BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagi peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan baik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahun 2010 sampai tahun Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipaparkan, maka model penelitian ini sebagai berikut: H1 (+) H2 (+) H3 (+) H4 (-) H5 (+) H6 (+)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. saham pada PT Bakrieland Development Tbk, dan PT. Bukit Sentul Tbk. Variable

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan 30 Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Penelitian ini dilakukan di Bank Muamalat Istitute Gedung Dana Pensiun Telkom Slipi di jalan S. Parman Kavling 56 Palang Merah Slipi Jakarta Barat (021-5326744). Lokasi penelitian dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan baik berupa laporan keuangan maupun dokumen-dokumen lain yang diperlukan atau berkaitan dengan objek penelitian. 1. Visi dan Misi Perusahaan Visi : Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Misi : Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada stakeholder. 2. Peranan Bank Muamalat dalam Perbankan Syariah Bank muamalat merupakan pionir perbankan islam di Indonesia pada saat didirikannya di tahun 1991, dan sesudahnya memainkan peranan penting dalam perkembangan industry perbankan syariah nasional. Bank muamalat aktif terlibat dalam proses pembentukan Dewan Syariah Nasional, dan juga 35

36 memiliki kontribusi dalam penciptaan kerangka hukum dan peraturan yang komprehensif mengenai perbankan syariah oleh Bank Indonesia, yang kini telah dilengkapi dengan struktur Direktorat Perbankan Syariah. Keberhasilan model bisnis syariah mendorong pembentukan bank dan lembaga keuangan syariah lain, termasuk perusahaan asuransi dan pembiayaan syariah. 3. Struktur Organisasi Gambar 3.1 Shareholders meeteng Board of Comissioner (7) Sharia Supervisory Board (5) President Director (1) Internal Audit Group/SKAI (7) Compliance and Corporate Support Director (1) Direktur Muda Financing (1) Business Director (1) Assistant Compliance Director Staff (4) (2) Corporate Financing & Administratio Business Support Settlement n Business Development Group Group Group Units*) Group (15) (9) (26) (11) Keterangan: *) : KPO, Cabang, DPLK

37 B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh independen variabel terhadap dependen variabel, yaitu analisis data berdasarkan angka-angka statistik. Penelitian melakukan survey ke Bank Muamalat Indonesia. Study lapangan dilakukan satu tahap, dimana data penelitian berupa laporan keuangan triwulan. C. Hipotesis Menurut Anwar Sanusi (2011 : 44) Hipotesis merupakan hasil penelitian rasional yang dilandasi teori, dalil, hukum, dan sebagainya yang sudah ada sebelumnya. Hipotesis dapat juga berupa pernyataan yang menggambarkan atau memprediksi hubungan-hubungan tertentu di antara dua variabel atau lebih, yang kebenaran hubungan tersebut tunduk pada peluang untuk menyimpang dari kebenaran. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil investasi terhadap return on equity. Maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut : Hipotesis pertama : H01 : Tidak terdapat pengaruh positif yaitu Bagi Hasil Investasi Mudharabah dan Musyarakah secara parsial terhadap Return On Equity.

38 Ha1 : Terdapat Pengaruh positif yaitu Bagi Hasil Investasi Mudharabah dan Musyarakah secara parsial terhadap Return On Equity. Hipotesis Kedua : H02 : Tidak terdapat pengaruh positif yaitu Bagi Hasil Investasi Mudharabah dan Musyarakah secara bersama-sama atau serentak terhadap Return On Equity. Ha2 : Terdapat pengaruh positif yaitu Bagi Hasil Investasi Mudharabah dan Musyarakah secara bersama-sama atau serentak terhadap Return On Equity. D. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel yaitu Variabel Independen dan Variabel Dependen : a. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen. Menurut Sanusi (2011 : 50) Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penerapan bagi hasil investasi

39 (Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah) yang mana pengukuran variabel ini menggunakan skala rasio. b. Variabel Dependen Menurut Anwar Sanusi (2011 : 50) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian ini menggunakan Return On Equity sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Penelitian ini menggunakan tiga macam variabel yaitu : (1) Penerapan Bagi Hasil Investasi Mudharabah, (2) Penerapan Bagi Hasil Investasi Musyarakah, (3) Return on Equity (ROE). Model variabel pengukurannya yaitu : X1 = Mudharabah X2 = Musyarakah Y = ROE 2. Definisi Operasional Variabel Variabel dapat digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Pembiayaan Mudharabah Landasan dasar syariah dari prinsip ini dalam Al-Qur an, yaitu : Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali

40 orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh. (Q.S. Ash- Shad : 24) Tidak ada dosa (larangan)bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu (Q.S. Al-Baqarah : 198) Menurut Sri Nurhayati dan Wasilah (2008:130), Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh si pemilik dana kecuali disebabkan oleh misconduct, negligence atau violation oleh pengelola dana. Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kerjasama antara kedua belah pihak atau lebih dimana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Mengingat hubungan antara investor dengan mudharib adalah hubungan yang bersifat gadai dan mudharib adalah yang dipercaya, maka tidak ada jaminan oleh mudharib kepada investor. Investor tidak dapat menuntut jaminan apapun dari mudharib untuk mengembalikan modal dengan keuntungan. Jika investor

