BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Oleh karena itu berbagai negara yang ada di dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DATA POTENSI INVESTASI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi kemajuan ekonomi suatu negara. Terlebih kekayaan alam dan budaya

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan pernah menimpa negara Indonesia dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Potensi Visual sebagai Dayatarik Wisata di Universitas Pendidikan Indonesia

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyaknya rakyat miskin. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan

WISATAWAN NASIONAL Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH AKTIVITAS BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR TERHADAP PERKEMBANGAN DESA JIMBARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. alam dan budayanya memiliki potensi pengembangan pariwistata yang luar biasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

Informasi Wisata di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. menambah devisa negara. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan zaman belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

I. PENDAHULUAN. Bisnis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Jalur kereta api jurusan Bandung-Cianju memiliki potensi cukup besar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pariwisata di Indonesia sekarang ini semakin pesat.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. adalah permintaan jasa pariwisata yang dicerminkan dari intensitas kunjungan yang

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. kota yang memiliki julukan sebagai Kota Kembang. Hal tersebut karena lebih dari

2015 ANALISIS DESTINATION PERSONALITY TERHADAP BRAND ATTRACTIVENESS DAN BRAND AWARENESS SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang positif. Keselarasan antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

Pertumbuhan pariwisata nusantara dipengaruhi oleh mulai meningkatnya. kebutuhan masyarakat untuk berekreasi serta semakin banyaknya pelaku bisnis di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Cahyana Apriyanto, 2016

BAB I PENDAHULUAN. kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA PANTAI SAWARNA DI KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

S, 2015 KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI SEBAGAI DESTINASI WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kegiatan wisata bukan lagi menjadi sesuatu yang tergolong barang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan industri manufaktur dan kegiatan ekonomi lainnya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR. Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanah yang subur, yang merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah merupakan sebuah industri yang saat ini menjadi andalan berbagai negara yang ada di dunia, dengan pemasukan devisa negara yang didapat dari sektor pariwiwsata pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat berkembang dengan pesat. Oleh karena itu berbagai negara yang ada di dunia saling berlomba untuk mengembangkan pariwisatanya, dengan dikembangkan sektor pariwisata diharapkan sebuah negara dapat terbantu dalam pembangunan nasional. Tidak terkecuali untuk Indonesia, saat ini Indonesia sedang gencargencarnya melakukan pengembangan dan pembenahan dalam sektor pariwisatanya. Indonesia merupakan sebuah negara tropis yang memiliki pantai, gunung, hutan, dan sungai yang indah sehingga kekayaan alam begitu melimpah. Dengan berbagai macam potensi yang dimiliki Indonesia, seperti kekayaan alam, hayati, pemandangan alam serta didukung dengan bentuk Indonesia yang merupakan sebuah negara kepulauan menjadikan Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi negara yang memiliki destinasi terbanyak di dunia. Di dalam satu pulau Indonesia dapat memiliki puluhan bahkan hingga ratusan destinasi. Dampak sosial ekonomi kepariwisataan serta prospeknya yang baik di masa akan datang telah mendorong pemerintah Indonesia mengandalkan sektor pariwisata

2 sebagai penghasil devisa. Beberapa alasan mengapa pariwisata ingin dikembangkan menurut (Indrasetiajid,1988) dalam (Isdaryono,1995) antara lain : a. Semakin berkurangnya peran minyak sebagai penghasil devisa dibandingkan periode lalu. b. Merosotnya secara terus menerus nilai ekspor di luar sektor minyak. c. Prospek pariwisata yang terus memperlihatkan kecenderungan meningkat secara konsisten. d. Besarnya potensi yang dimiliki Indonesia bagi pengembangan pariwisata. Pariwisata saat ini tampaknya sedang menjadi primadona, bagaimana tidak dengan adanya berbagai objek wisata yang bermunculan serta dibangunnya fasilitas yang mendukung objek wisata itu sendiri menunjukan bagaimana pesatnya perkembangan pariwisata dewasa ini. Kegiatan Pariwisata memberikan keuntungan dan manfaat bagi suatu negara atau daerah tujuan wisata, walaupun dampak tersebut bisa positif maupun negatif. Berbagai dampak dapat ditimbulkan dari pengembangan pariwisata ini, mulai dari sektor ekonomi, lingkungan, agama, budaya, bahkan sosial. Misalkan contoh, dengan dikembangkannya pariwisata di suatu daerah mungkin sektor ekonomi di suatu daerah meningkat dengan pesat, muncul banyaknya lapangan kerja baru akan tetapi di sisi lain hal itu dapat menyebabkan lingkungan tersebut menjadi kotor dan tidak terawat atau bahkan perilaku sosial yang berubah secara drastis. Indonesia saat ini sedang melakukan pembangunan pariwisata secara intens di berbagai daerah, dan salah satu daerah yang menjadi perhatian utama

