{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib

Ayat ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu yang dikatakan kaum kafir terhadap Alquran dan celaan keras terhadap pelakunya.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Di antara kebebasan yang dikehendaki oleh ide human right (HAM) adalah kebebasan

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

{mosimage} Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Sifat-Sifat Orang Munafik

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Betapa Bahayanya Mengejek Syariat

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

Tidak Menghadiri Kebatilan

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Menganggap Sial Bulan Atau Hari

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

[107] Sikap Mukmin terhadap Rasulullah SAW, Istri-istri Beliau, dan Sesama Muslim Saturday, 28 September :25

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Sikap Yahudi di dalam Al-Qur an

DAHULUKAN BEKERJA IMBALAN KEMUDIAN

membelanjakan dan menafkahkan harta yang dikaruniakan Allah SWT kepada mereka.

" Katakanlah : Itu dari (kesalahan) kalian sendiri" [Ali Imran : 165]

Sebagai contoh, anda boleh lihat Piagam Madinah di bawah.

BAB I PENDAHULUAN. terkutuk tidak sedikit pun jumlahnya. Tetapi diantara semua itu ada yang

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Ayat ini adalah di antara yang menegaskan bahwa kerajaan langit dan bumi adalah milik-nya. Tidak ada yang menjadi sekutu bagi-nya dalam kekuasaan.

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

Tafsir Surat Al-Fil: Ketika Gajah pun Enggan Memaksiati Allah

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Kitab (Al-qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, (sebagai) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 2) ABSTRAK

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Agama Islam

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.6 Nabi Ibrahim AS., Nabi Ismail AS., Nabi Luth AS., dan Nabi Ishaq AS.

PELAJARAN DARI Q.S 9 AT TAUBAH AYAT 2

Kewajiban Menunaikan Amanah

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam

PENTINGNYA USAHA ATAS HIDAYAH

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Oleh: Rokhmat S Labib

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Kaidah Memahami Tauhid

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEMUKJIZATAN AL QUR AN

The Arrivals wakeupproject.com

Memahami Takdir Secara Adil

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

P e n t i n g n y a T a b a y y u n

ILMU SOSIAL Oleh Nurcholish Madjid

Dosa-Dosa Yahudi di Sepanjang Sejarah

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

Memahami Radikalisme Secara Utuh

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HASANAH DAN SAYYI AH SECARA UMUM. sebanyak 160 ayat dalam 48 surat, sedangkan kata سیي ھ yang

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

AL-QURAN TENTANG PERANG DAN DAMAI

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Bismillah MAKNA BERSAKSI Apakah bersaksi artinya kita mesti melihat apa yang kita persaksikan?

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.5 Nabi Shalih AS.

Persiapan Menuju Hari Akhir

TERORISME DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Transkripsi:

{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu (QS al-ra'd [13: 42]. Hingga kini, war on terrorisme yang dikomandani Amerika Serikat masih terus berlanjut. Tidak begitu jelas sampai kapan perang itu berakhir. Sebab, Bush pernah menyatakan bahwa perang melawan teroris memerlukan waktu yang panjang. Kendati telah berganti presidennya, diyakini kebijakan AS tidak banyak berubah. Banyak bukti yang menunjukkan, sasaran tembak propaganda itu adalah Islam dan umatnya. Pasalnya, Islam terutama setelah tumbangnya negara-negara Sosialis-- ditetapkan sebagai musuh Amerika yang paling berbahaya. Hanya saja, jika disebut perang terhadap Islam, tentu akan melahirkan perlawanan dari umat Islam. Lebih dari itu, propaganda itu dapat menarik dukungan dari sebagian umat Islam. Akibatnya, Islam berubah menjadi musuh bagi pemeluknya sendiri. Jika ditilik ke belakang, berbagai upaya kaum kafir untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya bukan sesuatu yang baru. Bukan hanya kaum Nabi Muhammad saw, namun juga nabi-nabi yang terdahulu. Kaum kafir itu berupaya keras dan melakukan berbagai makar untuk menghadang dînul-lâh yang haq. Namun mereka bernasib sama: gagal. Realitas itu diungkap dalam beberapa ayat al-quran, di antaranya adalah QS al-ra'd [13]: 42. Makar Kaum Kafir Allah Swt berfirman: Wa qad makara al-ladzîna min qablihim (dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka [kafir Mekah] telah mengadakan tipu daya). Menurut Ibnu Sayyidah --sebagaimana disitir Manzhur dalam Lisân al-'arab--, kata al-makr berarti al-khadî'ah (tipu daya). Pengertian lebih detail disampaikan oleh al-khazin dan al-baghawi dalam tafsir mereka. 1 / 5

