BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

dokumen-dokumen yang mirip
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 2.7. Susunan pin mikrokontroler ATMega8535 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI PENUNJANG. dihapus berulang kali dengan menggunakan software tertentu. IC ini biasanya

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II WATERPAS DIGITAL

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB II Dasar Teori 2.1 RFID

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nanda Yudip (2012) Pengguna terapi inhalasi sangat luas di

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI PENUNJANG. komunikasi data serial secara UART RS-232 serta pemrograman memori melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB II TEORI PENUNJANG

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor SHT-11

BAB II Tinjauan Pustaka

Perancangan Alat Pendeteksi Banjir Via Gelombang Radio Berbasis Mikrokontroller Atmega8535

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengaruh Tekanan Udara (Atmosfer) Terhadap Cuaca dan Penerbangan

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Gambar 2.1 Tanaman Bunga Krisan

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

BAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam

BAB II TEORI DASAR Sistem Pengendalian Lingkar Terbuka. Gambar 2.1. Diagram kotak sistem pengendalian lingkar terbuka

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

CAHYO APRILIYANTO S D

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

Gambar 2.1 ATMEGA16 (

BAB II DASAR TEORI Bentuk Fisik Sensor Gas LPG TGS 2610 Bentuk fisik sensor TGS 2610 terlihat pada gambar berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

MENGENAL MIKROKONTROLER ATMEGA-16

Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam

APLIKASI CHATTING DENGAN JARINGAN MIKROKONTROLER Eka Purwa Laksana, Sujono

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan digunakan sebagai penelitian stabilitas santan yang dapat meningkatkan

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

LANDASAN TEORI BAB II

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Light Emiting Dioda Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya. Sstruktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor, dopping yang dipakai adalah gallium, arsenic, dan phosporus. Jenis dopping yang berbeda akan menghasilkan warna cahaya yang berbeda. Bentuk LED bermacam-macam, ada yang bulat, persegi empat dan lonjong. Simbol LED terlihat pada gambar 2.1. ANODA KATODA Gambar 2.1. Simbol LED [8] LED adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20 ma. Apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 ma maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus. LED memiliki kaki 2 buah seperti dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anoda memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki katoda pada saat masih baru, kemudian kaki katoda pada LED ditandai dengan bagian body yang dipapas rata. Pemasangan LED agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda. Konsep pembatas arus 3

pada dioda adalah dengan memasangkan resistor secara seri pada salah satu kaki LED. 2.2. Relai Relay adalah alat elektronik yang bila dialiri arus akan menimbulkan medan magnet pada kumparan untuk menarik saklar (switch) agar terhubung. Dan bila tidak dialiri arus akan melepaskan saklar kembali.relay merupakan alat elektronik sederhana, dapat terdiri dari sebuah kumparan atau selonoida, sebuah inti ferromagnetic dan armature atau saklar yang berfungsi sebagai penyambungan arus. Kontak ada dua jenis yaitu : 1. Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan terbuka) 2. Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan tertutup). Prinsip kerja dari relai adalah ketika kumparan mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik Armature yang berpegas, dan kumparan akan menutup. Diagram rangkaian kumparan relai, ditunjukkan gambar 2.2. Gambar 2.2. Diagram rangkaian kumparan relai [8] Selain berfungsi sebagai komponen elektronik, relai juga mempunyai fungsi sebagai pengendali sistem. Relai mempunyai dua jenis simbol yang digunakan pada : a. Rangkaian listrik (hardware) b. Program (software) 4

