ANALISIS PEMASARAN DAGING KAMBING DI PASAR BERSEHATI DAN PASAR PINASUNGKULAN KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PENGECER DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO

PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

Irving C.K. Putri, Analisis Pendapatan Petani Kakao. ANALISIS PENDAPATAN PETANI KAKAO DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Oleh: Irving Clark Kaiya Putri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto

ANALISIS USAHA PETERNAKAN BABI PADA PERUSAHAN KASEWEAN KAKASKASEN II KOTA TOMOHON

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

PENERIMAAN DAN PENDAPATAN USAHA PEMOTONGAN SAPI POTONG DI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA WIRAUSAHA KABUPATEN DEMAK. Imelda Oct Utami, Harini TA 1

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

MARJIN TATANIAGA AYAM BROILER DARI HULU KE HILIR DI PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH JURNAL. Oleh : SAPTA BAYU PUTRA NPM

Frangki Ngangangor, dan Zeth Patty ABSTRAK ABSTRACT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

V. GAMBARAN UMUM. Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o sampai

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI JERUK SIAM (Studi Kasus Di Desa Padang Pangrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser)

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

JURNAL PERGESERAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARLYANTI TUMANDUNG. Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Paulus A.

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI TOMAT PADA LAHAN SAWAH DI DESA TOSURAYA SELATAN KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Welson Wangke Benu Olfie L.

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN WONOSOBO ABSTRAK

Analisis Tataniaga Kambing Di Pasar Hewan Wlingi Kabupaten Blitar

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

ANALISIS MARGIN PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO (Study kasus di Pasar Bersehati Calaca dan Pinasungkulan Karombasan)

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

ANALISA PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN PETANI DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN PEDAGANG DALAM PEMASARAN KAKAO DI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)

ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PDRB KOTA MEDAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh : ARDHIYANI JAYANTI NIM.

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ekonomi 2012 PERANAN TANAMAN PADI SAWAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU. Fitra Yani

III. METODE PENELITIAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM MEMILIH WAKTU PANEN JAGUNG (Kasus Pada Petani Jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten)

Transkripsi:

ANALISIS PEMASARAN DAGING KAMBING DI PASAR BERSEHATI DAN PASAR PINASUNGKULAN KOTA MANADO Jeane C. Loing 1 B. Rorimpandey 2 1,2 Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk: pertama, menganalisis berapa besar biaya operasional yang dipergunakan dalam pemasaran daging kambing di Pasar Bersehati dan Pasar Pinasungkulan Kota Manado, kedua, untuk menganalisis berapa besar keuntungan yang diterima pedagang daging kambing di Pasar Bersehati dan Pasar Pinasungkulan Kota Manado. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Penerimaaan Rp. 416.000,- per hari sampai dengan Rp. 5.400.000,- per hari, sedangkan per bulan bervariasi dari Rp. 12.500.000,- sampai dengan Rp. 167.500.000,-. Rata-rata besarnya keuntungan pedagang daging kambing di Pasar Bersehati dan Pasar Pinasungkulan Manado yaitu Rp. 1.500.000,- per hari dengan rata-rata volume penjualan 172 Kg per hari atau rata-rata per bulan sebesar Rp. 45.204.500,- dengan rata-rata volume penjualan sebesar 5.170 Kg/bulan. Adapun perbedaan besarnya keuntungan masingmasing pedagang daging kambing tersebut dikarenakan adanya perbedaan jumlah atau volume yang dipasarkan oleh masing masing pedagang dan dipengaruhi oleh harga beli dan harga jual serta selera konsumen yang memilih daging yang berbeda harganya lebih ekonomis, dan juga dipengaruhi oleh ada tidaknya hari-hari raya. Dengan demikian disimpulkan bahwa Biaya terbesar dalam aktifitas pemasaran adalah pembelian ternak yaitu sebesar 92,75% daripada biaya lainnya. Besarnya keuntungan Ratarata, rentabilitas pedagang adalah 56,31% dibandingkan SBBI atau Suku Bunga Bank Indonesia adalah 8%. Kata kunci : Pedagang Kambing, Pasar Bersehati, Pasar Pinasungkulan, Rentabilitas, Keuntungan PENDAHULUAN Subsektor peternakan sebagai salah satu sector pertanian mempunyai peranan penting dalam menunjang kebutuhan masyarakat sebagai penyedia bahan makanan asal ternak. Daging adalah produk ternak yang menunjang protein hewani asal ternak dan memberikan kontribusi yang memadai dari aspek sosial dan ekonomi, (Sosroamidjoyo, 1994, Aritonang, 2003) sebab menambah sumber pendapatan pedagang sebagai usaha sampingan atau usaha utama (Rasyaf,2006, Sihombing, 2007). Kontribusi terbesar pada struktur perekonomian Kota 37