Bahwa al-makr adalah menimpakan sesuatu yang tidak disukai kepada seseorang, yang orang itu tidak dapat merasakannya. Diberitakan ayat ini, 'orang-orang sebelum mereka juga melakukan makar yang sama. Yang dimaksud dengan 'mereka' di sini adalah kaum kafir Qurays dan penduduk Makkah. Sehingga 'orang-orang sebelum mereka' adalah kaum-kaum terdahulu, sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw. Demikian penjelasan al-thabari, al-razi, al-alusi, dan al-baghawi dalam tafsir mereka. Telah maklum, di awal dakwahnya, Rasulullah saw mendapatkan penolakan dan penentangan dari kaumnya sendiri, yakni sebagian besar kaum Qurays dan penduduk Makkah. Kaum Musyrik itu menempuh berbagai cara untuk menghadang Islam. Baik dengan cara halus, seperti bujukan kekayaan dan kekuasaan yang mensyaratkan Ra-sulullah saw menghentikan dakwah. Atau dengan cara kasar, seperti pemutusan hubungan muamalah, penyiksaan, peng-usiran, bahkan pembunuhan. Semua itu dilakukan untuk mememurtadkan umat Islam dari agamanya. Upaya mereka di-gambarkan dalam firman Allah Swt: Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup (TQS al-baqarah [2]: 217). Makar mereka juga diberitakan Allah Swt dalam firman-nya: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu (TQS al-anfal [8]: 30). Ayat ini pun mengingatkan, makar untuk memerangi dîn al-haqq itu tidak hanya dilakukan kaum kafir Qurays dan penduduk Makkah terhadap Rasulullah saw beserta pengikutnya. Namun juga dilakukan oleh kaum kuffar sebelum mereka terhadap para nabi dan rasul mereka. Dalam al-quran cukup banyak kisah yang menceritakan ulah orang-orang baik secara individual maupun komunal-- yang menghadang dakwah dan melenyapkan pengembannya. Semasa Nabi Ibrahim ada Raja Namrudz, Nabi Musa berhadapan dengan Raja Fir'aun beserta balatentaranya, Nabi Isa dikejar-kejar Yahudi. Pula Nabi Sholeh dimusuhi kaum Tsamud; dan Nabi Hud oleh kaum Ad. Bahkan semua nabi dan rasul juga menghadapi makar kaum kafir. Allah Swt berfirman: Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan (rasul) dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul mereka untuk menawannya (TQS al-mukmin [40]: 5). Tampak jelas, kaum kafir itu memiliki karakter yang sama, yakni melakukan makar terhadap dîn al-haqq. Karakter itu pun melintasi zaman; mulai dari dahulu, sekarang, hingga yang akan datang. Pasti Gagal 2 / 5

