BAB I PENDAHULUAN. cenderung memasuki era globalisasi. Tuntutan layanan profesional

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang semakin maju ini. Pendidikan dalam. perkembangannya memperhatikan aspek afektif, kognitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. belajar matematika adalah pemahaman konsep. Kemampuan pemahaman

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

STUDI TENTANG EFEKTIFAS MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

HARTANTO A

ALFANIYA KHASANAH A

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang dilakukan saat ini biasanya sangat membosankan dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. intensif baik dari pemerintah, masyarakat maupun pengelola pendidikan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : FEBRYANA HANDITASERRA

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS MELALUI PENDEKATAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan dalam penjelasan atas Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara manual bisa digantikan oleh mesin. Informasi dan komunikasi

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Ada interaksi antara penggunaan media pembelajaran dengan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan. meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa perubahan besar terhadap pendidikan. Dewasa ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. ini. Proses pendidikan seumur hidup itu lebih dikenal dengan istilah long life

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan komputer saat ini, baik dalam segi perangkat keras (Hardware)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan mengembangkan program pendidikan, khususnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Eksperimentasi metode pembelajaran TGT (Teams Games

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan tersebut. Pelaksanaan pendidikan di negara kita selama ini masih

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. secara manual kini dapat digantikan dengan mesin. Hal ini menuntut manusia

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar LAKSANA NIM : A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

(Pokok Bahasan Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri I Baki Tahun Ajaran 2007/2008)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka pendidikanpun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan informasi sangat begitu pesat. Perkembangan dan perubahan peradaban manusia akan terus berlangsung. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut masyarakat cenderung memasuki era globalisasi. Tuntutan layanan profesional diberbagai sektor kehidupan kian mendalam dan kualitas sumber daya manusia yang memenuhi harapan masyarakat kian diperlukan. Konstruk masyarakat masa depan dapat digambarkan dengan ciri-ciri diantaranya kecenderungan globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, perkembangan arus informasi yang semakin padat dan tuntutan layanan profesional diberbagai sektor kehidupan. Peningkatan kualitas SDM perlu disiapkan sejak dini guna menghadapi tuntutan perubahan zaman. Persoalan yang kini dihadapi oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, yang umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya prestasi yang ditunjukkan dengan kemampuan siswa mendapatkan nilai dalam tes dan kemampuan lulusan mendapatkan pekerjaan. Kualitas pendidikan ini dianggap penting karena sangat menentukan gerak laju pembangunan. Hampir semua negara didunia 1

2 menghadapi tantangan untuk melaksanakan pembaharuan pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Zamroni, 2002: 19). Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan terwujud jika menempatkan pendidikan sebagai sarana pemacu dan alat bantu pendidikan akan mempunyai arti serta tujuan dalam peningkatan sumber daya apabila pendidikan tersebut memiliki sistem yang relevan dengan pembangunan dan kualitas yang baik dalam proses maupun hasilnya. Dalam meningkatkan mutu pendidikan perlu ditunjang adanya pembaharuan dibidang pendidikan. Salah satu caranya adalah melalui peningkatan kualitas pembelajaran yaitu dengan pembaharuan pendekatan atau peningkatan relevansi metode mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan jika dalam prosesnya mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran namun dalam kenyataannya masih banyak guru yang mengajar secara monoton yaitu hanya menggunakan satu metode saja. Misalnya metode konvensional, Padahal belum tentu setiap pokok bahasan suatu materi pelajaran cocok dan efektif diajarkan dengan metode konvensional. Penyebab terjadinya gangguan atau hambatan dalam diri siswa pada pembelajaran matematika karena adanya pandangan bahwa matematika adalah suatu pelajaran yang sulit dipahami dan menakutkan. Anggapan inilah yang dapat melemahkan semangat belajar siswa sehingga siswa akan menjadi malas dan tidak suka dengan pelajaran matematika. Prestasi belajar siswa sedikit banyak akan tergantung pada cara guru menyampaikan pelajaran pada anak didiknya. Oleh karena itu kemampuan

3 serta kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi keberhasilan proses belajar mengajar pada siswa. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara prestasi belajar siswa dengan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa diantaranya disebabkan oleh adanya anggapan bahwa belajar matematika sulit dan sangat membosankan. Adanya anggapan tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa dan secara tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan pengajaran matematika. Upaya mengatasi kesuliatan belajar matematika dan meningkatkan mutu pendidkan sekolah telah banyak dilakukan, diantaranya adalah dengan menerapkan metode mengajar dan model pembelajaran yang baru. Metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan satuan atau unit materi pelajaran dengan memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dalam interaksi belajar mengajar terhadap berbagai macam metode pengajaran yang bertujuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan proses belajar mengajar aktif serta memungkinkan timbulnya sikap keterkaitan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh. Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengingat bahwa kegiatan belajar mengajar diadakan dalam rangka memberikan pengalaman-pengalaman

