BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. telah berfirman dalam al-quran surat al-baqarah ayat177:

dokumen-dokumen yang mirip
Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Pengantar Ritual di Bulan Ramadan

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah.

TUGAS. Bagaimana seharusnya pendidikan tentang lingkungan hidup ditanamkan? Dapatkah pendidikan lingkungan hidup menggunakan jalur dakwah? jelaskan!

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Jujur Hati, Lisan, dan Perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi LANJARI SETYANINGSIH L

UMMI> DALAM AL-QUR AN

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

10/25/2011 MENTAL MORAL - SPIRITUAL MUHAMMAD TAUFIQ

MODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Motivasi Agar Istiqomah

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

PROPOSAL SPONSORSHIP PANTI ASUHAN BINAAN FSMM 2011

BEBERAPA BUKTI KERASULAN MUHAMMAD SAW البشارات دالئل نبوة محمد صلى هللا عليه حسية المعجزات

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6. Program. 7. Bobot. : Tafsir II. Tafsir II. Written by Administrator

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

NAMA KEGIATAN KOMBES BERKURBAN BENTUK KEGIATAN

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

Menjadi Pribadi Yang Siddiq

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB III MENGANALISIS SURAT ABASA AYAT diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Surat ini di turunkan sesudah surat

Takwa dan Keutamaannya

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB I PENDAHULUAN. keotentikannya telah dijamin oleh Allah, dan al-qur an juga merupakan kitab

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh mengembangkan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui Rasul-Nya. dalam Al Quran maupun dalam Al Hadits yang diantaranya berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO. daya yang dimiliki kaum dhuafa dengan mendorong, memberikan motivasi,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

[ Indonesia Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi

Khutbah Jum'at. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan. Bersama Dakwah 1

Meneladani Nabi Ismail Dalam Menepati Janji

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

MAKALAH ISLAM. Menakar Komitmen Keberagamaan Umat

MENYELAMI KALBU AGAMA

E٧٦ J٧٣ W F : :

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah. kepada manusia melalui Nabi Muhammad saw untuk dijadikan sebagai

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah swt. telah berfirman dalam al-quran surat al-baqarah ayat177:. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orangorang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa 1 Islam datang ke muka bumi ini tiada lain sebagai agama rahmatan lil âlamîn. Maka dari itu, Islam mengandung pondasi-pondasi penting dalam pembinaan umat supaya menjadi khairu ummah seperti yang terkandung dalam ayat di atas. Moral memegang peran yang sangat penting dalam pembentukan suatu umat, sehingga hal ini menjadi sorotan dalam al-quran. 1 Departemen Agama RI, Al-Qurân dan Terjemahnya, Jakarta, 2002, hal. 43.

2 Menurut Izutsu, 2 jujur merupakan sifat yang mulia yang harus dimiliki oleh setiap muslim agar keislamannya tetap terjaga. Kejujuran merata di seluruh masyarakat, namun dalam Islam hal itu merupakan kekhasan yang sangat luar biasa. Hal ini dapat jelas terlihat bila dipandang dari sisi negatifnya, yakni dosa yang ditanggung bila berbohong sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam hadits 3 : Ketika al-quran menggunakan kata shadaqah untuk memberi yang berawal kata shidq yang berarti benar, jujur. Timbul pertanyaan: apa hubungan memberi dengan jujur/benar? Begitu pula dengan kata kadzab (bohong, dusta) sebagai lawan kata shidq, merupakan perbuatan tercela seperti menghardik anak yatim, melarang orang untuk memberi makan orang miskin, melalaikan shalat, riyâ dan tidak mau menolong orang lain dengan barang yang berguna. Kriteria pendusta ini diabadikan dalam al-quran surat al-ma un ayat 1-7. Adapun pemilihan kata shidq ini dikarenakan keunikan yang dimilikinya seperti telah dijelaskan sebelumnya. Setelah ditelaah bahwa shadaqah (memberi) itu adalah bukti keimanan seseorang sehingga terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara keimanan seseorang dengan memberi, atau dengan kata lain seseorang belum disebut benar/teguh imannya bila belum memberi kepada sesama dan juga sebaliknya bahwa memberi itu harus didasari iman kepada Allah Swt. Masalah 2 3 Toshihiko Izutsu, Etika Beragama dalam Al-Quran, terj. Mansuruddin Djoely, Pustaka Firdaus, Jakarta,1993, hal. 148. Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahîh al-bukhârî, Dar al-fikri, 1981, jilid I no. 38.

