BAB II LANDASAN_TEORI. aktivitas pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang { PAGE \* MERGEFORMAT }

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB III LANDASAN TEORI. Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

BAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan akan dijelaskan di bawah ini.

1 BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. tetap/tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB II LANDASAN TEORI. komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

BAB III LANDASAN TEORI. keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Bangun Sistem Pemesanan Makanan Berbasis J2ME Pujasera Online yang

BAB II LANDASAN TEORI. terstruktur untuk membantu sebuah proses (Chaffey, 1996).

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. teori yang digunakan dapat dilihat di bawah ini.

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu dapat dilihat dari sikap

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang penting dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR ^TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT PERNYATAAN MISKIN (SPM)

BAB II LANDASAN TEORI. dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu (Noviansyah, dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011).

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB I. PENDAHULUAN. perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi

BAB II LANDASAN TEORI. dalam pembuatan laporan serta pengambilan keputusan pimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

BAB II LANDASAN TEORI. yang dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) Republik

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

BAB II LANDASAN TEORI. ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

2. BAB II LANDASAN TEORI. mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan. Menurut Jogianto (2005), sistem merupakan satu kesatuan komponen atau

BAB III LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan sebagai berikut: dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilakukan

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. PPA bisa disebut juga bagian dari misi pelayanan gereja yang bersifat diakonia. PPA merupakan

PANGAN DAN GIZI SEBAGAI INDIKATOR KEMISKINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

Hanif Fakhrurroja, MT

PRO POOR BUDGET. Kebijakan anggaran dalam upaya pengentasan kemiskinan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KURSUS MUSIK BERBASIS WEB (STUDI KASUS MASTER MUSIC COURSE DI PURWAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

BAB 1 PENDAHULUAN. CRM pada suatu perusahaan sangat penting untuk menarik minat pelanggan, serta

BAB II LANDASAN TEORI

A Layered Technology

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam bahasa Inggris, Perpustakaan (library) berasal dari bahasa latin yaitu liber

Transkripsi:

BAB II LANDASAN_TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Menurut Indrajani (2011), aplikasi adalah suatu program yang menentukan aktivitas pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas khusus pemakai komputer. Menurut Hendrayudi (2008) aplikasi adalah program komputer yang dipakai untuk melakukan pekerjaan tertentu. Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah suatu program yang dibangun dan dihasilkan melalui komputer untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. 2.2. Data dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan (Stair dan George, 2006). Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau kenyataan yang terorganisir sedemikian rupa yang menyebabkan mereka memiliki nilai tambah daripada kumpulan kebenaran itu sendiri (Stair dan George, 2006). Informasi dapat menjadi sesuatu yang bernilai apabila memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Akurat Informasi yang akurat adalah informasi yang bebas dari error. Dalam beberapa kasus, informasi yang tidak akurat dihasilkan karena data yang digunakan pada pemrosesan tidak akurat. 6

7 2. Lengkap Informasi dikatakan lengkap apabila semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan pengguna dapat terpenuhi. 3. Ekonomis Informasi harus memiliki nilai yang sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut. 4. Fleksibel Informasi yang fleksibel dapat digunakan untuk berbagai tujuan. 5. Handal Informasi yang handal dapat diandalkan. Dalam banyak kasus, kehandalan sebuah informasi bergantung pada metode pengumpulan data tersebut. Dalam contoh lain, kehandalan ini bergantung pada sumber dari informasi tersebut. 6. Relevan (Berhubungan) Informasi yang relevan merupakan informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengguna. 7. Simpel Informasi yang diberikan harus sesederhana mungkin. 8. Tepat Waktu Informasi harus memiliki nilai waktu, artinya bahwa suatu infomasi harus mempunyai batas waktu. 9. Dapat Dibuktikan Informasi harus dapat dibuktikan kebenarannya, misalnya dengan memeriksa sumber lain untuk informasi yang sama.

