IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diberikan di tingkat dasar dan menengah. IPS tidak hanya mendengarkan,

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Paling (dalam Abdurrahman, 1999 : 252) mengemukakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang sedemikian pesatnya menyebabkan arus komunikasi dan. lagi. Juga dengan diberlakukannya pasar bebas akan mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE SNOW BALL DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal tersebut tercantum pada Undang-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HARTANTO A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media,2003), hlm 6. 1 UU RI No.20 th 2003 Bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Fokus

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SNOWBALL THROWING DAN TGT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN KOMBINASI TGT-STAD DAN GI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. nasional, pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa :

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet 4,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang mempunyai peran sangat besar dalam kehidupan sehari-hari

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

PENGOPTIMALAN LOCUS OF CONTROL INTERNAL SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATERI STATISTIKA KELAS XI IPA

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. mana yang benar dan salah, dengan pikiran manusia dapat berpikir bahwa dia

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Teacher centered merupakan sebuah pendekatan yang menggunakan pola komunikasi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

OLEH: Keswati NIM : K BAB I PENDAHULUAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIZ DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA POKOK BAHASAN SUDUT PADA KELAS VII SMP N 1 NGUNTORONADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ENDAH NENI MASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devi Astuti Alawiyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada

Eksperimentasi metode pembelajaran TGT (Teams Games

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari hal-hal baru.

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, dan hanya dapat dipahami oleh sedikit orang. Ini adalah pandangan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menatap masa depan yang lebih terbuka, matematika harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran ini. Meskipun dianggap penting, banyak siswa yang mengeluh kesulitan

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Masalah. Pendidikan berfungsi untuk mendorong suatu perubahan agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan. dengan potensinya (Pusat Kurikulum Depdiknas, 2006:19).

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) Naskah Publikasi

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII SMP N 1 MANYARAN DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA (Semester II tahun pelajaran 2008/2009) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 FKIP UMS Oleh : WENING HIDAYATI A 410 050 198 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik (Sukmadinata, 2003:4). Sehingga tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional disamping ketrampilanketrampilan lain. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pihak pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Sagala, 2006 : 61). Sehingga pada proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa, interaksi tersebut harus terjalin sebaik mungkin untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. Guru harus dapat menyesuaikan antara bahan ajar dengan metode pembelajaran agar murid dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Metode pembelajaran yang dipergunakan oleh seorang guru sangat besar peranannya terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Metode dan

proses pembelajaran akan menjelaskan makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendidik selama pembelajaran berlangsung. Rooijakkers (dalam Sagala, 2006:173) mengemukakan bilamana pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran peserta didiknya untuk mengetahui sesuatu, kiranya diapun tidak akan dapat memberi dorongan yang tepat kepada mereka yang sedang belajar. Para murid akan mudah melupakan pelajaran yang diterimanya, jika pengajar tidak memberikan penjelasan yang benar dan menyenangkan. Dalam pikiran murid tidak terjadi gerak proses belajar, kalau hal baru dalam materi pelajaran itu disajikan secara tidak jelas. Sejalan dengan hal itu ia menjelaskan bahwa keberhasilan seorang pengajar akan terjamin, jika pengajar itu dapat mengajak muridnya mengerti suatu masalah melalui semua tahap proses belajar, karena dengan cara begitu murid akan memahami hal yang diajarkan. Maka dari itu pengajar harus dapat menggunakan metode-metode dan pendekatan mengajar yang dapat menjamin pembelajaran berhasil sesuai dengan yang direncanakan. Kesalahan dalam pemilihan metode pembelajaran tersebut terjadi pula dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah salah satu pelajaran mendasar yang diajarkan di sekolah karena matematika merupakan ilmu yang menjadi dasar bagi bidang studi lain seperti Ilmu Pengetahuan Alam hingga Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebagai ilmu eksakta, untuk mempelajarinya tidak cukup hanya dengan hafalan dan membaca, tetapi memerlukan pemikiran dan pemahaman. Pada umumnya guru selalu menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam mengajar matematika tanpa menyesuaikan dengan bahan

ajar dan keadaan siswa. Metode pembelajaran konvensional disini merupakan pembelajaran tradisional yang sering dipakai oleh guru berupa metode ceramah. Metode tersebut pada dasarnya mentransfer pengetahuan secara utuh pada siswa. Meskipun dianggap baik tetapi pada kenyataannya sering membuat siswa kurang berkembang karena pembelajaran yang hanya terfokus pada guru. Selain itu motivasi pada diri peserta didik tentunya akan menjadi hal penting dalam suatu pembelajaran. Sebab setiap perbuatan termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Motif atau biasa juga disebut dorongan merupakan suatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan. Kurang tepatnya pemilihan metode pembelajaran yang sering ditambah dengan kurangnya motivasi belajar siswa memungkinkan tidak adanya pembelajaran yang membekas pada diri siswa, sehingga pretasi belajar siswa tidak maksimal. Dalam matematika tidak semua pokok bahasan dapat menggunakan suatu metode pembelajaran yang sama, maka dari itu seorang tenaga pendidik harus dapat memilih suatu metode pembelajaran yang sesuai. Misalnya dalam pokok bahasan lingkaran, disana terdapat banyak penerapan rumus sehingga diperlukan latihan soal yang lebih. Disamping itu terkadang siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan rumus dan tidak berani bertanya pada guru, oleh karenanya sebagi alternatif pilihan dalam mengajar pokok bahasan Lingkaran dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournaments (TGT). Pada metode tesebut peran aktif siswa sangat

diperlukan. Siswa yang kurang mengerti dapat belajar dari siswa yang telah paham dalam kelompok-kelompok kecil. Pengetahuan siswa akan bertambah dengan permainan (turnamen) pada saat proses pembelajaran. Dari uraian diatas maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT ini jika dibandingkan dengan metode konvensional pada pokok bahasan Lingkaran yang ditinjau dari motivasi yang dimiliki siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasar latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut : 1. Pretasi belajar matematika masih rendah. 2. Metode pembelajaran yang diterapkan masih terpusat pada guru sehingga pembelajaran yang diterima kurang membekas pada siswa. 3. Motivasi belajar siswa yang satu dengan yang lainnya tidak sama, perbedaan motivasi belajar ini kemungkinan menyebabkan perbedaan pada prestasi belajar matematika. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut : 1. Metode pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk kelas eksperimen, metode TGT merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen

akademik, kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka ( Slavin, 2008 : 164) dan pembelajaran konvensional yang berupa metode ceramah untuk kelas kontrol. 2. Motivasi siswa didasari pada angket motivasi yang dibagikan sebelum penerapan metode pembelajaran, motivasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pendorong bagi siswa untuk mempelajari matematika. Aspek motivasi tersebut meliputi: (a) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; (b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif. 3. Prestasi belajar matematika siswa pada penelitian ini dibatasi pada prestasi belajar pokok bahasan Lingkaran dengan sub pokok bahasan unsur, keliling dan luas lingkaran. D. Rumusan Masalah Penelitian ini difokuskan pada bagaimana implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII ditinjau dari motivasi siswa. Fokus penelitian ini diuraikan menjadi tiga rumusan masalah 1. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TGT tehadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran?

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran? 3. Adakah interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TGT tehadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran. 3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para guru dan calon guru. Manfaat yang penulis harapkan adalah : 1. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran pada para guru matematika tentang pembelajaran matematika menggunakan kelompok belajar. 2. Sebagai bahan masukan tentang pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan referensi ilmiah bagi penelitian sejenis dengan subyek dan tempat penelitian yang berbeda.