PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN DEMOKRASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SUYATO

Bentuk dan Sistem Pemerintahan

Intisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB IV ANALISIS TENTANG KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA MENURUT MAHFUD MD

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

Islam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME REKRUTMEN BAKAL CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI DPD PARTAI HANURA JAWA TIMUR MENURUT UU NO. 2 TAHUN 2011 DAN FIQH

HAKIKAT DEMOKRASI CONDRA ANTONI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Pendidikan Agama Islam

ISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas.

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris

BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

Pendidikan Kewarganegaraan

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Badan Eksekutif, Legeslatif, Yudikatif

GBHN = Demokrasi Mayoritas Muchamad Ali Safa at 1

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

PEMBANGUNAN YES GBHN No!

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB IV ANALISIS FIKIH SIYASAH TERHADAP PELAKSANAAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW) ANGGOTA DPRD FKB PEMKOT MOJOKERTO PERIODE

A. Pengertian Orde Lama

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Materi Kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI INDONESIA. Modul 7. Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH/

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

A. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang 2011

Demokrasi di Indonesia

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 44/PUU-XV/2017

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

Pendidikan Kewarganegaraan

INDEPENDENSI BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL NEGARA

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh: Hafidz Abdurrahman

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XV/2017. I. PEMOHON 1. Hadar Nafis Gumay (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I);

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilihan umum melibatkan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Konsep Hukum dan Demokrasi dilahirkan untuk membendung adanya kesewenang wenangan dari kekuasaan yang mempraktekkan sistem yang absolut dan

Pendidikan Agama Islam

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

[97] Memahami Perda-perda Syariah Sunday, 03 February :51

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH

I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Demokrasi adalah salah satu tuntutan terciptanya penyelenggaraan

Demokrasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk masyarakat seperti kebebasan berpendapat atau freedom of

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

Hubungan antara MPR dan Presiden

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

I. Pilihlah jawaban yang benar

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017

DEMOKRASI : ANTARA TEORI. Modul ke: INDONESIA. 05Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 94/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

Transkripsi:

Modul ke: 13Fakultas Didin EKONOMI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN DEMOKRASI Hikmah P, SE, MM Program Studi MANAJEMEN

Pengantar: Sistem Demokrasi Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana seluruh warga negara yang memenuhi syarat dapat berpartisipasi secara sejajar baik secara langsung atau tidak langsung melalui perwakilan yang dipilih dalam pembangunan dan pembuatan undang-undang

Demokrasi langsung dan semi langsung Demokrasi langsung (direct democracy) adalah sistem politik di mana warga negara berpartisipasi secara personal dalam pengambilan keputusan Demokrasi langsung memberi warga negara kekuatan untuk: Mengganti Undang-undang Dasar Mengajukan inisiatif, referendum dan usulan hukum Memberi perintah yang mengikat pada pejabat terpilih, seperti mencopot mereka sebelum akhir masa jabatan, atau menginisiasi tuntutan karena mengingkari janji.

Demokrasi Representatif atau Demokrasi Perwakilan Demokrasi representatif atau perwakilan melibatkan diadakannya pemilihan umum (pemilu) untuk memilih pejabat pemerintah oleh warga yang diwakili. Apabila kepala negara juga dipilih secara demokratis maka disebut demokrasi republik. Mekanisme yang paling umum adalah dengan melibatkan pemilihan kandidat dengan mayoritas atau pluralitas voting.

Sistem Parlementer Demokrasi parlementer adalah demokrasi representatif di mana pemerintah ditunjuk, atau dapat dibubarkan oleh, anggota parlemen ini berbeda dengan kekuasaan presidensial di mana presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan dan dipilih langsung oleh rakyat. Di bawah demokrasi parlementer, pemerintahan dijalankan oleh sekelompok kementerian dan selalu diawasi dan dievaluasi oleh anggota parlemen yang dipilih langsung oleh rakyat.

Sistem Presidensial Demokrasi presidensial adalah sistem di mana rakyat memilih presiden melalui pemilu yang bebas dan adil. Presiden bertugas sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan yang mengontrol sebagian besar kekuasaan eksekutif. Presiden menjabat dalam periode tertentu dan tidak boleh melibihi jumlah waktu yang dialokasikan.