8 10. Dapat Diakses Informasi harus mudah diakses oleh pengguna yang berkepentingan. 11. Aman Informasi harus mempunyai tingkat keamanan tertenju, tujuannya agar tidak semua orang dapat mengakses informasi tersebut. 2.3. Software Development Life Cycle (SDLC) Menurut Pressman (2015), nama lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan system perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan. Gambar 2.1. Model Waterfall Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi, Pressman (2015) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

9 Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning, Modeling, Construction, dan Deployment. Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut Pressman (2015): 1. Communication Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat. 2. Planning Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 3. Modelling Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural. 4. Construction Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam Bahasa yang bias dikenali oleh computer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secata nyata dalam mengerjakan suatu

10 software, artinya pengguna computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bias diperbaiki. 5. Deployment Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan. 2.4. Pengertian Desa Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Desa diartikan sebagai kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa). Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (a) disebutkan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dapat disimpulkan bahwa desa merupakan suatu komunitas kecil bersifat otonom yang terikat pada lokalitas tertentu baik secara tempat tinggal maupun pemenuhan kebutuhan.

11 2.5. Pengertian Keluarga Miskin Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendi, 2004). Kondisi masyarakat yang disebut miskin dapat diketahui berdasarkan kemampuan pendapatan dalam memenuhi standar hidup (Nugroho, 1995). Pada prinsipnya, standar hidup di suatu masyarakat tidak sekedar tercukupinya kebutuhan akan pangan, akan tetapi juga tercukupinya kebutuhan akan kesehatan maupun pendidikan. Tempat tinggal ataupun pemukiman yang layak merupakan salah satu dari standar hidup atau standar kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Berdasarkan kondisi ini, suatu masyarakat disebut miskin apabila memiliki pendapatan jauh lebih rendah dari rata-rata pendapatan sehingga tidak banyak memiliki kesempatan untuk mensejahterakan dirinya (Suryawati, 2004). Kemiskinan sering dihubungkan dengan dimensi ekonomi yaitu ketidakmampuan memenuhi standart minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan dan non makan. Keluarga miskin atau kurang mampu adalah keluarga yang berada dibawah garis kemiskinan. 2.6. Kriteria Keluarga Miskin Berikut ini adalah kriteria keluarga miskin yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2014: 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m 2 per orang. 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. 3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.

12 4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain. 5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. 6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan. 7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah. 8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam dalam satu kali seminggu. 9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. 10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari. 11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik 12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m 2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan. 13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD. 14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya. Jika minimal 9 variabel terpenuhi, maka suatu keluarga dapat digolongkan menjadi keluarga miskin.

13 2.7. Proses Perhitungan Proses perhitungan dalam analisis keluarga miskin di desa Banaran dilakukan dengan memberikan nilai pada masing-masing pernyataan pada kuesioner dan juga ditambahkan dengan tiga variabel yaitu: status kepala keluarga, jumlah anggota keluarga, dan usia kepala keluarga. Untuk studi kasus pada penelitian ini digunakan 14 kriteria dari BPS yang sekaligus dijadikan sebagai pernyataan kuesioner. Model penilaiannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk jawaban ya dan tidak masing-masing diberi nilai 1 dan 0. 2. Pada beberapa pertanyaan ada tambahan jawaban berupa pilihan yang ditentukan. Nilai pada masing-masing pilihan ditentukan oleh pengguna yang dalam hal ini adalah Kaur Kesra. 3. Status kepala keluarga meliputi Janda, Duda, Menikah. Masing-masing ditentukan nilainya yaitu, 3, 2, dan 1. 4. Penilaian pada jumlah anggota keluarga, semakin banyak jumlah anggota keluarga atau tanggungan maka nilainya semakin tinggi. 5. Semakin tua usia kepala keluarga maka nilainya semakin tinggi. Dalam proses perhitungan ini ada enam keterangan miskin. Berikut adalah keterangan miskin diurutkan mulai dari keterangan miskin yang paling tinggi: a) L5 = jika kelima variabel, jumlah nilai lebih besar atau sama dengan rata-rata jumlah variabel dari semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. b) L4 = jika keempat variabel, jumlah nilai lebih besar atau sama dengan ratarata variabel dari semua keluarga miskin pada masing-masing variabel

