RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN STANDAR PSAK 45 BAGI ORGANISASI NIRLABA. M. Miftakul Amin

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA METRO LAMPUNG ABSTRACT

SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA KALIANDA FARM LAMPUNG SELATAN

Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Oleh : Teguh Wahyono

Implementasi Socket Programming dalam Pembuatan Sistem Antrian

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS: KOPERASI MITRA ABADI PANGALENGAN) Novrini Hasti, S.Si, MT

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Tri Irawati, Sri Harjanto

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO 45 PADA RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak era reformasi, tanpa

APLIKASI PERENCANAAN DAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS WEB

APLIKASI PENERIMAAN BIAYA PENDIDIKAN MAHASISWA DI STMIK IKMI CIREBON. ===================Anna Sovyana Ramadhan 1, Kaslani 2 ===================

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL SISTEM ANTRIAN MULTIMEDIA MULTI LAYANAN DENGAN METODE ASINKRON. M. Miftakul Amin

PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENCATATAN HUTANG DAGANG Studi Kasus: PT. DAYA ANUGRAH MANDIRI

BAB II LANDASAN TEORI

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menggunakan PSAK 45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan

MODEL SISTEM ANTRIAN MULTIMEDIA MULTI LAYANAN DENGAN METODE ASINKRON. M. Miftakul Amin

Aplikasi Pengelolaan Kas Kecil pada Unit Kemahasiswaan Politeknik Telkom

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

Rancang Bangun Aplikasi Arus Kas Pada Kredit Rumah Tangga Berbasis Web

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SOFTWARE APLIKASI AKUNTANSI GENERAL LEDGER ACCOUNTING

APLIKASI PERHITUNGAN LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN DAGANG BERBASIS WEB (Studi Kasus PT. Agung Gas Abadi Jaya Garut )

PERANCANGAN AKUNTANSI PADA TOKO RAJA TERPAL PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM KEUANGAN PT. WAHANA KREASI SEJATI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

Merancang Aplikasi dengan Metodologi Extreme Programmings

Laporan-Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba Laporan Keuangan Halaman ke-1

ANALISIS AKUNTANSI SYARI AH TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA ORGANISASI NIRLABA (Studi kasus pada Yayasan Paud Kober An Nur Cimahi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, baik dalam

PENGEMBANGAN SISTEM PENDATAAN PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA TOKO 7KOMPUTER. Neosa Tyas Hapsari

PENINGKATAN KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL DENGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN SEDERHANA

Novelson Mansoara, Pencatatan dan Pelaporan.

No Output Informasi. 1 Neraca Aktiva dan Pasiva. 2 Laporan Laba-Rugi Laba/Rugi Kotor, Total HPP, Total

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN OBAT PADA APOTEK LANGGENG WARAS BATANG

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN JASA TRAVEL PT.AMANDA SEMARANG

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak

Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 2, Desember 2011

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Mencatat Transaksi Dalam Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi 1. Pengertian dan Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi General Ledger Pada UD. Rajawali Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN GAYA BARU PHOTO BERBASIS CLIENT SERVER (Studi Kasus: Toko Gaya Baru Photo)

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

RANCANG BANGUN SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA STMIK PRADNYA PARAMITA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA CV. BERIN ABADI SURABAYA (BAS)

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN SERVIS KOMPUTER PADA CV. JUSTIN KOMPUTER

BAB I. 1. Ruang Lingkup Akuntansi

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS LAN PADA AKMI BATURAJA. M. Romzi Dosen Tetap AMIK AKMI Baturaja

BAB I PENDAHULUAN. ditargetkan terdapat empat pilar standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia,

Perencanaan Sumber Daya

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Riyanto Utomo, Indah Nur Qomariah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah seni, ilmu (science) maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENDY WIRAWAN RAHADI NPM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG

PENGESAHAN PEMBIMBING...

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

Dimara Kusuma Hakim 1), Ahmad Fauzan 2) Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa menjadikan

Sistem Informasi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas CV. Seribu Satu

Logika Akuntansi berbasis Microsoft Access

KONSEP DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha.

