IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBENTUKAN SEMBILAN PILAR KARAKTER SISWA KELAS VII SMP PLUS AL MUBARAK JEMBER MELALUI PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN BULAT BERBASIS LESSON STUDY

Miftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

Girlda Elynikie B. 25, Dinawati Trapsilasiwi 26, Arif Fatahillah 27

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

POTRET KEGIATAN LESSON STUDY BIDANG KIMIA YANG DILAKSANAKAN DI KABUPATEN SUMEDANG

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 9-18, Desember 2014

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Jurnal Bio Educatio, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hlm ISSN:

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PEMBENTUKAN KARAKTER KONSISTEN DAN TELITI SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS LESSON STUDY

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

Herdika Lestiyaningsih 6, Hobri 7, Arika Indah 8

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK, TALK, WRITE

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII 4 SMP Negeri 5 PEKANBARU

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SDN NO 27 RAWANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Dyna Probo Mukti 19, Susanto 20, Dafik 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY ROLE APPROACH BERBASIS LESSON STUDY DI SMA N 16 SEMARANG


Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PALOPO

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

Key Words: Cooperative learning model with Mind Mapping technic, fraction, student s activity, student s mistakes, effectiveness

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih


Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR BERBASIS LESSON STUDY

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

IMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS) DI SMP NEGERI 1 KALIANGET

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

III. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DENGAN STRATEGI JIGSAW-LESSON STUDY

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

Ida Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak

PENERAPAN MODEL EXPERIENTAL LEARNING

KAJIAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS LESSON STUDY

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Surianti Ajriah 1, Edrizon 1, Ira Rahmayuni Jusar 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Rika Aprilia 1, Yenita Roza 2, Rini Dian Anggraini 3 No.

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 9 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 PADA SUB POKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT Titis Rini Chandrasari 28, Dinawati Trapsilasiwi 29, Dian Kurniati 30 Abstract. Lesson Study is an effort to improve the quality of learning and development of teacher s professionality. The aim of implementation learning based Lesson Study in class VII C SMP Negeri 9 Jember to develop a character learning independence of students. Lesson Study based learning in this research went smoothly and accordance with the planned stages. The result shows the development of character learning independence from cycle I to cycle III. Lesson Study based learning is able to develop a character learning independence. It is show by a rise in the percentage of each indicator that shows the character learning independence. Key Words : Lesson Study, Learning Independence PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya sadar untuk membina dan mengembangkan kemampuan dasar yang terdapat dalam diri manusia seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitasnya (Sudjana dan Ibrahim, 1989:4). Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di perguruan tinggi. Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar khususnya matematika, sangat tergantung pada bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan. Hamalik, (1999:138-139) menjelaskan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran dititikberatkan pada keaktifan siswa belajar dan keaktifan guru menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan menantang. Pada proses pembelajaran setiap siswa atau peserta didik selalu diarahkan agar menjadi siswa yang mandiri. Untuk menjadi mandiri seorang individu harus belajar, sehingga didapat suatu kemandirian belajar. Kemandirian belajar sangat penting dimiliki oleh setiap siswa, hal ini dikarenakan manusia tidak bisa selalu hidup bergantung dengan orang lain. Menurut Jamhari (2011:50) kemandirian belajar adalah kemandirian seorang siswa dalam kegiatan belajarnya. Kemandirian belajar seseorang mengambil prinsip 28 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 29 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 30 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember

