Leo Amran 1), Eliza 2), Suardi Tarumun 2) Hp: ;

dokumen-dokumen yang mirip
ANALSIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PADA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KOTA PEKANBARU

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Elista K. Gurning 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Hp: ;

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI DESA PEMATANG SIKEK KECAMATAN RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR

III. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

AGUS PRANOTO

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

BAB IV METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

LAMPIRAN. Pendidikan Terakhir. B. Karakteristik dan Pendapatan Rumah Tangga Responden. Status Penguasaan

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

PROFITABILITAS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Analisis Pendapatan Usahatani Bunga Potong Krisan di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

Dika Ardilla Sangi, Evy Maharani, Susy Edwina (Fakultas Pertanian Universitas Riau)

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alasan peneliti memilih desa Sipiongot kecamatan Dolok Kabupaten

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

Habitat Volume XXV, No. 1, Bulan April 2014 ISSN:

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

A. Teknik Pengambilan Sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

Transkripsi:

ANALYSYS INCOME RATE OF SUSTAINABLE FOODS HOUSE FARMER AREA (KRPL) IN PEKANBARU CITY, RIAU PROPVINCE ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PETANI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU Leo Amran 1), Eliza 2), Suardi Tarumun 2) Hp: 085271711409; E-mail: leoamran@rocketmail.com Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jln. HR. Soebrantas KM 12,5, Kampus Bina Widya, Simpang Baru, Pekanbaru, Riau, 28293 ABSTRACT Sustainable food home area (KRPL) is goverment program to increasing of consume of society food with basis of farmer addition income. The porpose of this research is to analysis farming income of KRPL in Pekanbaru city and to analysis farming revenue contribution of KRPL yard to ward house hould income in Pekanbaru city. The metodh used to taking of the sample is proportional random sampling. Total of sample in this research area 17 sample of KRPL. The data analysis used in this research area farming analysis and farming revenue contribution analysis toward income house hould. Toal revenue of KRPL farming yard is Rp.2.568.000 per plant seasen or Rp.151.059 per farmer. Contribution average has given KRPL program to member of KRPL income in Pekanbaru city 2% or Rp.50.773 per farmer. Keywords: KRPL Program, Household Income, Pekanbaru City. 1. Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas pertanian 2. Dosen Pembimbing Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

PENDAHULUAN Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pembangunan yang semakin pesat mengakibatkan banyak lahan pertanian produktif beralih fungsi menjadi lahan pemukiman dan industri yang menyebabkan penggunaan lahan untuk usahatani semakin lama semakin kecil. Kebanyakan petani sekarang hanya memiliki lahan pertanian kurang dari satu hektar yang sering disebut sebagai petani kecil. Petani yang memiliki lahan kecil tersebut berupaya melakukan berbagai hal dalam usahatani agar dapat menambah produksi sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan. Usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh petani salah satunya adalah dengan usahatani pola diversifikasi. Diversifikasi pertanian adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang (Kementrian Pertanian, 2012). Pemerintah sangat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu dengan membuat program-program yang berbasis mensejahterakan masyarakat. Berbagai program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat. Salah satunya program pemerintah yang dibuat pada tahun 2012, yaitu program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Prinsip dasar KRPL adalah: (i) pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan serta kemandirian pangan, (ii) diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, (iii) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan), (iv) menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa dan (v) peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat (Kementrian Pertanian 2012). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pendapatan usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kota Pekanbaru dan menganalisis kontribusi penerimaan usahatani terhadap pendapatan rumah tangga di Kota Pekanbaru. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Pekanbaru, terdapat lima kelurahan yaitu: (i) Kelurahan Palas, (ii) Kelurahan Limbungan, (iii) Kelurahan Kulim, (iv) Kelurahan Tuah Karya dan (v) Kelurahan Sago Provinsi Riau. Alasan pemilihan lokasi penelitian yaitu dengan mempertimbangkan kelima daerah tersebut telah menjalankan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada tahun 2013 hingga saat ini. Penelitian terhitung dari bulan November 2014 sampai dengan bulan Juli 2015 yang meliputi penyusunan proposal, pengumpulan data dan pengolahan data serta penulisan skripsi. Metode Pengambilan Sampel dan Data Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei, pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportional random sampling yaitu pengumpulan data dalam penelitian