2.3. Resistor Resistor merupakan komponen yang paling banyak digunakan pada instrumen-instrumen elektronika. Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi menahan atau membagi tegangan. Menurut jenisnya, resistor dibedakan jadi dua jenis yaitu resistor tetap dan resistor variabel. Resistor tetap adalah resistor yang mempunyai nilai tahanannya tetap atau tidak dapat diubah-ubah. Resistor variabel adalah resistor yang mempunyai nilai tahanannya dapat diubah-ubah. Simbol dari resistor dapat dilihat pada gambar 2.3. a. Resistor tetap b. Resistor Variabel Gambar 2.3. Simbol Resistor [8] 2.4. DIODA Dioda sangat berguna dalam rangkaian elektronika. Dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari sambungan P-N. Dioda merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik. Dioda dapat berfungsi sebagai: Penyearah untuk komponen dioda bridge. Penstabil tegangan pada komponen dioda zener. Pengaman atau sekering. Pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah tegangan tertentu pada rangkaian clipper. Penambah komponen dc di dalam sinyal ac pada rangkaian clamper. Pengganda tegangan. Indikator untuk rangkaian Led (Light Emiting Diode). Sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier. Sensor cahaya pada komponen dioda photo. 5

Rangkaian Vco (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda varactor. Bentuk fisik dan jenis dioda dapat dilihat pada gambar 2.4. Anoda (A) Katoda (K) Gambar 2.4. Bentuk fisik dioda [14] 2.5. Transistor Transistor adalah komponen elektronika multitermal, biasanya memiliki 3 terminal. Transistor berarti Transfer resistor yaitu suatu komponen yang nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur. Secara umum transistor terbagi dalam 3 jenis : Transistor Bipolar, Transistor Unipolar, Transistor Unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 macam carrier, sedangkan unipolar satu macam saja, hole atau elektron. Pada transistor bipolar, arus yang mengalir berupa arus lubang (hole) dan arus elektron atau berupa pembawa muatan mayoritas dan minoritas. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat tegangan, penguat arus, penguat daya atau sebagai saklar. [12] Berdasarkan susunan bahan semikonduktornya, maka transistor dibagi menjadi dua jenis yaitu transistor PNP (Positif-Negatif-Positif) dan transistor NPN (Negatif-Positif-Negatif). Transistor memiliki tiga kaki yang diberi nama yaitu Emitor, Basis dan Colektor. Untuk membedakan bentuk dan simbol jenis transistor NPN dengan PNP adalah pada panah emitor yang berlawanan arah. Jenis transistor PNP dan NPN dapat dilihat pada gambar 2.5. [4] Emitor (E) P N P Kolektor (K) Emitor (E) N P N Kolektor (K) Basis (B) Basis (B) a. PNP B. NPN Gambar 2.5 Jenis transistor PNP dan NPN 6

2.6. Catu Daya Catu daya (Power Supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika karena berfungsi sebagai sumber tenaga listrik. Catu daya juga dapat digunakan sebagai perangkat yang menyediakan energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik. Tanpa adanya catu daya maka suatu alat tidak dapat bekerja sama sekali karena tidak ada arus yang mengalir ke dalam alat yang diinginkan. Dalam hal ini, catu daya yang akan digunakan adalah berasal dari tegangan jala-jala. Namun demikian, catu daya jenis ini tetap akan membutuhkan catu daya cadangan sehingga rangkaian software interface, rangkaian lampu lalu lintas, dan lampu lalu lintas dapat bekerja terus menerus walaupun sumber tegangan jala-jala tidak aktif terus-menerus. Rangkaian catu daya dapat dilihat pada gambar 2.6. 12V 5A AC220 220/15V TF 5A 2200uf 33 ohm MJ2955 7812 100 uf 2200 uf 5V Gambar 2.6. Rangkaian catu daya 2.7. Mikrokontroler ATMega 8535 Alat ini menggunakan mikrokontroler AVR jenis ATMega 8535 karena jenis ini lebih bagus dan memiliki lebih besar onboard memory. Di bagian Interface digunakan komunikasi jenis serial RS-232 untuk menghubungkan antara mikrokontroler dengan Personal Computer (PC). Dan pada bagian keluaran digunakan sebuah PC untuk dapat menyimpan hasil pembacaan suhu di dalam Hardisk dan ditampilkan di layar monitor berupa grafik dan tabel. [11] Harga mikrokontroler ini tergolong murah saat ini jika dilihat dari fasilitas yang dimilikinya. Atmega8535 memiliki empat port yang digunakan untuk banyak masukan atau keluaran, memiliki ADC, timer dan fasilitas lainnya. 7