110 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 109-118, Agustus 2015 terhadap kegiatan serta segala aspek kegiatan belajarnya. Dari beberapa pendapat tersebut diatas, kemandirian belajar adalah perilaku yang ada pada seseorang, yang belajar diwujudkan dengan adanya kreatif dalam belajar, kebebasan dan keyakinan dalam bertindak sesuai nilai yang diajarkan dan bertanggung jawab dalam setiap aktivitas belajarnya. Kemandirian belajar pada penelitian ini dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu : 1) aktifitas siswa mempelajari materi yang akan dipelajari dengan sendirinya, 2) aktifitas siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan, 3) aktifitas siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 4) aktifitas siswa berdiskusi dengan kelompok, 5) aktifitas siswa menanggapi dan bertanya saat presentasi. Pembelajaran dapat dirancang secara sistematis melalui kegiatan Lesson Study. Pembelajaran berbasis Lesson Study (Herawati, Husnul, Ridwan, dkk,2011:3) adalah pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang berasal dari Jepang. Pada kegiatan Lesson Study sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan melaksanakan, mengobservasi, dan melaporkan hasil pembelajaran. Lesson Study yang membangun Learning Community akan membuat guru semakin bersemangat untuk meningkatkan kualitas mengajar dari dalam dirinya, hal inilah yang nantinya akan berlanjut pada peningkatan profesionalitasnya. Dengan pembelajaran secara kolaboratif, guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari dirinya dalam hal mengajar, sehingga guru akan selalu ingin membenahi dirinya menjadi lebih baik. Pada penelitian ini digunakan Lesson Study dengan 3 tahapan seperti digambarkan pada siklus pengkajian pembelajaran Lesson Study di Indonesia yaitu Plan, Do, dan See. Tahap perencanaan (plan) bertujuan menghasilkan rancangan pembelajaran yang diyakini mampu membelajarkan peserta didik secara efektif dan membangkitkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. Tahap pelaksanaan (do), dimaksudkan untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang sudah direncanakan. Tahap pengamatan dan refleksi (see) dimaksudkan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran. Siklus pengkajian pembelajaran dilaksanakan dalam 3 tahap, seperti gambar berikut :

Girlda dkk : Implementasi Pembelajaran Berbasis Lesson Study Untuk 111 PLAN Secara kolaboratif guru merencanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik berbasis permasalahan di kelas DO Seorang guru melaksanakan pembelajaran yang berpusat peserta didik. Sementara itu, guru lain mengobservasi kegiatan pembelajaran peserta didik. SEE Secara kolaboratif guru merefleksikan keefektifan pembelajaran dan saling belajar dengan prinsip kolegalitas. Gambar 1. Siklus Pengkajian Pembelajaran Lesson Study pada penelitian ini diadaptasi dari Susilo Herawati, dkk (2011:35). Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada guru matematika di SMP Negeri 9 Jember, siswa kelas VII memiliki kemandirian belajar yang masih kurang terutama pada pelajaran Garis dan Sudut. Metode ceramah yang selama ini dilakukan dirasa belum memberikan perubahan terhadap hal kemandirian belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, dalam artikel ini akan dibahas : bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis Lesson Study untuk mengembangkan karakter kemandirian belajar siswa, dan bagaimana kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran berbasis Lesson Study di kelas VII C SMP Negeri 9 Jember semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada sub pokok bahasan garis dan sudut?. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji pelaksanaan pembelajaran berbasis lesson study serta mengkaji kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran berbasis Lesson Study di kelas VII C SMP Negeri 9 Jember semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada sub pokok bahasan garis dan sudut. METODE PENELITIAN Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 9 Jember semester genap tahun ajaran 2013/2014. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah garis

112 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 109-118, Agustus 2015 dan sudut pada sub pokok bahasan hubungan antar sudut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan mendiskripsikan data hasil pengamatan 5 aktivitas siswa yang menunjukkan karakter kemandirian belajar siswa selama pembelajaran. Sesuai rancangan pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pembelajaran berbasis Lesson Study sebanyak 3 siklus dengan masing masing-masing siklus terdiri dari 3 tahapan. Siklus I dilaksanakan tanggal 18 Februari 2014, siklus II tanggal 19 Februari 2014, dan siklus III tanggal 25 Februari 2014 dan masing masing dilaksanakan di kelas VII C. Pelaksanaan Lesson Study untuk materi garis dan sudut pada sub pokok bahasan hubungan dua sudut melibatkan 1 guru model dan 5 observer. Siklus pembelajaran berbasis Lesson Study dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Identifikasi Masalah Analisis (Penetapan Masalah dan Alternatif Pembelajaran) See (Refleksi) Do (Melaksanakan) See (Refleksi) Plan (Perencanaan) Siklus I Keterangan : = kegiatan utama = alur kegiatan utama Do (Melaksanakan) Plan (Perencanaan) Siklus II See (Refleksi) Do (Melaksanakan) Plan (Perencanaan Selesai Siklus III Gambar 2: Siklus Pengkajian Pembelajaran Berbasis Lesson Study