3 kemudian, masyarakat yang awam lebih mengenal sifat suka memberi itu dengan dermawan dan jujur itu tidak berbuat dan berkata bohong, dua hal yang memiliki ruang masing-masing tidak ada sangkut paut antara kedermawanan dengan kejujuran. Sehingga banyak di sekitar, para koruptor yang dermawan dan orangorang yang jujur anti korupsi yang kikir. Maka, shidq harus dikaji lebih dalam agar mengetahui maknanya secara komprehensif. Sebagai sumber ajaran Islam, al-quran merupakan petunjuk (hudâ) bagi umat muslim agar selalu berada di jalan yang lurus. Keuniversalan al-quran sering dipertanyakan, terutama oleh para orientalis. Hal ini dikarenakan bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab. Mengapa al-quran menggunakan bahasa Arab? Ada beberapa alasan antara lain: 1. Nabi Muhammad saw berbangsa Arab, bagaimana ia dapat mengerti dan menyebarkan ajaran-ajaran al-quran bila bila bahasa yang digunakan bukan bahasa Arab. 2. Bahasa Arab adalah bahasa terbaik dari bahasa-bahasa yang ada di dunia, karena memiliki perbendaharaan kata terbanyak (tidak ada dalam bahasa lain) baik dari jumlah bilangan, sinonim maupun antonim yang kesemuanya tidak sama persis, pemilihan huruf-huruf kosa kata bahasa Arab bukanlah suatu kebetulan akan tetapi kesemuanya memiliki makna, memiliki kemampuan luar biasa untuk melahirkan makna-makna baru dari akar-akar kata yang dimiliki, tata bahasanya sangat rasional dan seksama, perbedaan bunyi dapat melahirkan makna yang berbeda, adanya i râb,

4 banyak kata yang bermakna ambigu dan tidak jarang satu kata memiliki banyak arti, ada ijâz (mempersingkat penjelasan) & ithnâb (memperpanjang penjelasan) dan lain-lain. 4 Menurut Tamam Hasan, 5 salah satu metoda dalam menafsirkan al-quran adalah metoda analisis semantik. Ia merupakan ujung tombak kajian linguistik, adalah suatu analisis untuk mencari makna suatu kata atau ungkapan. Proses pencarian tersebut melalui tiga tahap, yaitu: 1) Analisis gramatikal 2) Analisis leksikal, keduanya akan menghasilkan makna tekstual, dan 3) Analisis kontekstual. Dari ketiga tahap tersebut, diharapkan dapat menghasilkan suatu makna semantik dari kata shidq secara komprehensif menurut al-quran. Dikarenakan objek penelitian ini adalah al-quran yang berbahasa Arab, maka teori yang relevan dalam penelitian ini adalah teori semantik untuk bahasa Arab, yaitu ilmu dilâlah, sebagaimana yang diklasifikasikan ke dalam tiga tahap tersebut oleh Tamam Hasan. Dari penuturan inilah yang melatar-belakangi penulis untuk mengambil judul penelitian ini dengan ANALISIS SEMANTIK KATA SHIDQ DAN DERIVASINYA DALAM AL-QURAN. B. Perumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang di atas, permasalahan yang hendak diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana analisis semantik terhadap kata shidq dan derivasinya dalam al-quran ditinjau dari sisi makna gramatikal? 4 5 M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Quran, Mizan, Bandung, 1998, hal. 89-104. Tamam Hasan, Al-Lughah Al-'Arabiyyah Ma'nâhâ wa Mabnâhâ, al-hai'ah al-mishriyyah al- Ammah li al-kitab, 1979, hal. 273.

