BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial (Samino.2011:19). Pendidikan memiliki tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok, serta belajar berinteraksi dan berkomunikasi. dapat dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar Negeri Petung Panceng Gresik sebagai lembaga pendidikan

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar IPA di MTs Negeri Jeketro,

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

commit to user BAB I PENDAHULUAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang diturunka dari satu generasi ke generasi berikutnya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi dalam upaya peningkatan taraf hidup bermasyarakat. Dari pendidikan inilah diperoleh perubahan pengetahuan, keterampilan serta pencerminan sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh dengan memberikan pengalaman belajar pada pendidikan formal disekolah melalui kurikulum sekolah. Sekolah sebagai sarana pendidikan yang mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan perubahan dalam bersikap kearah yang positif. Peningkatan kemampuan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang optimal bergantung pada peranan pendidik sebagai pendidik dalam mengelola pembelajaran dikelas. Pendidik sebagai fasilitator pelaksana pembelajaran yang berhubungan langsung dengan peserta didik harus mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan baik, agar pelaksanaan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Kesiapan pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana pendidik mempersiapkan diri, mempersiapkan perangkat pembelajaran, dan mempersiapkan assessment evaluasi serta melaksanakan proses pembelajaran dikelas.

2 Pembelajaran biologi yang dilakukan pendidik masih bersifat konvensional sehingga peserta didik kurang bersifat intraktif dalam pembelajaran hanya terjadi pemberian informasi dari pendidik ke peserta didik. Proses pembelajaran yang terjadi peserta didik hanya mendengarkan sambil mencatat hal hal yang dianggap penting untuk dicatat. Proses belajar seperti bertanya, menjawab pertanyaan pendidik, mengemukakan pendapat atau diskusi sulit ditemukan. Rendahnya interaksi peserta didik itu diduga pendidik kurang kreatif dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam suatu pembelajaran sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik. Pendidik harus berupaya meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik salah satu upaya tersebut adalah memilih model atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran Agar dapat meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik. Rencana pembelajaran yang dibuat oleh pendidik belum terdesain relevan dengan kebutuhan peserta didik dan materi yang ingin dicapai. RPP yang saat ini digunakan masih mnggunakan desain yang lama belum ada model pembelajaran yang dapat memacu partisipasi aktif peserta didik. Dalam kurikulum 2013, pembuatan rencana pembelajaran harus disertakan model pembelajaran yang membuat peserta didik berperan aktif dan tidak bosan dalam proses pembelajaran yang biasa, salah satu contoh model pembelajarn yang diterapkan dikurikulum 2013 adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah Model proses pembelajaran berbasis masalah ini menekankan bahwa sebuah proses pembelajaran didominasi oleh peran aktif peserta didik dalam menemukan masalah dan menggunakan masalah tersebut dalam menemukan konsep dari hasil

3 pembelajaran yang optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat memacu peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok menemukan masalah, mengorganisir masalah, menetapkan masalah, dan mengumpulkan berbagai informasi untuk merumuskan dan menentukan solusi terbaik pada masalah yang ditemukan, dengan demikian peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau berkelompok dan pendidik hanya berperan sebagai fasilitator saja dalam pembelajaran. Proses pembelajaran berbasis masalah merupakan model mengajar yang berusaha mengmbangkan cara berpikir ilmiah peserta didik, pendidik bertugas untuk memancing dan peserta didik menemukan masalah secara ilmiah kemudian sebagai fasilitator agar peserta didik mampu memberikan solusi terhadap masalah yang telah mereka temukan secara kelompok. Tugas pendidik menyediakan sumber belajar bagi peserta didik dalam rangka menemukan masalah serta membimbing peserta didik dalam tiap tahapan pemecahan masalah namun, membatasi diri untuk turut terhadap menentukan masalah, mengorganisasikan, maupun mengkomunikasikan solusi dari masalah tersebut. Tujuan model proses pembelajaran berbasis masalah menurut Arends ( Trianto 200:69) yaitu: 1. peserta didik mampu mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, 2. mampu mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3. mampu mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri. Proses pembelajaran biologi

4 dapat diikuti dengan baik dan menarik perhatian peserta didik apabila menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didikdan sesuai dengan materi pembelajaran. Belajar biologi berkaitan dengan belajar mengenal alam dan peserta didik merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, maka pembelajaran biologi haru didasarkan karakteristik biologi dan peserta didik. Berdasarkan uraian diatas, faktor yang paling mendasari kurang berhasilnya proses pembelajaran adalah faktor peserta didik yang bosan dengan pembelajaran klasikal dan belum adanya model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik berpikir maksimal. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah untuk mengungkapkan apakah dengan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar biologi. Penulis memilih model pembelajaran berbasis masalah ini dengan alasan untuk membiasakan peserta didik menentukan masalah yang ada dilingkungan sekitar kemudian dengan cara mendiskusikannya dapat membangun cara berpikir ilmiah peserta didik sehingga peserta didik mampu dan terampil dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang terkait dngan pembelajaran biologi. Pada pembelajaran konvensional pembelajaran dimulai dari penyampaian materi dan konsep memahami materi oleh pendidik, pemberian contoh soal dan diakhiri dengan latihan. Efek dari model pembelajaran ini adalah peserta didik hanya mampu menghafal materi sehingga kurang mampu membangun konsep konsep biologi dan daya nalar peserta didik tergolong rendah, peserta didik sering kali tidak mengetahui manfaat dari materi yang dipelajari juga belum paham

