BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap, kepribadian

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dipaparkan kesimpulan, dan rekomendasi yang mengacu

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini menyajikan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyebab gagalnya penanaman nilai dan moral pada siswa dan generasi. muda pada umumnya. Menurunnya moralitas, pejabat yang korup,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai nilai kesopanan, sehingga dikenal sebagai bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. norma yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Sebagai pengajar dan

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari proses kebudayaan dalam arti bahwa

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Erwin Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dapat diambil kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi.

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Rakhman Firdaus, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib. DIKTI/ Kep/ 2000 : Perubahan-perubahan yang dihadapi dalam

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB II. Kajian Pustaka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan disajikan simpulan dan rekomendasi berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian mengenai pembinaan civic disposition berbasis nilainilai kemanusiaan pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan mahasiswa. A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka pembinaan civic disposition berbasis nilai-nilai kemanusiaan pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi dapat dilihat dari beberapa aspek yakni tujuan pembelajaran, pengembangan materi, pelaksanaan pembelajaran dan hasil-hasil evaluasi pembelajaran dan program kampus yang mendukung. Pendidikan kewarganegaraan sebagai sarana meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan para mahasiswa, baik dilingkungan kampus maupun masyarakat.pengaruh tersebut teriihat dari bertambahnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan dapat menghargai harkat dan martabat manusia. Upaya membinaancivic disposition(watak kewarganegaraan) mahasiswa selain melalui proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi namun didukung kebijakan-kebijakan STIKES Kota Sukabumi. Pengimplementasian pendidikan kewarganegaran yang membentuk civic disposition perlu dilaksanakan secara berkesinambungan karena memiliki keterkaitan makna yang lebih luas dalam membina nilai-nilai kemanusiaan mahasiswa, maupun prinsip-prinsip belajar yang disesuaikan dengan perkembangan mahasiswa. Apabila ditinjau dari indikator nilai-nilai kemanusiaan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman mengenai harkat dan martabat setiap individu, dimana mahasiswa mengetahui bahwa sikap yang memiliki nilai-nilai

145 kemanusiaan yang tinggi yang diperoleh atas pempelajaran pendidikan kewarganegaran yang bukan hanya tahu nilai-nilai kemanusiaan tetapi lebih 144

145 kepada menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian sikap terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dimana mahasiswa bisa melakukan penilaian terhadap HAM dan pada akhirnya dapat memantapkan sikap untuk berpola berprilaku sesuai dengan norma yang menghargai harkat dan martabat manusia. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi melalui materinya yang berisikan Hak Asasi Manusia, dimana secara hirarki dapat dikemukakan bahwa HAM merupakan landasan dari norma, selanjutnya norma menjadi dasar penuntun dari moralitas manusia, yakni sikap dan perbuatan yang baik yang menghargai harkat dan martabat manusia. walaupun belum maksimal, namun setidaknya merupakan langkah awal menuju ke arah tersebut. Melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu proses pembelajaran dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi banyak menggunakan metode ceramah bervariasi, memvariasaikan ceramah dengan tanya jawab, diskusi dan penugasan. Namun, dalam penggunaanya masih banyak menggunakan ceramah dan kurang menggunakan variasinya dan belum banyak didukung oleh gaya penyampaian yang menarik serta media pembelajaran yang memadai. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan kaitannya dengan membina watak kewarganegaraan, perlu lebih menekankan kepada penggunaan metode yang dapat meningkatkan berpikir praktis dan membina nilainilai kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan merupakan tolok ukur dari pencerminan pribadi warga negara yang baik, dimana mahasiswa menerapkan rasa simpati dan empati dan sikap tenggang rasa terhadap orang lain, nilai kemanusiaan itu dilaksanakan dengan penuh kesadaran oleh setiap individu. Kesadaran tersebut berasal dari faktor internal pada diri manusia, yang sangat berpengaruh terhadap rasa mengharai harkat dan martabat manusia yang cenderung diwujudkan dalam sikap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Melalui pembelajaran pendidikan kewaranegaraan di STIKES Kota Sukabumi, proses untuk mencapai menjunjung

