PERILAKU RUNTUH BALOK DENGAN TULANGAN TUNGGAL BAMBU TALI TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

KEKUATAN SAMBUNGAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN SIKADUR -31 CF NORMAL

STUDI PERILAKU MEKANIK KEKUATAN BETON RINGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK

3.2 Kapasitas lentar penampang persegi beton bertulang tunggal...8

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dibebani gaya tekan tertentu oleh mesin tekan.

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U DI DAERAH TARIK ANDREANUS MOOY TAMBUNAN

PERBANDINGAN KAPASITAS BALOK BETON BERTULANG ANTARA YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN SEMEN PORTLAND TIPE I TUGAS AKHIR.

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR PENELITIAN KAPASITAS MOMEN LENTUR DAN LEKATAN GESEK DARI PELAT BETON DENGAN SISTEM FLOORDECK

PERILAKU LENTUR KOLOM BETON PIPIH DENGAN TULANGAN BAMBU

PENGUJIAN KUAT LENTUR PANEL PELAT BETON RINGAN PRACETAK BERONGGA DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME

SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

BAB III LANDASAN TEORI. beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

ABSTRAK. Kata kunci: steel jacketing, baja siku, pelat baja, analisis penampang, pengaruh pengekangan, diagram interaksi Pn-Mn, daktilitas kurvatur

BAB III LANDASAN TEORI

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Januari Penulis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

DAFTAR ISI HALAMANJUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATAPENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI FAKTOR KONVERSI

PENGARUH VARIASI KADAR LIGHTWEIGHT EXPANDED CLAY AGGREGATE (LECA) TERHADAP KARAKTERISTIK BETON SERAT BAGU

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN KERAK BOILER TERHADAP BETON TUGAS AKHIR. Disusun oleh : JEFFRY NIM:

PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN PELAT BAJA DALAM MEMIKUL LENTUR (Penelitian) NOMI NOVITA SITEPU

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

STUDI KUAT LENTUR BALOK DENGAN PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590

Analisis Bambu Walesan, Bambu Ampel dan Ranting Bambu Ampel sebagai Tulangan Lentur Balok Beton Rumah Sederhana

ABSTRAK. daerah tarik pada lentur murni dihilangkan. Dalam penelitian ini dilakukan pada 2

Yogyakarta, Juni Penyusun

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U TUGAS AKHIR. Disusun oleh : LOLIANDY

ANALISA LENTUR DAN EKSPERIMENTAL PENAMBAHAN MUTU BETON PADA DAERAH TEKAN BALOK BETON BERTULANG

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PERBAIKAN KOLOM LANGSING BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FIBER GLASS JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT KERUSAKAN

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

PERBANDINGAN KEKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN VARIASI UKURAN PROFIL BAJA SIKU YANG DIKENAI BEBAN KONSENTRIK

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DIPERKUAT DENGAN KAWAT GALVANIS YANG DIPASANG SECARA MENYILANG.

ANALISA DAN PENGUJIAN KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG BERLUBANG PENAMPANG PERSEGI TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Dosen Pembimbing

PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI. Oleh : Ratna Eviantika. : Winarni Hadipratomo, Ir.

1.2 Tujuan Penelitian 2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

8. Sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang telah membantu dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini.

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PERILAKU STRUKTUR RANGKA DINDING PENGISI DENGAN BUKAAN PADA GEDUNG EMPAT LANTAI

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

PENGARUH PENGGUNAAN BAJA PROFIL SIKU TERHADAP KUAT LENTUR BALOK

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

KOLOM PENDEK KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK

INFRASTRUKTUR KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR TEMPURUNG KELAPA

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

PERKUATAN SEISMIK STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG MENGGUNAKAN BREISING BAJA TIPE-X TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

STUDI KUATLENTURBALOKKOMPOSIT PROFIL C GANDA MENGGUNAKANBETON RINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN KONSENTRIK

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT

DAFfAR NOTASI. = Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi ( batang. = Luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s. atau luas dari tulangan

KAJIAN PEMODELAN BALOK T DALAM PENDESAINAN BALOK PADA BANGUNAN BERTINGKAT TUGAS AKHIR R O S A L I N

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Tugas Akhir

PENGARUH PENAMBAHAN SABUT KELAPA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN SEBAGAI PEREDAM SUARA

TINJAUAN KINERJA PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN BAJA RINGAN. Tugas Akhir

BALOK BETON DENGAN TULANGAN TARIK BAJA SIKU

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN ALWA MUTU RENCANA f c = 35 MPa

