BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut diperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas (ROA) PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Capital Adequacy Ratio pada tahun 2009 sebesar 11,10% dinyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel NOI, Pertumbuhan DPK, CAR, NPF, FDR dan OER secara

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. PSAK 52, Salemba Empat, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, M. Faisal Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Malang: UMM Press.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. (surplus dana) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit dana) serta

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bagi

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan sesuai prinsip syariah yang mendukung pelaksanaan. suatu perusahaan adalah Return On Asset (ROA). ROA lebih memfokuskan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA dan NIM secara

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB V PEMBAHASAN. Mudharabah Bank Muamalat Indonesia. diproksikan dengan Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, Tarmizi & Willyanto K. Kusumo Agus Suyono Analisis Rsio-rasio Bank yang Berpengaruh Terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah bank, persaingan untuk menarik dana dari

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Profitabilitas. pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1 Rasio FDR, NPF, PDN, BOPO, FBIR secara simultan mempunyai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN BANK SYARIAH MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dari modal yang dimiliki (Sartono, 2001:119). Oleh karena itu, perlu diupayakan agar

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB V PENUTUP. variabel dependen. Hasil analisisnya adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1 /perkembangan-perbankan-syariah. Diunduh pada tanggal 24 Desember 2013.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB V PENUTUP. 1. LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO dan ROE secara bersama sama memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum Tentang Rasio Tinjauan pustaka berisi tentang penjabaran dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut diperoleh melalui sumber-sumber buku, jurnal, maupun situs-situs yang berhubungan. Dalam bab dua ini, akan dibahas tentang penjelasan variabel dependen dan independen yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas (ROA), sedangkan variabel independen adalah CAR, FDR, dan BOPO. Disamping itu dalam bab ini juga menjelaskan hubungan antara CAR dengan profitabilitas (ROA), hubungan antara FDR dengan profitabilitas (ROA), hubungan antara BOPO dengan profitabilitas (ROA), serta hubungan antara CAR, FDR dan BOPO terhadap Profitabilitas (ROA). A. Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. 56 Tujuan 56 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), hlm.196 56

57 dari analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. 57 Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. 58 Variabel profitabilitas ini diukur dengan Return On Asset (ROA). rasio ini menggambarkan produktivitas bank dalam mengelola dana sehinga menghasilkan keuntungan. 59 Jika return yang diharapkan lebih besar dari pada return yang diminta, maka investor tersebut dikatakan sebagai menguntungkan. Rasio profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam konteks analisis rasio untuk mengukur pendapatan menurut laporan rugi laba dengan nilai buku investasi. 60 Analisis Return On Asset (ROA), rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. 61 Rasio ini juga mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Biaya-biaya pendanaan yang 57 Teguh Pudja Muljono, Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan, (Jakarta : Djambatan, 1990), hlm.73 58 Irham Fahmi, Ananilis Laporan Keuangan, (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm. 135 59 Bambang Agus Pramuka, Faktor - Faktor yang Berpengaruh terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syyariah, Unuversitas Jendral Sudirman Purwokerto, Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP), Vol. 7 No. 1- Oktober 2010, hlm.67 60 Tampubolon P. Manahan, Manajemen Keuangan (Finance Manajement), (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005), hlm.39 61 Irham Fahmi, Ananilis Laporan Keuangan, (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm.137

58 dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya pendanaan dengan hutang. Deviden yang merupakan biaya pendanaan dengan saham dalam analisis ROA tidak diperhitungkan. Biaya bunga ditambahkan ke laba yang diperoleh perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor lingkungan (environmental factors). Analisis difokuskan pada profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak diperhitungkan cara-cara untuk mandanai aset tersebut. Ini lebih konsisten dengan penggunaan ROA sebagai pengukur prestasi pada satu periode tertentu. Biasanya aset rata-rata dihitung dengan menjumlahkan aset pada awal periode dengan aset pada akhir periode dan dibagi dua. 62 Pengembalian atas aktiva (return on assets - ROA) sebuah perusahaan mengukur pengembalian (laba bersih) perusahaan sebagai presentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan oleh perusahaan. 63 ROA memberikan ukuran kasar mengenai kinerja sebuah perusahaan. Semakin tinggi ROA, maka semakin efisien perusahaan tersebut memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba. Rasio ini dapat drumuskan sebagai berikut. 64 62 Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2007), hlm. 159-160 63 Jeff Madura (Thomson), Pengantar Bisnis 2, (Jakarta : Salemba Empat, 2007), Ed. 4, hlm.362 64 Veithzal Rivai, Bank And Financial Institution Management, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.100

