PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 408/P/SK/HT/2010

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 24/IT3/LK/2015 TENTANG PEMBATASAN PENGGUNAAN KENDARAAN, JALAN, DAN AREA PARKIR DI LINGKUNGAN

Menimbang. 9. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 138/P/SK/HT/2011

1. BAB 1 PENDAHULUAN

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN SEPEDA MOTOR

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 11 TAHUN 2010

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : C

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 387/P/SK/HT/2010

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 58/P/SK/HT/2008 TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS GADJAH MADA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR : 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMINDAHAN KENDARAAN DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 19 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 21 Tahun 2017 Seri E Nomor 15 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA BATU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BUPATI TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAN BERMOTOR

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

BUPATI BANGKA TENGAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 21/P/SK/HT/2009 TENTANG LAYANAN , HOSTING, DAN IDENTITAS TUNGGAL UNIVERSITAS (ITU)

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2009 NOMOR 53

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TERMINAL BARANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 05A TAHUN 2011 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENETAPAN SERTA PENGANGKATAN DIREKTUR DAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG,

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI ANGKUTAN KENDARAAN UMUM DI JALAN

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2001 SERI B.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG

Transkripsi:

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 408/P/SK/HT/2010 TENTANG PEMBERLAKUAN KARTU IDENTITAS KENDARAAN BERMOTOR DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada seluruh sivitas akademika dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan penataan lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada dengan menciptakan lingkungan kampus yang educopolis serta peka terhadap isu-isu ekologis; b. bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan kampus yang educopolis perlu adanya pengendalian dan pengawasan terhadap kendaraan bermotor di kawasan kampus agar terjaga kondisi lingkungan yang nyaman, aman, tenang, terlindunginya sarana prasarana umum dan fasilitas pendidikan, serta terjaminnya keselamatan lalu lintas di lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada; c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Rektor tentang Pemberlakuan Kartu Identitas Kendaraan Bermotor di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada; : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 271); 6. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Gadjah Mada sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 06/SK/MWA/2008; 7. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 16/SK/MWA/2007 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Rektor Universitas Gadjah Mada; 8. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 29/SK/MWA/2007 tentang Rencana Strategis Universitas Gadjah Mada 2008-2012;

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA TENTANG PEMBERLAKUAN KARTU IDENTITAS KENDARAAN BERMOTOR DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS GADJAH MADA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas adalah Universitas Gadjah Mada. 2. Rektor adalah Rektor Universitas Gadjah Mada. 3. Wakil Rektor Senior yang selanjutnya disebut WRS AKSM adalah Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumberdaya Manusia Universitas Gadjah Mada. 4. Unit kerja adalah Kantor Pimpinan Universitas, Fakultas, Sekolah Pascasarjana, Sekolah Vokasi, Lembaga, Pusat, Unit Penunjang Universitas, Unsur Pelaksana Administrasi, dan Satuan. 5. Direktorat yang selanjutnya disebut Dit. PPA adalah Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset Universitas Gadjah Mada. 6. Educopolis adalah lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks pengembangan kolaborasi multidisiplin dan tanggap terhadap isu-isu ekologi demi mencapai visi Universitas sesuai Rencana Induk Pengembangan Kampus (RIPK) UGM 2005-2015. 7. Kartu Identitas Kendaraan yang selanjutnya disebut KIK adalah kartu yang harus ditunjukkan oleh pengendara kendaraan bermotor kepada petugas setiap masuk dan keluar kawasan kluster fakultas/unit kerja di lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada. 8. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada. 9. Mitra adalah orang yang bertempat tinggal di perumahan dosen, pelaku usaha kecil, karyawan bank, perusahaan, yayasan, anggota Fortakgama di lingkungan Universitas. 10. Tamu adalah tamu Universitas, tamu fakultas/unit kerja, tamu penghuni perumahan dosen, tamu perusahaan, yayasan di lingkungan Universitas. 11. Pekerja Outsource adalah pekerja cleaning service, bangunan, security, gardening di lingkungan Universitas. 12. Penerimaan Universitas dari masyarakat (dana masyarakat) adalah penerimaan Universitas yang bukan bersumber dari dana pemerintah. 13. Disinsentif adalah instrumen pengendalian berupa sejumlah uang yang harus dibayar pengendara kendaraan bermotor kepada Universitas untuk penggunaan fasilitas jalan, fasilitas parkir dan pengurangan kebisingan serta polusi udara di lingkungan kampus. 14. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. 15. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. 16. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel dan sepeda yang menggunakan motor listrik.

17. Kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia dan/atau hewan. 18. Kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 19. Ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung. 20. Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. 21. Tempat-tempat parkir adalah tempat bersama, kecuali tempat parkir yang dikhususkan bagi dosen dan tenaga kependidikan. 22. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau kendaraan bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah. 23. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi. 24. Penumpang adalah orang yang berada di kendaraan selain pengemudi dan awak kendaraan. 25. Pejalan kaki adalah setiap orang yang berjalan di ruang lalu lintas jalan tanpa menggunakan kendaraan. 26. Pengguna jalan adalah orang yang menggunakan jalan untuk berlalu lintas. 27. Keamanan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terbebasnya setiap orang, barang, dan/atau kendaraan dari gangguan perbuatan melawan hukum, dan/atau rasa takut dalam berlalu lintas. 28. Ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap pengguna jalan. 29. Kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas dan penggunaan angkutan yang bebas dari hambatan dan kemacetan di jalan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN PENERBITAN KIK Pasal 2 Penerbitan KIK dimaksudkan untuk pengendalian dan pengawasan kendaraan bermotor di kawasan kampus Universitas guna menjamin kenyamanan dan ketenangan dalam proses belajar mengajar, keselamatan, dan keamanan sarana dan prasarana, serta mengurangi kebisingan dan polusi udara bagi pengguna jalan di lingkungan Kampus. Pasal 3 Pengendalian dan pengawasan kendaraan bermotor dengan KIK dan portal bertujuan untuk : a. Menjaga keselamatan pengguna prasarana lalu-lintas dalam kampus; b. Menghindari terjadinya kecelakaan lalu-lintas dalam kampus dengan mengurangi kecepatan; c. Menjaga keamanan terhadap terjadinya pencurian sarana prasarana umum dan pendidikan serta terhadap terjadinya perampokan dengan pemberatan pada sivitas akademika dan tamu;

d. Mengendalikan laju peningkatan jumlah penggunaan kendaraan bermotor di lingkungan Kampus Universitas; e. Mengurangi polusi udara dan suara yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor; f. Mengurangi penggunaan kertas (karcis) dalam pengawasan keamanan kendaraan bermotor dari tindak pencurian kendaraan bermotor; g. Mengendalikan penggunaan kawasan kampus dari kegiatan yang tidak semestinya. Pasal 4 (1) KIK berlaku di seluruh area kluster dan unit kerja di lingkungan Universitas. (2) Setiap dosen dan tenaga kependidikan Universitas berhak memperoleh KIK dengan dibebaskan dari biaya penerbitan dan disinsentif untuk 2 (dua) kendaraan bermotor. (3) Setiap mahasiswa UGM berhak memperoleh KIK dengan dibebaskan dari biaya penerbitan dan disinsentif hanya untuk 1 (satu) kendaraan bermotor. (4) Mitra dimungkinkan memiliki KIK dengan membayar biaya penerbitan KIK. (5) Setiap mitra yang menggunakan kendaraan bermotor tidak dibebaskan dari disinsentif kecuali yang secara kelembagaan berafiliasi dengan Universitas seperti Fortakgama, PT. GMUM, Yayasan UGM, Yayasan Masjid Kampus UGM, KOPMA, KOSUDGAMA, KOKELGAM dan sejenisnya. (6) Kendaraan bermotor masyarakat umum tanpa KIK yang memasuki kawasan kampus wajib meminta karcis pada petugas portal masuk, dengan dikenai disinsentif yang dibayarkan pada petugas portal keluar. (7) Anggota Dharma Wanita dapat memperoleh KIK dengan dibebaskan dari biaya penerbitan dan disinsentif hanya untuk 1 (satu) kendaraan bermotor atas permintaan Pengurus Dharma Wanita Universitas atau Unit Kerja yang bersangkutan. (8) Pensiunan Dosen dan Tenaga Kependidikan yang masih aktif berkontribusi pada kegiatan suatu Unit Kerja dapat memperoleh KIK dengan dibebaskan dari biaya penerbitan dan disinsentif hanya untuk 1 (satu) kendaraan bermotor atas permintaan Unit Kerja yang bersangkutan. BAB III FORMAT, JENIS DAN KATEGORI KIK Pasal 5 (1) Halaman muka KIK memuat tentang : a. Nomor seri kartu; b. Nama pemilik; c. Barcode memuat informasi tentang identitas pengguna KIK; d. Nomor kendaraan dengan huruf berukuran besar untuk memudahkan pengecekan. (2) Halaman belakang KIK memuat alamat dan nomor telpon Kantor Pusat Layanan KIK (PL-KIK) dan ketentuan umum penggunaan KIK.