dilakukan secara acak dimana setiap unit penelitian dari populasi memiliki kesempatan untuk dipilih sebagai sampel. Sampel pada penelitian yaitu anggota kelompok yang mengikuti program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kota Pekanbaru. Jumlah populasi kawasan rumah pangan lestari di Kota Pekanbaru sebanyak lima kelompoktani dengan jumlah anggota sebanyak 162 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian yaitu 10% dari setiap kelompoktani, karena data pada lokasi penelitian merupakan data homogen. Data homogen merupakan kesamaan data yang diperoleh dilapangan seperti: kesamaan jenis tanaman (tanaman sayuran), jumlah bantuan yang diberikan dan jumlah tanaman per polibag. Menurut Nazir dalam Heriyanto (2007), jika jumlah sampel pada setiap kelompok sudah relatif homogen pengambilan sampel sebesar 10% sudah dapat mewakili populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 17 sampel. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari narasumber dengan cara wawancara langsung kepada petani Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dengan menggunakan kuesioner yang diberikan. Data primer meliputi: identitas petani (umur, pendidikan, pengalaman berusahatani dan jenis kelamin), faktor produksi dan sumber pendapatan rumah tangga. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur yang relevan dengan penelitian seperti buku, majalah pertanian, internet, Dinas Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian di Kota Pekanbaru dan instansi-instansi lainnya yang dapat membantu untuk ketersedian data. Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian antara lain, adalah: a. Analisis Biaya Total Analisis biaya total digunakan untuk menghitung biaya-biaya yang digunakan oleh petani dalam proses produksi (Soekartawi 1995). TC : Total cost (Rp/musim tanam) TFC : Total fixed cost (Rp/musim tanam) TVC : Total variabel cost (Rp/musim tanam) b. Analisis Biaya Penyusutan Analisis biaya penyusutan dihitung untuk melihat besarnya nilai penyusutan alat dan media tanam yang digunakan petani dalam usahatani. Rumus penyusutan menurut Soekartawi, (1995) berikut: BP TC = TFC + TVC BP = Nb Ns N Nb : Nilai pembelian (Rp) Ns : Nilai sisa (20%) N : Umur ekonomis (Tahun) c. Analisis Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani pekarangan KRPL dihitung dengan rumus menurut Soekartawi, (1995) berikut. TR = P x Q

TR : Penerimaan (Rp/musim tanam) P : Harga (Rp) Q : Jumlah produksi (Kg dan ikat) d. Analisis Biaya Tenaga Kerja Analisis biaya tenaga kerja merupakan perhitungan upah tenaga kerja pada usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kota Pekanbaru dengan satuan kerja HKW (hari kerja wanita). Rumus HKW diasumsikan sebagai berikut: HKW = W 8 HKW: Hari kerja wanita. W : Lamanya waktu bekerja (jumlah jam kerja per hari) 8 : Standar jam kerja per hari (jam) n : Jumlah kegiatan tanaman (penanaman, pemupukan, panen dll) TK : Jumlah volume tenaga kerja U : Upah tenaga kerja (Rp/hari) e. Analisis Keuntungan Analisis keuntungan digunakan untuk melihat berapa besar keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Keuntungan yang diperoleh petani dihitung dengan rumus menurut Soekartawi (1995) berikut: π: TR TC x TK x n x U π : Keuntungan (Rp) TR : Total keuntungan (Rp) TC : Total biaya (Rp) f. Analisis Pendapatan Kerja Keluarga. Analisis pendapatan kerja keluarga digunakan untuk menghitung besarnya sumbangan tenaga kerja terhadap kegiatan produksi usahatani. Rumus pendapatan kerja keluarga menurut Soekartawi, (1995) berikut: PKK : Pendapatan kerja keluarga (Rp) Π : Pendapatan usahatani (Rp) TKDK : Tenaga kerja dalam keluarga FC : Fix cost (Rp) g. Analisis Kontribusi Usahatani Pekarangan KRPL Kontribusi penerimaan dari usahatani KRPL terhadap pendapatan rumah tangga dapat diketahui dengan menggunakan rumus menurut Suratiyah, (2003) berikut: K PKK = π + TKDK + FC K = Pd x 100% TPd : Kontribusi penerimaan dari program (%) Pd : Penerimaan usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) program (Rp/bulan) TPd : Total pendapatan rumah tangga (Rp/bulan)

HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Rumah Tangga Petani Sampel Responden yang menjadi objek penelitian adalah anggota kelompoktani Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada tahun 2013, yang terdiri dari lima kelompoktani yang tersebar di lima kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru. Identitas yang diamati yaitu semua hal yang berkaitan dengan petani KRPL seperti: tingkat umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan jenis kelamin serta lama menjadi anggota. Analisis Biaya Usahatani KRPL Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi usahatani pekarangan KRPL di Kota Pekanbaru selama satu kali musim tanam. Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Sumber biaya pada penelitian dibagi menjadi dua yaitu biaya dari bantuan pemerintah (biaya subsidi) dan biaya yang digunakan oleh petani berdasarkan harga pasar di Kota Pekanbaru (biaya riil). Rincian biaya produksi yang disubsidi maupun yang riil dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Rincian Biaya Usahatani Pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dari Subsidi dan Riil di Kota Pekanbaru Selama Satu Kali Musim Tanam. Biaya Usahatani Subsidi (Rp/17 petani) Biaya Usahatani Riil (Rp/17 petani) 1. Biaya Variabel 5.314.957 1.892.500 a. Bibit 1.449.821 1.288.500 b. Pupuk 2.569.175 352.000 c. Pestisida 1.295.961 252.000 2. Biaya Tetap 517.164 504.760 a. Peny. Parang 28.333 28.333 b. Peny. Cangkul 56.667 56.667 c. Peny. Ember 68.000 68.000 d. Peny. Sprayer 51.000 51.000 e. Peny. Rak 259.960 259.960 f. Peny. Polibag 53.204 40.800 Jumlah 5.832.121 2.397.260 Tabel 1 menggambarkan biaya usahatani perkarangan KRPL di Kota Pekanbaru. Total biaya usahatani berdasarkan biaya subsidi sebesar Rp.5.832.121, terdiri dari biaya tidak tetap sebesar Rp.5.314.957 dan biaya tetap sebesar Rp.517.164. Biaya usahatani berdasarkan biaya riil sebesar Rp.2.430.260, terdiri dari biaya tidak tetap sebesar Rp.1.925.500 dan biaya tetap sebesar Rp.504.760. Biaya usahatani pekarangan KRPL yang disubsidi lebih besar dibandingkan dengan biaya usahatani yang riil dikarenakan biaya subsidi merupakan biaya yang dianggarkan oleh pemerintah berdasarkan proyeksi harga proyek, sedangkan biaya riil merupakan biaya yang diproyeksikan berdasarkan harga pasar dilokasi penelitian.

