KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM Nomor : P. 01/IV- SET/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.22, 2008 DEPARTEMEN KEHUTANAN. KAWASAN. Pelestarian.Suaka Alam. Pengelolaan. Pedoman.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

2016, No Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.76/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN JANGKA PANJANG TAMAN HUTAN RAYA R.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM NOMOR : P. 12/IV- SET/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM Nomor : P. 11/IV- SET/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 34/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.49/Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 28/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.29/Menhut-II/2014 TENTANG

2016, No. -2- Kehutanan, diperlukan penyempurnaan Peraturan Menteri Kehutanan sebagaimana dimaksud dalam huruf b; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.38/Menhut-II/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Kawasan Hutan. Fungsi. Perubahan.

2 Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lem

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM NOMOR : P. 06/IV-SET/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.65/MEN/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembar

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. P.47/Menhut -II/2010 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 613/Kpts-II/1997 TENTANG PEDOMAN PENGUKUHAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PERAIRAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

Draft 0 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. /Menhut -II/2014 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.93/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.25/Menhut -II/2014 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.525, 2015 KEMEN-LHK. Kawasan Hutan. Perubahan Fungsi. Tata Cara. Perubahan.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 44/Menhut-II/2012 TENTANG PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 66 /Menhut-II/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG,

MENTEIU KRIIUTANAN REPUJJLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 10/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu perbaikan dan pemisahan dalam Peraturan tersendiri menyangkut Inventarisasi Hutan Berkala dan Rencana Kerja

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN PENYERAPAN DAN/ATAU PENYIMPANAN KARBON PADA HUTAN PRODUKSI

2017, No Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, setiap pemegang izin usaha pemanfaatan hutan wajib menyusun rencana kerja untuk se

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

2016, No Kepada 34 Gubernur Pemerintah Provinsi Selaku Wakil Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Su

I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan batasan pengertian.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG HUTAN HAK

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menhut-II/2011

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.35/MEN/2011 TENTANG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 3/Menhut-II/2012

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Perlindungan. Pengelolaan. LHK. Peran. Masyarakat. Pelaku Usaha. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN

BAB IV PENUTUP. Alam Nomor : SK. 32/IV-SET/2015 tentang Zonasi Taman Nasional Siberut, Kabupaten

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

TATA CARA MASUK KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 36/Menhut-II/2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.64/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: P.50/Menhut-II/2011 P. /Menhut II/2011 TENTANG PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PEMBENTUKAN WILAYAH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 100/Kpts-II/2003 TENTANG. PEDOMAN PEMANFAATAN SARANG BURUNG WALET (Collocalia spp) MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.30/Menhut-II/2014 TENTANG

Transkripsi:

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM NOMOR : P. 12/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN DOKUMEN ZONA PENGELOLAAN ATAU BLOK PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DIREKTUR JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM, Menimbang Mengingat : bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 23 ayat (7), Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.76/Menlhk-Setjen/2015 tentang Kriteria Zona Pengelolaan Taman Nasional dan Blok Pengelolaan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem tentang Tata Cara Penilaian Dokumen Zona Pengelolaan Atau Blok Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5217), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 330, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5798); 2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.76/ Menlhk- Setjen/2015 tentang Kriteria Zona Pengelolaan Taman Nasional dan Blok Pengelolaan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam, (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 164). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM TENTANG TATA CARA PENILAIAN DOKUMEN ZONA PENGELOLAAN ATAU BLOK PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM ATAU KAWASAN PELESTARIAN ALAM. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Dokumen zona pengelolaan atau blok pengelolaan kawasan suaka alam (cagar alam dan suaka margasatwa) dan kawasan pelestarian alam (taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam) adalah dokumen rancangan zona pengelolaan atau blok pengelolaan dari kawasan suaka alam atau kawasan pelestarian alam yang telah dilakukan konsultasi publik dan disempurnakan pihak pengelola untuk mendapatkan penilaian dan pengesahan oleh Direktur Jenderal. 2. Penilaian...