59 ROA = B. Capital Adequacy Ratio (CAR) Modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih (net worth) yaitu selisih antara nilai buku dari aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban (liabilities). 65 Pada suatu bank, sumber perolehan sumber modal bank dapat diperoleh dari para pendiri dan para pemegang saham. Pemegang saham menempatkan modalnya pada bank dengan memperoleh hasil keuntungan dimasa yang akan datang. 66 Bank yang memiliki tingkat kecukupan modal baik menunjukan indikator sebagai bank yang sehat. Sebab kecukupan modal bank menunjukan keadaannya yang dinyatakan dengan suatu ratio tertentu yang disebut ratio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). 67 CAR adalah ratio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain. Dengan kata lain, captal adequacy ratio 65 Zainul Arivin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari ah, (Jakarta : Alfabeta, 2002), hlm.157 66 Veithzal Rivai, Bank and Financial Institution Management, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.101 67 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia, 2004), hlm.95

60 adalah ratio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. 68 Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tingggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva produktif yanng berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) berarti bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. 69 Setiap bank harus memiliki jumlah modal minimum, modal bank harus cukup untuk memenuhi fungsi dasar yaitu: a. Membiayai organisasi dan operasi sebuah bank b. Memberikan rasa perlindungan pada penabung dan kreditor lainnya. c. Memberikan rasa percaya pada para penabung dan pihak berwenang. Dalam kaitan ini tentu saja fungsi perlindunganlah yang paling penting. Dana modal harus mencukupi untuk menyerap kerugian dan menjamin keamanan dana para deposan. 70 68 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005), hlm.121 69 Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan : Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2012), Hlm.573 70 Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), hlm.89-90

61 Suatu kesepakatan pertama pada tahun 1988 adalah tentang ketentuan permodalan dengan menetapkan CAR, yaitu ratio minimum perbandingan antara modal risiko dengan aktiva yang mengandung risiko. Formula CAR yang ditentukan oleh BIS (Bank for International Settlements) adalah ratio minimum 8% permodalan terhadap aktiva yang mengandung risiko. Dibagi dalam dua bagian sebagai berikut. 1). 4% modal inti (tier 1) yang terdiri dari share bolder equity, Preferred stock dan free reserve. Modal inti adalah modal yang berasal dari pemilik bank, yang terdiri dari modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan dan laba ditahan. Modal inti inilah yang berfungsi sebagai penyangga dan penyerap kegagalan atau kerugian bank dana melindungi kepentingan para pemegang rekening titipan (wadi ah) atau pinjaman (qard), terutama atas aktiva yang didanai oleh modal sendiri dan dana-dana wadi;ah atau qard. 71 2). 4% modal sekunder (tier 2) yang terdiri dari subordinate debt, loan loss provisions, hybrid securyties dan revakution reserver. Guna memenuhi ketentuan tentang CAR yang ditetapkan oleh BIS, maka Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter di Indonesia telah mengeluarkan ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan surat direksi bank 71 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia, 2004), hlm. 94

62 Indonesia Nomor: 23/677kep7/dir tanggal 28 Februari 1991. Rasio ini dapat dirumuskan sebagia berikut. 72 CAR = x 100% C. Financing to Deposit Ratio (FDR) Kebutuhan likuiditas setiap bank berbeda-beda tergantung antara lain pada usaha bank, besarnya bank dan sebagainya. Oleh karena itu untuk menilai cukup tidaknya likuiditas suatu bank dengan menggunakan ukuran financing deposito to ratio, yaitu dengan memperhitungkan berbagai aspek yang berkaitan dengan kewajibannya, seperti antisipasi atas pemberian jaminan bank yang pada gilirannya akan menjadi kewajiban bagi bank. Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah ratio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan dengan dana yang diterima bank. FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. 73 Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. 72 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005), hlm.121 73 Desi Aryani, Analisi Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF Terhadap Profitabilitas Pada PT Bamk Muamalat Indonesia Tbk (Januari: 2005-April: 2008), (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), hlm.24