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL

PERUBAHAN KUAT TEKAN SELF COMPACTING CONCRETE

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempermudah penyebaran fiber kawat secara merata kedalam adukan beton. Dari

TUGASAKHffi PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR Y.KP.P. DENGAN SISTEM PRACETAK. Luas bagian penampang antara muka serat lentur tarik dan titik berat

ANALISA EFISIENSI KONSTRUKSI BETON BERTULANG BERDASARKAN SK SNI T DAN SK SNI TUGAS AKHIR

ANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR PADA GEDUNG DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG

PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN

Struktur Balok-Rusuk (Joist) 9 BAB 3. ANALISIS DAN DESAIN Uraian Umum Tinjauan Terhadap Lentur 17

PERBAIKAN KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN GLASS FIBER JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT PEMBEBANAN

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

PERBANDINGAN KEKUATAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL MODEL RANGKA DENGAN BALOK BETON MENGGUNAKAN BEGEL BIASA. Tugas Akhir

PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG TULANGAN GANDA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE (FIBER PLASTIC BENESER) Oleh : RIKAR PALEDUNG NPM :

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

MODUL KULIAH STRUKTUR BETON BERTULANG I LENTUR PADA PENAMPANG 4 PERSEGI. Oleh Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

PENGARUH TULANGAN CRT DAN TULANGAN BJTD PADA KOMPONEN LENTUR DENGAN MUTU BETON F C 24,52 MPA (182S)

KAPASITAS LENTUR DAN DAYA LAYAN BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG

MANNA GABRONA DINKDOH HALOHO

Transkripsi:

PERILAKU RUNTUH BALOK DENGAN TULANGAN TUNGGAL BAMBU TALI TUGAS AKHIR OLEH : Gusti Ayu Ardita Fibrianti 1004105096 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

ABSTRAK.Baja merupakan bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui. Maka dari itu saat ini sedang dikembangkan alternatif pengganti tulangan baja jika kelak nanti baja sudah tidak dapat diproduksi lagi. Bambu dipilih sebagai alternatif pengganti baja dipertimbangkan dari segi ekonomis. Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang baik untuk digunakan sebagai pengganti tulangan baja tarik antara lain batangnya kuat, lurus, keras, mudah dibelah mudah dibentuk dan ringan sehingga mudah diangkut. Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui perilaku lentur dari balok beton dengan tulangan bambu. Tulangan diasumsikan sebagai tulangan tunggal. Pada penelitian ini benda uji yang digunakan berupa balok dengan dimensi 100 x 200 x 1500 mm berjumlah 12 buah yang dimana 9 benda uji dengan tulangan bambu dan 3 benda uji dengan tulangan baja dengan mutu beton f c = 20 MPa. Luas tulangan balok beton dengan tulangan bambu adalah 150 mm 2, 300 mm 2 dan 450 mm 2. Pengujian menggunakan dua tumpuan sederhana. Hal yang diamati adalah lendutan, dan momen runtuh maksimum. Hasil penelitian dan pengujian menunjukan bahwa penambahan rasio tulangan tarik dapat meningkatkan kapasitas lentur balok beton bertulangan tunggal pada bambu tali. Balok beton dengan tulangan tunggal dari bamboo tali mengalami keruntuhan lentur dengan adanya retak dibawah beban dan diantara beban terpusat. Retak pertama yang terjadi sangat panjang berkisar antara 70-100 mm kearah serat tekan pada beban 15 kn 25 kn dan jumlahnya sangat jarang, sehingga lebar retak eksperimen yang terjadi cukup besar berkisar antara 30-60 mmbesarnya momen maksimum rata-rata balok tulangan bambu dengan rasio tulangan tarik0,72 % adalah sebesar 5,24 knm, dengan rasio tulangan tarik 2,15 % adalah sebesar 11,19 knm. Dengan meningkatkan rasio tulangan tarik maka dapat meningkatkan momen maksimum balok bertulangan bambu tali sebesar 22,77 %.Momen maksimum yang didapat dari hasil ekperimen leboh besar dari momen maksimum teoritis dengan menggunakan asumsi bahwa rumus-rumus perhitungan yang dipergunakan sama dengan perhitungan balok bertulangan baja. Kata kunci : Balok beton, tulangan tunggal, perilaku lentur, bambu tali. ii

