Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd
KOMPETENSI Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menerapkan Pancasila sebagai sistem filsafat.
MAKNA PANCASILA DALAM SISTEM FILSAFAT Perkembangan masyarakat dunia yang semakin cepat secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di dunia. Gelombang besar kekuatan internasional dan transnasional melalui globalisasi telah mengancam bahkan menguasai eksistensi negara-negara kebangsaan, termasuk Indonesia.Akibat yang langsung terlihat adalah terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan kebangsaan, karena adanya perbenturan kepentingan antara nasionalisme dan internasionalisme. Pancasila berfungsi membentuk identitas bangsa dan negara Indonesia sehingga bangsa dan Negara Indonesia memiliki ciri khas berbeda dari bangsa dan Negara lain. Pembedaan ini dimungkinkan karena ideologi memiliki cirri selain sebagai pembeda juga sebagai pembatas dan pemisah dari ideologi lain.
MAKNA PANCASILA DALAM SISTEM FILSAFAT Pengertian Filsafat Filsafat Pancasila Karakteristik Sistem Filsafat Pancasila Hakikat Sila-Sila Pancasila Nilai filsafat Pancasila Makna nilai-nilai setiap Pancasila Konsep negara Pancasila
Filsafat Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, (philosophia), tersusun dari kata philos yang berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan, tertarik kepada dan kata sophos yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, inteligensi (Bagus, 1996: 242). Dengan demikian philosophia secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan.kata kebijaksanaan juga dikenal dalam bahasa Inggris, wisdom.berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep yang bermanfaat bagi peradaban manusia.
Filsafat Pancasila Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia, yang dituangkan dalam suatu sistem (Abdul Gani, 1998). Pengertian filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir atau pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana, dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Makna nilai-nilai setiap Pancasila Kelima Sila Pancasila Merupakan Satu Kesatuan Pancasila susunannya adalah majemuk tunggal (merupakan satu kesatuan yang bersifat organis), yaitu: 1. Terdiri dari bahagian-bahagian yang tidak terpisahkan. 2. Masing-masing bagian mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri, 3. Meskipun berbeda tidak saling bertentangan, akan tetapi saling melengkapi, 4. Bersatu untuk mewujudkannya secara keseluruhan, 5. Keseluruhan membina bagian-bagian, 6. Tidak boleh satu silapun ditiadakan, melainkan merupakan satu kesatuan. Bentuk susunannya adalah hirarkis piramidal (kesatuan bertingkat dimana tiap sila dimuka, sila lainnya merupakan basis).
Konsep negara Pancasila Menurut Pembukaan UUD 1945 adalah Faham negara Persatuan yang meliputi kehidupan masyarakat. Sifat Sosialistis - Religius Semangat Kekeluargaan dan Kebersamaan Semangat Persatuan Musyawarah Menghendaki Keadilan Sosial
Ide Pokok Bangsa dan Kebangsaan Indonesia dapat dilihat dari sifat keseimbangan Pancasila, yaitu : Keseimbangan antara golongan agama (Islam) dan golongan Nasionalis (Negara Theis Demokrasi) Keseimbangan antara sifat individu dan sifat social (aliran monodualisme). Keseimbangan antara Ide ide asli Indonesia (faham dialektis).
Faham Integralistik (Faham Negara Persatuan), terjermin dalam nilainilai dasar faham kekeluargaan, yaitu: Persatuan dan kesatuan serta saling ketergantungan satu sama lain dalam masyarakat. Bertekad dan berkehendak sama untuk kehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu. Cinta tanah air dan bangsa serta kebersamaan. Kedaulatan rakyat dengan sikap demokratis dan toleran. Kesetiakawanan sosial, non diskriminatif. Berkeadilan sosial dan kemakmuran masyarakat. Menyadari bahwa bangsa Indonesia berada dalam tata pergaulanan dunia dan universal. Menghargai harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR AKTUALISASI ILMU 1. Beberapa aspek penting dalam ilmu pengetahuan a. Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui (Gegenstand) b. Objek sasaran ini terus menerus dipertanyakan dengan satu cara (metode) tertentu tanpa mengenal titik henti. Suatu paradox bahwa ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang justru muncul permasalahan-permasalahan baru yang mendorong untuk terus menerus mempertanyakannya c. Ada alasan dan motivasi mengapa gegestand itu terus menerus diertanyakan d. Jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian disusun dalam satu kesatuan system (Koento Wibisno, 1985)
2. Pilar-pilar penyangga bagi eksistensi ilmu pengetahuan Pilar ontology Pilar epistomologi Pilar aksiolgi 3. Landasan pengembangan ilmu pengetahuan Prinsipprinsip berpikir ilmiah Masalah nilai dan IPTEK Persoalan yang akan timbul dalam spesialisasi 4. Dimensi moral dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan Permasalahan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Akibat teknologi pada perilaku manusia Beberapa pokok nilai yang perlu diperhatikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Pancasila sebagai dasar nilai dalam strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 6 Strategi pengembangan IPTEK Pancasila sebagai dasar nilai.
Daftar Pustaka Surip, Ngadino, 2015, DKK, Pancasila dalam makna dan aktual, CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Soekarno, 1989, Pancasila dan Perdamaian Dunia, CV Haji Masagung, Jakarta. Suwarno, 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Kanisius, Yogyakarta. Yamin, Muhammad, 1954, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Djambatan, Jakarta/Amsterdam Syarbaini, Syahrial, 2011, Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa) di Perguruan Tinggi, Bogor: Ghalia Indonesia. Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma. Taniredja, Tukiran, 2012., Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa, Bandung: Alfabeta
Terima Kasih