41 mempersyaratkan pemberian jaminan dari mudharib dan menyatakan hal ini dalam syarat kontrak, maka kontrak mudharabah mereka tidak sah, demikian menurut Syafi i. Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis ; mudharabah muthlaqah dah mudharabah muqayyadah. Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah adalah sistem mudharabah dimana pemilik modal (investor/shohib Al Mal) menyerahkan modal kepada pengelola tanpa pembatasan jenis usaha, tempat dan waktu dan dengan siapa pengelola bertransaksi. Jenis ini memberikan kebebasan kepada Mudhorib(pengelola modal) melakukan apa saja yang dipandang dapat mewujudkan kemaslahatan. Sedangkan mudharabah muqayyadah atau disebut juga dengan istilah restricted mudharabah/specified mudharabah yaitu pemilik modal (investor) menyerahkan modal kepada pengelola dan menentukan jenis usaha atau tempat atau waktu atau orang yang akan bertransaksi dengan Mudharib (Suhendi, 2008) Al mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, almudharabah diterapkan pada : a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban, dan sebagainya ; deposito biasa ;

42 b. Deposito spesial (special investment), dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah saja atau ijarah saja. Adapun pada sisi pembiayaan, Mudharabah diterapkan untuk : a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa. b. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal. Terdapat pula manfaat yang didapat bank syariah dari pembiayaan secara mudharabah, diantaranya adalah : a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat. b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan / hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread. c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/ arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benarbenar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

43 e. Prinsip bagi hasil dalam al-mudharabah/ al-musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah tetap berapapun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi. Selain itu, terdapat pula risiko yang relatif tinggi dalam almudharabah, terutama pada penerapannya dalam pembiayaan, diantaranya yaitu : a. Side streaming ; nasabah menggunakan data ini bukan seperti yang disebut dalam kontrak; b. Lalai dalam kesalahan yang disengaja; c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.

44 Gambar 3.2 Skema Pembiayaan Mudharabah Pemilik Dana Akad Mudharabah Pengelola Dana Proyek Usaha Porsi Rugi Porsi Laba Porsi Laba Hasil Usaha : Apabila untung akan dibagi sesuai nisbah, Apabila rugi ditanggung oleh Pemilik Dana (Sumber : Kautsar, 2012) b. Pembiayaan Musyarakah Dewan Syariah Nasional MUI dan PSAK No. 106 mendefinisikan al-musyarakah sebagai akad kerjasama atara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset nonkas yang diperkenankan oleh syariah (Kautsar, 2012 : 243).

45 Pembiayaan musyarakah adalah transaksi yang dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama. Bentuk usaha melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Terdapat dua jenis al-musyarakah, yaitu musyarakah Al-Milk (pemilikan) dan musyarakah Al- uqud. Musyarakah Al-Milk mengandung arti kepemilikan bersama (co-ownership) yang keberadaannya muncul apabila dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama (joint ownership) atas suatu kekayaan (aset). Dalam musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih dalam sebuah aset nyata dan berbagi pula dari keuntungan yang dihasilkan oleh aset tersebut. Sedangkan, musyarakah Al- uqud yaitu kemitraan yang tercipta dengan kesepakatan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu (Kautsar, 2012 : 246). Al-musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank. Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan, al-musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan

46 untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap. Gambar 3.3 Skema Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah (mitra pasif) Negosiasi c. dan Akad Musyarakah d. Nasabah (mitra aktif) Menerima porsi laba Menerima kembalian modal e. Pelaksanaan Usaha f. Produktif Menerima porsi laba Membagi hasil usaha : Keuntungan dibagi sesuai nisbah Kerugian tanpa kelalaian nasabah ditanggung sesuai modal (Sumber : Yaya, Rizal, dkk. 2009) c. Return On Equity ROE mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.

47 ROE = Laba Bersih Ekuitas 3. Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai yang sebenarnya dari objek yang diukur. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sanusi (2011:87), Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah Laporan Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia, Tbk tahun 2005 2012. 2. Sampel Menurut Sanusi (2011 : 87) Sampel adalah objek yang diobservasi yang merupakan bagian dari populasi atau objek penelitian dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai seluruh objek. Berdasarkan pengertian sampel tersebut maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah dari populasi tersebut yaitu Laporan Laba Rugi dan Laporan Komitmen Kontijensi tahun 2005-2012.

48 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan melalui pengumpulan data dengan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). 1. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan menelaah buku-buku, jurnal ilmiah, majalah, dan literature lain yang relevan dengan topik skripsi ini, sehingga diperoleh pemahaman yang memadai sebagai kerangka pemikiran yang akan digunakan sebagai dasar pembahasan dalam skripsi ini. 2. Penelitian lapangan, peneliti melakukan survey ke PT. Bank Muamalat Indonesia untuk mencari data informasi laporan keuangan bulanan perusahaan pada periode triwulan 2005 2012. F. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel, yaitu dengan menggunakan metode non random sampling (cara tak acak), cara pemilihan elemen untuk menjadi anggota sampel namun setiap sampel tidak mendapatkan kesempatan yang sama. Karena data yang digunakan adalah laporan keuangan triwulan tahun 2005-2012 pada PT. Bank Muamalat Indonesia saja, sehingga bank syariah lainnya tidak masuk ke dalam sampel yang digunakan.