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Perilaku Runtuh Balok dengan Tulangan Tunggal Bambu Tali dengan tepat waktu. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, motivasi, serta doa dari berbagai pihak pada waktu penyusunan Tugas Akhir ini. Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak I Ketut Sudarsana, ST,Ph.D., dan Bapak Ir. Dharma Putra, MCE, selaku Dosen pembimbing, serta Bapak I Nyoman Aribudiman, ST.,MT., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan, bantuan, saran dan bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih kepada Bapak I Putu Wiryanta, ST dan I Wayan Sudita Yasa, ST selaku staf teknisi Laboratorium Struktur dan Bahan Program Studi Teknik Sipil Universitas Udayana yang telah membantu melaksanakan penelitian di laboratorium. Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Keluarga yang telah memberikan motivasi, semangat serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dan I Gusti Bagus Ngurah Somashrawa yang telah membantu, tidak pernah berhenti memberikan motivasi dan dukungan serta rekan-rekan seperjuangan (Rapita, Edy, Wegie, Agung) dan seluruh teman-teman mahasiswa Sipil Reguler 11 yang telah banyak membantu pada saat penelitian di laboratorium. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan wawasan yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bermanfaat sangat penulis harapkan. Denpasar, Agustus 2015 Penulis iii

DAFTAR ISI Halaman judul i Abstrak ii Ucapan Terima Kasih iii Daftar Isi iv Daftar Gambar vi Daftar Tabel vii Daftar Notasi viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat Penelitian 3 1.5 Batasan Masalah 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 2.1 Balok 5 2.2 Beton 5 2.3 Baja Tulangan 6 2.4 Balok Beton Bertulangan Bambu 7 2.5 Bambu 8 2.5.1 Bambu Tali 8 2.5.2 Kuat Tarik Bambu 9 2.5.3 Kelebihan dan Kelemahan Bambu 12 2.6 Landasan Teori 13 2.6.1 Kapasitas Lentur Balok 13 2.6.2 Teori Lendutan 16 2.6.3 Lendutan Yang Diijinkan balok 18 2.6.4 Analisa Lebar Retak 20 2.6.5 Analisa Data 22 2.6.5.1 Rata-rata Mean 22 2.6.5.2 Standar Deviasi 22 2.6.5.3 Covarian 23 BAB III METODE PENELITIAN 24 3.1 Tempat Penelitian 24 3.2 Metode Pengambilan Sampel dan Data 24 3.2.1 Pengambilan Sampel 24 3.2.2 Pengukuran atau Pengambilan Data.. 24 3.3 Prosedur Penelitian 24 3.4 Alat dan Bahan Penelitian 26 3.4.1 Alat 26 iv

3.4.2 Bahan... 26 3.4.3 Rencana Benda Uji 27 3.5 Pelaksanaan Penelitian 30 3.5.1 Pemeriksaan Bahan... 30 3.5.2 Pengujian Kuat Tarik Bambu Tali 32 3.5.3 Pengujian Nilai Slump... 34 3.5.4 Perawatan Benda Uji 34 3.5.5 Proses Pengujian.. 35 3.5.5.1 Pengujian Kuat Tekan Beton. 36 3.5.5.2 Pengujian Kuat Lentur Balok. 36 3.6 Analisis Data. 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 4.1 Analisa Bahan-Bahan Beton 39 4.2 Agregat Halus 39 4.3 Agregat Kasar 41 4.4 Pengujian Kuat Tekan Balok 42 4.5 Pengujian Kuat Tarik Bambu 43 4.6 Pengujian Kuat Tarik Baja 46 4.7 Hasil Pengujian Lentur Balok Beton Bertulang. 46 4.7.1 Model Keruntuhan Balok... 46 4.7.2 Hubungan Beban dengann Lendutan... 49 4.7.3 Kuat Lentur Balok Beton Bertulangan Bambu Tali... 54 4.7.4 Perbandingan Momen Maksimum Eksperimen dengan Teoritis. 55 4.7.5 Momen Maksimum Hasil Eksperimen 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58 5.1 Kesimpulan 58 5.2 Saran 58 DAFTAR PUSTAKA 59 LAMPIRAN A PEMERIKSAAN BAHAN 60 LAMPIRAN B DATA HASIL PEMERIKSAAN BAHAN 68 LAMPIRAN C PERENCANAAN CAMPURAN BETON 74 LAMPIRAN D PERHITUNGAN MODULUS 84 LAMPIRAN E ANALISIS PENAMPANG... 87 LAMPIRAN F HASIL UJI TEKAN BALOK 97 LAMPIRAN G DOKUMENTASI 107 LAMPIRAN H SURAT-SURAT v