2. Penilaian dokumen zona pengelolaan atau blok pengelolaan pada kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam adalah proses untuk melakukan penilaian terhadap kelengkapan administrasi dan substansi penataan zona pengelolaan atau blok pengelolaan untuk dapat disahkan sebagai zona pengelolaan atau blok pengelolaan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. 3. Para Pihak adalah semua pihak, baik Pemerintah Daerah setempat, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, masyarakat, maupun berbagai pihak lain yang memiliki minat, kepedulian, atau kepentingan terhadap eksistensi dan pengelolaan KSA dan KPA. 4. Unit Pengelola adalah lembaga yang diserahi tugas dan bertanggung jawab mengelola KSA dan KPA di tingkat tapak, dapat berbentuk Unit Pelaksana Teknis, atau Unit Pelaksana Teknis Daerah/Satuan Kerja Perangkat Daerah. 5. Unit Pelaksana Teknis Daerah Taman Hutan Raya yang selanjutnya disebut UPT TAHURA adalah organisasi pelaksana tugas teknis di bidang pengelolaan taman hutan raya yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang menangani bidang Kehutanan dan pengelolaan taman hutan raya. 6. Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. 7. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 8. Direktur Teknis adalah Direktur yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam. Pasal 2 Tata cara penilaian dokumen zona pengelolaan atau blok pengelolaan pada KSA dan KPA disusun dengan tujuan sebagai acuan dalam melakukan penilaian dan pengesahan dokumen rancangan zona pengelolaan atau blok pengelolaan. Ruang lingkup peraturan ini, meliputi : a. pembentukan tim penilaian; b. pelaksanaan penilaian; dan c. pengesahan. Pasal 3 BAB II PEMBENTUKAN TIM PENILAI Pasal 4 (1) Pembentukan tim penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, untuk melakukan penilaian dokumen rancangan zona pengelolaan atau blok pengelolaan KSA dan KPA yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal yang dalam pelaksanaan kegiatannya dibina oleh Direktur teknis. (2) Tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari ketua dan anggota yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan penilaian dokumen zona pengelolaan atau blok pengelolaan. (3) Ketua tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan pejabat struktural eselon tiga yang terkait pada Direktorat teknis. (4) Anggota Tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan perwakilan dari Sekretariat Direktorat Jenderal dan Direktorat teknis lingkup Direktorat Jenderal. Pasal...

Pasal 5 (1) Tim penilai zona pengelolaan atau blok pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, bertugas: a. melaksanakan kegiatan penilaian dokumen rancangan zona pengelolaan atau blok pengelolaan; b. melaporkan hasil pelaksanaan penilaian dokumen zona pengelolaan atau blok pengelolaan kepada Direktur teknis; dan c. menyiapkan konsep Keputusan Direktur Jenderal tentang pengesahan zona pengelolaan atau blok pengelolaan. (2) Tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat melakukan peninjauan kelapangan untuk verifikasi terhadap kesesuaian zona pengelolaan atau blok pengelolaan. BAB III PELAKSANAAN PENILAIAN Bagian Kesatu Penilaian Dokumen Rancangan Pasal 6 (1) Pelaksanaan penilaian dokumen rancangan zona atau blok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b. dilakukan terhadap: a. kelengkapan administrasi berupa : surat pengantar; dokumen rancangan; peta zona pengelolaan atau blok pengelolaan; keputusan pembentukan tim kerja dan berita acara konsultasi publik; dan b. substansi dokumen rancangan berupa : deskripsi kawasan; analisis dan pembahasan; deskripsi masing zona pengelolaan atau blok pengelolaan; dan lampiran berupa peta zona pengelolaan atau blok pengelolaan, peta-peta tematik dan analisis, surat keputusan kawasan, berita acara dan matrik deskripsi zona pengelolaan atau blok pengelolaan. (2) Dalam hal zona pengelolaan atau blok pengelolaan yang akan dilakukan perubahan atau revisi harus dilengkapi dengan surat keputusan, peta dan deskripsi dari zona pengelolaan atau blok pengelolaan yang telah disahkan. Bagian Kedua Tata Cara Penilaian Pasal 7 (1) Dokumen rancangan zona pengelolaan atau blok pengelolaan yang disampaikan oleh unit pengelola dan diterima oleh Direktur teknis dilakukan penilaian oleh tim penilai yang mencakup aspek kelengkapan administrasi dan substansi dokumen. (2) Unit pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melakukan pemaparan zona pengelolaan dan blok pengelolaan kepada Direktur teknis melalui tim pembahas pusat yang dihadiri tim penilai. Pasal 8 (1) Dokumen rancangan zona pengelolaan atau blok pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan penilaian dengan metode cheklist. (2) Metode cheklist sebgaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain: a. kelengkapan administrasi yang mencakup; surat pengantar penyampaian dokumen rancangan; b. substantif...