5 bagaimana cara mengaplikasikan teori kedalam kehidupan sehari hari. Peserta didik kurang mendapat stimulus dalam memproses materi yang tlah diterima dan peserta didik kurang inisiatif untuk memahami konsep konsep dalam membelajari materi jamur yang berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang maksimal belum mencapai KKM. Hal ini tercermin pada data dokumentasi di SMAN 1 Sungkai Barat sebgai berikut : Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Biologi Semester Genap Di SMA Negeri 1 Sungkai Barat NO Materi % Siswa Tuntas 2012 2013 2013-2014 1 Jamur (Fungi) 40,38 % 41,03% 2 Dunia Tumbuhan (Plantae) 47,27% 53,35% 3 Dunia Hewan (Animalia) 45,03% 44,78% 4 Ekologi 55,97% 53,17% 5 Perubahan dan Pelestarian 64,56% 65,77% Lingkungan Hidup Sumber : Daftar nilai biologi siswa kelas X semester ITA 2012-2013 dan 2013 2014 Tabel 1.1 menjelaskan bahwa hasil pembelajaran materi jamur kelas X disemester genap masih rendah. Dibuktikan pada persentase ketuntasan rata rata kelas dibawah 50% pada peserta didik dua tahun terakhir. Didalam penelitian ini menggunakan kurikulum 2013 dan akan dilihat dari aktifitas belajar dan hasil belajar kognitif dan afektif peserta didik dari materi jamur yaitu pada KD Jamur, menemukan ciri, struktur tubuh dan karakteristik jamur dan menerapkannya dalam masalah (3.4) mengklasifikasikan jamur yang dijadikan masalah berdasarkan ciri umum sebagai solusinya (3.5) menemukan produk peranan jamur bagi kehidupan manusia berdasarkan solusi yang telah disimpulkan. (3.6), dan menyajikan penemuan dan penyelesaian masalah melalui kerja ilmiah yang berkaitan dengan jamur (4.6). Nilai kognitif yang berupa hasil tes peserta didik dalam menentukan dan memecahkan masalah dan soal soal pada lembar kerja

6 serta penilaian aktifitas dapat berupa hasil usaha peserta didik dalam menerapkan konsep/ prinsip dan strategi pembelajaran berbasis masalah yang relevan dengan materi jamur. Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, penelitian ini dirancang dalam penelitian berbasis tindakan kelas sebagai upaya untuk mengatasi masalah masalah yang ada di dalam pembelajaran biologi. Action Research atau penelitian berbasis kelas ini meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen ini menjadi acuan dasar riset tindakan agar dapat merefleksi diri untuk memerbaiki standar proses pembelajaran di kelas. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Desain rancangan pembelajaran belum direncanakan secara terencana dan sistematis. 2. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah belum menjadi alternatif di SMAN 1 Sungkai Barat. 3. Kecenderungan pembelajaran monoton sehingga membuat peserta didik bosan. 4. Teknik asesmen pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik belum maksimal. 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada masalah masalah: 1. Perencanaan pembelajaran biologi belum disusun secara tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa

7 2. Proses pelaksanaan pembelajaran biologi belum menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. 3. Instrumen asesmen di akhir pembelajaran belum dilakukan. 4. Hasil belajar peserta didik mata pelajaran biologi belum sesuai harapan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan dijadikan kaji tindak adalah: 1. Bagaimanakah mendesain pembelajaran biologi materi jamur dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik? 2. Bagaimanakah proses pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah pembelajaran biologi materi jamur? 3. Apakah instrumen asesmen yang digunakan dalam pembelajaran biologi materi jamur dengan model pembelajaran berbasis masalah? 4. Apakah ada peningkatan hasil belajar biologi materi jamur menggunakan model pembelajaran pembelajaran berbasis masalah? 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan menganalisis dan menemukan: 1. Desain pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran biologi materi jamur. 2. Proses pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran biologi materi jamur.

8 3. Instrumen asesmen yang tepat dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah pada pembelajaran biologi materi jamur. 4. Peningkatan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada pembelajaran biologi materi jamur. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi konsep, teori, prinsip dan prosedur teknologi pendidikan dalam kawasan desain, pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan evaluasi pembelajaran. 2. Secara praktis penelitian ini memiliki tiga manfaat; bagi siswa, pendidik dan institusi. a. Bagi peserta didik, diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar biologi, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan nyata dan memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk bersikap interaktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Bagi pendidik, penulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pendidik biologi untuk menentukan model pemecahan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas dan dapat memotivasi pendidik- pendidik biologi untuk melakukan inovasi pembelajaran. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.