3 Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat merupakan salah daerah di Jawa Barat yang memiliki berbagai macam jenis wisata menarik, selain wisata alamnya yang terkenal, seperti gunung tangkuban perahu, curug omas, taman wisata maribaya, wisata bunga cihideung,ada juga wisata budaya yang terkenal yaitu observatorium boscha. Data potensi lain yang ada di Kabupaten Bandung Barat selain wisata alamnya yang terkenal memiliki potensi wisata lainnya yaitu wisata buatan seperti wana wisata Cikole dan wana wisata Jayagiri, bahkan Kabupaten Bandung Barat memiliki wisata minat khusus seperti Gua Pawon dan arung jeram Saguling. Hal ini dapat dilihat dari tabel data atraksi wisata yang berada di Kabupaten Bandung Barat di bawah ini Berdasarkan tabel di bawah dapat diketahui bahwa jenis wisata yang ada di kabupaten Bandung Barat tergolong lengkap dari wisata alam hingga wisata minat khusus ada di sana, kabupaten Bandung Barat yang menjadi daerah otonom pada tanggal 19 Juni 2007 yang diresmikan oleh mendagri Widodo A.S dengan cepat membangun industri Pariwisatanya. Dengan berkembangnya jaman, pertumbuhan ekonomi, serta perkembangan teknologi informasi serta transportasi bukan tidak mungkin jumlah objek wisata akan semakin bertambah. Dengan perkembangan pariwisata yang begitu pesat di kawasan bandung barat memberikan pengaruh kepada daerah-daerah atau kawasan wisata yang berada di kawasan tersebut. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak postif maupun negatif.

4 Tabel 1.1 Data Potensi Atraksi & Daya Tarik Wisata Kabupaten Bandung Barat Tahun 2011 DAYA TARIK / ATRAKSI WISATA Gunung Tangkuban Perahu Situ Lembang Taman Wisata Maribaya Curug Omas Wisata Bunga Cihideung Taman Wisata Oray Tapa Situ Ciburuy Air Panas Cibaligo ALAM Curug Bedil Waduk Sagling Waduk Cirata Perkebunan Teh Panglegar Curug Malela Curug Cimahi Kec.Cisarua Curug Brugbrug Curug Panganten Kec.Cisarua Curug Lalay Kec.Cisarua Observatorium Boscha BUDAYA Situs Kepurbakalaan Muka Payung Wana Wisata Cikole Wana Wisata Jaya Giri

5 Wana Wisata Batu Kuda Wana Wisata Sela Gombong Wana Wisata Curug Sawer WISATA BUATAN Danau Buatan (DAM) desa Bongas De Ranch Wana Wisata Ciwangun Indah (CIC) Little Farmer Wana Wisata Pakuhaji Gua Pawon WISATA MINAT KHUSUS Arung Jeram Saguling Wisata Gunung Batu (Panjat Tebing) Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung Barat,2011 (diolah) Cihideung, desa yang terletak di kecamatan Parongpong ini, tidak luput dari imbas dampak perkembangan pariwisata yang terjadi di kabupaten Bandung Barat. Cihideung yang dari dulu memang sudah menjadi tempat bercocok tanam berbagai jenis bunga, kini telah berkembang menjadi tempat agrowisata Kawasan Wisata Bunga. Kawasan ini memang tepat disebut sebagai kawasan wisata bunga, karena di sepanjang desa ini terlihat berbagai tanaman bunga yang dikembangbiakkan. Berbagai jenis tanaman bunga bisa kita temui di sepanjang jalan Desa Cihideung ini, dari tanaman hias hingga tanaman potong. Hampir di setiap pekarangan rumah penduduk berjejer berbagi tanaman bunga yang siap

6 untuk dijual. Di Desa Cihideung ini lebih dari setengah warga Desa Cihideung menjadi petani bunga dan pedagang bunga. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 1.2 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No. Mata Jumlah Prosentase Pencaharian 1 Pegawai Negeri 859 21,01 % 2 Petani Bunga 1.150 28,43 % 3 Pedagang Bunga 720 17,80 % 4 Petani Sayuran 625 15,45 % 5 Buruh 233 5,76 % 6 TNI/Polri 5 0,12 % 7 Pensiunan 20 0,49 % 8 Jasa 12 0,30 % 9 Lain-lain 4 0,10 % Total 4,045 100,00 % (Sumber : Monografi Desa Cihideung 2009) Dilihat dari tabel di atas bisa disimpulkan bahwa petani memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan Desa Cihideung, dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani ditambah lagi Cihideung memang mengandalkan agrowisata sektor pertanian memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang ada di Desa Cihideung. Pengembangan pariwisata di Desa Cihideung tentu memberikan dampak bagi kehidupan masyarakatnya, entah itu dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan dari segi ekonomi misalnya akibat dari datangnya wisatawan ke daerah tersebut masyarakatnya pun mendapat keuntungan dari terbukanya lapangan kerja baru.