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMA NEGERI 2 SEMARANG

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

DAFTAR ISI RINGKAS SALING BERBAGI & SITUS DOWNLOAD SILABUS SPEKTRUM 2008 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINCI BAB 1 PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

APLIKASI MONITORING KETINGGIAN AIR DI BEBERAPA PINTU AIR MENGGUNAKAN JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)

PERANCANGAN MOBILE LEARNING ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA AKADEMIS AMIK ASM LAKSI 31

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI PENCATATAN DATA TRANSAKSI BILYET GIRO DAN CEK Muhammad Faisal Richayatsyah

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN STANDAR PSAK 45 BAGI ORGANISASI NIRLABA M. Miftakul Amin Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Jalan Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711 353414 Fax. 0711 355918 website : http://polsri.ac.id e-mail : mafis_amin@mail.ugm.ac.id homepage : http://mafisamin.blog.ugm.ac.id ABSTRACT The rapid development of science and technology lead to increased transparency and accountability in profit organizations and non-profit organizations in need of attention of the public as well as members of the organization. This is demonstrated by the reaction of people who are starting to realize the importance of financial reporting in the various sectors of the economy, including foundations and other nonprofit organizations. This study aims to create a software that can be implemented standardized financial records for non-profit organizations, as contained in PSAK 45 that have been issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI). System development method used is the waterfall method as the development phase which consists of the stages of planning, analysis, design, coding and testing. Results from this study in the form of an application that has been able to produce some of the financial transactions in accordance with the accounting cycle and the financial statements such as cash flow statements, activity reports and statements of financial position. Keywords : Accounting Information System, PSAK 45 ABSTRAK Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat peningkatan transparansi dan akuntabilitas pada organisasi laba maupun organisasi nirlaba membutuhkan perhatian masyarakat maupun anggota organisasi tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan reaksi masyarakat yang mulai menyadari arti penting pelaporan keuangan pada berbagai sektor perekonomian, termasuk didalamnya yayasan dan organisasi nonprofit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah perangkat lunak yang dapat mengimplementasikan standar pencatatan keuangan bagi organisasi nirlaba sebagaimana terkandung di dalam PSAK 45 yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode waterfall sebagai tahapan pengembangan yang terdiri dari tahapan planning, analisis, desain, coding dan testing. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi yang telah mampu menghasilkan beberapa proses transaksi keuangan sesuai dengan siklus akuntansi dan laporan keuangan seperti laporan arus kas, laporan aktifitas dan laporan posisi keuangan. KataKunci : Sistem Informasi Akuntansi, PSAK 45 43

1.1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi, arus dana tidak lagi mengenal batas negara dan tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat, baik dari pengguna laporan keuangan dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat tersebut, standar akuntansi keuangan haruslah berwawasan global. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun demikian dalam organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya [1]. Pada dasarnya bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari hutang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Organisasi semacam ini memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan organisasi bisnis pada umumnya. Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai: a. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut; dan b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer. Kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggung jawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih. Yayasan dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba). Kini lembaga nirlaba berbentuk yayasan bergerak dalam berbagai variasi bentuk kegiatan. Bentuk organisasi nirlaba atau yayasan berbeda dengan organisasi bisnis. 44

Perbedaan yang mendasar terdapat pada bagaimana cara organisasi tersebut mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan operasinya. Pada organisasi nirlaba memperoleh sumber daya keuangan berasal dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Saat ini tidak sedikit organisasi nirlaba seperti yayasan, membiayai sendiri kegiatan opersionalnya sebagai entitas yang akan senantiasa hidup dan beraktivitas (going concern). Namun tetap pada landasan utama, kegiatan organisasi nirlaba tidak berorientasi terhadap laba [2]. Pengawasan atas yayasan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sebagai stakeholders. Karena itu, transparansi keuangan dalam bentuk publikasi laporan keuangan kepada masyarakat luas menjadi salah satu kewajiban yang diatur. Demikian juga, penggunaan auditor eksternal, yaitu Kantor Akuntan Publik merupakan kewajiban bagi yayasan yang memenuhi kriteria tertentu. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga sudah mengantisipasi mengenai perkembangan lembaga nirlaba di Indonesia melalui Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 Tahun 2007. Dengan menerapkan PSAK, diharapkan lembaga dapat mengelola informasi keuangan secara lebih profesional dan informasi yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. volume pengolahan data yang tinggi. Pengolahan data terdiri dari empat tugas utama yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyiapan dokumen [3]. Karakteristik sistem informasi akuntansi (SIA) diantaranya: Melaksanakan tugas yang diperlukan Berpegang pada prosedur yang relatif standar Menangani data yang rinci Terutama berfokus pada data historis Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal 2. METODE PENELITIAN Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi menggunakan PSAK 45 ini adalah model waterfall. Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder. Hal ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi atau analisis arsip dan dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses transaksi akuntansi. Selanjutnya model waterfall ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada tahapan planning, analisis, desain, coding dan pengujian [4]. Untuk lebih jelasnya tahap-tahap dari paradigma waterfall dapat dilihat pada gambar 1. Sistem informasi akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan yang ditandai dengan 45

