BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2 Menurut PP No.

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ane Fitriani, 2015 Upaya pengelola dalam meningkatkan manajemen mutu PAUD

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. PLAY GROUP DAN TPA DI YOGYAKARTA Berdasarkan pada nilai-nilai kebudayaan Jawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa awal kanak-kanak merupakan masa yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Tim Pengembang: Pusat Kurikulum. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini

KERANGKA DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi menuntut seseorang untuk meningkatkan kualitas diri sesuai

BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 tersebut telah diatur pada pasal 31 ayat 2 yang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. Slamet Rahardjo, Strategi Pembelajaran Musik Anak Usia Dini, CeHa Graphics, Salatiga, 2006, hlm. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Abdurrahmabn Mas ud.et.al, Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. DEPDIKNAS, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Butir 4. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sederajat) dan jalur pendidikan informal yang berbentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2009), hlm Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Zamrud Khatulistiwa ini merdeka. Selama itu pula ibu pertiwi ini mengisi kemerdekaannya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. Hamzah B Uno dan Nurdin Mohammad, Belajar dengan pendekatan PAILKEM, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2014, hlm. 138.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu upaya untuk membantu memanusiakan manusia. Artinya melalui proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik.1 Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut undang-undang sisdiknas, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2 Menurut PP No.17 tahun 2010 pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.3 Disinilah urgensi pendidikan anak usia dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi, maka adanya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia dini. 1 Suyadi, Psikologi Belajar PAUD, PT Insan Madani, Yogyakarta, 2010, hlm.10 DEPDIKNAS, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Cet.ke-2, BP.Cipta Jaya, Jakarta, 2003, hlm.7. 3 PP Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 1, hlm.2 2 1

2 Dengan diberlakukannya UU No. Tahun 2003, maka sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan diselenggarakan jenjang kesatuan pendidikan yang dasar. sistemik.paud PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan fomal, non formal, dan / atau informal.paud pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), Taman Pendidikan al-qur an, atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakanoleh lingkungan masyarakat.4 Selain itu landasan yuridis terkait dengan pentingnya pendidikan anak usia dini tersirat dalam amandemen UUD 1945 pasal 28b ayat 2, yaitu: Negara menjamin kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan kekerasan. Pemerintah indonesia juga telah menandatangani Konvensi Hak Anak melalui Keppres No.36 Tahun 1990 yang mengandung kewajiban negara untuk pemenuhan hak anak.5 Anak sebagai makhluk individu dan sosial, sangat berhak untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Dengan pendidikan yang diberikan diharapkan anak dapat tumbuh cerdas sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga kelak akan menjadi anak bangsa yang berkualitas. Pentingnya pendidikan anak usia dini adalah penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur otak dan kecerdasan. Ada tiga wilayah perkembangan otak yang mengalami 4 Jamal Ma mur Asmani, Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini, DIVA Press, Jogjakarta, 2009, hlm.41-42 5 DEPDIKNAS, UUD 1945, hlm.26

3 peningkatan pesat, yaitu pertumbuhan serabut dendrit, kompleksitas hubungan sinapis, dan pembagian sel saraf. Ketiga wilayah otak tersebut sangat penting untuk dikembangkan sejak usia dini.6 Pendidikan anak usia dini mempunyai peranan penting dan menentukan perkembangan anak selanjutnya, karena merupakan dasar kepribadian. Dengan adanya pendidikan sejak dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi belajar, etos kerja, dan produktivitas guna mengoptimalkan potensi yang dimiliki.7 Hal ini didasarkan pada firman Allah : Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) Yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagimu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. An Nur:58)8 6 Suyadi, Op.,Cit, hlm. 11 Hibana S Rahman, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Galah, Yogyakarta, 2002, hlm.5 8 Al Aliyy,Al Qur an dan Terjemah, Diponegoro, hlm. 285 7

4 M. Quraish Shihab menyatakan dalam tafsir Al Misbah bahwa ayat ini berbicara tentang tuntunan-tuntunan yang berkaitan dengan sopan santun dalam pergaulan. Yaitu membiasakan untuk meminta ijin terhadap anggota keluarga terutama (ayah dan ibu) ketika masuk kamar pada waktu-waktu tertentu. Agar mereka tidak mengganggu privasi kamu dan memergoki kamu dalam keadaan enggan terlihat. Karena itulah hendaknya sang budak dan anak-anak yang belum baligh meminta ijin kepada kamu sebelum masuk kamar.9 Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa membiasakan untuk meminta ijin terhadap anggota keluarga pada waktu-waktu tertentu. Pembiasaan inilah yang dijadikan sebagai salah satu cara dalam pelaksanaanpendidikankarakter pada anak di usia dini. Mengingat perkembangan dunia di era globalisasi yang semakin lama semakin menantang orang tua dalam menanamkan nilainilai karakter kepada anak-anak mereka tentu akan mempengaruhi pribadi anak. Keberhasilan dan tidakberhasilan dalam mendidik orang tua atau pendidik akan mempengaruhi atau mengubah pola kehidupan anak dimasa yang akan datang. 10Untuk itu mendidik anak sudah seharusnya dilakukan sedini mungkin, pendidikan pada usia anak-anak berfungsi untuk mengembangkan potensi atau kekuatan yang ada pada diri anak agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. KB IT Umar Bin Khattab oleh pendiri terdahulu, bukan hanya yayasan pendidikan yang melaksanakan pendidikan formal saja, anak didik yang berada disini terdidik untuk memiliki karakter islami ibarat santri yang belajar dipesantren. Jadi, setiap mengikuti pembelajaran di KB bukan hanya menggugurkan kewajiban belajar saja, namun dituntut untuk menjadi pribadi yang mempunyai karakter yang baik, dan mengaplikasikanya pada kehidupanya sehari-hari sehingga dapat 9 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Lentera Hati, Jakarta, 2004, hlm.75 Sri Harini dan Aba Firdaus, Mendidik Anak Sejak Dini, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2003, hlm.17 10