Manado pada Tahun 2015 diungguli oleh sektor jasa sebesar 28% dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), hal ini disebabkan Kota Manado adalah Pusat Pemerintah di Sulawesi Utara dan Pusat Jasa sehingga aktifitas ekonomi yang lebih dominan pada sektor jasa. Restoran dan hotel 25% dari total PDRB didukung dengan jumlah penduduk yang kian bertambah (Pada 2014 berjumlah 430.790) Pedagang pengecer merupakan bagian dari jasa perdagangan yang mempunyai peranan penting (Blakely and Blade, 2001, Soetanto, 1999. Winardi,1990) terhadap aktifitas pemasaran dan mampu memenuhi permintaan daging dalam jumlah, bentuk maupun waktu yang diinginkan dan memuaskan pihak konsumen (Nitisemoto, 1992, Swastha, 1999). Aktifitas pemasaran yang dilaksanakan pada kedua pasar diatas mempunyai harga jual yang layak (Kotler, 1999, Rasyaf, 2006). Pelayanan ini sudah berlangsung lama dengan volume 50 sampai dengan 200 Kilogram per hari, namun pertanyaannya apakah mereka mempunyai keuntungan atau belum (Sihombing, 2007, Soekartawi, 2011). Dalam penelitian ini rumusan masalah dibatasi pada kajian apakah aktifitas pedagang pengecer dikedua pasar (Kartasapoetra, 1996, Debertin, 1996, Kadariah, 1995), mempunyai keuntungan sebagai nilai tambah dalam menopang perekonomian keluarga (Sinungan, 2007, Repi, 2012, Lawlor, 1998). Sehingga penelitian bertujuan untuk menganalisis berapa besar biaya operasional pedagang pengecer yang dipergunakan dalam pemasaran daging kambing di Pasar Bersehati dan di Pasar Pinasungkulan Kota Manado (Nitisemito, 1994). Untuk menganalisis berapa besar keuntungan yang diterima pedagang pengecer dan untuk mengetahui tingkat produkttifitas laba atau rentabilitas dalam pemasaran daging kambing dikedua pasar tersebut. Manfaat dari penulisan adalah sebagai bahan informasi bagi pengambil kebijakan dalam menentukan kebijakan pada aspek pemasaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kota Manado khususnya di Pasar Bersehati dan Pasar Pinasungkulan dengan responden pedagang pengecer daging ternak kambing. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Nopember 2015. Metode penelitian studi kasus dengan teknik survey dan menggunakan kuesioner. (Cochran, 2001); (Singarimbun dan Effendi, 2006). Jenis data yang diambil yaitu data primer dan data sekunder. Metode sampel dilakukan secara 38

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan pertimbangan khusus. Yaitu tentang pengalaman pengecer dan simple random sampling, aktifitas pedagang berada dikedua pasar diatas, harga jual beli menggunakan rupiah, satuan Kilogram yang digunakam pengecer, biaya operasional meliputi pengadaan ternak, tenaga kerja, transportasi, retribusi, kemasan selama proses pemasaran dihitung per hari dan per bulan. Model analisis data terdiri atas gabungan pendekatan diskriptif dan analisis menghitung keuntungan dengan matematis TR-TC atau Total Revenue dikurangi Total Cost. Untuk laba dihitung dalam prosentasi yaitu rentabilitas ekonomi membandingkan laba yang diperoleh dibandingkan dengan seluruh biaya operasional yang digunakan pedagang pengecer dengan analisis Rentabilitas = L/C x 100%. Dimana R = Rentabilitas, L = Laba C = Biaya Operasional. HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Manado memiliki luas wilayah sebesar 157,26Km. Keadaan jumlah penduduk kota Manado sampai dengan 2014 berjumlah 430.790 jiwa. Dengan kepadatan penduduk mencapai 2.753 jiwa per kilometer persegi yang tersebar pada 9 (Sembilan) Kecamatan. Keadaan tanah berbukit dan bergunung sebesar 59,84% dan dataran landai sebesar 40,16%, terletak pada ketinggian 0-240 meter dari permukaan laut. Kota Manado berbatasan pada sebelah Utara dengan Kecamatan Wori (Kabupaten Minahasa dan Teluk Manado, sebelah Timur dengan Kecamatan Dimembe, sebelah Selatan dengan Kecamatan Pineleng dan sebelah Barat dengan Teluk Manado dan Teluk Sulawesi. (BPPS Manado, 2014) di stasiun metereologi rata-rata curah hujan berkisar pada 64mm sampai 462 mm. Pasar tradisional Bersehati terletak di Kecamatan Singkil dan Pasar Pinasungkulan terletak di Kecamatan Sario, diresmikan oleh Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara pada 1996. Tingkat Umur pedagang 34 sampai 70 tahun (Tabel 1) (Said, 2005) Tingkat pendidikan responden. Pengalaman usaha menunjukkan pedagang mengusahakan perdagangannya secara turun temurun dari orang tua ke anak dan seterusnya, mengikuti jejak dan ketrampilan orang tua. Pedagang eceran adalah usaha utama. Sejalan dengan (Sihombing, 2007) Keadaan usaha ditentukan oleh kepemilikan usaha ternak, mempunyai rata-rata dua orang tenaga kerja dan mendapatkan upahnya pada waktunya. 39