Keuntungan lain mikrokontroler ini adalah cara memprogramnya juga mudah karena tidak memerlukan downloader yang sangat merepotkan seperti mikrokontroler generasi sebelumnya karna dapat diprogram menggunakan sistem minimalnya. [5] Mikrokontroler dapat diumpamakan sebagai bentuk skala mini dari mikrokomputer. Di dalam mikrokontroler terdapat komponen-komponen dasar dari sebuah mikrokomputer yaitu memori, Central Processing Unit (CPU), dan instruksi-instruksi yang terpadu dalam satu keping IC. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka, dan sebagainya), mikrokontroler hanya digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Perbedaan lain terletak pada penggunaan dan perbandingan ukuran RAM dan ROM (Read Only Memory). Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang besar, sedangkan rutin-rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang jauh lebih kecil. Sedangkan pada mikrokontroler perbandingan RAM dan ROM-nya tidak terlalu besar, program kontrol disimpan dalam ROM sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara. Konfigurasi Pin ATMega8535, ditunjukkan gambar 2.7. [7] Gambar 2.7. Konfigurasi Pin ATMega8535 [1] Fungsi Pin dari ATMega8535, dapat dilihat pada Tabel 2.1. 8

Tabel 2.1 Fungsi Pin dari ATMega8535 Pin ATMega8535 VCC GND Port A (PA7..PA0) Port B (PB7..PB0) Port C PC7..PC0) Port D (PD7..PD0) Fungsi Catu daya Ground Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Juga berfungsi sebagai masukan analog ke ADC (ADC0 ADC7) Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Fungsi khusus masing masing pin: Port Pin Fungsi lain PB0 T0 (Timer/Counter0 External Counter input) PB1 T1 (Timer/Counter1External Counter Input) PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input) PB3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input) PB4 SS (SPI Slave Select Input) PB5 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input) PB6 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output) PB7 SCK (SPI Bus Serial Lock) PC0 SCL ( Two-wire Serial Buas Clock Line) PC1 SDA (Two-wire Serial Buas Data Input/Output Line) PC2 Input/Output PC3 Input/Output PC4 Input/Output PC5 Input/Output PC6 TOSC1 ( Timer Oscillator Pin1) PC7 TOSC2 ( Timer Oscillator Pin2) Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Fungsi khusus masing masing pin: Port Pin Fungsi lain PD0 RXD (UART Input Line) PD1 TXD (UART Output Line) PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input) PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input) PD4 OC1B (Timer/Counter1 Output CompareB 9

PD5 PD6 PD7 Match Output) OC1A (Timer/Counter1 Output CompareA Match Output) ICP (Timer/Counter1 Input Capture Pin) OC2 (Timer/Counter2 Output Compare Match Output) RESET XTAL1 XTAL2 AVCC AREF AGND Masukkan reset. Sebuah reset terjadi jika pin ini diberi logika rendah melebihi periode minimum yang diperlukan. Masukkan ke inverting oscillator amplifier dan masukan ke rangkaian clock internal. Keluaran dari inverting oscillator amplifier. Catu daya untuk Port A dan ADC. Referensi masukkan analog untuk ADC Ground analog Arsitektur ATMega8535 dapat dilihat pada gambar 2.8. Dari Gambar 2.8 terlihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian yaitu : [9] Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D. ADC Internal 10 bit sebanyak 8 saluran. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. CPU yang terdiri atas 32 buah register. Watchdog Timer dengan osilator internal. SRAM sebesar 512 byte. Memory Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. Unit interupsi internal dan external. Port antarmuka SPI. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. Antarmuka komparator analog. Port USART untuk komunikasi serial. 10

Gambar 2.8. Arsitektur ATMega8535 [10] 11