Gambar 1 Paradigma Waterfall Desain sistem informasi akuntansi mengikuti siklus akuntansi secara umum dan disesuaikan dengan standar PSAK nomor 45 seperti dapat dilihat pada Gambar 3. Kegiatan pencatatan tersebut akan selalu berulang, sehingga merupakan sebuah siklus. Tahapan kegiatan mulai dari tahapan identifikasi berupa transaksitransaksi yang terjadi sampai kepada laporan keuangan ini dikenal dengan siklus akuntansi. Jaringan client/server memanfaatkan sebuah komputer dari jaringan sebagai central (pusat) pertemuan antar beberapa client pada aplikasi yang sama. Dalam proses pertemuannya tiap-tiap client haruslah melakukan koneksi dengan server agar dapat bergabung pada aplikasi yang sama, proses inilah yang disebut dengan protokol komunikasi client-server [5]. Proses protokol komunikasi jaringan client-server terlihat pada Gambar 2. Gambar 3 Siklus Akuntasi SIA PSAK 45 Gambar 2. Model Jaringan Client/Server 46

3. HASIL DAN ANALISIS Sistem informasi akuntansi ini dalam implementasinya memiliki beberapa fungsional yang dapat dilihat pada Gambar 4 dalam bentuk Use Case Diagram. Fungsionalitas yang ada di dalam sistem merupakan implementasi dari siklus akuntansi sebagai tahapan dalam pencatatan pembukuan. Input Program Kerja Input Daftar Kegiatan Input Anggaran Setting Identitas Sistem Input Jurnal Input Master Unit Kerja Input Periode Pembukuan User Posting Pembukuan Tutup Buku Gambar 5 Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi Seting Periode Pembukuan Input Kode Rekening Laporan Keuangan Manajemen Aset Klasifikasi Aset Setup Level User Manajemen User Gambar 4 Use Case Sistem Informasi Akuntansi PSAK 45 Sistem informasi akuntasi yang dikembangkan ini memiliki tampilan menu utama seperti dapat dilihat pada Gambar 5. Terdapat tiga kategori menu, yaitu menu bar yang ada pada bagian atas form, menu Quick Launch yang berguna untuk menjalankan fungsionalitas yang ada dalam sistem secara cepat, dan menu dalam bentuk icon yang ada di bagian tengah menu utama. Setiap periode pembukuan keuangan diawali dengan adanya usulan anggaran sebagai acuan untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan pada periode berikutnya. Setiap transaksi yang nantinya dimasukkan ke dalam sistem didasarkan pada usulan kegiatan yang telah diinput. Tampilan dari menu input anggaran dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Menu Input Data Anggaran 47

