PERANCANGAN SISTEM OPTIMALISASI MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) MENGGUNAKAN LINUX

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

Jurnal JARKOM Vol. 3 No. 1 Desember 2015

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perusahaan - perusahaan provider (penyedia. masyarakat, namun belum diimbangi dengan besarnya bandwidth yang

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

5. QoS (Quality of Service)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI CBQ DAN HTB PADA JARINGAN KOMPUTER UNTUK PEMBATASAN BANDWIDTH BERBASIS IPv6

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

Penerapan Quality of Service Pada Jaringan Internet Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Pentingnya QoS Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu:

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 2. Tinjauan Pustaka

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN BANDWIDTH CBQ DAN HFSC DI JARINGAN TCP/IP (ANALYSIS OF COMPARISON BANDWIDTH MANAGEMENT CBQ AND HFSC ON TCP/IP NETWORK)

2

7.1 Karakterisasi Trafik IP

QUALITY OF SERVICE (QOS) PADA JARINGAN INTERNET DENGAN METODE HIERARCHY TOKEN BUCKET

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB II LANDASAN TEORI

PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA MANAGEMENT BANDWITH DENGAN METODE CBQ (CLASS BASED

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN METODE HIERARCHICAL TOKEN BUCKET MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL)

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

ANALISIS PERBANDINGAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) DAN CBQ (CLASS BASED QUEUING) UNTUK MENGATUR BANDWIDTH MENGGUNAKAN LINUX Abas Ali Pangera

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan internet bahkan sudah mulai merambah ke daerah-daerah. Ini

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM

ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA WARNET DENGAN METODE HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET)

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET ) DAN CBQ (CALSS BASED QUEUING)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL 6 MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN CBQ DAN HTB

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENGEMBANGAN

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

PEMBATAS KECEPATAN DATA PADA PC-ROUTER BERBASIS LINUX MENGGUNAKAN DISIPLIN ANTRIAN HIERARCHICAL TOKEN BUCKET (HTB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

bandwidth adalah sumber daya utama yang harus dengan manajemen bandwidth, sumber daya Abstrak

BAB III PERANCANGAN SISTEM

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE MANAJEMENT BANDWIDTH PADA JARINGAN VPN MENGGUNAKAN SERVER MIKROTIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM OPTIMALISASI MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) MENGGUNAKAN LINUX Muhammad Iqbal Program Studi Teknik Komputer, AMIK Mitra Gama Duri Jl. Hangtuah No. 99, Duri 28884 e-mail: iqbal.kun@gmail.com, muhammad.iqbal@amikmitragama.ac.id Abstrak Manajemen bandwidth menjadi hal yang mutlak diperlukan bagi jaringan multi layanan, semakin banyak dan bervariasinya aplikasi yang dapat dilayani oleh suatu jaringan berpengaruh pada penggunaan jaringan tersebut. Manajemen bandwidth memegang peranan penting dalam mengatur jenis aplikasi yang bisa mengakses jaringan yang ada selain itu manajemen bandwidth mampu memberikan garansi kepada aplikasi yang mendapat alokasi bandwidth untuk terus mengirimkan data sesuai dengan alokasinya sekalipun terjadi kemacetan dalam jaringan bahkan dalam keadaan tertentu. Hierarchical Token Bucket (HTB) sebagai implementator manajemen bandwidth yang tersedia secara gratis dan dapat dijalankan diatas platform sistem Operasi LINUX merupakan Bandwidth Manager yang layak dianalisa keunggulan dan kelemahannya, diharapkan penggunaannya yang tepat dan akurat akan membuat jaringan yang menerapkan Bandwidth Manager ini bekerja secara optimal. Dari penerapan yang dilakukan HTB untuk bandwidth management telah menghasilkan hasil yang optimal sesuai dengan ketentuan, sehingga manajemen bandwidth dengan HTB layak digunakan. Kata Kunci : Jaringan, manajemen bandwidth, Linux, HTB Abstract Bandwidth management becomes absolutely necessary for multi-service networks, the more and varied applications that can be served by a network effect on the use of the network. Bandwidth management plays an important role in regulating the types of applications that can access the network that is in addition to bandwidth management that is able to provide guarantees to the application that received the allocation of bandwidth to continue to transmit data in accordance with the allocation even if there is congestion in the network even under certain circumstances. Hierarchical Token Bucket (HTB) as implementer bandwidth management which is available for free and can run on Linux Operating system platforms Bandwidth Manager is a viable analyzed their advantages and disadvantages, are expected to use appropriate and accurate will create a network that implements Bandwidth Manager is working optimally. Conducted from the HTB application for bandwidth management has yielded optimal results in accordance with the provisions, so that the bandwidth management with HTB fit for use and works optimally. Keywords: Network, bandwidth management, Linux, HTB PENDAHULUAN Manajemen bandwidth merupakan salah satu cara untuk mengelola koneksi internet bagi perusahaan, institusi maupun sekolah agar koneksi internet yang terbatas bisa dinikmati oleh banyak orang walaupun bandwith yang disewa tidak terlalu besar. Institusi yang menggunakan jaringan komputer dan internet sebagai pendukung pekerjaan akan memerlukan pengelolaan bandwidth, terutama jika jaringan tersebut mempunyai beberapa divisi, dimana tiap divisi belum tentu memerlukan koneksi internet dengan koneksi cepat. Maka dengan pengelolaan bandwidth akan memberikan keuntungan bagi institusi. Ada beberapa metode dalam melakukan manajemen bandwith diantaranya adalah teknik queueing (antrian) yaitu dengan mengklasifikasikan paket, selanjutnya menempatkan paket pada antriannya dan kemudian dilakukan penjadwalan pengiriman. Pada metode ini terdapat banyak algoritma yang dapat digunakan untuk mengatur trafik misalnya CBQ, HTB, PRIO. Teknik antrian Hierarchy Token Bucket (HTB) mirip dengan CBQ hanya perbedaannya terletak pada opsi, HTB lebih sedikit opsi saat konfigurasi serta lebih presisi. Teknik antrian HTB memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan 25