Setelah menceritakan karakter abadi kaum kafir yang terus-menerus melakukan makar terhadap agama-nya beserta pemeluknya, Allah Swt berfirman: falil-lâh al-makr jamî'a[n] (tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah). Frasa ini memberikan penegasan, segala upaya makar dipastikan akan gagal, betapa pun kerasnya usaha mereka. Sebab, semua makar ada dalam genggaman kekuasaan-nya. Frasa falil-lâh al-makr jamî'a[n] memberikan makna bahwa seluruh makar itu hanya bisa terjadi atas izin, qudrah, dan irâdah Allah Swt. Al-Khazin menyatakan bahwa sebuah makar sama sekali tidak akan dapat mendatangkan bahaya tanpa izin dan kehendak-nya. Jika Dia tidak mengizinkan dan menghendaki, niscaya tidak akan pernah berhasil. Sebab, Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan atas kehendak dan kekuasaan-nya, Dia akan menggagalkan semua makar jahat kaum kafir itu. Menurut al-samarqandi dalam Bahr al-'ulûm, frasa ini memberikan pengertian bahwa Allah Swt membalas makar mereka, menolong para nabi-nya, membatalkan makar kaum kafir. Kepastian gagalnya makar mereka ditegaskan dalam beberapa ayat, seperti firman Allah Swt: Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya (TQS al-anfal [8]: 30). Juga dalam QS Ibrahim [14]: 6. Bukan hanya gagal, namun makar mereka itu justru akan berbalik menimpa diri mereka sendiri. Allah Swt berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah adzab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari (TQS al-nahl [16]: 26). Penegasan yang sama juga disampaikan dalam QS al-nahl [16]: 45, al-naml [27]: 51. Patut dicatat, dinisbahkannya kata al-makr kepada Allah Swt bukan berarti Dia membuat rencana jahat bagi manusia. Ungkapan itu memberikan pengertian bahwa Allah Swt hanya membalas makar jahat yang mereka lakukan. Ungkapan tersebut semisal dengan QS al-syura [42]: 40 yang menyebutkan bahwa balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa (wajazâ'u say'at[in] syay'at[un] mitsluhâ). Pelakunya Diancam Siksa 3 / 5

Selanjutnya Allah Swt berfirman: ya'lamu mâ taksibu kullu nafs[in] (Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri). Ayat ini kian mengukuhkan kepastian gagalnya makar yang mereka lakukan. Bahwa Allah Swt mengetahui semua perbuatan hamba. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-nya, di bumi dan di langit. Tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia ketahui (lihat al-an'am [6]: 69). Dia juga mendengar semua pembicaraan makluk-nya, baik yang dikeraskan maupun yang dirahasiakan, bahkan yang masih tersimpan dalam hati (lihat QS al-mulk [67]: 13). Oleh karena itu, semua makar jahat yang mereka susun dan jalankan juga diketahui oleh-nya. Dan tentu saja, dengan mudah makar jahat itu dapat digagalkan-nya. Sebab, sebuah makar hanya mungkin berhasil jika objek sasarannya tidak mengetahui makar. Penegasan ini juga sekaligus memberikan ancaman bagi mereka. Karena Dia mengetahui segala yang dikerjakan hamba-nya, termasuk ketika mereka membuat makar terhadap agama-nya, maka Dia pun memberikan balasan kepada pelakunya. Balasan itu tak lain adalah siksa. Jika kini mereka belum mengetahui, ayat ini memberitakan bahwa di akhirat kelak mereka akan mengetahui dan merasakan balasan atas ulah mereka semasa di dunia. Allah Swt berfirman: wa saya'lamu al-kuffâr liman uqbâ al-dâr (dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan [yang baik] itu). Allah telah menyediakan balasan bagi manusia sesuai dengan amalnya. Isu terorisme yang dipropagandakan Amerika dan sekutunya adalah bagian dari makar menghadang Islam. Dan menurut ini, makar itu akan berakhir dengan kegagalan, betapa pun keras upaya mereka. Pelan namun pasti, kedok mereka semakin terungkap. Meskipun telah menghabiskan milyaran US dollar, isu terorisme tak berhasil menjauhkan umat Islam dari agamanya. Sebagaimana disitir Steven Kull, Direktur Univercity of Maryland, berdasarkan hasil survei, Amerika dan sekutunya gagal dalam kampanye 'Perang Melawan Terorisme' (eramuslim 30/09/08). Walhasil, sebagai umat Islam kita jangan mudah dikelabuhi kaum kafir yang berkeinginan menjerumuskan kita. Termasuk dalam isu terorisme. Berhati-hatilah, agar kita tidak menjadi 4 / 5

orang yang menyesal! Wal-Lâh a'lam bi al-shawâb. 5 / 5