Modul ke: 5Fakultas Muhamad Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI INTERPERSONAL ATRAKSI INTERPERSONAL DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL Rosit, M.Si. Program Studi Public Relations
ATRAKSI INTERPERONAL Kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Semakin tertarik kita kepada seseorang, maka semakin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan dia. Oleh karena itu, atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Adanya daya tarik ini membentuk rasa suka. Rasa suka pada seseorang umumnya membuat orang yang kita sukai menjadi signifikan bagi kita.
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL 1. Kesamaan Karakteristik Personal: Misalnya. Ketika kita sedang naik kendaraan umum dan berjumpa dengan seorang kenalan baru. Maka percakapan kita berlangsung dan dimulai dari masalah-masalah demografis (dimana anda tinggal, pekerjaan anda, dll) sampai masalah-masalah politik dan sebagainya.
2. Tekanan Emosional: Bila seseorang sedang dalam keadaan yang mencemaskannya atau harus memikul tekanan emosional, maka ia akan menginginkan kehadiran orang lain. 3. Harga Diri yang Rendah: Menurut wlster dalam Jalaluddin Rakhmat (2011), bila harga diri seseorang direndahkan, harsat afiliasi (bergabung dengan orang lain) bertambah, dan ia makin responsif untuk menerima kasih sayang orang lain. Orang yang rendah diri cenderung mudah mencintai orang lain. 4. Isolasi Sosial: Manusia adalah makhluk sosial. Manusia mungkin tahan dengan hidup terasing untuk beberapa waktu dan bukan untuk waktu yang lama. Isolasi sosial merupakan pengalaman yang tidak enak. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa tingkat isolasi sosial sangat berpengaruh terhadap kesukaan kita pada orang lain.
FAKTOR-FAKTOR SITUASIONAL 1. Daya Tarik Fisik (Physical attractiveness) 2. Ganjaran (Reward) 3. Familiarity 4. Kedekatan (Proximity) 5. Kemampuan (Competence)
Hubugnan HUBUNGAN interpersona; INTERPERSONAL Komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya hubungan interpersonal yang baik. Menurut Anita Taylor, komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Setiap melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekadar menyampaikan isi pesan (content), tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal (relationship).
TEORI HUBUNGAN INTERPERSONAL 1. Model pertukaran sosial (social exchange model) Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Pada model ini, orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Ganjaran Biaya Hasil atau laba Tinkat perbandingan 2. Model peranan (role model). Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Terdapat empat konsep pokok yang harus diperhatikan dalam model ini untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: Ekspektasi peranan, tuntutan peranan, Keterampilan perananan, konflik peranan.
3. Model interaksional (interactional model) Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif, dan medan. Semua sistem, terdiri atas subsistem-subsistem yang saling bergantung dan bertindak bersama sabagai satu kesatuan. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan, serta permainan yang dilakukan.
TAHAP TAHAP HUBUNGAN INTERPERSONAL 1. Pembentukan Hubungan Informasi demografis, Sikap dan pendapat (tentang orang atau objek), Rencana yang akan datang, Kepribadian, Perilaku pada masa lalu, Orang lain, Hobi dan minat 2. Peneguhan Hubungan keakraban, kontrol, ketepatan respon 3. Pemutusan Hubungan Interpersonal Kompetisi, Dominasi, Kegagalan, Provokasi dan Perbedaan Nilai
FAKTOR FAKTOR YANG MENUMBUHKAN HUB INTERPERSONAL 1. Trust. Dari semua faktor, faktor percaya adalah yang paling penting. Menurut Giffin percaya didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh risiko
2. Sikap Suportif Iklim Defensif Evaluasi Kontrol Strategi Netralitas Superioritas Kepastian Iklim Suportif Deskripsi Orientasi masalah Spontanitas Empati Persamaan Provisionalisme
3. Sikap Terbuka No Sikap Terbuka Sikap Tertutup (dogmatis) 1. Menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan keajegan logika Menilai pesan berdasarkan motif-motif pribadi 2. Membedakan dengan mudah, melihat Berpikir simplisitis, artinya berpikir kitam-putih nuansa, dsb (tanpa nuansa) 3. Berorientasi pada isi Bersandar lebih banyak pada sumber pesan daripada isi pesan 4. Mencari informasi dari berbagai sumber Mencari informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya sendiri, bukan dari sumber kepercayaan orang lain 5. Lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaannya Secara kaku mempertahankan dan memegang teguh sistem kepercayaannya 6. Mencari pengertian pesan yang tidak Menolak, mengabaikan, mendistorsi pesan yang
Terima Kasih