BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang-

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995

DAFTAR PUSTAKA. Buku Ali, H. Zainuddin, 2009, Metode Penelitian Hukum, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan. bahwa :

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Abbas, Syahrizal, Mediasi Dalam Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum Nasional, Jakarta : Kencana, 2011.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, CV Mandar Maju: Bandung,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Kriteria bank gagal berdampak sistemik membutuhkan penilaian yang

BAB V PENUTUP. dapat menyimpulkan jawaban dari permasalahan sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. , 1996, Hukum Perkreditan Kontemporer, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum Perikatan. Bandung: Alumni. Ali, Moch. Chidir, Achmad Samsudin, Mashudi, Pengertian-Pengertian

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir. Pembiayaan Perusahaan Masa Kini, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997.

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, James E. Public Policy Making. New York: Holt, Rinehart and Winston, 1984

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB V PENUTUP. Nasabah Pada Perbankan di Bank BTN Semarang. intensif sehingga melemahkan aturan hukum yang diberlakukan,

BAB IV PENUTUP. maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta. garansi dan kontra bank garansi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

DAFTAR PUSTAKA. Agustina, Rosa, 2003, Perbuatan Melawan Hukum, Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia, Jakarta

BAB III PENUTUP. tangan terkait objek jaminan pada perjanjian kredit usaha mikro adalah dengan

Lex et Societatis, Vol. V/No. 6/Ags/2017

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an Al Karim Dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, CV. Thoha Putra

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBANKAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

DAFTAR PUSTAKA. A. Abdurrachman, 1993, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, Pradnya Paramita, Jakarta.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016

Lex Privatum, Vol.III/No. 2/Apr-Jun/2015

DAFTAR PUSTAKA. Aminudin dan Asikin, Zainal, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sudah dikenal di Indonesia sejak VOC mendirikan Bank

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU. Abdulkadir Muhammad, Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992

DAFTAR PUSTAKA. Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan diperoleh

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Bandung, Citra Aditya Bakti, 1992.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung , 1993, Hukum Perdata Indonesia, Citra

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

DAFTAR REFERENSI. Budiono, Herlien. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001.

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KHATULISTIWA LUBUKSIKAPING DENGAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 DALAM ASURANSI

BAB III PENUTUP. bekerja pada malam hari dapat ditarik kesimpulan:

ANALISIS YURIDIS WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBERIAN KREDIT BAGI USAHA KECIL DI PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR KABUPATEN LUMAJANG

BAB III PENUTUP. persaingan usaha yang sehat di sektor perunggasan telah menjalankan

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen, Banjarmasin, FH.

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

BAB III PENUTUP. Jayapura, apabila perjanjian kredit macet dan debitur wanprestasi yaitu: (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring).

BAB III PENUTUP. menentukan bahwa ruang terbuka hijau publik di Kecamatan Mlati 382 Ha

PENUTUP. A. Kesimpulan BAB III. Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan:

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB V P E N U T U P. hasil penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. Algra N.E et.al, 1983.Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae Belanda-Indonesia, Bina Cipta Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi. Hukum Kepailitan. Bogor: Ghalia Indonesia, Jawab Pendiri Perseroan Terbatas. Jakarta: Ghalia Indonesia,2002.

DAFTAR PUSTAKA. Ashshofa, Burhan, 2007, Metodologi Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta.

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

Kata Kunci : Kliring, Operasional dan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Munir Fuady, 2000, Jaminan Fidusia, Citra Aditya Bakti, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1) Definisi privatisasi menurut Undang-Undang BUMN adalah penjualan

Emmy Yuhassarie, Proceeding Arbitrase dan Mediasi, Pusat Pengkajian. Garry Goodpaster, Panduan Negosiasi dan Mediasi, Proyek ELIPS, Jakarta,

Daftar Pustaka. Abdul Kadir Muhammad, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Citra., Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti,

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Kamaruddin, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta, Rineka Cipta, 1996.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrasyid, Priyatna, Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2000).

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Budirto, Agus, Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Mataram : Ghalia Indonesia, 2009

UPAYA BANK DALAM PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH

BAB IV PENUTUP. 1. Pendapat hakim Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu mengenai hubungan

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Malpraktik Kedokteran, Bayumedia, Malang, 2007.