Menu input jurnal dapat dilihat seperti pada Gambar 7, yang berfungsi sebagai formulir khusus yang digunakan untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut nama akun dan jumlah yang harus di-debet dan dikredit. Kegiatan penjurnalan ini merupakan penggolongan semua transaksi ke akun masing-masing. Gambar 8. Daftar Kode Rekening Gambar 7. Menu Input Jurnal Jurnal sebagai proses pencatatan ke dalam sistem dapat dicetak hasilnya seperti dapat dilihat pada Gambar 9. Informasi yang terdapat dalam laporan jurnal ini berisi informasi secara bertahap, artinya sebelum bukti transaksi dicatat ke dalam akun terlebih dahulu dianalisis dan dicatat pertama kali pada buku jurnal. Tampilan pada Gambar 8 memperlihatkan daftar kode rekening yang telah dibuat di dalam sistem. Setiap transaksi yang terjadi akan mengakibatkan perubahan-perubahan baik itu penambahan dan pengurangan terhadap jenis harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Setiap terjadi perubahan perlu diadakan pencatatan, dan untuk mempermudah dalam pencatatan diperlukan adanya suatu tempat yang berupa daftar yang dikenal sebagai akun atau kode rekening. Gambar 9. Laporan Jurnal 48

Gambar 10 memperlihatkan laporan neraca saldo, yang berfungsi untuk menampilkan sisa-sisa setiap akun buku besar. Sisa-sisa setiap akun disusun dalam suatu daftar sisa atau neraca sisa, yaitu suatu daftar tempat pencatatan secara sistematis sisa-sisa akun buku besar sebelah debet dan kredit. Informasi neraca saldo dapat menentukan ketelitian pencatatan dalam jurnal dan akun buku besar, kekeliruan yang mungkin terjadi dalam periode pencatatan, dan mempermudah pengikhtisaran catatan transaksi untuk menyusun laporan keuangan. Gambar 11. Laporan Aktifitas Gambar 12 memperlihatkan laporan arus kas, yang menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Gambar 10. Laporan Neraca Saldo Laporan aktifitas dapat dilihat pada Gambar 11, yang berfungsi untuk menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi serta peristiwa lainnya. Fungsi lainnya adalah mengenai bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Gambar 12. Laporan Arus Kas Fungsionalitas yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi yang dikembangkan ini adalah laporan posisi keuangan seperti dapat dilihat pada Gambar 13. 49

Tujuan laporan posisi keuangan ini adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada periode waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lainya untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan jasa secara berkelanjutan, serta informasi liquiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan kebutuhan pendanaan eksternal. Gambar 13 Laporan Posisi Keuangan Tabel 1 menggambarkan perbedaan antara sistem pencatatan akuntansi secara konvensional dengan menggunakan bantuan sistem berbasis komputer. Tabel 1 Perbandingan Sistem Konvensional dan Berbantu Komputer No. Pembandi ng Konvensional 1. Entry data Mengisi blangko dan terjadi proses pencatatan secara berulang 2. Layanan Terbatas pada form/blangko yang disediakan Berbasis Komputer Menggunakan menu entry data dalam form aplikasi Fungsionalitas aplikasi kompleks danl engkap 3. Output Form/blangko yang telah diisi data transaksi 4. Rekapitul asi data 5. Pengarsip an 4. KESIMPULAN Menghitung ulang dari rekapan data Disimpan dalam locker/lemari arsip Laporan dengan hasil cetakan yang secara otomatis dihasilkan oleh sistem. Dilakukan secara otomatis oleh sistem berdasarkan transaksi yang telah diinput di dalam sistem Pengarsipan di dalam database management system (DBMS) secara elektronik. Setelah penelitian selesai dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sistem informasi akuntansi menggunakan standar PSAK 45 ini, prosedur pengolahan datanya telah sesuai dengan standar akuntansi yang digunakan. 2. Sistem informasi akuntansi yang dibangun menggunakan arsitektur client/server sehingga dapat diimplementasikan dalam jaringan local area network (LAN) dan dapat dioperasikan oleh beberapa user secara bersamaan. Untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dapat dikembangkan menjadi aplikasi berbasis web sehingga dapat menjangkau user yang terpisah jarak, ruang dan waktu. 50

DAFTAR RUJUKAN [1] IAI. 1998. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba [2] Hasibuan, David. 2010. Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara Dalam Kaitannya Dengan Kualitas Informasi Laporan Keuangan, Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 12 April 2010. [3] McLeod, Raymond, Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen Edisi Ke-7. Jakarta: Penerbit Salemba. [4] Pressman, Roger S, Ph. D., 2003. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. [5] A. S. Tanenbaun. 1996. Computer Network 3rd Edition, Prentice Hall Inc., NJ, USA. 51