5 2. Bagaimana analisis semantik terhadap kata shidq dan derivasinya dalam al-quran ditinjau dari sisi makna leksikal? 3. Bagaimana analisis semantik terhadap kata shidq dan derivasinya dalam al-quran ditinjau dari sisi makna kontekstual? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Analisis semantik terhadap kata shidq dan derivasinya dalam al-quran ditinjau dari sisi makna gramatikal. 2. Analisis semantik terhadap kata shidq dan derivasinya dalam al-quran ditinjau dari sisi makna leksikal. 3. Analisis semantik terhadap kata shidq dan derivasinya dalam al-quran ditinjau dari sisi makna kontekstual. D. Kerangka Pemikiran Islam datang ke muka bumi ini tiada lain sebagai agama rahmatan lil âlamîn. Maka dari itu Islam mengandung pondasi-pondasi penting dalam pembinaan umat supaya menjadi khairu ummah (umat terbaik) yang memimpin umat lainnya. Sebagaimana dalam al-quran surat Ali Imran: 110; Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. 6 6 Departemen Agama RI, Op. Cit., hal. 94.

6 Gelar umat terbaik ini tidak akan disandang tanpa menjadikan al-quran sebagai pedoman hidup. Al-Quran ini adalah paririmbon jitu yang terjaga keotentikannya sehingga tidak ada keraguan sedikitpun di dalam 114 surat yang terkandung di dalamnya. 7 Keotentikan ini akan selalu terjaga hingga akhir masa oleh Sang Pemilik Wahyu Allah swt. sesuai dengan firman-nya dalam surat Al- Hijr ayat 9: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. 8 Al-Quran ini memiliki esensi yang dalam dan indah. Dalam menangkap esensi al-quran, metoda yang dapat digunakan berbeda-beda, namun studi kebahasaanlah yang lebih tepat, karena bahasa leluhur kita (Indonesia red.) tidak memiliki perbendaharaan kata yang cukup mewakilkan makna yanmg tersirat dalam al-quran. Mungkin kita memiliki padanan kata tetapi hal itu tidak sama persis sehingga yang terjadi adalah pemahaman al-quran dalam terjemahan. Dengan kata lain kita berada dalam konsep-konsep terjemahan yang dimanipulir tanpa kita sadari. 9 Maka suatu keniscayaan studi kebahasaan bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih oleh Allah swt. sebagai bahasa al- Quran. 10 Studi kebahasaan ini sering dikenal dengan analisis semantik, adapun 7 8 9 Al-Qurân ini tidak ada keraguan sedikitpun padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Al- Baqarah:2) Ibid., hal. 8. Ibid., hal. 391. Toshihiko Izutsu, Op. Cit., hal. 4. 10 Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qurân dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.(yusuf:2) Departemen Agama RI, Op. Cit., hal. 348.

7 cakupan maknanya meliputi; makna gramatikal dan makna leksikal yang menghasilkan makna tektual, lalu makna kontekstual sehingga esensi al-quran akan tergambarkan secara komprehensif. Toshihiko Izutsu berpendapat bahwa semantik adalah kajian analisa terhadap bahasa atau kata-kata tertentu (ilmu tentang makna). Al-Quran merupakan kitab yang terdiri dari susunan teks kata-kata, setiap kata dalam al- Quran memiliki karakteristik masing-masing, hal ini terkait dengan kelebihan yang dimiliki bahasa Arab, antara lain: 1. Bahasa Arab mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk melahirkan makna-makna baru dari akar-akar kata yang dimiliki. 2. Tata bahasa Arab sangat rasional dan seksama, tetapi ia cukup rumit jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. 3. Kekayaan bahasa Arab bukan hanya terlihat dari jenis kelamin kata atau pada bilangannya, tetapi juga pada kekayaan kosa kata dan sinonimnya. 4. Bahasa Arab memiliki ciri khas dari bahasa lain yaitu Arabia. 5. Bahasa Arab mempunyai banyak kata ambigu dan tidak jarang satu kata mempunyai dua atau tiga arti yang berlawanan 6. Bahasa Arab mempunyai kecenderungan kepada penyingkatan atau yang diistilahkan dengan ijâz. 11 Fatima Djaja Sudarma mengatakan bahwa metoda analisis semantik yang dengan pendekatan filosofis, antropologis dan psikologinya mencoba menguraikan kategori semantik dari sebuah kata menurut kondisi pemakai kata 11 Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia, Pendekatan Semantik Al-Quran, terj. Agus Fahri Husein, Supriyanto Abdullah dan Amirudin, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1997, hal. 1-2