14 tersebut. Dan ada satu variabel yang nilainya dibawah rata-rata semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. c) L3 = jika ketiga variabel, jumlah nilai lebih besar atau sama dengan rata-rata variabel dari semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. Dan ada dua variabel yang nilainya dibawah rata-rata semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. d) L2 = jika kedua variabel, jumlah nilai lebih besar atau sama dengan rata-rata variabel dari semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. Dan ada tiga variabel yang nilainya dibawah rata-rata semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. e) L1 = jika dari satu variabel, jumlah nilai lebih besar atau sama dengan ratarata variabel dari semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. Dan ada empat variabel yang nilainya dibawah rata-rata semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. f) L0 = jika dari kelima variabel, nilainya dibawah rata-rata variabel dari semua keluarga miskin pada masing-masing variabel tersebut. Pemberian peringkat pada keluarga miskin ada tujuh prioritas: a) Prioritas utama = diutamakan keterangan level miskinnya yang paling tinggi. b) Prioritas kedua = apabila keterangna level miskinnya sama, diutamakan jumlah nilai dari masing-masing variabel tiap keluarga yang paling tinggi. c) Prioritas ketiga = apabila keterangna level miskinnya sama dan jumlah nilai dari masing-masing variabel tiap keluarga sama, maka diutamakan nilai jawaban iya/tidak paling tinggi.

15 d) Prioritas keempat = apabila keterangan level miskinnya sama dan jumlah nilai dari masing-masing variabel tiap keluarga sama dan nilai jawaban iya/tidak sama, maka diutamakan nilai jawaban isian yang paling tinggi e) Prioritas kelima = apabila keterangan level miskinnya sama dan jumlah nilai dari masing-masing variabel tiap keluarga sama dan nilai jawaban iya/tidak sama, dan nilai jawaban isian sama, maka diutamakan nilai status yang paling tinggi f) Prioritas keenam = apabila keterangan level miskinnya sama dan jumlah nilai dari masing-masing variabel tiap keluarga sama dan nilai jawaban iya/tidak sama dan nilai jawaban isian sama, dan nilai status sama, maka diutamakan nilai tanggungan yang paling tinggi g) Prioritas ketujuh = apabila keterangan level miskinnya sama dan jumlah nilai dari masing-masing variabel tiap keluarga sama dan nilai jawaban iya/tidak sama dan nilai jawaban isian sama, nilai status sama dan nilai tanggungan sama, maka diutamakan kepala keluarga yang usianya paling tua. 2.8. Database Database adalah sebuah bentuk media yang digunakan untuk menyimpan data (Indrajani, 2011). Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut: 1. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data. 2. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal.

16 3. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisasi. Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu: 1. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage dan level yang berkaitan. 2. External level disebut juga individual user views, yaitu tingkat yang basis datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai. 3. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level. Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini: 1. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer. 2. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih. 3. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.

17 4. Indeks merupakan tipe dari suatu tabel tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field. Query merupakan perintah Structure Query Language (SQL) yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu table atau lebih untuk melakukan operasi pada table. 2.9. Pengertian Testing Pengertian Testing Menurut Quadri & Farooq (2010), pengujian software adalah proses verifikasi dan validasi apakah sebuah aplikasi software atau program memenuhi persyaratan bisnis dan persyaratan teknis yang mengarahkan desain dan pengembangan dan cara kerjanya seperti yang diharapkan dan juga mengidentifikasi kesalahan yang penting yang digolongkan berdasarkan tingkat severity pada aplikasi yang harus diperbaiki. Menurut Nidhra & Dondeti (2012), pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software. Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat tersebut adalah pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program. 2.9.1. Behavioral (Black-Box) Tests Menurut Nidhra & Dondeti (2012), black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi.

18 Menurut Pressman (2015), Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori: 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface. 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja. 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.