63 Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayaai kredit menjadi semakin besar. 74 Apabila hasil pengukuran jauh berada di atas target dan limit bank tersebut maka dapat dikatakan bahwa bank akan mengalami kesulitan likuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkan beban biaya yang besar. Sebaliknya bila berada di bawah target dan limitnya, maka bank tersebut dapat memelihara alat likuid yang berlebihan dan ini akan menimbulkan tekanan terhadap pendapatan bank berupa tingginya biaya pemeliharaan kas yang menganggur. Dari uraian diatas maka dapat dikatakan Financing Deposit to Ratio adalah perbandingan jumlah pembiayaan yang diberikan dengan simpanan masyarakat. 75 Besarnya pembiayaan dirumuskan sebagai berikut. 76 FDR = 74 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Ed. 2, 2005, hlm.116 75 Rida Rahim dan Yuma Irpa, Analisis Efisien Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah dan Unit Syariah (Sudi Kasus BSM dan BNI Syariah), Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 4, N0. 3, 2008, hlm.6 76 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia, 2004), hlm.146

64 D. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Bopo menurut kamus keuangan adalah kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya. Berbagai angka pendapatan dan pengeluaran dari laporan rugi laba dan terhadap angka-angka dalam neraca. Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasional biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasi. 77 Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. 78 Besarnya nilai BOPO dapat dihitung dengan rumus berikut. 79 BOPO = x 100% 77 Lukman D Wijaya, Manajemen Perbankan, Ed. 2, 2005, hlm.41 78 Desi Aryani, Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Januari: 2005- April: 2008), (Jakarta : Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), Hlm.46 79 Harmono, Manajemen Keuangan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), hlm.120

65 DAFTAR PUSTAKA Buku : Antonio, M. Syafi i. 2002. Bank Syariah : Analisis Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta: Ekonisia. Arivin, Zainul. 2002. Dasar-dasar Manajemen Bank Syari ah. Jakarta : Alfabeta. Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta. Hanafi, Mamduh. 2003. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi, cet. Ke-1. Yogyakarta : YKPN.

66 Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit Dan Percetakan STIM YKPN. Hasibuan, S.P Melayu. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2012. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Madura, Jeff (Thomson). 2007. Pengantar Bisnis 2. Jakarta : Salemba Empat. Manahan, P. Tampubolon. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Manajement). Bogor: Ghalia Indonesia. Muhammad. 2004. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia. Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syari ah. Yogyakarta: (UPP) AMPKYKPN. Muljono, Pudja Teguh. 1990. Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Jakarta: Djambatan. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: UPP STIE-YKPN. Mutaher, Osmad. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta : Graha Ilmu.

67 Sudarsono, Heri. 2005. Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi. Yogyakarta : Ekonisia. Sultan, M. dan Siswanto, Ely. 2008. Manajemen Bank (Konvensional & syariah). Malang : UIN-Malang Press. Suyatno, Thomas. Dkk. 2007. Kelembagaan Perbankan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Wiyono, Slamet. 2005. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta : PT Grasindo. Rivai, Veithzal. 2007. Bank And Financial Institution Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Penelitian Dan Jurnal : Ardiyana, Marissa dan Muid, Dul. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Sebelum, Selama, Dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 Dengan Menggunakan Metode CAMEL. Semarang : Undip. Tanggal Akses 21 Januari 2014 Pukul 11.00. Aryani, Desi. 2009. Analisi Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF Terhadap Profitabilitas Pada PT Bamk Muamalat Indonesia Tbk (Januari: 2005-

68 April: 2008). Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Online. Tanggal Akses 15 September 2014 Pukul 11:04. Pramuka, Agus Bambang. 2010. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syyariah. Unuversitas Jendral Sudirman Purwokerto, Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP), Vol. 7 No. 1-Oktober Rahim, Rida dan Irpa, Yuma. 2008. Analisis Efisien Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah dan Unit Syariah (Sudi Kasus BSM dan BNI Syariah). Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 4, N0. 3