5 menjadi bekal saat ia dewasa nanti. Selain mengajar guru juga membimbing, menjadi tauladan serta mengarahkan para siswa untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki, bekal pembiasaan pendidikan karakter sejak usia dini inilah yang nantinya akan benarbenar tertanam dalam diri anak sampai ia dewasa sehingga mampu membedakan mana hal yang harus dilakukan dan hal buruk yang harus ditinggalkan. Selain itu, nantinya anak juga diharapkan mampu memecahkan masalah yang di alaminya di masa mendatang, kemudian mencari jalan keluar sesuai dengan kaidah Islam yang pernah diajarkan pada usia dini. Pendidikan agama sudah seharusnya tidak hanya diberikan dirumah saja tetapi harus berkesinambungan dengan pendidikan baik dirumah maupun diluar rumah. Salah satu usaha menanamkan pendidikan agama islam terutama di bidang pendidikan karakterpada anak usia dini yang kental bisa ditemukan di Kelompok Bermain Umar Bin Khattab Kudus anak-anak dibiasakan untuk mengucapkan terimakasih, mengucapkan tolong ketika ingin meminta bantuan kepada temannya, dibiasakan meminta maaf jika ada salah paham kepada temannya. Terdengar ucapan yang menurut orang dewasa sepele itu justru jika dibiasakan pada anak usia dini maka dengan hal-hal kecil itu akan melekat pada diri anak yang mencerminkan pribadi yang berkarakter. Mengingat di era yang semakin modern ini bergulirnya nilai-nilai sekuler yang memberi dampak negatif bagi anak-anak, oleh karena itu diperlukan suatu wadah yang dapat dijadikan pendamping bagi keluarga dalam mengembangkan diri anak, yaitu suatu wadah yang di organisasikan secara institusional dan terstruktur agar usaha mengembangkan diri anak dapat lebih efektif dan efisien. Salah satu wadah tersebut adalah di pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal salah satunya adalah Kelompok Bermain (KB). Kelompok Bermain merupakan suatu lembaga pendidikan untuk anak pra sekolah dan

6 disini anak dipersiapkan untuk memasuki tingkat pendidikan selanjutnya.11 Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut agar mendapatkan gambaran tentang pendidikan karakter untuk dilaporkan kedalam sebuah laporan penelitian yang berbentuk skripsi dengan judul Pendidikan KarakterPada Anak Usia Dini di KB IT Umar Bin Khattab Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Fokus Penelitian Fokus dalam penilitian ini meliputi pelaku, aktifitas dan tempat yang berhubungan dengan pendidikan karakter pada anak usia dini di KB IT Umar Bin KhattabKota Kudus yaitu meliputi beberapa hal sebagai berikut, Subject, adapun yang subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru, orangtua dan peserta didikdi kelas B kelompok melati. Dimana guru dan orangtua adalah faktor kunci utama dalam penanaman pendidikan karakter pada anak usia dini. Activity, pada penelitian ini aktivitas yang terjadi adalah adanya interaksi antara guru dengan peserta didik dalam proses penanaman pendidikan karakter pada anak usia dini. Dari penanaman tersebut diharapkan peserta didik dapat memiliki karakter yang baik dan melekat dalam diri anak. Place, Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di KB IT Umar Bin Khattab Kota Kudus, yang mana aktifitas penanaman pendidikan karakter pada anak usia dini berada di dalam dan luar kelas. 11 Data diperoleh dari hasil wawancara dengan I iek Rohzana, ( Guru kelas B kelompok Melati KB IT Umar Bin Khattab Kudus) 10 Agustus 2016.

7 C. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul dan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pendidikan karakterpada anak usia dini di KB IT Umar Bin Khattab Kudus tahun pelajaran 2016/2017? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dari proses pendidikan karakterpada anak usia dini di KB IT Umar Bin Khattab Kudus tahun pelajaran 2016/2017? D. Tujuan Penelitian Supaya peneliti dapat memperoleh hasil yang baik, maka peneliti merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui secara jelas tentang proses pendidikan karakterpada anak usia dini di KB IT Umar Bin Khattab Kudus tahun pelajaran 2016/2017. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dari proses pendidikan karakter pada anak usia dini di KB IT Umar Bin Khattab Kudus tahun pelajaran 2016/2017. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini secara konkrit dapat dikategorikan atas dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut: 1. Kegunaan secara teoretis Memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka usahausaha pengembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam kaitannya dengan pendidikan karakter pada anak usia dini.

8 2. Kegunaan secara praktis a. Peneliti Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh GelarSarjana (S.I). b. Pendidik / Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi guru kelas dalam menerapkan pendidikan karakter pada anak usia dini di KB IT Umar Bin Khattab Kota Kudus. c. Bagi Lembaga Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak sekolah, menjadi bahan acuan bagi sekolah dalam meningkatkan pendidikan karakter pada anak usia dini di KB IT Umar Bin Khattab Kota Kudus. d. Bagi Peserta Didik Diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil pendidikan karakter, dalam tauladan dan pembiasaan dalam proses pendidikan karakter pada anak usia dini di KB IT Umar Bin Khattab Kudus.