Pasal 6 (1) Jenis KIK terdiri dari : a. KIK Mobil; b. KIK Sepeda Motor. (2) Kategori KIK berdasarkan pengguna terdiri dari : a. KIK Dosen dan Tenaga Kependidikan; b. KIK Mahasiswa; c. KIK Mitra. (3) Masa berlaku KIK terdiri atas : a. KIK Dosen dan Tenaga Kependidikan berlaku 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali; b. KIK Mahasiswa UGM berlaku selama menjadi mahasiswa dengan verifikasi setiap tahun; c. KIK Mitra berlaku 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali; d. KIK Mitra untuk pekerja outsource berlaku sesuai dengan jangka waktu kontrak. (4) Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan mitra perorangan diperbolehkan memiliki maksimum hanya 2 (dua) KIK. (5) Kendaraan dinas Universitas diberi KIK atas nama unit kerja. (6) Kendaraan dinas mitra perusahaan/lembaga diberi KIK atas nama perusahaan/lembaga. BAB IV DATA BASE PENGELOLAAN KIK Pasal 7 Database KIK sekurang-kurangnya memuat data sebagai berikut : a. Identitas pengguna; b. Identitas kendaraan; c. Identitas KIK; d. Pembayaran-pembayaran biaya penerbitan KIK dan disinsentif; e. Pelanggaran yang pernah dilakukan oleh pengguna dan sanksi yang pernah diterima. BAB V PENERIMAAN DISINSENTIF Pasal 8 (1) Penerimaan disinsentif merupakan penerimaan Universitas dari masyarakat yang menggunakan fasilitas jalan dan fasilitas parkir di lingkungan kampus. (2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor oleh petugas Layanan Kartu Identitas Kendaraan ke Rekening Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor: 0039652522 di Bank Negara Indonesia Cabang UGM. (3) Mekanisme pemanfaatan dana yang diperoleh dari disinsentif diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas;

