BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 tentang System Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

1.1. Latar Belakang Masalah. Suatu bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini, menuntut generasi muda agar semakin maju di dalam berpikir dan bertindak. Kemajuan generasi muda dalam berpikir dan bertindak tidak lepas dari peranan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena, pendidikan mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam diri manusia tersebut sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di dalam UU No.20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi : Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam dunia pendidikan tidak lepas dari kegiatan penilaian. Penilaian dalam dunia pendidikan dapat dilihat melalui prestasi belajar yang diperoleh dari proses belajar. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang bbaru dan merupakan pengalaman dari dirinya sendiri dengan lingkungannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri individu yang 1

2 sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor jasmani dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena siswa yang belajar menerima pengaruh dari keluarganya. Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena, siswa yang sedang belajar menerima pengaruh dari keluarganya, khususnya dari orangtua. Apabila orangtua mendidik dengan cara memberikan motivasi dn semangat pada anak dalam belajar, maka anak akan termotivasi untuk belajar. Sebaliknya, orangtua yang acuh tak acuh terhadap belajar anak, maka anak tidak memiliki motivasi dalam belajar sehingga perkembangan belajar anak terhambat dan membuat prestasi belajar rendah. Siswa sebagai anak dalam suatu keluarga harus memiliki hubungan yang baik dengan antaranggota keluarga. Selain dari orangtua, anak harus hidup dalam kasih sayang dengan saudaranya. Adanya rasa kasih sayang serta pengertian yang diterima anak, akan membuat kelancaran dalam belajarnya. maka, perkembangan belajarnya semakin meningkat.namun, anak yang diliputi oleh rasa kebencian dengan sesama antaranggota keluarga akan menghambat perkembangan belajarnya yang membuat prestasi belajarnya rendah. Begitu juga dengan suasana rumah yang sering terjadi pertengkaran yang membuat suasana rumah menjadi kacau, akan mengganggu belajar anak. anak yang merasa tidak nyaman, akan memilih keluar rumah yang mengakibatkan belajarnya akan terbengkalai.

3 Seharusnya suasan rumah haruslah tenang, sehingga dapat memberi ketenangan dan kenyamanan anak dalam belajar. Keadaan ekonomi keluarga yang mampu akan mendorong keberhasilan belajar siswa. karena, fasilitas siswa dalam belajar akan terpenuhi yang membuat siswa jarang menemukan kesulitan dalam belajar. Namun, fasilitas belajar yang kurang lengkap akan menghambat siswa dalam belajar. Hal ini sering ditemukan oleh siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Apalagi siswa yang kurang mampu harus bekerja untuk membantu orangtua untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Hal ini akan mengganggu belajar anak, karena siswa lebih memilih untuk bekerja daripada belajar. sehingga, siswa memiliki prestasi belajar yang rendah. Siswa sebagai individu yang menjalani masa remaja memiliki dorongan untuk menjalin hubungan sosial atau pergaulan. Menurut Ki hajar Dewantara ( dalam Athebluez, yang diakses pada tanggal 22 maret 2016) lingkungan pergaulan dibagi menjadi tiga yang lebih dikenal dengan tripusat pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pada penelitian ini, lingkungan pergaulan yang diteliti adalah lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat memiliki pengaruh bagi prestasi belajar siswa. Karena, ada beberapa faktor dalam masyarakat yang mempengaruhi siswa. Yang pertama adalah peran siswa dalam kegiatan masyarakat. Dengan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat yang bersifat sosial dan agama, akan memberi pengaruh yang baik bagi perkembangan kepribadian siswa.

4 Mass media merupakan yang dapat ditemukan dalam masyarakat. Mass media dapat berupa televisi, radio, surat kabar, majalah dan internet. Mass media dapat memberi pengaruh yang baik bagi siswa apabila digunakan sebagai sarana belajar. Misalnya, siswa menggunakan internet sebagai bahan untuk tugas rumah. Namun, apabila internet digunakan utnuk hal negatif, juga akan memberi pengaruh yang negatif bagi siswa. Selain, itu teman bergaul dalam masyarakat sangat cepat memberi pengaruh bagi siswa. Teman bergaul yang baik akan memberi pengaruh yang baik juga bagi siswa, atau sebaliknya teman bergaul yang memiliki kebiasaan buruk akan memberi pengaruh juga bagi siswa. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan. Peneliti menanyakan berbagai hal seputar keluarga mereka terutama mengenai orang tua. Peneliti mendapat informasi ternyata beberapa siswa memiliki orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, sehingga komunikasi dan interaksi jarang sekali terjalin antara mereka. Jadi, orang tua siswa tersebut jarang menanyakan keadaan siswa di sekolah dan tidak mempunyai aturan jam belajar untuk anaknya. Ada beberapa siswa merupakan anak perantauan dari luar Kota Medan, sehingga mereka juga jarang mendapatkan pengawasan orang tua. Hal ini, dapat memberi pengaruh yang buruk bagi belajar siswa. Orangtua seharusnya memberi perhatian dan motivasi bagi anak, agar anak dapat termotivasi untuk belajar yang dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dan pengawasan orangtua sangat penting, dimana anak yang tidak mendapatkan pengawasan akan merasa bebas dan tidak memiliki aturan dalam belajar, yang dapat mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah.