146 tinggi nilai kemanusiaan mahasiswa dan pembentukan watak kewarganegaraan yang dicapai oleh semua mahasiswa sehingga dapat dikemukakan bahwa dari aspek prosesnya sudah bermuara pada pembekalan mahasiswa untuk menjadi warga negara yang baik dengan memiliki pengetahuan, pemahaman HAM dan bersikap serta berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku. 2. Simpulan Khusus Berikut akan disajikan beberapa kesimpulan khusus dalam penelitian ini. a. Pandangan sivitas akademik STIKES Kota Sukabumi terlihat pada: Pertama, terhadap nilai-nilai kemanusiaan dapat ditingkatkan melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib yang dilalui seluruh mahasiswa. Kedua pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di STIKES yang dimaksudkan untuk mencetak good citizen yakni mahasiswa sebagai bagian dari warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bemegara. Ketiga pengintegrasian pendidikan HAM melalui materi dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan menunjukkan bahwa pendidikan tersebut sangat penting untuk dilaksanakan oleh satuan pendidikan, dengan tujuan untuk membelajarkannilai-nilai dan norma yang berlaku kepada mahasiswa sehingga terbentuk watak kewarganegaraan, yang ditanamkan melalui pengetahuan, pemahaman kemudian memiliki sikap untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. b. Bagian terpenting dalam menyesuaikan kajian pembelajaran materi nilai-nilai kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Pertama, program pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang dilaksanakan di STIKES Kota Sukabumi dibentuk melalui pembelajaran HAM. Kedua, melalui materi hak dan kewajiban warga negara, hak asasi manusia, demokrasi, konstitusi, dan negara hukum.ketiga, PKn sebagai program kurikuler di Perguruan Tinggi dapat menjadi pembentukan karakter yang berbasiskan HAM dalam membangun warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

147 Keempat, proses pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam kaitan penelitian ini, pembinaan civic disposition berbasis nilai-nilai kemanusiaan pada pembelajaran PKn di STIKES Kota Sukabumi sudah disusun secara sistematis, namun masih banyak komponen pembelajaran yang harus dikembangkandiantaranya perencanaan (tujuan pembelajaran, kompentensi yang ingin dicapai), sumber dan bahan belajar yang tidak memanfaatkan lingkungan alam dan masyarakat, pemilihan alat penilaian atau evaluasi yang hanya sekedar fokus pada hasil belajar yang menekankan pada ranah kognitif dan afektif sementara proses belajar tidak mendapat perhatian yang serius, strategi dan pendekatan pembelajaranya harus lebih variatif dan inovatif. Kelima, ditinjau dari proses pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat selain melalui ceramah namun perlu metode pembelajaran yang lebih variatif serta inovatif dalam merangsang keaktifanmahasiswa. Keenam, peran dosen sebagai modelsangat krusial dalam meningkatkan sikap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan mahasiswa dalam kehidupannya sehari-hari dan dalam tugas dan pelayanannya sebagai tenaga keperawatan. c. Program pembelajaran PKn yang sudah sangat mendukung terhadap sikap yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan mahasiswa di STIKES Kota Sukabumi, pertama,pembinaan penanggulangan gawat darurat yang rutin dilaksanakan setiap berakhirnya semester sebagai langkah preventif ini membawa dampak yang positif untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh di luar kelas.kedua, pembinaan sikap sopan santun yang ada dalam lingkungan STIKES seperti berpakaian rapih, bertingkah laku sopan dan mengikuti perkuliahan tepat waktu.ketiga, peran STIKES Kota Sukabumi pun terlihat sangat mendominasi dalam menciptakan kedisiplinan dan kepatuhan mahasiswa akan aturan. Mahasiswa yang melanggar kedisiplinan dalam proses perkuliahan akan mendapatkan sanksi dari dosen yang bersangkutan. Keempat, dosen juga memiliki aturan tersendiri dalam memberikan sanksi apabila terdapat mahasiswa yang tidak disiplin waktu proses belajar mengajar.