7 Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan dampak perkembangan pariwisata dilihat dari segi ekonomi dan sosial saja, agar penelitian lebih jelas dan tepat sasaran. Adapun dampak-dampak yang ditimbulkan dapat digambarkan secara sederhana dalam suatu diagram input output berikut berikut. INPUT PERKEMBANGAN PARIWISATA PROSES KEGIATAN EKONOMI SOSIAL OUTPUT DAMPAK TERHADAP EKONOMI SOSIAL Gambar 1.1 Gambar Proses Input Output (Sumber : Hasil Penelitian) Dengan perkembangan pariwisata di kawasan ini yang begitu pesat tentu saja dapat menimbulkan dampak positif serta dampak negatif. Masyarakat lokal Desa Cihideung tentu mengaharapkan hal yang positif saja dari perkembangan pariwisata yang terjadi, akan tetapi dalam kenyataannya tentu saja hal tersebut memberikan dampak negatif juga. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi akibat dari perkembangan pariwisata yang terjadi di Desa Cihideung. Dampak dari perkembangan pariwisata dilihat dari persepsi masyrakat lokal Cihideung sendiri dan juga dari wawancara langsung dengan para ahli di lapangan yang dianggap mengetahui tentang Desa Cihideung secara keseluruhan. Akan tetapi dalam pengembangan Desa Cihideung sebagai kawasan agrowisata dampak tersebut belum begitu diperhatikan oleh pemerintah kabupaten Bandung khususnya. Hal itu mendorong peneliti mengambil penelitian dengan

8 judul Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Sosial Di Desa Cihideung B. Identifikasi Masalah Masalah yang akan diidentifikasi yaitu : a. Seberapa tinggi dampak pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal di Desa Cihideung? b. Seberapa tinggi dampak pariwisata terhadap kondisi sosial masyarakat lokal di Desa Cihideung? C. Tujuan Penelitian a. Menganalisis dampak perkembangan pariwisata di Desa Cihideung dilihat dari aspek ekonomi. b. Menganalisis dampak perkembangan pariwisata di Desa Cihideung dilihat dari aspek sosial. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan : a. Bagi penulis, dapat mengamati permasalahan yang ada dan menganalisis permasalahan tersebut sehingga dapat dirumuskan sebuah saran ataupun rekomendasi bagi pihak petani bunga di Cihideung. b. Bagi pemerintah, Sebagai bahan masukan bagi pemerintah tentang pengembangan pariwisata di indonesia khusunya di kawasan Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupateten Bandung Barat.

9 Serta untuk mengetahui dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat di Desa Cihideung. c. Bagi masyarakat, sebagai wacana tambahan bagi pengetahuan pariwisata terutama pengetahuan wisata di kota Bandung. Selain itu sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan yang ada di sekitar dan rasa peduli terhadap sumber daya alam yang dimiliki. Dan yang paling penting sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengethauan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. d. Bagi penelitian yang dilaksanakan selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya di bidang agrowisata. E. Definisi Operasional Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak melenceng dari sasaran awal, maka definisi operasional dari penelitian ini perlu diajabarkan dengan jelas.adapun definisi operasionalnya adalah berikut : a. Dampak Perkembangan Pariwisata Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak dapat diartikan sebagai pengaruh kuat yang ditimbulkan dan dapat mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek di luar pariwisata yang

10 berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata. (Swarbrooke 1996;99). Maka dampak perkermbangan pariwisata adalah segala sesuatu akibat dari perkembangan pariwisata yang terjadi di suatu daerah atau/wilayah yang menyebabkan perubahan ekonomi, sosial, lingkungan, dan sebagainya. b. Kondisi Ekonomi Sosial Masyarakat Kondisi ekonomi-sosial masyarakat, dapat dikatakan adalah suatu kondisi yang dilihat dari hubungan manusia dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas kondisi ekonomi-sosial dapat dikatan baik apabila kehidupan manusia cukup sandang, pangan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Kondisi ekonomi-sosial adalah suatu usaha bersama suatu masyarakat untuk menanggulangi atau mengurangi kesulitan hidup Bintarto (1977:51).