(4) Besaran disinsentif per tahun untuk penggunaan mobil dengan KIK di luar biaya penerbitan kartu sebagai berikut : a. Mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa setelah tahun akademik 2009/2010 dikenakan disinsentif sebesar Rp 200.000,00 untuk KIK mobil pertama dan sebesar Rp 300.000,00 untuk KIK mobil kedua; b. Mitra dikenakan disinsentif sebesar Rp 200.000,00 untuk KIK mobil pertama dan sebesar Rp 300.000,00 untuk KIK mobil kedua. (5) Besaran disinsentif per tahun untuk penggunaan sepeda motor dengan KIK di luar biaya penerbitan kartu sebagai berikut : a. Mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa setelah tahun akademik 2009/2010 dikenakan disinsentif sebesar Rp 50.000,00 untuk KIK sepeda motor kedua; b. Mitra dikenakan disinsentif sebesar Rp 50.000,00 untuk KIK sepeda motor pertama dan sebesar Rp 50.000,00 untuk KIK sepeda motor kedua. (6) Besaran disinsentif untuk penggunaan kendaraan tanpa KIK ditetapkan per karcis parkir sebagai berikut : a. Sepeda motor : Rp 1.000,00 (seribu rupiah); b. Mobil : Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah); c. Truk : Rp 3.000,00 (tiga ribu rupiah); d. Bus : Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah). (7) Dispensasi atas disinsentif dapat diberikan atas permintaan pimpinan unit kerja dengan persetujuan WRS AKSM. BAB VI TATA CARA PENGAJUAN KIK Pasal 9 (1) Tata cara pengajuan penerbitan KIK adalah : a. Mengisi formulir permohonan; b. Menyerahkan fotokopi Kartu Identitas yang masih berlaku; c. Menyerahkan fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK); d. Pas foto ukuran 3 x 4 sesuai jumlah KIK yang diajukan; e. Menandatangani Surat Pernyataan Tidak Akan Menyalahgunakan KIK ; f. Membayar disinsentif sesuai jenis dan kategori KIK berdasarkan ketentuan yang berlaku; (2) Untuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, pas foto sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diambil dari sistem informasi yang ada di lingkungan Universitas. (3) Seluruh formulir yang sudah diisi diserahkan oleh pengguna atau petugas unit kerja kepada Petugas Pusat Layanan Kartu Identitas Kendaraan (PL-KIK) Blok B 20 Bulaksumur Yogyakarta. (4) Biaya penerbitan KIK sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah). (5) Untuk penerbitan kartu pengganti dikarenakan hilang atau ganti kendaraan dikenakan biaya penerbitan kartu sesuai ketentuan pada ayat (4). (6) Pengajuan perpanjangan masa berlaku KIK dilakukan dengan cara on line melalui http://kik.ugm atau melalui petugas PL-KIK sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BAB VII PELAKSANAAN DAN PENGECEKAN KIK Pasal 10 (1) Setiap pengendara kendaraan bermotor wajib menunjukkan KIK kepada petugas pos jaga pada saat melintasi portal masuk kampus. (2) Bagi setiap pengendara yang tidak memiliki KIK diwajibkan meminta karcis parkir kepada petugas pos jaga portal masuk dan petugas mencatat nomor kendaraan pada karcis parkir. (3) KIK ditunjukkan kepada petugas pos jaga portal keluar yang akan mengecek kesesuaian antara nomor kendaraan dengan nomor yang tercantum pada kartu. (4) Pengguna kendaraan dengan KIK tidak dikenakan pembayaran pada pengecekan pos jaga portal keluar. (5) Setiap pengguna kendaraan bermotor tanpa disertai KIK diwajibkan membayar disinsentif saat pengecekan pada pos jaga portal keluar sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 8 ayat (6) kecuali tamu universitas, fakultas dan unit kerja lain di lingkungan universitas. (6) Pengendara kendaraan bermotor yang tidak dapat menunjukkan karcis atau KIK pada saat pengecekan di pos jaga portal keluar diwajibkan menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan berlaku ketentuan disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Pasal 11 (1) Untuk mendukung ketertiban lalu lintas di lingkungan kampus dipasang rambu yang bertuliskan Bukan Jalan Umum pada setiap ruas jalan masuk ke kawasan kampus. (2) Untuk mengurangi kecepatan lalu lintas dipasang rambu batas kecepatan. (3) Pusat Layanan Kartu Identitas Kendaraan (PL-KIK) dilengkapi dengan unit komputer, CCTV monitor dan peralatan pencetakan KIK. (4) Pos jaga portal dilengkapi dengan lampu penerangan, peralatan komunikasi, kamera CCTV, serta kelengkapan lain untuk menunjang kinerja petugas. (5) Ketersediaan sarana prasarana fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) akan dilengkapi dan ditingkatkan secara bertahap. Pasal 12 (1) Penjagaan portal masuk dan portal keluar kluster dilakukan mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB, kecuali pada pos jaga portal Boulevard yang dijaga selama 24 jam. (2) Pada acara-acara khusus seperti wisuda, seminar, resepsi pernikahan, pameran dan lainlain, diberlakukan mekanisme pengecekan KIK dan karcis yang sama seperti hari biasa dengan menambah petugas pos jaga portal masuk dan portal keluar. (3) Pada acara-acara khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib ditambah petugas parkir yang bertugas menata parkir kendaran bermotor. (4) Penambahan petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibebankan pada anggaran panitia penyelenggara. Pasal 13 (1) Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset ditugaskan melakukan pengadaan perlengkapan yang diperlukan untuk kelancaran sistem pengendalian dan pengawasan kendaraan bermotor.