oleh klasifikasi yang lebih rendah. Kita juga dapat melihat HTB seperti suatu struktur organisasi dimana pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian lain yang memerlukan, teknik antrian HTB sangat cocok diterapkan pada perusahaan dengan banyak struktur organisasi. HTB merupakan teknik yang menggunakan Classful Queueing Disciplines yang memperbolehkan paket diarahkan ke class tertentu dan antrian subqueues. Sebaik apa HTB dalam melakukan pengelolaan bandwidth masih perlu diketahui lebih lanjut. KAJIAN LITERATUR Dalam optimalisasi bandwidth ada beberapa komponen yang harus diketahui : 1. Quality of Service 2. Manajemen Bandwidth 3. Classful Queueing Discipline 4. HTB Quality of Service Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara (seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut. (Yunus Arifin, 2012) Komponen-komponen dari QoS adalah: Throughput adalah kecepatan rate (transfer data efektif) dalam bps. Throughput juga berarti banyak bit yang berhasil dikirimkan sampai keterminal tujuan dalam satu selang waktu pengamatan tertentu. Delay, merupakan total waktu yang dilalui suatu paket dari pengirim ke penerima melalui jaringan. Delay dari pengirim ke penerima pada dasarnya tersusun atas hardware latency, delay akses, dan delay transmisi. Jitter, merupakan variasi dari delay end-to-end. Level-level yang tinggi pada jitter dalam aplikasi-aplikasi berbasis UDP merupakan situasi yang tidak dapat diterima di mana aplikasi-aplikasinya merupakan aplikasi real-time, seperti sinyal audio dan video. Bandwidth, merupakan rate transfer data maksimal yang dapat diteruskan antara dua titik. Packet Loss, Packet Loss menunjukkan banyaknya jumlah packet yang hilang. Umumnya perangkat memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion atau macet pada jaringan maka pada umumnya akan terjadi loss. Manajemen bandwidth Bandwidth mengacu kepada jumlah informasi yang ditransmisikan pada satu waktu tertentu dalam jalur data. Secara umum, bandwidth jaringan merupakan ukuran bit rate yang tersedia atau penggunaan data komunikasi yang diekspresikan sebagai bits/detik atau pengalianya (kilobits/s, megabits/s). (Richmond, et.al, 2012) Sedangkan menurut Mahanta (2013), Bandwidth dalam jaringan komputer mengacu kepada kapasitas data yang melewati koneksi jaringan atau antarmukanya. Salah satu istilah umum bandwidth adalah bits per detik. Istilah ini berasal dari bidang teknik elektro, dimana bandwidth merupakan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi. Bandwidth merepresentasikan kapasitas dari sebuah koneksi. Semakin besar kapasitasnya, semakin besar kemungkinan akan mengikuti kualitas performansinya, walaupun performansinya juga bergantung pada hal-hal yang lain, seperti latensi. Bandwidth shaping adalah proses mengalokasikan bagian dari koneksi jaringan serta membangun jumlah penggunaan bandwidth yang sesuai dengan jenis kegiatan. Bandwidth shaping juga mengacu kepada alokasi bandwidth, manajemen bandwidth dan traffic shaping. Tanpa adanya adanya manajemen bandwidth, sebuah aplikasi maupun seorang pengguna tidak akan bisa mengendalikan semua bandwidth yang tersedia dan mencegah aplikasi atau pengguna lainnya dari menggunakan jaringan. Akan sangat menyulitkan untuk membedakan antara beberapa jenis lalu lintas jaringan, dan akan sangat menyulitkan untuk mengendalikan pengguna atau aplikasi mana yang akan mendapatkan prioritas pada jaringan. 26

