BAB II METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab pertanyaan pertanyaan yang nantinya timbul dan memperkuat konsep dari berbagai segi analisis maupun segi pendekatan. 1. Pendekatan Ergonomi dan Antropometri Sebagai salah satu cabang ilmu, ergonomi atau dikenal jugadengan sebutan Human Factor Enginering adalah sebuah praktik mendesain sebuah produk sehingga pengguna bisa melakukan tugas kegunaan, operasional, pelayanan, dan dukungan dengan tingkat stres sekecil mungkin dan tingkat efisiensi semaksimal mungkin. Untuk mencapai ini, desainer harus membekali diri mereka dengan pengertian dan pengetahuan akan kebutuhan, karakteristik, kemampuan, dan batasan yang ditujukan untuk pengguna dan desain itu sendiri. Atau dengan kata lain, desainer harus membuat desain yang tepat sesuai dengan manusia bukan manusia yang sesuai desain. 2. Konsep Desain Furniture/Mebel Furniture hadir sebagai benda yang berhubungan erat denganmanusia dan aktivitasnya. Oleh karena itu, proses perancangannya membutuhkan konsepkonsep yang akan mendasari terciptanya furniture itu sendiri. Menurut Marizar (2005:76), dalam konteks merancang desain furniture kreatif, ada sembilan langkah yang harus dilalui untuk mencapai desain furniture yang optimal, yaitu : a. Analisis Aktivitas Manusia Analisis mencakup semua aktivitas manusia yang dilakukan berkenaan dengan fungsi sebuah furniture. Dalam analisis akan ditemukan beragam sikap tubuh manusia terhadap sebuah furniture, misalkan posisi duduk diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain. b. Analisis Bentuk dan Fungsi Kenyamanan dapat dicapai melalui bentuk yang sesuai dengan fungsi dan juga anatomi tubuh manusia. Bentuk furniture yang kreatif dan inovatif biasanya mengacu pada bentuk-bentuk dasar yang ada disekitar lingkungan 7
manusia. Ide bentuk bisa berasal dari bentuk bentuk organik, seperti bunga, burung, pohon dan lain lain. Bentuk tersebut dapat dipilih untuk kemudian diolah menjadi bentuk baru guna memenuhi fungsi-fungsi sebuah furniture. Analisis ini dapat membuka peluang yang besar dalam eksplorasi bentuk furniture yang kreatif dan inovatif. c. Analisis Ergonomi Menurut Marizar (2005: 106) Ergonomi merupakan sistem kerja manusia yang berkaitan dengan fasilitas dan lingkungannya, yang saling berkaitan satu sama lain. Analisis ini bertujuan untuk mencari kesesuaian antara karakteristik pekerjaan dan karakteristik tubuh manusia. Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna produk furniture dalam kehidupan nyata. d. Analisis Antropometri Antropometri dibutuhkan dalam proses desain furniture berkaitan dengan ukuran tubuh manusia secara fisik. Antropometri meliputi pengukuran terhadap berbagai sikap gerak tubuh manusia secara umum sebagai upaya penyesuaian dalam pencapaian kenyamanan dan keamanan. e. Analisis Bahan dan Tekstur Secara garis besar, bahan terbagi menjadi dua jenis.pertama, bahan dari alam seperti kayu, rotan, bambu, besi, kulit, pandan dan sejenisnya. Kedua, bahan buatan atau sintetis seperti plastik, fiberglass, upholstery, kulit imitasi dan sejenisnya. f. Analisis Struktur dan Konstruksi Dalam sebuah desain mebel, struktur dankonstruksi merupakan faktor satu kesatuan dari unsur komponen penyusun mebel. Analisis ini bertujuan untuk menjamin kekuatan produk yang berkaitan dengan keselamatan penggunanya. Menurut Marizar (2005: 140), terdapat dua sistem struktur dan konstruksi yang dikenal dalam bidang mebel, yaitu : build-in mebele dan build-up mebele. Build-in mebelemerupakan sistem konstruksi mebel yang memanfaatkan dinding, lantai dan langit langit bangunan sebagai bagian penguat konstruksi. Sedangkan build-up mebeleadalah sistem 8