(2) Satuan Keamanan Kampus ditugaskan untuk melaksanakan koordinasi penjagaan portal dan pengendalian serta pengawasan lingkungan. BAB VIII PENGAMANAN KENDARAAN BERMOTOR Pasal 14 (1) Apabila pengendara kendaraan bermotor tidak dapat menunjukkan KIK, karcis parkir, atau STNK yang sesuai dengan nomor kendaraan bermotor kepada petugas di pos pengecekan portal keluar, petugas berhak melakukan pengamanan kendaraan. (2) Dalam waktu 1x24 jam pengendara kendaraan bermotor tetap tidak dapat menunjukkan STNK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengendara kendaraan bermotor tersebut harus dapat menunjukkan identitas yang digunakan pada saat mendaftarkan untuk memperoleh KIK, atau surat tanda lapor kehilangan dari kepolisian bagi pengendara kendaraan bermotor. (3) Bagi pengendara kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila melewati batas waktu 1x24 jam akan dikenakan biaya administrasi pengamanan kendaraan bermotor sebesar 10% dari biaya disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) huruf a untuk mobil, atau Pasal 8 ayat (5) huruf a untuk motor. (4) Apabila pengendara kendaraan bermotor melarikan diri dari pos pengecekan portal keluar, yang bersangkutan dapat dikenai sanksi pencabutan KIK dan/atau pelarangan kendaraan tersebut memasuki kawasan kampus. (5) Apabila pengendara kendaraan bermotor melakukan perbuatan melanggar hukum di kawasan kampus akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan kendaraan bermotor yang digunakan dilarang memasuki kawasan kampus. BAB IX PENGELOLAAN AREA PARKIR Pasal 15 (1) Dengan diberlakukannya penerapan KIK, area parkir kendaraan bermotor yang ada di semua fakultas/unit kerja di lingkungan Universitas diubah fungsinya menjadi area parkir kluster yang dapat digunakan bersama oleh pengguna kendaraan bermotor, kecuali area parkir yang dikhususkan untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan fakultas/unit kerja yang bersangkutan. (2) Dengan diberlakukannya disinsentif bagi penggunaan kendaraan bermotor, maka pada semua area parkir kluster di lingkungan Universitas tidak diperbolehkan lagi adanya pemungutan uang parkir oleh pihak manapun. (3) Fakultas dan unit kerja diwajibkan untuk berkontribusi dalam sistem pengendalian dan pengawasan kendaraan bermotor dengan mengirimkan petugas jaga portal kluster dan menyediakan petugas pengawas pada area parkir di lingkungan masing-masing. Pasal 16 (1) Penyelenggara kegiatan yang menghadirkan kendaraan bermotor dalam jumlah banyak diwajibkan menugaskan pengawas area parkir dalam jumlah yang memadai dan honorarium pengawas area parkir tersebut dibebankan kepada penyelenggara kegiatan.

(2) Sebagai konsekuensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) pengawas area parkir tidak diperbolehkan memungut dan/atau menerima uang parkir dari pengguna kendaraan dengan alasan apapun, apabila terbukti memungut atau menerima uang parkir akan dikenakan sanksi dengan sanksi terberat pemberhentian dari penugasan. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 (1) Masa transisi pengelolaan pengendalian dan pengawasan kendaraan bermotor sesuai Peraturan ini berlangsung terhitung mulai tanggal 05 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. (2) Selama masa transisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan mitra yang secara kelembagaan berafiliasi dengan Universitas dibebaskan dari disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (6). (3) Semua peraturan yang berkaitan dengan lalu lintas kendaraan dan pengelolaan parkir di kawasan kampus, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan Peraturan ini. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 (1) Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor, maka Univeritas dapat melakukan peninjauan terhadap besaran disinsentif sebagai instrumen pengendalian dengan menerbitkan surat keputusan yang ditetapkan dengan Keputusan WRS AKSM. (2) Apabila terjadi keterbatasan area parkir kendaraan bermotor pada suatu kluster, maka tarif disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (6) dapat ditingkatkan untuk kluster tersebut dengan menerbitkan surat keputusan yang ditetapkan dengan Keputusan WRS AKSM. (3) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan tersendiri. (4) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 2010 Rektor, ttd Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D.