Girlda dkk : Implementasi Pembelajaran Berbasis Lesson Study Untuk 113 Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar observasi terhadap 5 aktivitas siswa yang menunjukkan kemandirian belajar selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu : 1) mempelajari materi yang akan dipelajari dengan sendirinya, 2) bertanya kepada guru, 3) menjawab pertanyaan, 4) berdiskusi dengan kelompok, dan 5) menanggapi saat presentasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Tahap perencanaan (plan) Pada siklus I di tahap perencanaan ini, tim Lesson Study bersama-sama menyusun perangkat pembelajaran serta menentukan model pembelajaran yang diperlukan pada tanggal 18 Februari 2014. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Team Assisted Individualization, sedangkan perangkat pembelajarannya meliputi : RPP, LKS, instrumen penilaian LKS, dan instrumen penilaian karakter kemandirian belajar siswa. 2. Tahap pelaksanaan (do) Tahap pelaksanaan dilakukan pada tanggal 18 Februari 2014 pada pukul 10.10 sampai dengan 11.30 WIB. Pada tahap ini peneliti sebagai guru model, dan 5 lainnya menjadi observer. Guru model mengajar berdasarkan RPP yang telah disepakati, sedangkan setiap observer mengamati 2 kelompok 5 dalam hal aktivitas kemandirian belajar siswa. Selama pembelajaran berlangsung, guru model serta observer menemukan dan mencatat ada 8 siswa yang menjawab pertanyaan, 3 siswa yang menanggapi presentasi dari kelompok lain, dan, 16 siswa yang bertanya kepada guru. Tabel 1. Persentase Aktivitas Kemandirian Belajar Siswa Pada Siklus I Aktivitas Siswa yang Banyak Persentase No Menunjukkan Kemandirian Siswa (%) Belajar 1 Mempelajari materi yang akan 7 16,67 dipelajari dengan sendirinya 2 Bertanya kepada guru 16 38 3 Menjawab pertanyaan 8 19

114 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 109-118, Agustus 2015 No Aktivitas Siswa yang Banyak Persentase Menunjukkan Kemandirian Siswa (%) Belajar 4 Berdiskusi dengan kelompok 18 42,85 5 Menanggapi saat presentasi 3 7 3. Tahap refleksi (see) Tahap reflesi dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2014 pukul 12.00-13.00 WIB. Pada siklus I ini, tujuan agar siswa bisa menentukan besar sudut jika diketahui besar sudut yang lain masih jauh dari harapan, dan karakter kemandirian belajar siswa sudah berkembang dibandingkan pada saat observasi. Pada tahap ini, guru model menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah guru model menjelaskan kendala yang dihadapi, 5 observer juga menjelaskan hasil pengamatan mereka. hasil refleksi tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan perangkat pembelajaran untuk siklus II. Siklus II 1. Tahap perencanaan (plan) Tahap perencanaan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2014 pukul 13.00-13.45. Kegiatan pada tahap perencanaan ini, tim Lesson Study bersama-sama menyusun perangkat pembelajaran serta menentukan model pembelajaran yang diperlukan pada tanggal 19 Februari 2014. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Think Pair Share, sedangkan perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah : RPP, LKS, instrumen penilaian LKS, dan instrumen penilaian karakter kemandirian belajar siswa. 2. Tahap pelaksanaan (do) Tahap pelaksanaan dilakukan pada tanggal 25 Februari 2014 pada pukul 08.20 WIB. Pada tahap ini peneliti sebagai guru model, dan 5 lainnya menjadi observer. Guru model mengajar berdasarkan RPP yang telah disepakati, sedangkan observer mengamati 5 aktivitas kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Girlda dkk : Implementasi Pembelajaran Berbasis Lesson Study Untuk 115 Selama pembelajaran berlangsung, guru model serta observer menemukan dan mencatat ada 10 siswa yang menjawab pertanyaan, dan hanya ada 24 siswa yang bersdiskusi dengan kelompoknya, 6 siswa yang menanggapi presentasi dari kelompok lain, dan, 18 siswa yang bertanya kepada guru. Tabel 2. Persentase Aktivitas Kemandirian Belajar Siswa Pada Siklus II No Aktivitas Siswa yang Banyak Persentase Menunjukkan Kemandirian Siswa (%) Belajar 1 Mempelajari materi yang akan 9 21,43 dipelajari dengan sendirinya 2 Bertanya kepada guru 18 42,86 3 Menjawab pertanyaan 10 23,8 4 Berdiskusi dengan kelompok 24 57,14 5 Menanggapi saat presentasi 6 14,28 3. Tahap refleksi (see) Tahap reflesi dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2014 pukul 10.00-11.00 WIB. Pada tahap ini, guru model menjelaskan kendala-kendalayang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah guru model menjelaskan kendala yang dihadapi, 5 observer juga menjelaskan hasil pengamatan mereka. hasil refleksi tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan perangkat pembelajaran untuk siklus III. Kondisi kelas lebih baik dibandingkan sebelumnya, kemandirian siswa juga meningkat dibandingkan dengan siklus I. Beberapa siswa juga terlihat aktif. Siklus III 1. Tahap perencanaan (plan) Tahap perencanaan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2014 pukul 11.00-12.00. Pada siklus III di tahap perencanaan ini, tim Lesson Study bersama-sama menyusun perangkat pembelajaran serta menentukan model pembelajaran yang diperlukan pada tanggal 26 Februari 2014. Adapun model pembelajaran yang diterapkan adalah Think Pair Share, sedangkan perangkat