Analisis Biaya Riil Usahatani KRPL Total biaya usahatani yang riil dalam kegiatan usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kota Pekanbaru selama satu kali musim tanam adalah Rp.2.899.108. Rincian biaya usahatani yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa total biaya yang dikeluarkan selama satu kali musim tanam untuk biaya tidak tetap sebesar Rp.2.361.348 dan total biaya yang dikeluarkan untuk biaya tetap sebesar Rp.2.866.108. Biaya usahatani tersebut berbeda dengan biaya usahatani pada tabel 1 karena biaya usahatani yang riil tidak memasukkan biaya tenaga kerja dalam keluarga. Penerimaan Usahatani KRPL Penerimaan dari usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari merupakan penerimaan yang diperoleh dari hasil produksi panen yang dikalikan dengan harga jual. Tanaman cabai rawit merupakan tanaman yang memiliki penerimaan panen tertinggi yaitu sebesar Rp.1.259.500 per musim tanam. Tanaman yang memiliki penerimaan panen rendah adalah tanaman kacang panjang yaitu sebesar Rp.17.500 per musim tanam. Tinggi rendahnya penerimaan panen pada tanaman tersebut dipengaruhi oleh harga dan Tabel 2. Rincian Biaya Riil Usahatani Pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kota Pekanbaru Selama Satu Kali Musim Tanam. Biaya Produksi Jumlah Biaya (Rp/17 petan) 1. Biaya Variabel 2.361.348 a. Biaya Bibit 1.288.500 b. Biaya Pupuk 352.000 c. Biaya Pestisida 252.000 d. Biaya Tenaga Kerja 468.848 2. Biaya Tetap 504.760 a. Polibag 40.800 b. Cangkul 56.667 c. Parang 28.333 d. Ember 68.000 e. Sprayer 51.000 f. Rak Tanaman 259.960 Total 2.866.108 jenis tanaman, tanaman cabai rawit dan cabai merah memiliki harga jual yang tinggi yaitu Rp.55.000/Kg dan Rp.75.000/Kg. Pendapatan Usahatani KRPL Pendapatan usahatani KRPL adalah pendapatan kerja keluarga dimana pendapatan tersebut dihitung dengan menjumlahkan nilai keuntungan ditambah dengan biaya tenaga kerja dan biaya penyusutan. Rincian pendapatan usahatani pekarangan KRPL selama satu kali musim tanam dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Rincian Pendapatan Usahatani Pekarangan KRPL di Kota Pekanbaru Selama Satu Kali Musim Tanam. Pendapatan Usahatani KRPL Keterangan Biaya Subsidi Biaya Riil (Rp/17 petani) (Rp/petani) (Rp/17 petani) (Rp/petani) Biaya Usahatani 5.832.121 343.066 2.397.260 141.015 Penerimaan Usahatani 2.568.000 151.059 2.568.000 151.059 Keuntungan Usahatani (3.264.121) (192.007) 170.740 10.044 Pendapatan Kerja Keluarga (2.278.109) (134.006) 1.144.348 67.315 Tabel 3 menunjukkan bahwa pendapatan usahatani pekarangan Pendapatan Rumah Tangga KRPL selama satu kali musim tanam Pendapatan yang dimaksud yang diperoleh dari biaya subsidi dalam penelitian adalah setiap lebih rendah dibandingkan dengan aktifitas usaha maupun bukan usaha pendapatan yang diperoleh dari biaya yang memberikan penerimaan riil, perbedaan tersebut disebabkan keuangan bagi rumah tangga oleh biaya produksi. Biaya produksi umumnya memiliki dua hingga yang subsidi lebih besar dari biaya produksi yang riil, besarnya biaya empat sumber pendapatan. Sumber pendapatan tersebut dapat berupa subsidi dikarenakan biaya tersebut pendapatan dari usahatani dianggarkan oleh pemerintah yang pekarangan KRPL dan pendapatan diproyeksikan dengan harga proyek dari luar usahatani seperti sedangkan biaya riil diproyeksikan dengan harga pasar. Berdasarkan dari perbedaan pendapatan suami, pendapatan istri dan pendapatan lainya (kiriman anak, kebun, pedagang, kontrakan dan lain proyeksi harga tersebut biaya lain). usahatani dari subsidi sebesar Menurut Fazri (2012) sumber Rp.343.066 per petani, keuntungan pendapatan rumah tangga sangat sebesar (Rp.192.007) per petani bervariasi, variasi tersebut tidak sehingga diperoleh pendapatan kerja keluarga sebesar (Rp.134.006) per petani, sedangkan biaya usahatani yang riil sebesar Rp.142.956 per hanya disebabkan oleh faktor potensi daerah saja, melainkan karakteristik rumah tangga. Aksebilitas ke daerah perkotaan yang merupakan pusat petani, keuntungan Rp.8.102 per kegiatan ekonomi sering kali petani dan pendapatan kerja keluarga menjadi faktor dominan terhadap sebesar Rp.65.373 per petani. variasi struktur pendapatan suatu Artinya kegiatan usahatani dengan rumah tangga. Data mengenai menggunakan biaya dari subsidi sumber pendapatan rumah tangga mengalami kerugian sebesar dari usahatani maupun dari luar (Rp.192.007) per petani, sedangkan biaya usahatani yang riil sebesar usahatani dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Rp.142.956 per petani, keuntungan Rp.8.102 per petani dan pendapatan kerja keluarga sebesar Rp.65.373 per petani. Artinya kegiatan usahatani dengan menggunakan biaya subsidi mengalami kerugian sebesar (Rp.192.007) per petani.