konstruksi mebel yang tidak terkait dengan bangunan atau dengan kata lain dibuat lepas bebas dari konstruksi bangunan. g. Analisis Warna Warna merupakan salah satu unsur desainfurnitureyang memerlukan kecermatan dalam proses analisisnya. Pemilihan warna akan sangat mempengaruhi karateristik karya desain yang terbentuk. Refrensi akan teori teori warna akan memperkuat pengetahuan desainer dalam menentukan warna yang akan diaplikasikan kedalam karya desain furniture. h. Analisis Ragam Hias Indonesia merupakan negeri yang memiliki kekayaanragam hias yang sangat beragam. Corak atau ragam hias biasanya mewakili suatu nilai atau makna tertentu, seperti pemaknaan spiritual, sakral dan emosional. Ragam hias yang dipilih dan diolah secara benar dapat memberikan nuansa yang lebih kaya jika diaplikasikan kedalam karya desain mebel. Ragam hias mampu mewakili warisan warisan nilai budaya lokal, ataupn trend pada suatu masa. i. Analisis Hardware dan aksesoris Sebuah furniture biasanya membutuhkan perangkat lain untuk menunjang konstruksi ataupun sistem penggunaanya. Perangkat seperti engsel, sekrup, paku, rel, kunci dan sejenisnya. Pemilihan hardware yang tepat dapat memberikan hasil akhir yang optimal kepada karya desain mebel.sedangkan aksesoris dibutuhkan sebagai pemanis dalam karya desain furniture, namun terkadang aksesoris juga berperan dalam terbentuknya sebuah sistem furniture. 3. Teknik Perkayuan Kayu merupakan material yang sangat luas cakupanpenggunaanya. Hal ini pasti sangat mempengaruhi bagaimana proses kayu tersebut diolah guna memenuhi suatu kebutuhan. Teknik Perkayuan atau Teknik Pengolahan Kayu merupakan dasar yang perlu diketahui oleh para desainer dan pengerajin kayu guna membuka peluang sebesar - besarnya untuk mengolah kayu menjadi sesuatu yang diharapkan. Teknik pengolahan kayu meliputi proses pemilihan, pembentukan, perakitan hingga proses penyelesaian (finishing). Proses 9
pengolahan kayu dapat dikatakan sederhana, tetapi hal tersebut sangat bergantung pada tujuan yang ingin dicapai. 4. Analisis Target Pasar Analisis ini sangat diperlukan untuk menentukan target pasaryang ingin dicapai atau dituju terlebih untuk melakukan target pasar dari produk yang desainer rancang, agar sasaran yang desainer tuju tepat untuk siapa desain ini diperlukan nantinya. 5. Analisis Estetika Bentuk Estetika bentuk hal utama yang perlu di perhatikan karena darianalisis inilah material limbah dapat diangkat menjadi nilai ekonomis yang tinggi dan tidak hanya mementingkan fungsi tetapi memiliki keindahan. 6. Semiotika dalam Perancangan Pendekatan semiotika dalam sebuah proses perancangan dipilihsebagai landasan berpikir kearah pemaknaan akan semua komponen penyusun karya desain furniture. Dimana setiap komponen merupakan sebuah tanda yang mewakili suatu sifat, ide atau bahasa sebagai elemen komunikasi kepada pengguna (user). Dalam kajian tentang desain sebagai bahasa rupa, Jakobson menganjurkan agar desain dianggap sebagai alat komunikasi aneka macam gagasan atau ide. Dengan demikian, kajian semiotis pada karya desain akan lebih objektif (Muladi,2008). B. PROSES PERANCANGAN 1. Strategi Desain Strategi desain adalah suatu proses untuk menentukan metodedan langkah yang optimal dalam perancangan sebuah karya desain guna mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan. Metode atau teori yang ingin ditempuh harus sesuai dengan konsep dan pendekatan yang sesuai. Selama proses jalannya penciptaan sebuah karya desain furniture,diperlukan suatu langkah - langkah yang menuntun seorang desainer dalam memberikan arahan yang tepat sehingga dapat merealisasikan tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam proses penciptaan karya ini adalah meningkatkan derjat nilai tambah dari limbah kertas. 10