Gambar 1. Skema Manajemen Bandwidth Cara manajemen bandwidth bekerja menggunakan dua fungsi dasar yaitu: 1. Membatasi bandwidth untuk transfer data Dengan hal ini maka dapat memotong lalulintas yang tidak produktif yang banyak menggunakan bandwidth, seperti mengunduh atau meng-upload data yang besar, streaming video dan lain-lain. 2. Menyediakan bandwidth khusus untuk layanan tertentu Hal ini dimungkinkan untuk memesan bandwidth yang dikhususkan untuk layanan tertentu (email, IP telepon). Bandwidth akan selalu tersedia, terlepas dari beban lalulintas jaringan yang berjalan. Classful Queueing Discipline Classful Queueing merupakan suatu disiplin antrian yang akan membagi trafik ke kelas-kelas antrian selanjutnya. Hierarchical Token Bucket Hierarchical Token Bucket (HTB) adalah sebuah metode untuk mendapatkan distribusi bandwidth diantara beberapa jenis layanan dalam bentuk yang fleksibel. HTB sebenarnya adalah teknik yang paling banyak digunakan pada Linux Traffic Control untuk menyediakan QoS (Munir dkk, 2014). Hierarchical Token Bucket (HTB) merupakan teknik penjadwalan paket yang baru-baru ini diperkenalkan bagi router berbasis Linux, dikembangkan pertama kali oleh Martin Devera pada akhir 2001 untuk diproyeksikan sebagai pilihan (atau pengganti) mekanism penjadwalan yang saat ini masih banyak dipakai yaitu CBQ (Setiawan, 2013). Gambar 2. struktur pembagian link pada HTB METODE PENELITIAN Metodologi penelitian ini dilakukan secara sistematik yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk peneliti dalam melaksanakan penelitian, agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dan tujuan yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kerangka kerja dalam melakukan penelitian ini adalah mendeskripsikan masalah, analisa masalah, menerapkan metode, implementasi dan pengujian. Analisa Perancangan Bandwidth management adalah metode yang digunakan untuk mengelola bandwidth pada jaringan komputer. HTB merupakan salah satu dari teknik management bandwidth yang banyak digunakan, dalam hal ini HTB digunakan oleh penulis untuk memaksimalkan koneksi internet yang tersedia. Pada institusi tempat penulis melakukan penelitian yaitu AMIK Mitragama menggunakan beberapa komputer dan beberapa labor komputer, labor komputer tidak secara langsung terkoneksi ke internet, sedang untuk komputer lain di akademis, pustaka dan ruangan lainnya terkoneksi secara langsung ke internet. Karena tidak semua ruangan/divisi memerlukan koneksi internet yang cepat, maka pengelolaan bandwidth management merupakan hal terbaik yang memungkinkan untuk dilakukan agar pekerjaan yang memerlukan koneksi internet bisa disesuaikan. 27