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan tegangan-regangan beton 6 Gambar 2.2 Hubungan tegangan-regangan baja 7 Gambar 2.3 Bambu tali... 9 Gambar 2.4 Hubungan tegangan-regangan bambu dan baja 11 Gambar 2.5 Asumsi lentur 13 Gambar 2.6 Regangan baja pada keadaan batas lentur 14 Gambar 2.7 Hubungan antara beban dan lendutan 17 Gambar 2.8 Grafik hubungan beban dan lendutan pada balok 17 Gambar 3.1 Prosedur penelitian kuat lentur balok 25 Gambar 3.2 Rencana penulangan balok 29 Gambar 3.3 Rencana pembuatan benda uji... 29 Gambar 3.4 Kode untuk tiap benda uji balok 29 Gambar 3.5 Pembuatan bambu tulangan 31 Gambar 3.6 Mesin uji tarik... 33 Gambar 3.7 Benda uji tarik bambu 34 Gambar 3.8 Pengujian slump 35 Gambar 3.9 Alat uji desak dan uji lentur... 36 Gambar 3.10 Crack Detector dan Dial Gauge... 36 Gambar 3.11 Pengujian kuat tekan beton... 37 Gambar 3.12 Pengujian kuat lentur balok... 38 Gambar 4.1 Hasil gradasi agregat halus... 41 Gambar 4.2 Hasil gradasi agregat kasar... 42 Gambar 4.3 Hasil pengujian kuat tarik bambu. 44 Gambar 4.4 Tegangan-regangan BT TB.. 45 Gambar 4.5 Tegangan-regangan BT B 45 Gambar 4.6 Pengujian kuat lentur balok bertulangan bambu tali... 47 Gambar 4.7 Balok tulangan baja dengan luas tulangan 150 mm 2 47 Gambar 4.8 Balok tulangan bambu dengan luas tulangan 150 mm 2... 48 Gambar 4.9 Balok tulangan baja dengan luas tulangan 300 mm 2.... 48 Gambar 4.10 Balok tulangan baja dengan luas tulangan 400 mm 2... 48 Gambar 4.11 Hubungan beban dan lendutan balok tulangan baja dengan luas tulangan 150 mm 2... 49 Gambar 4.12 Hubungan beban dan lendutan balok tulangan bambu dengan luas tulangan 150 mm 2... 50 Gambar 4.13 Hubungan beban dan lendutan balok tulangan bambu dengan luas tulangan 300 mm 2... 51 Gambar 4.14 Hubungan beban dan lendutan balok tulangan bambu dengan luas tulangan 450 mm 2.... 52 Gambar 4.15 Hubungan beban dan lendutan rata-rata... 53 Gambar 4.16 Hubungan antara rasio tulangan tarik dengan momen maksimum balok... 56 vi

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tegangan tarik bambu tanpa buku kering oven 9 Tabel 2.2 Tegangan tarik rata-rata bamboo kering oven 10 Tabel 2.3 Tebal minimum balok non pratekan atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung 19 Tabel 2.4 Lendutan ijin maksimum 20 Tabel 2.5 Lebar retak toleransi menurut ACI Committee 244 21 Tabel 4.1 Pengujian kuat tekan silinder beton 43 Tabel 4.2 Rangkuman hasil uji tarik bambu tali 45 Tabel 4.3 Hasil pengujian balok bertulangan bambu tali. 45 Tabel 4.4 Perbandingan momen maksimum eksperimen dengan momen maksimum teoritis... 45 Tabel 4.5 Momen maksimum balok dengan tulangan tunggal bambu tali. 46 vii

DAFTAR NOTASI a Tinggi blok tegangan A Luas benda uji As Luas tulangan tarik baja A bm Luas tulangan tarik bambu b Lebar balok c Jarak sumbu netral penampang keserat paling tertekan Cc Gaya tekan beton Cs Gaya tekan baja d Tinggi efektif balok d Jarak dari tepi serat tertekan kepusat tulangan tekan D Diameter baja tulangan Ec Modulus elastisitas beton Es Modulus elastisitas baja E bm Modulus elastisitas bambu f c Kuat tekan beton fs Tegangan baja tarik fr Modulus keruntuhan beton fu Tegangan tarik ultimit fy Tegangan leleh h Tinggi balok L Panjang balok M Momen Mn Momen nominal P Gaya, beban Pu Beban ultimit Py Beban leleh Ts Gaya tarik pada baja Tbm Gaya tarik pada bambu εc Regangan beton ε bm Regangan bambu tarik εs Regangan baja tarik εy Regangan leleh baja viii