Dari tujuan yang ingin dicapai pada sebuah karya desain furniture,ada beberapa hal yang perlu diutamakan yaitu segi ergonomi, fungsi dan nilai tambah dari segi estetis. Analisis ergonomi harus diperhatikan agar kenyamanan dapat terjaga dengan menggunakan penghitungan antropometri. Segi estetis merupakan nilai tambah yang positif terutama dengan mementingkan bentuk, warna dan struktur konstruksi yang dihasilkan. Metode yang desainer tempuh bermula membuat kerangkaberfikir dengan menggunakan diagram rincian. Proses ini bermula dari menentukan tema lalu menganalisa data yang berkaitan dengan rancangan ciptaan yang desainer ingin buat. 2. Rincian Proses Perancangan Rincian proses perancangan yang Gambar 2 : Alur Perancangan Sumber : Ahmad Fauji, 2014 ditempuh ada sembilanlangkah diantaranya yaitu Brief desain, pengumpulan data, analisis data, mind mapping, keyword, sketsa dasar, proses pengukuran, proses digital lalu diakhiri dengan sebuah finishing. Dari sembilan langkah tersebut harus diperhatikan dengan benar dan terperinci untuk mencapai karya yang maksimal selama proses penciptaanya. a. Brief Desain Tahapan pertama dalam rincian proses perancangan adalahmenentukan sebuah tema, tema yang di angkat berawal dari rak buku dengan meja tulis dan kursi minimalis. 11
b. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mencariinformasi lewat internet dan buku maupun bertanya langsungdengan nara sumber yaitu pengrajin furnituremengenai spesifikasikarateristik Meja Tulis minimalis dan Kursi Taman minimalis, material papan kertas dan balok kertas, material tambahan, tekhnik perkayuan, refrensi model dan data tentang penghitungan antropometri untuk memperhatikan segi kenyamanan/ergonomi. c. Analisis Data Data yang telah terkumpul kemudian di analisa terlebihdahulu lalu menentukan bentuk dan cara penggabungan antara material papan kertas dan balok kertas menjadi furniture. Seiring berkembangnya desain minimalis di dunia furniture produk yang diciptakan harus mengikuti trendpada saat ini. Penghitungan menggunakan metode antropometri sesuai bentuk tubuh agar pengguna merasa nyaman dengan desain konsep kursi yang desainer ciptakan. d. Mind Mapping Setelah tema dan semua data terkumpul kemudian melakukan proses Brainstorming dengan metode Mind Mapping. Metode ini sangat membantu dalam menentukan kerangka berfikir dengan cara seperti ini penggalian ide jauh lebih efektif. e. Keyword Dari proses Mind Mapping yang telah saya lakukan sayamenemukan empat kata kunci yang menarik untuk di gali lebih jauh lagi yaitu nyaman, kekuatan, daur ulang dan lingkungan, Dari kata kunci tersebut hadir sebuah ide perancangan furniture dengan bahan baku papan kertas dan balok kertas. f. Sketsa Dasar Dari empat kata kunci diatas yang sudah di temukan kemudianberlanjut menjadi kerangka berfikir untuk membuat desain Meja Tulis minimalis dan Kursi Taman minimalis yang nyaman, kuat yang memanfaatkan bahan daur ulang dan dapat diterima di lingkungan masyarakat,sketsadasar adalah 12
proses dimana beberapa alternatif muncul untukdijadikan ide desain kursi yang nantinya akan terpilih untuk dieksekusi dan di eksplorasi lebih dalam. g. Proses Penghitungan Dari beberapa macam alternatif sketsa dasar terpilihlah satusketsa desain yang akhirnya menarik untuk di eksekusi. Proses penghitungan menggunakan beberapa teknik pendekatan antropometri dan ergonomi yang selanjutnya di lakukan proses digital pembentukan 3D modeling. h. Proses Digital Sketsa yang berawal dari dasar akhirnya di proses menjadi3d digital, dengan adanya proses ini diharapkan mampu memperhatikan setiap segi detail dari kursi yang telah saya rancang. Tahap ini sangat diperlukan dimana nantinya material tambahan dan ide yang sebelumnya belum terpikirkan akan muncul menjadi gagasan yang baru. Banyak revisi yang desainer lakukan setelah melihat 3D modeling tersebut mulai dari segi bentuk sampai dan penggabungan material yang cocok dengan Balok Kertas dan Papan Kertas. Banyak beberapa gagasan yang baru muncul terutama memberikan sentuhan aksen yang menarik untuk dijadikan nilai tambah tersendiri dari desain kursi ini. i. Finishing Penyelesaian perancangan desain Meja Tulis Minimalis dan Kursi Taman Minimalis ini melalui banyak proses mulai dari pengamplasan, pengeboran, pemotongan dan penyemprotan cairan Acrylic Epoxy spray paint (pernis) untuk mengkilapkan furniture dan memperindahnya. 13