148 d. Evaluasi hasil pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di STIKES Kota Sukabumi dapat dilihat dari dua aspek; Pertama, evaluasi hasil belajar menunjukkan beberapa kompetensi kewarganegaran dimana mahasiswa menyadari keberadaannya sebagai warga negara yang wajib menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan; Kedua, evaluasi hasil proses pembelajaranmerupakan upaya untuk memfasilitasi mahasiswa dalammengembangkan kompetensi kewarganegaraan, namun dibutuhkan suatu pengembangan pembelajaran yang lebih variatif dan Inovatif. Ketiga, hasil belajar mencakup tiga ranah pembelajaran, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan alat penilaian test dan non test. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi yang dilakukan sudah tepat dan sesuai dengan target pencapaian pada kompetensi, dengan tepatnya evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga mampu menggambarkan tingkat keberhasilan dari pemahaman mahasiswa yang pada akhirnya materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran mampu membentuk watak warganegaraan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan pada diri mahasiswa dalam kehidupannya sehari-hari maupun dalam tugas dan pelayanannya sebagai tenaga keperawatan. B. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan tersebut, pada bagian ini akandirumuskan beberapa rekomendasi berkaitan dengan pembinaan civic disposition berbasis nilai-nilai kemanusian pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada mahasiswa. Rekomendasi yang dimaksud ditujukan kepada beberapa pihak yang memiliki perhatian yang besar dalam menumbuhkembangkan sikap nilai-nilai kemanusiaann mahasiswa melalui pendidikan kewarganegaran, yaitu: 1. Direktorat Pendidikan Tinggi a. Perlunya pengembangan kurikulum materi HAM dalam pendidikan kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang

149 sampai saat ini sifatnya terbatas. b. Diperlukan materi HAM yang lebih memadai untuk pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep HAM sebagai tolok ukur warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 2. Ketua STIKES Kota Sukabumi a. Direkomendasikan untuk tetap konsisten dan berupaya mengembangkan materi, desain pembelajaran, dan berbagai sumber belajar, metode dan model pembelajaran berbasis pendidikan HAM yang lebih variatif dan inovatif. b. Lembaga Pendidikan Tinggi seharusnya jadi panutan dan bagi para pihak harus bisa menjadi teladan dan sebagai agen perubahan dalam masyarakat serta harus dapat memberikan manfaat di lingkungan sekitar. 3. Dosen PKn STIKES Kota Sukabumi a. Perlu meningkatkan kualitas rancangan proses pembelajaran yang lebih banyak menekankan kepada pengembangan pembelajaran daripadapengajaran materi HAM untuk bisa melaksanakan pembelajaran yang dapat mendukung pembinaan sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan mahasiswahingga pada tingkat pencapaian indikator perilaku disiplin diri dan tanggungjawab moral. b. Perlu mengembangkan metodepembelajaran yang inovatif sehingga dapat menambah apresiasi mahasiswa terhadap pendidikan kewarganegaraan. c. Evaluasi proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat dilakukan melaluiperformance test, product dan portofolio,serta metode penelitian lapangan, yang dapat memperkaya khasanah mahasiswa terhadap materi HAM yang diperolehnya. Sehingga, secara otomatis mahasiswa akan menanamkan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat dan dalam tugas pelayanannya sebagai tenaga perawat. 4. Prodi PKn a. Perlunya pengembangan model pembelajaran PKn berbasis nilai-nilai kemanusiaan guna membentuk mahasiswa yang berkarakter baik dan

150 cerdas. b. Perlunya komitmen sivitas prodi PKn untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyakat agar mereka paham tentang nilai-nilai kemanusiaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 5. Penelitian lebih lanjut a. Mengenai pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan HAM di semua jenjang pendidikan, karena kajian ini terbatas pada upaya menemukan konsep pembinaan civic disposition berbasis nilai-nilai kemanusiaan pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di STIKES Kota Sukabumi. b. Proses pengumpulan informasi dilakukan secara lebih cermat sehingga informasi yang diperoleh lebih komprehensifdan dapat dipertanggung jawabkan.

151