49 Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yaitu: 1. Bank syariah yang pertama kali didirikan di Indonesia 2. Pelaksanaan produk dan jasa yang meliputi penghimpunan dan penyaluran dana telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional serta keputusan Dewan Pengawas Syariah. 3. Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Prinsip Syariah Perkembangan dari Bank Muamalat Indonesia lebih pesat dan para nasabah banyak yang berminat untuk menabung serta mempercayakan uang dan harta mereka untuk disimpan di Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia ini mempunyai hubungan yang erat antara PT Bank Muamalat Indonesia dengan nasabah yang diwujudkan dalam bentuk negoisasi atau musyawarah untuk menentukan nisbah serta para pegawai bank yang ramah, sehingga membuat nasabah merasa nyaman. G. Jenis Data Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat data dan fakta untuk suatu hasil pembahasan dan penulisan yang ilmiah, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Data tersebut adalah :

50 1. Data Primer Data primer yaitu sumber data yang diambil secara langsung dari sumber asli. Seperti wawancara dengan divisi pemasaran mengenai pokok pembahasan dari penelitian ini. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang disediakan oleh perusahaan dimana data tersebut tidak memerlukan pengelolaan lebih lanjut, data tersebut berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, produk-produk, catatan atau laporan keuangan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan yaitu berupa laporan pembiayaan tentang mudharabah dan musyarakah yang terdapat pada PT. Bank Muamalat Indonesia. H. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis yang menggunakan software SPSS 20. Pengujian atau perhitungan menggunakan SPSS yang meliputi analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis koefisien determinan ) dan uji hipotesis. 1. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga

51 memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah mengenai Pengaruh Bagi Hasil Investasi Terhadap Return On Equity (ROE) Pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan persyaratan analisis regresi berganda. Sebelum pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi : uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas. a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak orthogonal. Untuk mengetahui apakah ada kolerasi diantara variabel-variabel bebas dapat diketahui dengan melihat dari nilai tolerance yang tinggi. Variance inflation factor (VIF) kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas

52 lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan regresian terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolineritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat diterima. Sedangkan TOL (tolerance) besarnya variasi dari sutu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya, nilai TOL berkebalikan dengan VIF. Batas TOL dibawah 0,1 maka terjadi multikolinearitas. Konsekuensinya adanya multikolinearitas menyebabkan standar error cenderung semakin besar. b. Uji Normalitas Menurut Imam ghozali uji normalitas ini bertujuan untuk megetahui apakah data yang digunakan telah berdistribusi normal. Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Model regresi yang baik adalah memiliki data berdistribusi normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas data dapat diketahui dapat melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik atau histogram dari residualnya.

53 Menurut imam ghozali (2009), uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati karena secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan selain mengganjurkan uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini utuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametik Kolmogrov- Smirov. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesisn: H 0 : Data residual berdistribusi normal apabila nilai signifikan <5% (0,05) H A : Data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan 5% (0,05) c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengunaan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2009). Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji statistic Durbin-Watson. Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diujii adalah:

54 H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) HA : ada autokorelasi (r 0) Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1) Bila DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4- du) maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada korelasi 2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien auto korelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif 3) Bila DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berati ada autokorelasi negative. 4) Bila nilai DW terletak diantara (du) dan (dl) atau (DW) terletak diantara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya dapat disimpulkan. Ringkasan dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

55 Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tolak No decision 0 < d < dl dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 du d 4 - dl Tidak ada autkorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 - du d. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Gozhali (2009) cara menditeksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitasnya dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan

56 sumbu X residual (Y prediksi-y sesungguhnya) yang telah di standardized. Dasar analisis heteroskedasitas, sebagai berikut : 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterodastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak heterokedastisitas. 3. Uji Regresi Linier berganda Model penelitian fungsi regresi linier berganda dapat ditulis dengan persamaan : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Dimana : Y = Return On Equity X1 = Mudharabah X2 = Musyarakah e = Kesalahan regresi (eror)

57 4. Koefisien Determinan ( ) Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinan yang tinggi. 5. Uji Hipotesis Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien determinasi (R²). a. Uji pengaruh simultan (f-test) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 =. =bk = 0

58 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : HA : b1 b2. bk 0 b. Uji parsial (t-test) Merupakan statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai rata-rata suatu populasi. Statistik uji ini termasuk kedalam metode statistika parametrik, oleh karena itu, statistik uji ini mengasumsikan bahwa data memiliki distribusi normal. Selain itu statistik uji ini tidak mensyaratkan pengetahuan mengenai ragam (variance) populasi, sehingga statistik uji ini lebih banyak dipakai dari pada uji-z. seperti yang kita ketahui bahwa uji-z mensyaratkan pengetahuan akan ragam (variance)dari populasi yang diamati dan dianalisa.