BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HAND ROBOT

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERANCANGAN ALAT

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

RANCANG BANGUN EFEK GITAR DRIVE ANALOG DENGAN SISTEM PENGONTROL DIGITAL. Oleh Roma Adi Prakosa NIM:

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya

BAB III PERANCANGAN. AMR_Voice Smartphone Android. Module Bluetooth untuk komunikasi data. Microcontroller Arduino Uno. Motor Servo untuk Pintu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut:

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

Penguat Inverting dan Non Inverting

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler Tipe Atmega 644p

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

BAB II TEORI DASAR. diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Gambar 2.1 Ilustrasi Pada Kerja Robot

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

PERANCANGAN POWER SUPPLAY DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN KEYPAD SEBAGAI PEMILIH TEGANGAN

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN. perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESKRIPSI MASALAH

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN PENGUKURAN BERAT PADA TIMBANGAN KENDARAAN SECARA AUTOMATIS

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Operating Voltage. Input Voltage (recommended) 7-12V. Input Voltage (limit) 6-20V. Analog Input Pins 16. DC Current per I/O Pin

PENGATURAN BATI EKUALISER GRAFIK DENGAN REMOTE CONTROL VIA BLUETOOTH. Oleh Nisa Retnowati NIM:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang mendasari perancangan sistem alat efek gitar drive analog dengan sistem pengontrol digital. Pada alat efek gitar drive analog dengan sistem pengontrol digital yang dirancang digunakan untai analog yang berfungsi untuk mengolah sinyal elektrik gitar yang terdiri dari untai pemenggal (clipper), untai ekualiser (equalizer), dan untai penguat (amplifier). Sedangkan untuk sistem pengontrol digital terdiri dari potensiometer digital sebagai varibel resistor pada untai analog yang dikendalikan oleh mikrokontroler. 2.1 Untai Pemenggal ( Clipper ) Untai pemenggal (clipper) berfungsi untuk memenggal atau menghilangkan bagian puncak sinyal sinus (efek drive). Terdapat dua jenis pemenggalan sinyal dalam efek drive gitar yaitu hard clipping dan soft clipping. 2.1.1 Hard Clipping Sinyal gitar yang menggalami proses hard clipping akan menghasilkan karakter suara yang disebut dengan distortion. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif 5

Gambar 2.2. Sinyal Hard Clipping Pada untai hard clipping aktif terdapat rangkaian penguat dengan tujuan agar V o(tanpa dioda) dapat lebih besar dari tegangan buka dioda (V dioda ) 0,7 V (V o(tanpa dioda) >0,7 Vp) sehingga sinyal tersebut dapat terpenggal oleh dioda. Pemenggalan sinyal oleh untai hard clipping aktif dapat dirumuskan sebagai berikut. V o = V dioda = 0,7 Vp = 1,4 Vpp (1) 2.1.2 Soft Clipping Sinyal gitar yang menggalami proses soft clipping akan menghasilkan karakter suara yang disebut dengan overdrive. Gambar 2.3. Untai Soft Clipping Aktif 6

Gambar 2.4. Sinyal Soft Clipping Untai soft clipping aktif dapat bekerja jika selisih antara V o(tanpa dioda) dengan Vs lebih besar dari tegangan buka dioda (V dioda ) 0,7 V (V o(tanpa dioda) Vs > 0,7Vp). Oleh karena itu diperlukan rangkaian penguat agar sinyal dapat memenuhi syarat tersebut dan sinyal dapat terpenggal oleh dioda. Pemenggalan sinyal oleh untai soft clipping aktif dapat dirumuskan sebagai berikut. V o = V s + V dioda = (V s + 0,7) Vp = (2V s + 1,4) Vpp (2) 2.2 Untai Ekualiser ( Equalizer ) Rangkaian ekualiser adalah sebuah rangkaian yang digunakan untuk mengatur bati suatu pita frekuensi tertentu. Gambar 2.5. Untai 3 Band Ekualiser Grafik 7

Untuk membuat rangkaian grafik ekualiser pada Gambar 2.5 diperlukan suatu rangkaian RLC. Untuk mensimulatorkan rangkaian RLC digunakan rangkaian gyrator, yaitu rangkaian yang berfungsi untuk memodelkan L yang terdiri dari R, C dan Op-amp Gambar 2.6. Untai Gytator L = R 1 x R 2 x C L (3) C = (4) Q = [ / ] L = F = (5) (6) (7) dimana p = bandwith. F = frekuensi resonansi. Q = faktor kualitas. Dari hasil subtitusi persamaan (6) ke persamaan (4) maka menghasilkan: C = (8) ( ) atau L= ( ) (9) 8

Gambar 2.7. Untai Ekualiser dengan Sebuah Pemodelan Filter Pemenggal Frekuensi Dari Gambar 2.7. dapat didapat persamaan = (10) Potensiometer (Rp) berpengaruh terhadap penguatan ekualiser. Maka saat potensiometer (Rp) berada dalam kondisi ekstrim dapat diperoleh max gain dan min gain dengan menghilangkan masing-masing Rp 2 atau Rp 1 dari persamaan (10) maka akan dipeloleh persamaan berikut : = (max gain) (11) = (min gain) (12) 9