Berdasarkan hasil penelitian para pedagang mempunyai mata rantai pemasaran dan mereka adalah mata ranti yang terakhir sebelum dijual ke konsumen akhir. Dari rataan harga jual Rp. 50.000,- sampai Rp. 60.000,- per Kilogram per hari dapat mencapai rataan 89 Kilogram. Biaya operasional memasarkan daging oleh 30 pedagang pengecer sebesar Rp. 2.500.000,- dan satu bulan sebesar Rp. 72.500.000,- Transporatsi 2,33%, Retribusi pasar 0,28%, Tenaga Kerja 3,84%, Kemasan 0,80%, Pengadaan daging jualan 92,75%. Keuntungan merupakan selisih dari hasil penerimaan pemasaran daging dengan keseluruhan biaya operasional. Hasil penerimaan penjualan 30 (tigapuluh) responden per hari Rp. 4. 000.000,- per minggu Rp. 27.000.000,- dan per bulan Rp. 235.000.000,-; Biaya Operasional per bulan Rp. 75.000.000,- dan Keuntungan sebesar Rp. 45.000.000,- (Grafik 1). Rata-rata tingkat rentabilitas yang ada pada pedangang pengecer 56,31%. Hal ini berarti setiap penggunaan biaya operasional pemasaran daging kambing di pasar bersehati dan pasar Pinasungkulan sebanyak 100% akan menghasilkan laba 56,31 %. Kemudian 56,31% dibandingkan dengan SBBI (Suku Bunga Bank Indonesia) sebesar 8% mempunyai tingkat rentabilitas positif sebesar 48,31%.(Grafik 2.) PENUTUP Biaya operasional rata-rata pedagang Rp. 75.000.000,- per bulan yang terdiri dari transportasi, tenaga kerja, kemasan, dan pembelian ternak kambing per bulan. Besarnya keuntungan yang diterima pedagang pengecer mampu memberikan tingkat keuntungan sebesar 48, 31% selama penelitian belangsung. DAFTAR PUSTAKA Aritonang, 2003. Perencanaan dan Pengelolaan Usaha Babi. Penebar Swadaya. Blakely and Blade. 2001. Ilmu Peternakan Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. BPS Kota Manado. 2009. BPS Kota Manado dalam Angka Kerjasama Badan Perencanaan Daerah Kota Manado. Manado. Coachran, William, 2001. Teknik Penarikan Sampel. Cetakan Pertama. Edisi Ketiga. Universitas Indonesia Press. Debertin, 2006. Agricultural Production Economics. MacMillan Publisihing Company, New York. 40

Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan, 2002. Pembangunan Peternakan dan Kaitannya Dengan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Direktorat Jenderal Peternakan. 2007. Pembangunan Peternakan dan Kaitannya Dengan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Departemen Pertanian Dirjen. Kadariah. 1995. Teori Ekonomi Mikro. LPPE UI. Bina Aksara. Kartasapoetra. 2001. Managemen Pertanian. BIna Aksara. Kotler P. 1999. Manajemenn Pemasaran, analisis, Perencanaan dan Pengendalian Jilid I dan 2. Edisi Ke 5. Penerbit Erlangga. Mosher A.T. 2007. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV Yasaguna. Mursid, M. 2003. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara. Nitisemito. 2005. Marketing. Ghalia, Pembelanjaan Perusahaan. Swadaya. Rasyaf,M. 2006. Memasarkan Hasil Peternakan. Swadaya. Repi. E.J. 2007. Analisis Keuntungan Pedagang Daging Di Pasar Amurang Kabupaten Minahasa. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan. Unsrat. Manado. Sastroamidjoyo, 2001. Ternak Potong dan Kerja. Ysaguna. Said Rusli. 2005. Ilmu Kependudukan PT Raja Grafindo. Persada. Sihombing, 2007. Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Singarimbun dan Effendi Sofian. 2009. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Sinungan M. 2007. Produktivitas, apa dan Bagaimana. Penerbit Bumi Aksara. Soekartawi. 2008. Analisis Usaha Tani. Universitas Indoensia Press. Suriatna. S. 2008. Metode Penyuluhan Pertanian. Cetakan Pertama. PT MSP. Suriatna, S. 2008. Metode Penyuluhan Pertanian. Cetakan Pertama. PT SP. Sutanto.WJ. 2009. Prinsip Prinsip Pemasaran Jilid 1. Erlangga. 41

Lampiran. Tabel 1. Tingkat Umur/Pendiddikan Responden Tingkat Umur/ Jumlah Responden Prosentasi 100 (%) Pendidikan 34-44/SD 13 49% 45-54/SMP 9 27% 55-64/SMA 7 21% 65-70/- 1 3% 100000000.0 50000000.0 0.0 1 Series2 Series1 2 Grafik 1. Menunjukkan Input 1. Menghasilkan output 2. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1 2 Keuntungan Penerimaan Grafik 2. Menunjukkan Penerimaan 100% menghasilkan 48,31% keuntungan. 42