4 belajar pada siswa. Jika siswa aktif dalam kegiatan tersebut kemungkinan besar mereka akan dapat mengambil pengalaman-pengalaman belajar tersebut. Kegiatan belajar mengajar dipandang sebagai kegiatan komunikasi antar peserta didik dan guru. Kegiatan komunikasi ini tidak akan tercapai apabila peserta didik dapat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya keaktifan siswa dalam belajar kemungkinan besar prestasi belajar yang dicapai akan memuaskan. Perlunya dikembangkan pengajaran yang dapat membangun keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai alternatif model pembelajaran yang baru. Pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai metode pembelajaran dan materi yang akan diajarkan. Mengingat pentingnya matematika dan krusialnya permasalahan dalam pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru, yaitu dengan menawarkan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi matematika siswa pada umumnya. Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidence Satisfaction). Dalam pengajaran konvensional, kegiatan proses belajar mengajar didominasi oleh guru. Guru menyampaikan materi dan memberikan contoh soal, sedangkan siswa duduk rapi mendengarkan, meniru pola-pola yang diberikan guru. Selain metode belajar yang perlu dikembangkan, model pembelajaran pun dapat diterapkan sebagai usaha mengajar untuk melibatkan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satunya menggunakan

5 model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidence Satisfaction). Model pembelajaran ARCS adalah prinsip-prinsip motivasi yang dapat diimplikasikan dalam pembelajaran. ARCS merupakan empat penggolongan motivasi yang harus diperhatikan guru dalam upaya menghasilan pembelajaran yang menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi siswa. Keempat motivasi tersebut adalah perhatian (attention), relevan (relevance), percaya diri (confidence), dan kepuasan (satisfaction). Selain model pembelajaran penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. Dengan menggunakan media pengajaran dalam proses belajar mengajar akan diperoleh manfaat diantaranya pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan materi pengajaran akan lebih dipahami oleh para siswa. Salah satu cara meningkatkan keefektifitasan belajar siswa terhadap matematika adalah penggunaan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah komputer sebagai media yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Komputer dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menyiapkan bahan ajar maupun dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Software dalam komputer yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah macromedia flash. Program ini dapat menampilkan informasi yang berupa tulisan, gambar, animasi, serta suara sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran matematika.

6 Berlatar belakang permasalahan di atas penulis melalukan penelitian tentang Efektivitas Penggunaan Media Macromedia Flash dengan Penerapan Model Pembelajaran Matematika ARCS (Attention Relvansi Confidence Satisfaction) Demi Menunjang KTSP pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar di MTsN 1 Surakarta Kelas VII Semester 1 Tahun Ajaran 2010/ 2011. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, muncul beberapa permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut : 1. Masih banyak guru yang mengajar secara monoton yaitu hanya menggunakan satu metode saja yaitu metode konvensional. 2. Kurang tepatnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi. 3. Media pembelajaran dan metode pengajaran yang dinamis dan komunikatif dapat menimbulkan keefektifitasan belajar siswa. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan tidak terjadi penyimpangan terhadap apa yang menjadi tujuan penelitian, maka penelitian membatasi masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar siswa setelah menerima pengalaman belajar dengan diterapkannya model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidence Satisfaction) bermedia macromedia flash.

7 2. Keefektifitasan belajar siswa Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah diperolehnya ketuntasan belajar (keterampilan proses dan hasil belajar) peserta didik, keterampilan proses model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidence Satisfaction) bermedia Macromedia Flash berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. 3. Model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidence Satisfaction). Model ARCS adalah prinsip-prinsip motivasi yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. ARCS merupakan empat penggolongan motivasi yang harus diperhatikan guru dalam upaya menghasilkan pembelajaran yang menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi siswa. 4. Media pembelajaran yang digunakan adalah media Macromedia Flash. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, penulis mencoba merumuskan masalah yaitu: 1. Apakah ada perbedaan penggunaan media metode ARCS (Attention Relvansi Confidenc Satisfaction) bermedia Macromedia Flash dengan metode konvensional terhadap hasil belajar siswa? 2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARCS lebih baik dibandingkan dengan strategi konvensional?

8 E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan-permasalahan dalam usaha penelitian ini, maka tujuan yang akan dicapai sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan metode metode ARCS (Attention Relvansi Confidenc Satisfaction) bermedia Macromedia Flash dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidenc Satisfaction) bermedia Macromedia Flash dalam upaya peningkatan hasil prestasi belajar matematika siswa. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan informasi kepada guru matematika untuk memilih alternatif dalam pembelajarn matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidenc Satisfaction) bermedia Macromedia Flash untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Untuk dijadikan masukan bagi guru matematika dalam meningkatkan kualitas pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARCS (Attention Relvansi Confidenc Satisfaction) bermedia Macromedia Flash.

9 c. Memberikan masukan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar mengoptimalkan kemampuan berfikir positif dalam mengembangkan dirinya dalam meraih keberhasilan belajar atau prestasi belajar yang optimal d. Hasil peneliitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pedoman penelitian selanjutnya