b. substansi dokumen yang mencakup sampul dokumen, halaman judul, lembar pengesahan, ringkasan eksekutif, kata pengantar, daftar isi, deskripsi kawasan, analisis dan pembahasan, deskripsi masing-masing zona atau blok, lampiran-lampiran; c. peta zona pengelolaan atau blok pengelolaan mencakup lay out peta, skala peta,warna dan kode masing masing zona atau blok; d. surat keputusan pembentukan tim kerja dari Kepala Unit Pengelola; dan e. Berita Acara Konsultasi Publik. (3) Format metode cheklist sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagaimana lampiran peraturan ini. Pasal 9 Penilaian dokumen rancangan zona pengelolaan atau blok pengelolaan dilakukan dalam waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya dokumen oleh Direktur teknis. Bagian Ketiga Penyempurnaan Dokumen Pasal 10 Hasil penilaian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, yang masih memerlukan penyempurnaan, untuk dilakukan penyempurnaan oleh unit pengelola dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya pengembalian dokumen. BAB IV PENGESAHAN Pasal 11 (1) Pengesahan dokumen zona pengelolaan atau blok pengelolaan sebagaimana dimaksudd dalam Pasal 3 huruf c, yang telah memenuhi kelengkapan administrasi dan substansi selanjutnya disampaikan kepada Direktur Jenderal untuk mendapatkan pengesahan. (2) Keputusan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diterbitkan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya kembali penyempurnaan dokumen zona pengelolaan atau blok pengelolaan. BAB V PENUTUP Pasal 12 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 30 September 2016 DIREKTUR JENDERAL, ttd Dr. Ir.TACHRIR FATHONI, MSc. NIP. 19560929 198202 1 001

LAMPIRAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM NOMOR : P. 12/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 TANGGAL : 30 SEPTEMBER 2016 TENTANG : TATA CARA PENILAIAN DOKUMEN ZONA PENGELOLAAN ATAU BLOK PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM FORMAT CHECKLIST PENILAIAN DOKUMEN ZONA PENGELOLAAN ATAU BLOK PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM NAMA KAWASAN : No. PERIHAL SESUAI TIDAK KETERANGAN 1 2 3 4 5 A. KELENGKAPAN ADMINISTRASI 1 Surat pengantar dokumen B. PROSES PENYUSUNAN 1. Review atau penyusunan baru 2. Konsultasi Publik 3. Tim penyusun dalam dokumen zona /blok yang di tetapkan oleh Kepala Unit Pengelola dengan Surat Keputusan. C. OUTLINE BUKU Halaman Judul Lembar Pengesahan Ringkasan Eksekutif Kata Pengantar Daftar Isi I. Deskripsi Kawasan II. III. IV. Analisis dan Pembahasan Deskripsi masing-masing blok Lampiran D. ISI DOKUMEN 1. Judul harus benar 2. Lembar Pengesahan 3. Data dan informasi yang jelas dan lengkap. 4. Kriteria, fungsi peruntukan masing-masing zona/ blok 5. Metode penentuan zona/blok 6. Kegiatan yang dapat dilakukan pada masing-masing zona/blok 8. Luas total blok = luas total kawasan sesuai SK terakhir yang diacu 9. Alasan melakukan review (untuk kegiatan revisi) total dan masing zona/ blok 10. Matriks deskripsi zona/blok E. PETA...

E. PETA ZONA / BLOK 1. Kesesuaian skala peta 2. Kesesuaian warna masing masing zona /blok 3 Kesesuaian lay out Peta 4 Kesuaian pengesahan peta zona /Blok F. PETA TEMATIK DALAM LAMPIRAN 1. Peta batas kawasan lengkap dengan toponimi (mencakup informasi batas penunjukkan/penetapan, batas administrasi pemerintahan, batas DAS). - Peta Biofisik (flora/fauna, iklim, hidrologi, tutupan lahan, citra satelit (jika ada), bathimetri (kawasan laut) - Peta penataan wilayah kerja (bidang/seksi/resort) - Peta (rencana) Sarana Prasarana - Peta Gangguan/ kerawanan kawasan Rekomendasi dari hasil penilaian dokumen : 1. Perbaikan Mayor (Rubah Total) 2. Perbaikan Minor (Perbaikan Seperlunya) 3. Presentasi Catatan telaahan: 1.... 2.... 3. dst... DIREKTUR JENDERAL, ttd Dr. Ir. TACHRIR FATHONI, M.Sc NIP. 19560929 198202 1 001