Tabel 4. Distribusi Sumber Pendapatan Rumah Tangga dari Usahatani dan Luar Usahatani Pekarangan KRPL di Kota Pekanbaru Selama Satu Bulan. No Sumber Pendapatan Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa Pendapatan suami merupakan kontribusi pendapatan yang tertinggi terhadap pendapatan rumah tangga yaitu sebesar Rp.37.450.000 per bulan atau Rp.2.202.941 per petani dan yang terendah adalah pendapatan pekarangan KRPL yaitu sebesar Rp.863.133 per bulan atau Rp.50.733 per petani. Kontribusi yang rendah membuktikan bahwa usahatani pekaragan KRPL merupakan sumber pendapatan sampingan, meskipun rendah pendapatan dari usahatani tersebut mampu mengurangi pengeluaran konsumsi sayur-sayuran rumah tangga. Kontribusi Penerimaan Usahatani KRPL Implementasi KRPL di Kota Pekanbaru telah mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga, meskipun kontribusi tersebut tidak besar namun secara keseluruhan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) telah mampu mengurangi pengeluaran biaya konsumsi terutama terhadap pengeluaran konsumsi sayur-sayuran tingkat rumah tangga. Besarnya kontribusi pendapatan yang diberikan dari usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terhadap penambahan pendapatan rumah tangga dapat dihitung menggunakan rumus Pendapatan RT (Rp/Bulan) Pendapatan RT (Rp/petani/bulan) 1 Suami 37.450.000 2.202.941 2 Istri 10.500.000 617.647 3 Penerimaan Usahatani KRPL 863.133 50.733 4 Pendapatan Lainnya 4.960.000 291.765 Jumlah 55.478.000 3.263.412 menurut Suratiyah (2003) seperi berikut. Kontribusi (%) = Pd TPd x 100% Kontribusi (%) = 863.133 55.478.000 x 100% Kontribusi (%) = 2% Rata-rata kontribusi yang diberikan oleh program KRPL terhadap pendapatan rumah tangga selama satu bulan yaitu sebesar 2% atau Rp.50.773 per petani. Kontribusi usahatani pekarangan tersebut tergolang rendah, kriteria ini diambil menurut petty (2010), dimana jika kontribusi pendapatan usahatani <25%, pendapatan rumah tangga petani dikategorikan sangan rerndah Tanaman cabai rawit dan cabai merah mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap pendapatan rumah tangga yaitu sebesar Rp.251.900 per musim tanam atau Rp.14.818 per petani dan tanaman cabai merah sebesar Rp.78.000 per musim tanam atau Rp.4.588 per petani. Besarnya kontribusi usahatani pekarangan tersebut adalah kontribusi pendapatan dari hasil produksi usahatani pekarangan KRPL yang dikalikan dengan harga jual.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Total penerimaan usahatani pekarangan KRPL adalah Rp.2.568.000 per musim tanam atau Rp.151.059 per petani. Tanaman cabai rawit dan cabai merah memiliki pendapatan yang tertinggi yaitu sebesar Rp.1.259.500 per musim tanam dan Rp.390.000 per musim tanam. Biaya usahatani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari yang disubsidi lebih besar dibandingkan dengan biaya usahatani yang riil, biaya usahatani subsidi sebesar Rp.5.832.121 per musim tanam atau Rp.343.066 per petani, sedangkan biaya usahatani yang riil sebesar Rp.2.397.260 per musim tanam atau Rp.111.324 per petani. Pendapatan kerja keluarga usahatani pekarangan KRPL berdasarkan biaya subsidi sebesar (Rp.134.006) per petani dan berdasarkan biaya riil sebesar Rp.67.315 per petani. 2. Rata-rata kontribusi yang diberikan program KRPL terhadap pendapatan anggota kelompok KRPL di Kota Pekanbaru adalah sebesar 2% atau Rp.50.773 per petani. Kontribusi tersebut berupa penghematan konsumsi sayuran rumah tangga. Kontribusi sumber pendapatan rumah tangga adalah pendapatan suami, pendapatan istri, pendapatan usahatani pekarangan KRPL dan pendapatan lainnya (kiriman anak, kebun, pedagang, kontrakan dan kantin sekolah). Saran Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: petani pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sebaiknya lebih mengoptimalkan lahan perkarangan rumah dengan cara melakukan penambahan jumlah rak tanaman dan jumlah polibag tanaman agar produksi dari usahatani pekarangan KRPL dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Fazri, S. 2012. Struktur dan Distribusu Pendapatan pada Keluarga Miskin di Desa Bunga Raya Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru. Heriyanto. 2007. Distribusi Pendapatan dan Pola Pengeluaran Rumah Tangga Masyarakat Nelayan Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Pekanbaru. Jurusan Agribisnis Universitas Riau. Petty, Z. 2010. Kontribusi Komoditi Kopra Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Tani DI Kabupaten Halmahera Utara. Politeknik Pertanian Halmahera Utara. Tobelo. Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. Suratiyah, K. 2003. Usaha Tani. Diktat. Diterbitkan untuk Kalangan Sendiri. Program Studi Agribisnis. Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.