Demokrasi Konstitusional Demokrasi konstitusional adalah demokrasi representatif di mana kemampuan perwakilan terpilih untuk melakukan kekuasaan membuat keputusan harus berdasarkan aturan hukum, dan biasanya dimoderasi oleh konstitusi yang menekankan proteksi hak dan kebebasan individual, yang menempatkan sikap menahan diri bagi para pemimpinnya agar tidak menggunakan kekuasaannya untuk bertindak sewenang-wenang terhadap kaum minoritas.

Pengertian Negara Islam Negara Islam (Arab, الا سلامیة (الدولة adalah model pemerintahan di mana dasar utama negara adalah syariah Islam. Sejak periode awal Islam, sejumlah pemerintahan yang berbasis syariah telah didirikan yang dimulai sejak masa Nabi Muhammad sendiri dan diteruskan oleh empat khalifah pertama yang dikenal dengan Khulafaur Rasyidin.

Esensi Negara Islam Esensi atau prinsip pemerintahan Islam atau negara Islam, adalah konsep Al-Syura. Setiap ulama dan intelektual memiliki pemahaman yang berbeda tentang konsep ini. Akan tetapi, kebanyakan sarjana Islam berpendapat bahwa Al-Syura harus meliputi: Pertemuan atau konsultasi, yang sesuai dengan ajaran Islam. Konsultasi berdasarkan petunjuk Quran dan Sunnah. Ada pemimpin yang dipilih di antara mereka yang mengepalai pertemuan. Diskusi harus didasarkan pada musyawarah dan mudzakarah. Seluruh anggota harus diberi kesempatan yang adil untuk menyampaikan pandangan mereka. Permasalahan hendaknya didasarkan pada kemasalahatan atau kepentingan umum. Suara mayoritas diterima, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Quran dan Sunnah.

Tiga Unsur Negara Islam Pertama, konstitusional. Pemerintahan Islam esensinya merupakan sebuah pemerintahan yang ` konstitusional, di mana konstitusi mewakili kesepakatan rakyat (the governed) untuk diatur oleh sebuah kerangka hak dan kewajiban yang ditentukan dan disepakati. Bagi Muslim, sumber konstitusi adalah Alquran, Sunnah, dan lain-lain yang dianggap relevan, efektif dan tidak bertentangan dengan Islam. Tidak ada otoritas, kecuali rakyat, yang memiliki hak untuk membuang atau mengubah konstitusi. Dengan demikian, pemerintahan Islam tidak dapat berbentuk pemerintahan otokratik, monarki atau militer. Sistem pemerintahan semacam itu adalah pada dasarnya egalitarian, dan egalitarianisme merupakan salah satu ciri tipikal Islam. Secara luas diakui bahwa awal pemerintahan Islam di Madinah adalah berdasarkan kerangka fondasi konstitusional dan pluralistik yang juga melibatkan non-muslim.

Kedua, partisipatoris. Sistem politik Islam adalah partisipatoris. Dari pembentukan struktur pemerintahan institusional sampai tahap implementasinya, sistem ini bersifat partisipatoris. Ini berarti bahwa kepemimpinan dan kebijakan akan dilakukan dengan basis partisipasi rakyat secara penuh melalui proses pemilihan populer. Umat Islam dapat memanfaatkan kreativitas mereka dengan berdasarkan petunjuk Islam dan preseden sebelumnya untuk melembagakan dan memperbaiki proses-proses itu. Aspek partisipatoris ini disebut proses Syura dalam Islam.

Ketiga, akuntabilitas. Poin ini menjadi akibat wajar esensial bagi sistem konstitusional/ partisipatoris. Kepemimpinan dan pemegang otoritas bertanggung jawab pada rakyat dalam kerangka Islam. Kerangka Islam di sini bermakna bahwa semua umat Islam secara teologis bertanggung jawab pada Allah dan wahyu-nya. Sementara dalam tataran praksis akuntabilitas berkaitan dengan rakyat. Oleh karena itu, khalifah sebagai kepala negara bertanggung jawab pada dan berfungsi sebagai Khalifah al-rasul (representatif rasul) dan Khalifah al-muslimin (representatif umat Islam) sekaligus.

Terima Kasih Didin Hikmah P., SE, MM