8 itu. 12 Dengan kata lain, semantik mencoba mengelompokkan, membedakan, dan menghubungkan masing-masing hakikat makna sesuai dengan konteks pemakainya. Demikian juga halnya dengan kata shidq dan derivasinya (yashduqu, shidqan, shâdiq, dll) yang semuanya sebanyak 155 kata dalam al-quran memiliki makna yang dalam dilihat dari hubungan dengan konteks dimana kata itu berada. Sehingga dari kerangka pemikiran di atas, yang dimaksud dengan: Analisis Semantik Kata Shidq dalam Al-Quran adalah penelitian secara bahasa tentang kata shidq yang terdapat dalam al-quran. Adapun penelitian kebahasaan ini tidak hanya menghasilkan kesimpulan secara bahasa (tekstual) saja, akan tetapi juga kesimpulan kontekstual yang dikutip dari kitab-kitab tafsîr tertentu. E. Langkah-langkah Penelitian 1. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisa data-data dalam buku yang ada kaitannya dengan objek atau tema yang penulis bahas (analisis terhadap literatur-literatur/book survey). 13 2. Jenis Data Data yang dihimpun dalam penelitian ini meliputi, ayat-ayat al-quran yang berisi kata shidq dan ayat-ayat yang berhubungan dengannya, makna-makna shidq dari berbagai kamus, penafsiran ulama salaf maupun modern yang berkaitan dengan konsep kejujuran dan kesemua data ini berjenis kualitatif 12 Fatima Djaja Sudarma, Semantik 1Pengantar ke Ilmu Makna, Refika Aditama, Bandung, 1999, hal. 3. 13 Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian Dan Penyusunan Skripsi Bidang Ilmu Agama,PT. Logos Wacana Ilmu, Ciputat, 1998, hal. 55.

9 3. Sumber Data Penelitian ini bersifat murni dalam arti semua sumber data berasal dari bahan tertulis yang berkaitan dengan topik. Sumber data ini terbagi ke dalam dua bagian primer dan sumber data sekunder. Yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini adalah: a. Al-Quran dan terjemahnya. b. Buku-buku kebahasaan, terutama mengenai semantik. c. Kamus-kamus yang memuat daftar susunan kata-kata al-quran dan kamus lainnya yang relevan. d. Kitab-kitab tafsîr yang dianggap mewakili dan memadai. Sedangkan sumber data sekunder adalah buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang sedang dikaji. 4. Teknik Pengumpul Data Adapun teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan/penelaahan naskah. 5. Analisa Data. Penulis memberikan tahapan-tahapan dalam menganalisa data, sebagai berikut: a. Mengumpulkan ayat-ayat al-quran yang mengandung kata shidq dan derivasinya dengan menggunakan al-mu jâm al-mufahras li Alfâdz al-qurân b. Mengklasifikasikan kata shidq dan derivasinya berdasarkan bentuk. c. Menganalisa makna shidq dan derivasinya secara gramatikal, analisis ini mencakup ilmu nahwu sharaf.

10 d. Menganalisa makna shidq dan derivasinya secara leksikal, dengan menggunakan berbagai kamus seperti kamus al-qâmûs al-muhîth, al-mu jam al-wasîth, al-ta ârîf, Mukhtâr al-shihhah, lisân al- Arab, Tâj al- Urûs min Jawâhir al-qâmûs, dan al-munawwir. e. Menganalisa makna shidq dan derivasinya secara kontekstual, dengan menggunakan berbagai kitab tafsîr seperti, al-kasysyâf, Tafsîr Al-Qurn Al- Azhîm, Anwâr al-tanzîl wa Asrâr al-ta wîl, Tafsîr Al-Jalâlain, Tafsîr al- Qusyairî, Tanwîr al-miqbâs min Tafsîr Ibn Abbâs. f. Mengambil kesimpulan analisis semantik kata shidq dan derivasinya secara komprehensif.