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN CREDIT CARD PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SUKOHARJO

DAFTAR KEPUSTAKAAN., Hukum Acara Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2010;, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2004;

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. badan badan usaha swasta, badan badan usaha milik negara, bahkan lembaga

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017. penyunan dan penandatanganan akta kesepakatan. Kata kunci: Penyelesaian sengketa, perbankan, mediasi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Peralihan hak atas tanah Kalakeran di Minahasa dapat dikatakan sah,

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan

DAFTAR PUSTAKA. Commerce, Jurnal Hukum Bisnis, Jakarta, Indonesia,PT. Refika Aditama, Bandung, 2004.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, L Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi. Daerah, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE

BAB III PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM RESEARCH GRANT I-MHERE JURUSAN TAHUN ANGGARAN 2010

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya

DAFTAR PUSTAKA. A, Kohar, 1984, Notarial Berkomunikasi,Alumni, Bandung

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

DAFTAR PUSTAKA. A. Ridwan Halim. Hukum Perdata Dalam Tanya Jawab, Jakarta, Ghalia. Abdul Kadir Muhammad. (1) Perjanjian Baku Dalam Praktik Perusahaan

S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KONTRAK PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN STATUS MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

BAB V PENUTUP. kesimpulan sebagai berikut bahwa:

PELAKSANAAN AKAD TABUNGAN HAJI PADA BANK RIAU KEPRI SYARI AH CABANG PEKANBARU. Diajukan Oleh : DEKKY ADITYA K. PUTRA

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung : PT. Citra

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (selanjutnya disebut sebagai UUPK). 2 Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan da

DAFTAR PUSTAKA. , 2007, Perbankan Syariah Di Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

BAB V PENUTUP. Kabupaten Bantul berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

DAFTAR PUSTAKA. BUKU Achmad, Ichsan. Hukum Perdata I B. Jakarta: PT Pembimbing Masa

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, Hukum Hak Tanggungan, Jakarta, Sinar Grafika, Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan, Bogor, Ghalia Indonesia, 2009.

BAB III PENUTUP. Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat oleh UMKM yaitu. lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisa mengenai penerapan alternatif

BAB III PENUTUP. dalam pemberian kredit pada nasabah ialah selalu berpedoman pada

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yuridis yang mendorong pembentukan bank pertanian terdiri dari 2 (dua) faktor yuridis. Faktor yang pertama adalah amanat Pasal 63 Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi petani yang sesuai dengan karakter petani. Faktor yang kedua adalah amanat Pasal 5 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan yang menyatakan bahwa bank mengkhusukan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu. 2. Faktor-faktor yuridis yang mengendalai pembentukan bank pertanian terdiri dari 4 (empat) faktor yuridis, baik dari aspek pembatasan jenis bank, perizinan dan permodalan mendirikan bank. Faktor yang pertama terlihat dari aspek pembatasan jenis bank yang terdapat dalam Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Pasal 5 Ayat (1) membuat keberadaan bank pertanian dipaksakan menjadi salah satu dari jenis bank yang sudah ditentukan oleh hukum perbankan, padahal bank pertanian tidak bisa disamakan dengan bank yang ditentukan oleh hukum perbankan. Faktor yang kedua terlihat dari aspek perizinan yang diatur dalam Pasal 16 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang 68

69 Perbankan. Pasal ini memberikan kesulitan yakni dalam hal perizinan. Kesulitan untuk mendapatkan perizinan terlihat dari bentuk bank yang bisa memperoleh izin sebagai bank yaitu hanya bank umum dan bank pekreditan rakyat saja, padahal bank pertanian tidak termasuk ke dalam kedua golongan bank tersebut. Faktor yang ketiga terlihat dari aspek permodalan yang terdapat dalam Pasal 5 Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor 20/POJK.03/014 Tentang Bank Perkreditan Rakyat. Ketentuan Pasal 5 mengatur jumlah modal yang harus dimiliki paling sedikit untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat. Ketentuan ini membuat pembentukan bank pertanian dalam bentuk Bank Perkreditan Rakyat menjadi terkendala karena untuk dana yang sebesar itu belum tentu bisa dipenuhi oleh bank pertanian. Faktor yang keempat juga terlihat dari aspek permodalan yang terdapat dalam Pasal 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/1/PBI/2009 Tentang Bank Umum. Pasal ini menetapkan jumlah modal yang disetor untuk pendirian bank umum sehingga menjadi kendala untuk terbentuknya bank pertanian karena salah satu syarat pendiriannya memiliki modal sebesar Rp. 3.000.000.000.000,00 (tiga triliun rupiah), hal ini tentu saja menjadi beban bagi bank pertanian karena bank tani tidak bisa memenuhi persyaratan permodalannya.

70 B. Saran 1. Bagi para legislator atau pembentuk undang-undang DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) seharusnya konsisten dalam membuat suatu peraturan pelaksana, karena sampai saat ini belum ada peraturan pelaksana yang mengatur secara rinci mengenai pembentukan bank pertanian, padahal sudah jelas ada amanat dari undang-undang. 2. Seharusnya ada dibentuk suatu lembaga keuangan khusus yang dapat menyentuh perekonomian sektor pertanian khususnya dari segi pembiayaan untuk meningkatkan perekonomian pertanian.