2.3 Untai Penguat ( Amplifier ) Untai penguat berfungsi untuk menguatkan sinyal. Terdapat 2 jenis penguat sinyal menggunakan operational amplifier (opamp) yaitu penguat inverting dan penguat noninverting. 2.3.1 Penguat Inverting Gambar 2.8. Untai Penguat Inverting Penguatan penguat Inverting = Av = 1 2 (13) 2.3.2 Penguat Non-inverting Gambar 2.9. Untai Penguat Non-inverting Penguatan penguat Non-inverting = Av = 1 + (14) 2.4 Mikrokontroler Secara umum mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer mini yang di dalamnya telah terdapat prosesor, RAM, dan ROM serta interface IO untuk berhubungan dengan dunia luar. Mikrokontroler memiliki fungsi utama sebagai pusat sistem kendali yang dapat diatur sesuai dengan keinginan pengguna. Pengaturan tersebut dilakukan melalui algoritma yang ditanamkan pada mikrokontroler tersebut. Saat ini, mikrokontroler telah mengalami kemajuan pesat, dahulu fitur mikrokontroler hanya sebatas pada IO saja, kini untuk mikrokontroler jenis AVR telah memiliki fasilitas yaitu sistem mikrokontroler RISC (Reduced Instruction Set Computing), memiliki flash ROM yang cukup besar, memiliki ADC internal, terdapat timer yang dapat digunakan sebagai penghasil PWM, terdapat jalur komunikasi serial, SPI dan I2C, terdapat pula jalur interupsi, serta memiliki analog komparator. 10

2.4.1. Arduino Mega Arduino Mega adalah modul mikrokontroler dengan spesifikasi sebagai berikut: Microcontroller ATmega1260 Operating Voltage 5V Input Voltage (recommended) 7-12V Input Voltage (limits) 6-20V Digital I/O Pins 54 (of which 15 provide PWM output) Analog Input Pins 16 DC Current per I/O Pin 40 ma DC Current for 3.3V Pin 50 ma Flash Memory 128 KB of which 4 KB used by bootloader SRAM 8 KB EEPROM 4 KB Clock Speed 16 MHz Gambar 2.10. Arduino Mega 11

2.5 Potensiometer Digital Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang dikendalikan secara digital yang memiliki fungsi analog seperti suatu potensiometer. Potensiometer jenis ini sering dipakai untuk memotong dan mengukur sinyal analog oleh mikrokontroler. Potensiometer digital ini biasanya digunakan untuk mengendalikan piranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Potensiometer digital ini dikendalikan oleh protokol digital SPI (Serial Peripheral Interface). Suatu potensiometer digital memiliki step atau langkah. Jumlah step yang tersedia menentukan resolusi potensiometer digital. Jumlah step dari potensiometer digital biasanya ditandai dengan nilai bit, misalnya 8 bit setara dengan 256 step. jumlah bit. Tabel 2.1 di bawah ini merupakan nilai step atau langkah yang tersedia, termasuk Tabel 2.1 Nilai Step dan Bit pada Potensiometer Digital Urutan Step Bits 5 6 7 8 9 10 Steps 32 64 128 256 512 1024 2.5.1. IC MCP42100 IC MCP42100 adalah salah satu komponen elektronika potensiometer digital. IC MCP42100 memiliki nilai resistansi potensiometer 100 kω dengan resolusi 8 bit sebagai pengganti pontensiometer mekanik, dalam 1 buah IC tipe ini memiliki dua potensiometer digital. Gambar 2.11. Potensiometer Digital MCP42100 12

2.6 Rotary Encoder Rotary Encoder adalah suatu komponen elektro mekanis yang memiliki fungsi untuk memonitoring posisi anguler pada suatu poros yang berputar. Dari perputaran benda tersebut data yang termonitoring akan diubah ke dalam bentuk data digital oleh rotary encoder yaitu berupa pulsa yang kemudian dihubungkan ke kontroler (Mikrokontroler). 2.6.1. Keyes KY-040 rotary encoder Keyes KY-040 rotary encoder adalah perangkat input rotary (dalam bentuk knob) yang memberikan indikasi berapa banyak knob telah diputar dan arah mana (CW/CCW) knob tersebut berputar. Perangkat ini biasanya digunakan untuk mengontrol motor stepper dan motor servo atau menggunakannya untuk mengontrol perangkat seperti dalam bidang audio. Gambar 2.12. Keyes KY-040 Rotary Encoder 2.7 LCD (Liquid Crystal Display) LCD adalah layar penampil interface yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. LCD yang digunakan adalah LCD dengan ukuran 20x4, yaitu LCD yang dapat menampilkan 20 karakter horizontal dan 4 karakter vertical. Gambar 2.13. LCD 4x20 13

2.8 3PDT (3Pole Double Throw) Footswitch 3PDT (3pole double throw) footswitch adalah saklar yang berupa tombol atau kenop yang cara penggunaanya dengan cara diinjak. Saklar ini mempunyai 3 pole (kutub) yang masing-masing pole berisi 2 throw (lemparan ke kutub yang lainya). Gambar 2.14. 3PDT (3Pole Double Throw) Footswitch 14