 0 Gambar 3. Grafik Tinggi Gelombang Representatif Hasil Pengukuran Lapangan Periode Gelombang (T) di Perairan Pantai Sendang Sikucing Tanggal 24-27 Maret 2014 Waktu Pengukuran 24/03/2014 00:00 25/03/2014 00:00 26/032014 00:00 27/03/2014 00:00 Gambar 4. Grafik Periode Gelombang Representatif Hasil Pengukuran Lapangan Berikut merupakan mawar angin bulan maret gelombang data lapangan dan peramalan gelombang tersaji dalam Gambar 5 dan Gambar 6. Gambar 5. Mawar Angin Bulan Maret Tahun 2014 Gambar 6. Mawar Angin Bulan Maret Tahun 2005-2014 Berdasarkan tinggi dan periode gelombang, berdasarkan penelitian pada Perairan Sendang Sikucing termasuk tipe gelombang laut transisi yang memiliki kedalaman relatif 0.05 < d/l < 0.5. Gelombang datang ke perairan dangkal akan mengakibatkan gelombang pecah yang membentuk sudut (α b ) > 5

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 640 terhadap garis pantai, maka akan menimbulkan arus sejajar pantai di sepanjang pantai. Berdasarkan hasil pengukuran gelombang didapatkan titik kedalaman dengan tongkat ukur sebesar 1,8 m. Gelombang datang dari arah barat laut dengan tinggi gelombang pecah (H b ) sebesar 0,41 m dengan kedalaman gelombang pecah (d b ) sebesar 0,46 m menghasilkan tipe gelombang pecah plunging dengan besar sudut datang gelombang pecah sebesar 23,66 0 dengan kecepatan arus sepanjang pantai hasil data lapangan 4 m/s. Arah arus sejajar pantai cenderung sama dengan arah datang gelombang yaitu dari arah barat laut menuju ke arah timur (Gambar 7). Gambar 7. Peta Arah Arus Sejajar Pantai Angkutan Sedimen Hasil pengolahan data sedimen yang dilakukan di Laboratorium Geologi dan Komputasi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang. Berdasarkan hasil analisis, sampel sedimen memiliki ukuran butir yang terdiri dari lanau pasiran dan pasir dengan potensi transport sedimen persatuan waktu di Perairan Pantai Sendang Sikucing, Kendal. Ukuran sedimen diwilayah dekat pantai berupa pasir (sampel 1, 8, 9) dan berupa lanau pasiran (sampel 2, 3, 4, 5, 6, 7). Potensi transport sedimen di Perairan Pantai Sendang Sikucing, Kendal hasil data lapangan sebesar 1243,83 m3/hari atau 453999,86 m3/tahun. Sedangkan potensi transport sedimen di Perairan Pantai Sendang Sikucing, Kendal hasil data lapangan sebesar 643,89 m3/hari atau 235021,96 m3/tahun. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan tinggi gelombang pecah H b sebesar 0,41 m dengan kedalaman gelombang pecah (d b ) sebesar 0,46 m menghasilkan tipe gelombang pecah plunging dengan sudut datang gelombang pecah sebesar 23,66 0 dan sehingga dapat menimbulkan kecepatan arus sejajar pantai sebesar 4 m/s yaitu dari arah barat laut menuju ke arah timur. Potensi transport sedimen di Perairan Pantai Sendang Sikucing, Kendal hasil data lapangan sebesar 1243,83 m3/hari atau 453999,86 m3/tahun. Sedangkan hasil data peramalan gelombang H b sebesar 0,33 m dengan kedalaman gelombang pecah (d b ) sebesar 0,37 m menghasilkan tipe gelombang pecah plunging dengan sudut datang gelombang pecah sebesar 21,15 0 dan sehingga dapat menimbulkan kecepatan arus sejajar pantai sebesar 3,48 m/s yaitu dari arah barat laut menuju ke arah timur. Potensi transport sedimen di Perairan Pantai Sendang Sikucing, Kendal hasil data lapangan sebesar 643,89 m3/hari atau 235021,96 m3/tahun. Jenis sedimen dekat pantai yang diperoleh berupa jenis sedimen pasir. Daftar Pustaka BAPPEDA Kendal. 2010. Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2012. BAPPEDA. Kendal. CERC. 1984. Shore Protection Manual. US Army Coastal Engineering Research Center. Washington D. C., 143 pp.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 641 Manengkey, H. W. K. 2011. Sebaran Ukuran Butiran Sedimen Gisik Sekitar Groin Pantai Kalasey. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, Universitas Sam Ratulangi, Vol. VII (3), 132-137 hlm. Pettijohn. 1975. Sedimentary Rock. Harper and Row Publisher. New York. 626 pp. Hadi, S. 1993. Metodologi Riset. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta. Hadi, Saiful. 2012. Studi Durasi dan Kecepatan Angin untuk Peramalan Gelombang di Perairan Semarang. Skripsi Sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Semarang. Sugianto, D. N. 2010. Model Distribusi Data Kecepatan Angin dan Pemanfaatannya dalam Peramalan Gelombang di Perairan Laut Pacitan, Jawa Timur. Jurnal Ilmu Kelautan, 15 (3) 143-152 hlm. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta, 380 hlm. Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta. Triatmodjo, B. 2012. Perencanaan Pelabuhan. Beta Offset.Yogyakarta. World Meterological Orgnatation (WMO). 1998. Guide to Wave Analysis And Forecasting. 2rd ed. WMO No. 702, Geneva-Switzerland.