71 DAFTAR PUSTAKA Buku Arsyad Lincolin, 2008, Lembaga Keuangan Mikro Institusi, Kinerja, dan Sustanabilitas, Penerbit Andi, Yogyakarta. Djoni S. Gozali dan Racmadi Usman, 2012, Hukum Perbankan, Ed.1/Cet.2, Penerbit. Sinar Grafika, Jakarta. E. Bishop C. dan D. Toussaint W., 1979, Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian, Penerbit Mutiara, Jakarta. Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2015, Pedoman Penulisan Hukum/Skripsi. Gatot Supramono, 2009, Perbankan dan Masalah Kredit, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Gunawan Sumodiningrat dan Kuncoro Mudrajad, 1991, Ekonomi Perkembangan di Indonesia: Perkembangan dan Peranan Modeling, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Hermansyah, 2005, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Ed. 2, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Kasmir, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Ed. Revisi/Cet.4, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Mubyarto,1938, Pengantar Ekonomi Pertanian, Cet.1/Ed.3, Penerbit PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta. Muhammad Djumhana,2012, Hukum Perbankan Di Indonesia, Cet.VI, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Munir Fuady, 1999, Hukum Perbankan Modern, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Simorangkir O.P., 2004, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan NonBank, Cet.2, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, Prathama Rahardja, 1990, Uang dan Perbankan, Ed.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Racmadi Usman, 2001, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Cet.1, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Ruddy Tri Santoso, 1997, Mengenal Dunia Perbankan, Ed.3/Cet.1, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Soerjono Soekanto, 1990, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Penerbit IND-HILL-CO, Jakarta. Thomas Suyatno, dkk, 1997, Kelembagaan Perbankan, Cet.9, Penerbit. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Widjanarto, 2007, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia, Ed.IV/Cet.II Penerbit PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

72 Zainal Asikin, 2015, Pengantar Hukum Perbanan Indonesia, Ed.1/Cet.1, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Zainuddin Ali, 2011, Metode Penelitian Hukum, Ed. 1/Cet.3, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta. Jurnal Ashari, 2010, Pendirian Bank Pertanian di Indonesia: Apakah Agenda Mendesak?, Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Vol-8/No-1/Maret/2010, Pusat Analisis Sosial dan Kebijakan Pertanian. Ashari dan Supena Friyatno, 2006, Perspektif Pendirian Bank Pertanian di Indonesia, Jurnal Agro Ekonomi, Vol-24/No-2/Desember/2006, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Lukman Adam, 2012, Urgensi Pembentukan Bank Pertanian Indonesia, Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Vol-10/No-2/Juni/2012, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jendral DPR RI. Artikel dari Surat Kabar Binti Sholikah, 2015, Menanti Dukungan Penuh Perbankan, Republika, tanggal 16 Agustus 2015. Djoko Raharto, 2014, Mendesak Kebijakan yang Lebih Adil untuk Petani, Bisnis Indonesia, tanggal 29 Agustus 2014. Muhammad Kholikul Alim, 2013, Lembaga Pembiayaan Mendesak, Republika, tanggal 13 Februari 2013. Sholikah, 2015, Menanti Dukungan Penuh Perbankan, Republika, tanggal 16 Agustus 2015. Sonia Fitri, 2015, Terperosok ke Jurang Kemiskinan, Republika, tanggal 08 November 2015 Kamus Black s Law Dictionary Kamus Besar Bahasa Indonesia Tesis Nasir Mohd, 2016, Prospek Pembentukan Bank Industri Berdasarkan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

73 Website https://id.wikipedia.org/wiki/bank_pertanian, diakses 10 Oktober 2015, pukul 21.00 WIB http://sarahs08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/peranan-petani-di-dalam-perekonomianindonesia/, diakses pada tanggal 24 Februari 2016, pukul 15.30 WIB. http://kbbi.web.id/prospek, diakses tanggal 05 Maret 2016, pukul 03.00 WIB. http://www.duniapendidikan.net/2015/09/pengertian-dan-jenis-jenis-lembaga keuangan-bukan-bank-lkbb-beserta-fungsinya.html, diakses pada tanggal 05 Maret 2016, pukul 12.30 WIB. https://carapedia.com/pengertian_definisi_perbankan_info2114.html, diakses pada tanggal 26 Februari 2016. http://www.gurupendidikan.com/pengertian-bank-menurut-para-ahli-2/, diakses pada tanggal 26 Februari 2016, pukul 12.50 WIB http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/10364/1060/bab2a.pdf?sequ ence=10, diakses tanggal 5 Maret 2016, pukul 20.00 WIB. http://makalahvall.blogspot.co.id/2015/02/makalah-persyaratan-mendirikanbank.html, diakses pada tanggal 6 Maret 2016, pukul 03.00 WIB Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Sentral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4357); Undang Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068); Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394); Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2012 Tentang Pembiayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 55 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5288); Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/1/PBI/2009 Tentang Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 27 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4976); Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/POJK.03/2014 Tentang Bank Perkreditan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 351 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5629). 74