8,4 KBps jika dihitung berdasarkan bandwidth yang dialokasikan sebesar 256 Kbps maka paling tidak seharusnya maksimal klien 1 mendapatkan kecepatan 32 KBps. Sedang untuk klien 2 dengan alokasi bandwidth sebesat 64 Kbps hanya mendapatkan sebesar 7,0 KBps yang juga merupakan hasil yang sudah optimal dikarenakan sudah sesuai jika 64 Kbps dibagi dengan 8 bit maka akan mendapatkan sebesar 8 KBps. Dan hasil 7,0 lebih kecil dari yang seharusnya. Karena itu hasil tersebut untuk klien 1 dan klien 2 sudah merupakan hasil yang terbaik. Begitu juga dengan klien 3 sampai dengan klien 10 telah menghasilkan hasil yang optimal. Gambar 3 Topologi Jaringan yang Digunakan Skenario yang digunakan adalah dengan menguji sebanyak 10 klien, setiap klien diberikan alokasi bandwidth yang berbeda-beda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan virtual machine, klien-klien yang digunakan bisa dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Alokasi bandwidth No Alokasi Bandwidth IP Address 1 64 Kbps 192.20.20.2 2 256 Kbps 192.20.20.3 3 128 Kbps 192.20.20.4 4 128 Kbps 192.20.20.5 5 64 Kbps 192.20.20.6 6 64 Kbps 192.20.20.7 7 512 Kbps 192.20.20.8 8 512 Kbps 192.20.20.9 9 1024 Kbps 192.20.20.10 10 32 Kbps 192.20.20.11 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil implementasi dengan proses unduh ke tiap klien sudah sesuai dengan yang diinginkan, hasilnya sudah optimal dikarena saat sebelum menggunakan dan setelah menggunakan HTB menghasilkan data yang berbeda. Dimana pada klien 1 sebelum menggunakan HTB mendapatkan kecepatan unduh sebesar 145 KBps dan setelah menggunakan mendapatkan Klien Alokasi Sebelum Sesudah Klien 1 256 Kbps 145 KBps 8 KBps Klien 2 64 Kbps 18 KBps 7 KBps Klien 3 Klien 4 Klien 5 Klien 6 Klien 7 Klien 8 Klien 9 Klien 10 128 Kbps 128 Kbps 64 Kbps 64 Kbps 512 Kbps 512 Kbps 1024 Kbps 31 Kbps 255 KBps 10 KBps 511 KBps 9 KBps 122 KBps 6 KBps 169 KBps 7 KBps 84 KBps 38 KBps 66 KBps 36 KBps 386 KBps 98 KBps 372 KBps 3 KBps SIMPULAN Setelah melakukan perancangan dan implementasi maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan seperti berikut ini : 1. Hierarchy Token Bucket telah mengoptimalkan bandwidth yang dialokasikan kepada klien. 2. Perbedaan pengujian dengan menggunakan iperf saat sebelum dan sesudah menggunakan HTB tampak dengan jelas, bahwa HTB telah berhasil membatasi kemampuan klien dalam menggunakan layanan jaringan internet sesuai dengan bandwidth yang diberikan. 3. Pengujian dengan menggunakan proses unduh telah sesuai dengan ketentuan yang dibuat, dimana sudah sesuai dengan alokasi bandwidth yang diberikan. 28

REFERENSI [1] Yunus Arifin (2012), Implementasi Quality Of Service Dengan Meotde HTB (Hierarchical Token Bucket) Pada PT. Komunika Lima Dua Belas, Volume 1, Number 2. [2] Kanu Richmond U, Kuyoro Shade O, Ogunlere Samson O, dan Adegbenjo Aderanko A, (2012), Management and Control of Bandwidth in Computer Networks, Volume 2, Number 3. [3] Devajit Mahanta, Majidul Ahmed dan Utpal Jyoti Bora, (2013), A Study Bandwidth Management in Computer Networks, Volume 2, Issue 2. [4] Munir Kolapo Yahya-Imam, Sellapan Palaniapan dan Vathsala Devi (2014), An Enhanced Bandwidth Management Scheme for Improved Quality of Service in Network Communication System, Volume 2, Number 2. [5] Didit Aji Setiawan (2013), Membangun Prioritasisasi Lalulintas Data (Internet) Menggunakan HTB Queueing Disciplines Pada Jaringan Lokal SMK 1 Nanggulan. [6] Balan, D, G dan Potorac D, A, (2010), Extended Linux HTB Queueing Discipline Implementations, Volume 2, issue 2. 29