116 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 109-118, Agustus 2015 pembelajaran yang dimaksud adalah : RPP, LKS, instrumen penilaian LKS, dan instrumen penilaian karakter kemandirian belajar siswa. 2. Tahap pelaksanaan (do) Tahap pelaksanaan ini dilakukan pada tanggal 26 Februari 2014 pada pukul 10.10-11.30 WIB. Pada tahap ini peneliti sebagai guru model, dan 5 lainnya menjadi observer. Guru model mengajar berdasarkan pada RPP yang telah disepakati, sedangkan observer mengamati 5 aktivitas kemandirian belajar siswa. Selama pembelajaran berlangsung, guru model serta observer menemukan dan mencatat ada 16 siswa yang menjawab pertanyaan, 38 siswa yang bersdiskusi dengan kelompoknya, 8 siswa yang menanggapi presentasi dari kelompok lain, dan, 23 siswa yang bertanya kepada guru. Tabel 3. Persentase Aktivitas Kemandirian Belajar Siswa Pada Siklus III No Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Banyak Persentase Kemandirian Belajar Siswa (%) 1 Mempelajari materi yang akan 18 42,86 dipelajari dengan sendirinya 2 Bertanya kepada guru 23 54,76 3 Menjawab pertanyaan 16 38,09 4 Berdiskusi dengan kelompok 38 90,48 5 Menanggapi saat presentasi 8 19,04 3. Tahap refleksi (see) Tahap reflesi dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2014 pukul 11.45-12.30 WIB. Pada tahap ini, guru model menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah guru model menjelaskan kendala yang dihadapi, 5 observer juga menjelaskan hasil pengamatan mereka. Kemandirian belajar pada siklus III ini lebih baik dibandingkan dengan siklus I maupun siklus II. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis Lesson Study di kelas VII berjalan dengan lancar, masing-masing siklus berjalan dengan tahapan yang telah dilaksanakan, dan melalui pembelajaran garis dan sudut berbasis Lesson Study mampu mengembangkan karakter kemandirian belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 9 Jember Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014.

Girlda dkk : Implementasi Pembelajaran Berbasis Lesson Study Untuk 117 Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran berbasis Lesson Study dapat membuat guru terus belajar. Belajar sepanjang hayat akan membuat kualitas mengajar menjadi lebih baik, sehingga akan mencetak generasi bangsa Indonesia yang juga lebih baik. Oleh karena itu, baiknya guru disekolah menerapkan pembelajaran berbasis Lesson Study agar guru bisa terus belajar agar menjadi lebih baik. 2. Pendidikan karakter sangatlah penting bagi siswa, dengan ilmu yang tinggi dan diimbangi dengan karakter yang baik akan menjadikan siswa menjadi pribadi yang kelak berguna bagi sekitarnya dan juga Bangsa Indonesia. Berdasarkan temuan pada penelitian ini, karakter siswa yang baik akan menjadikan siswa juga beraktivitas dengan baik. Siswa yang memiliki karakter kemandirian belajar, aktivitas kemandirian belajarnya juga semakin baik. Oleh karena itu, guru hendaknya menanamkankan karakter yang baik di sekolah sejak dini agar segala aktivitas siswa bisa mendukung kemajuan belajarnya. 3. Bagi peneliti lain dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian sejenis dengan permasalahan yang berbeda DAFTAR PUSTAKA Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Prosiding Seminar Nasional Lesson Study 4. 2011. Peran Lesson Study dalam Meningkatkan Profesionalitas Pendidik dan Kualitas Pembelajaran Secara Berkelanjutan. Malang : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri malang. Susilo Herawati, Husnul, dkk. 2011. Lesson Study Berbasis Sekolah. Malang : Banyumedia Publishing. Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

118 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 109-118, Agustus 2015