5 Siswa yang tidak mendapatkan pengawasan orangtua akan membuat siswa dapat bergaul dengan siapa saja yang akan memberi pengaruh bagi siswa tersebut. Siswa mempunyai latar belakang kehidupan masyarakat yang berbeda-beda. Apabila bentuk kehidupan masyarakat yang buruk akan memberi pengaruh yang buruk juga.karena, siswa cenderung mengikuti perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya. Maka, siswa perlu diusahakan memililki pergaulan yang baik dalam lingkungan masyarakat, sehingga terhindar dari pengaruh masyarakat yang buruk. Begitu juga dengan beberapa siswa kelas XI SMA Methodist-1 Medan yang merupakan anak perantauan, pasti memiliki pengalaman yang baru dan berbeda di dalam lingkungan pergaulan masyarakat disekitarnya yang baru. Jauh dari pengawasan orang tua, siswa dikhawatirkan akan menerima pengaruh buruk dari lingkungan masyarakat yang baru dialaminya, yang mungkin terdapat orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk. Sehingga, dapat memberi pengaruh yang buruk juga bagi siswa. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa, peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Ekonomi. Peneliti memilih kelas XI IPS sebagai objek dalam penelitian ini. Peneliti menanyakan masalah prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan, dan peneliti mendapatkan informasi bahwa prestasi belajar beberapa siswa kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan masih tergolong baik atau memenuhi nilai KKM. Namun, beberapa siswa yang lainnya masih memiliki prestasi belajar ekonomi yang rendah atau tidak memenuhi KKM. Dimana nilai KKM nya adalah 75.Jadi, dapat disimpulkan

6 prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Methodist-1 Medan masih belum optimal secara keseluruhan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : N o. Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Siswa Kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan Kelas Jumlah Siswa Mencapai KKM (tuntas) Jumlah siswa Persentase Belum Mencapai KKM ( Belum tuntas) Jumlah siswa 1. XI IPS 1 41 35 85 % 6 15% 2. XI IPS 2 38 34 89% 4 11% Jumlah 79 69 174% 10 26% Sumber : Daftar kumpulan nilai ekonomi kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan terhadap prestasi belajar dengan judul Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Methodist-1 Medan. Persentase 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Beberapa orang tua siswa jarang melakukan interaksi dan komunikasi dengan anaknya dikarenakan sibuk dalam pekerjaannya. 2. Orang tua siswa jarang menanyakan keadaan siswa di sekolah dan tidak mengatur jam belajar anaknya.

7 3. Beberapa siswa merupakan anak perantauan, sehingga tidak mendapat pengawasan oleh orang tua mereka. 4. Lingkungan pergaulan dalam masyarakat yang buruk akan memberi pengaruh yang buruk juga terhadap siswa. 5. Beberapa siswa yang jauh dari pengawasan orang tua, dikhawatirkan akan menerima pengaruh dari lingkungan pergaulan di masyarakat yang memiliki kebiasaan buruk. 6. Ada beberapa siswa yang masih memiliki prestasi belajar ekonomi yang rendah atau tidak memenuhi KKM. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah yang akan diteliti agar tidak terlalu luas dan mempermudah penelitian. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan merupakan kelas yang dipilih untuk dijadikan objek penelitian dalam penelitian ini. 2. Lingkungan pergaulan yang diteliti adalah lingkungan pergaulan masyarakat siswa. 3. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan semester ganjil.

8 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Methodist-1 Medan? 2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan pergaulan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Methodist-1 Medan? 3. Apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Methodist-1 Medan? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Methodist-1 Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan pergaulan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Methodist-1 Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan terhadap prestasi ekonomi belajar siswa kelas XI SMA Methodist-1 Medan. 1.6 Manfaat Penelitian

9 Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti sendiri dalam meningkatkan pengetahuan di bidang pendidikan. 2. Sebagai bahan masukan bagi Sekolah SMA Methodist-1 Medan dalam meningkatkan prestasi siswa. 3. Sebagai bahan acuan untuk penelitian yang sejenis dalam usaha pengembangan penelitian lebih lanjut.